Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Optimalization of Revenue Forecasting in the Security of the Parliament Sofya A. Rasyid; Marliyah Marliyah
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 1 No. 1 (2019): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Currently, the government of the Parigi Moutong Regency has sought to facilitate access to community forest plants that are truly managed by the community rather than the financiers. "Around 80% of the poor population in Central Sulawesi around the forest that can be managed by the community has now been designated as a community forest plantation area. Communities living around the forest must be empowered to increase their income and welfare to reduce poverty. This study aims to find out how much is the optimum income (Z) of community forest farming, find out how much (land capacity) at the time of optimum income, find out what is the residual value of using production facilities at the time of optimum income, find out the sensitivity value of income per hectare of community forest farming and know the sensitivity value of community forest farming production facilities. Research in the village of Suli, Balinggi Subdistrict, Parigi Moutong District with the object of research is the community forest farming system of monoculture and agroforestry with the composition of Nyatoh stands (Palaquium spp), and Cocoa (Theobroma cacao, L). The optimum net income (Z) for community forest farming is Rp. 731,692,400 with an area of 3 ha over a 20-year cycle. The maximum income of community forest farming is achieved by a combination of a nyatoh monoculture farming model with an area of 1.16 ha, cocoa agroforestry with an area of 0.9 ha, and monoculture cocoa with an area of 0.94 ha. Optimum income will not change if farm income is real with an income of Rp. 286,900,000 - increased by unlimited or reduced to Rp. 246,072,500. Real agroforestry and cocoa with an income of Rp. 326,900,000, - if raised to Rp. 392,224,000, - or reduced by unlimited, - Cocoa with an income of Rp. 111,360,000 - increased to Rp. 120,009,335. The sensitivity value indicates that an increase in 1 unit of production facilities for land and TSP will increase the optimum income value, while for seeds, cocoa seedlings, hole making, planting, manure, insecticide, maintenance 3x a year, NPK, Urea, KCL, thinning, cocoa harvesting and harvesting, if it is increased indefinitely it will reduce the value of optimum income because each additional inventory will be the remaining value of the inventory
Analisis Pendapatan Usahatani Jagung Hibrida Sistem Silang Tiga Jalur Di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala: Analysis Of The Revenues Of Hybrid Corn Farming System Cross Three Lanes In Labuan Village Toposo Labuan District Regency Donggala Mohammad Faisal; Muhammad Syaifuddin Nasrun; Sofya A Rasyid
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 4 No. 1: JANUARI 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v4i1.1768

Abstract

Pada umumnya ciri-ciri usahatani di Indonesia adalah berlahan sempit, modal relatif kecil, pengetahuan petani terbatas, kurang dinamik sehingga berakibat pada rendahnya pendapatan usahatani. Rendahnya pendapatan disebabkan oleh adanya produksi dan produktivitas hasil pertanian, selain berhadapan dengan rendahnya pendapatan yang diterima petani sektor pertanian juga dihadapkan pada penurunan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Maka tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pendapatan usahatani jagung hibrida dengan menggunakan Sistem Silang Tiga Jalur di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive), desa Labuan Toposo kecamatan Labuan Kabupaten Donggala merupakan salah satu daerah produksi jagung hibrida yang menggunakan metode Arikunto dimana populasi penelitian berjumlah kurang dari 100, maka sampel yang di ambil adalah semua anggota kelompok tani Kolompeata yang berjumlah 25 orang yang berusahatani jagung hibrida dengan menggunakan Sistem Silang Tiga Jalur. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dengan cara obsrvasi dan wawancara langsung dengan responden dan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di Desa Labuan Toposo pada Kelompok Tani Kolompeata di peroleh rata-rata produksi jagung hibrida silang tiga jalur sebesar 3.928 kg/0,74 ha atau 5.308,11 Rp.18.578.378,38/ha dan rata-rata pendapatan sebesar Rp.9.222.108/0,74 ha atau Rp.12.462.308,11/ha.
Strategi Pemasaran Ayam Kampung Organik pada Cv. Rahayu di Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi: Organic Kampong Chicken Marketing Strategy at Cv. Rahayu in Mpanau Village, Sigi Biromaru, Sigi District Moh. Salam; Muhammad Syaifuddin Nasrun; Sofya A Rasyid
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 4 No. 1: JANUARI 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v4i1.1769

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran ayam kampung organik dan Untuk mengetahui strategi pemasaran ayam kampung organik pada CV. Rahayu di Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Penelitian ini di laksanakan di Peternakan CV. Rahayu Jl. Pramuka No. 208 Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi pada bulan November 2018 sampai dengan Januari 2019. Penentuan lokasi dipilih secara sengaja (purpossive) Responden dalam penelitian berjumlah 5 orang yang terdiri dari pihak internal 1 orang yakni pimpinan CV. Rahayu dan 2 orang karyawan, sedangkan dari pihak eksternal adalah 2 orang konsumen. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan Faktor koefisien IFAS kekuatan adalah sebesar 1,95 dan koefisien kelemahan adalah sebesar 0,75. Faktor koefisien EFAS peluang memiliki skor 1,04 dan faktor ancaman (threaths) memiliki skor 0,38. Hasil analisis matriks SWOT diperoleh beberapa strategi-strategi alternatif yaitu memanfaatkan hubungan kerja sama dengan konsumen dalam hal membantu pemasaran ayam kampung organik ke luar kota, memanfaatkan reputasi kualitas daging ayam kampung terhadap pasar tersedia, menciptakan deversifikasi produk dengan memanfaatkan adanya perkembangan teknologi, mempererat hubungan kerja sama terhadap beberapa swalayan maupun pelanggan tetap, meningkatkan promosi melalui berbagai media dengan adanya peningkatan teknologi, melakukan inovasi dengan mempertahankan kualitas yang ada, mempererat hubungan kerja sama dengan beberapa swalayan dan rumah makan, memberikan sosialisasi terhadap masyarakat di peternakan ayam sebagai promosi dan usaha, mengadakan pendiskonan ayam kampung organik tiap 3 bulan sekali serta meningkatkan volume produksi/persediaan ayam kampung organik.
Analisis Usaha Ayam Potong di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi (Studi Kasus Penjuala Ayam Potong Agro): Analysis of Chicken Cut Business in Sidera Village of Sigi Biromaru District Sigi Regency (Penjuala Case Study Agro Cut Chicken) Muh. Alauddin Yasin; Haeruddin; Sofya A Rasyid
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 4 No. 1: JANUARI 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v4i1.1771

Abstract

Pembangunan dibidang peternakan merupakan salah satu bagian dari pembangunan pertanian yang bertujuan untuk menyediakan pangan hewani berupa daging, susu, telur, meningkatkan pendapatan peternak, meningkatkan devisa dan memperluas kesempatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan dan kelayakan usaha penjualan ayam potong Agro. Penelitian ini dilakukan pada usaha penjualan ayam potong Agro Jln. Poros Palu-Palolo Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Penentuan lokasi dipilih secara sengaja (purpossive) hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa usaha penjualan ayam potong Agro merupakan usaha dagang penjualan ayam potong siap olah yang sementara berkembang saat ini di Desa Sidera pada bulan November 2019 sampai dengan bulan Januari 2020. Responden dalam penelitian ini yaitu pemilik usaha ayam potong Agro Bapak Indra Kusuma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total penerimaan usaha penjualan ayam potong Agro di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi pertahun senilai Rp. 15.999.500.000 dengan rata-rata penerimaan perbulan senilai Rp. 1.333.291.667 dan biaya total pertahun Rp. 15.941.148.328 dengan rata-rata total biaya perbulannya senilai Rp. 1.328.429.027, sehingga diperoleh pendapatan selama satu tahun adalah Rp. 2.295.460.000 dengan rata-rata pendapatan perbulannya senilai Rp. 191.288.333. Hasil perhitungan R/C diperoleh nilai sebesar 1.16 artinya setiap pengeluaran biaya sebesar Rp. 1.000 akan mendapat penerimaan sebesar Rp. 1.160.
Analisis Kelayakan Usaha Ayam Broiler di Desa Karawana Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi (Studi Kasus Peternakan Hj. Nigawati): Analysis of Feasibility of Broiler Chicken Business In Karawana Village Dolo District Sigi Regency (Livestock Case Study Hj. Nigawati) Ariska Arsyad Mi’raj; Patta Dua; Sofya A Rasyid
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 4 No. 1: JANUARI 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v4i1.1772

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan dan kelayakan usaha ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karawana Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2019. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif yaitu penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka-angka yang berdasarkan dari hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan dan R/C Rasio. Hasil dari penelitan ini disimpulkan bahwa pendapatan peternak usaha ayam broiler adalah Rp. 132.167.007,- pertahun dan dengan tingkat kelayakan adalah 1,15% pertahun. Artinya setiap Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan Rp. 1.150,-
Analisis Nilai Tambah Usaha Jagung Bakar Serta Kontribusinya terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Kota Palu: Analysis of Extra Value of Baked Corn Business and its Contribution Toward Household Income in Palu City Ni Kade Suliati; Haeruddin; Sofya A. Rasyid
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 4 No. 6: JUNI 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v4i6.1880

Abstract

Salah satu upaya mengembangkan produksi dalam sektor pertanian adalah meningkatkan nilai tambah. Hal yang dapat dilakukan agar nilai tambah suatu komoditi pertanian meningkat adalah dengan mengaitkan pertanian dengan industri/pengolahan atau jasa di bidang pertanian. Di Indonesia, ada banyak jenis komoditi pertanian yang dapat diolah lebih lanjut menjadi produk yang bermutu serta bernilai tinggi, salah satunya adalah jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai tambah (value) yang diperoleh dari pengolahan jagung menjadi jagung bakar dan mengetahui besarnya kontribusi pendapatan usaha jagung bakar terhadap total pendapatan rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan di Area Jl. Jabal Nur Kota Palu pada Bulan April sampai dengan Juni 2019. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Sampel diambil sebanyak 15 % dari jumlah populasi yaitu 18 penjual jagung bakar. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis Keuntungan Usaha, Nilai Tambah, dan Kontribusi hasil usaha jagung bakar terhadap total pendapatan rumah tangga. Dari hasil penelitian usaha jagung manis menjadi jagung bakar diperoleh nilai tambah dari pengolahan jagung menjadi jagung bakar sebesar Rp. 5.798 per tongkol dan memberikan sumbangan rasio nilai tambah yaitu sebesar 72,48 %. Kontribusi rata-rata pendapatan usaha jagung bakar terhadap total pendapatan rumah tangga yaitu sebesar 2,83 %/bulan. Sedangkan kontribusi rata-rata pendapatan rumah tangga pada total pendapatan rumah tangga sangat besar yaitu sebesar 97,17 %, hal ini disebabkan karena usaha jagung bakar bukan merupakan usaha pokok, melainkan hanya salah satu jenis produk dari banyaknya produk yang dijual di usaha kafe yang ada di area Jl. Jabal Nur Kota Palu.
MENEJEMEN KETERSEDIAAN BAHAN BAKU AGROINDUSTRI TAHU KOTA PALU (STUDI KASUS PADA UKM MITRA CEMANGI) Kuat Wintolo; Sri Jumiyati; Sofya A. Rasyid
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.733 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.1320

Abstract

Tahu Mitra Cemangi adalah salah satu industri yang bergerak dibidang agroindustri yang memanfaatkan kedelai sebagai bahan baku dalam pembuatan Tahu. Salah satu faktor penting dalam suatu perusahaan adalah persediaan bahan baku sebagai sumber utama dalam jalannya produksi. Pada Industri Tahu Mitra Cimangi produksi tahu merupakan pekerjaan yang terus dilakukan untuk memenuhi permintaan tiap bulannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian persediaan bahan baku yang optimal, total biaya persediaan bahan baku, jumlah persediaan pengaman bahan baku, dan waktu pemesanan kembali bahan baku, pada Industri Tahu Mitra Cemangi. Penelitian ini dilakukan di Industri Tahu Mitra Cemangi di Kelurahan Duyu Kecamatan Tatanga Kota Palu Sulawesi Tengah. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) atau ditunjuk langsung dengan pertimbangan bahwa Industri Tahu Mitra Cemangi merupakan industri berskala besar dan sudah berproduksi dalam waktu yang cukup lama yaitu sejak tahun 2009, dibandingkan dengan 2 industri lainya  yang ada di Kota Palu Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2017. Jenis data yang digunakan dalam penelitan ini terdiri atas dua jenis data yang digunakan dalam penelitan ini terdiri atas dua data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini  menggunakan analisis deskriptif, analisis EOQ, TIC, Safety Stock dan ROP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pembelian optimal bahan baku kedelai sebesar 515.938,97 Kg/bulan. Biaya total persediaan bahan baku Industri Tahu Mitra Cemangi Rp 80.859.831,51. Sedangkan Safety Stok sebesar 2.33,45 Kg. Dan ROP sebesar 3.833 Kg.Kata Kunci  :   Menejemen Ketersediaan Bahan Baku Agroindustri Tahu Kota  Palu.
Analisis Titik Balik Industri Pengolahan Bawang Goreng di Kota Palu (Studi Kasus IKM Raja Bawang): Analysis of Break Even Point Return Point of Fried Onion Processing Industry in Palu City (A Case Study of IKM Raja Bawang) Sofya A. Rasyid; Marliyah; Haeruddin; Endah Wahyuning Asih
Jurnal Sinar Manajemen Vol. 10 No. 1: MARET 2023
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jsm.v10i1.3413

Abstract

Permintaan pasar terhadap produk bawang goreng Palu cukup besar, tidak hanya di pasar lokal tetapi juga regional dan internasional. Namun produksi bawang goreng di Palu belum mampu memenuhi seluruh permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, dalam menyusun perencanaan penjualan, manajemen membutuhkan informasi mengenai tingkat penjualan yang harus dicapai perusahaan agar memperoleh laba, atau pada tingkat penjualan berapa perusahaan tidak mengalami kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha bawang goreng IKM Raja Bawang selama satu kali produksi. Sehingga usaha yang dijalankan mencapai titik balik utama, atau tidak mengalami kerugian atau memperoleh keuntungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik impas usaha bawang goreng diperoleh pada saat volume produksi 5,91 kg dengan harga jual rata-rata Rp. 301.142.86, dan menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 1.780.166.46. Artinya jika IKM Raja Bawang menghasilkan lebih dari 5,91 kg bawang goreng atau memperoleh pendapatan lebih dari Rp. 1.780.166. Maka industri mengalami keuntungan, sebaliknya jika industri memproduksi kurang dari 5,91 kg atau pendapatan kurang dari Rp. 1.780.166 maka industri akan mengalami kerugian.
Agribusiness System and Maize Agriculture Development Strategy in Palolo District Sigi Regency Sofya A. Rasyid; Made Antara; Alam Anshary; Effendy; Hadayani
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 10 (2024): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i10.9376

Abstract

Maize productivity in Palolo District only reaches 4.8 tons/ha, far below the national average.  Suboptimal cultivation techniques, limited access to superior seeds, and the use of fertilizers and pesticides that are not in accordance with the recommendations. Farmers' limited knowledge of modern agricultural practices and lack of access to technology and training also affect production yields. A synergistic agribusiness system ensures integration between the upstream and downstream sectors. The purpose of this study is to analyze the success of the maize agribusiness system and formulate a strategy for the development of the maize agribusiness system. The sampling technique is purposive sampling. The analysis method uses agribusiness index, SWOT analysis and AHP. As a result of the calculation of the agribusiness system index, the value obtained is 11.4 from the maximum value of 17.4 or 65.5%.  It shows that the maize agribusiness system is running well, in a good value interval (8.71-17.40). As a result of the SWOT and AHP analysis, there are four main strategies for the development of maize agribusiness: Improving farmers' skills through training and mentoring the latest agricultural technology (weight 0.225), optimizing land use and maximizing production (weight 0.219), increasing maize productivity with active extension and technological innovation (weight 0.137), increasing productivity and availability of facilities through the adoption of sustainable agricultural practices and environmentally friendly technology (weight 0.106).