Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT MENUJU KAMPUNGHIJAU DI MANUKAN KULON RW. III KOTA SURABAYA Tri Yuliyanti; Arif Darmawan; Olda Sutansah; Akhla Lailatus Shurur
ABDIMAS Vol 1 No 03 (2021): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung hijau merupakan konsep kampung berbasis lingkungan yang sekaligus sebagai solusi mengatasi permasalahan lingkungan perkotaan komunitas, industri/bisnis, kampung yang menerapkan asas pelestarian fungsi lingkungan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Mewujudkan pelembagaan dalam membentuk kampung hijau sudah sepantasnya dimulai dari Lembaga terbawah bisa di tingkat RT maupun RW (Permendagri No. 5 Tahun 2007). Dalam kegiatan ini, dipilihnya masyarakat RW III di kampung Manukan Kulon dengan pertimbagan bahwa kondisi masyarakat ini sebagai reprentasi dari kampung di perkotaan yangbercirikan padat penduduk, penuh lorong dan gang sempit, struktur penduduk yang heterogen. Mayoritas warga bekerja sebagai buruh, pengusaha kecil dan karyawan swasta. Secara internal tidak ada institusi atau perusahaan yang berpengaruh. Kondisi Lingkungannya tidak ada penghijauan sehingga tidak Asri dan Kering dimusim Kemarau dan ketika musim Hujan banyak genangan di lorong lorong kampung karena salurannya tidak terawat dan masyarakat belum memanfaatkan lahannya untuk menabung air. Pertimbangan lain dalam memilih pengabdian ini bahwa minimnya pemahaman warga tentang kampung hijau dan kesadaran untuk memanfaatkan potensi wilayah dan potensi penduduk untuk membangun kampung yang asri, sejuk hijau, ada cadangan air dan tidak ada genangan. Kegiatan pengabdianyang dilaksanakan selama 1 semester menekankan pada peningkatan Warga RW III manukan kulon untuk mendapatkan pengetahuan tentang manajemen kampung dan cara membuat biopori. Disamping itu Warga mendapat pengetahuan tentang pentingnya kesadaran lingkungan dan gerakan menabung air. Hal lain yang tidak kalah pentingnya bahwa Warga perlu di neri motivasi bahwa mereka merasakan kampungnya asri, sejuk dan terbebas dari banjir di musim hujan dan kekurangan air di musim kemarau.dengan dilakukan penghijauan dan membangun biopori.
PENGEMBANGAN DESA WISATA GUNUNGANYAR KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN DALAM PERSPEKTIF COLLABORATIVE GOVERNANCE Bagoes Soenarjanto; Tri Yuliyanti; Arif Darmawan
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 2 No. 01 (2022): ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Gununganyar menjadi desa yang layak untuk dikembangkan menjadi desa wisata dengan segala potensi yang dimilikinya termasuk dana yang menjadi kriteria desa wisata juga terpenuhi. Namun patut disayangkan bahwa Pemerintah Desa maupun Pemerintah Daerah belum mampu mengembangkan potensi desa tersebut menjadi desa wisata. Fokus penelitian ini adalah bagaimana proses pengembangan Desa Wisata Gununganyar dalam perspektif collaborative governance dan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana collaborative governance dalam proses pengembangan potensi Desa Wisata Gununganyar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data di Desa Gununganyar berupa inventarisasi data primer dan sekunder menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam pengembangan desa wisata Gununganyar sudah terjadi proses collavorative governance yang ditandai dengan adanya bentuk kerja sama antar stakeholder yang saling mendukung, namun belum sepenuhnya berhasil karena kriteria keberhasilan yang terpenuhi hanyalah akses terhadap aktivitas dan kepercayaan diantara para stakeholder. Untuk mengoptimalkan proses kolaborasi dalam pengembangan Desa Wisata Gununganyar, peneliti merekomendasikan bahwa masyarakat dapat dengan aktif bekerjasama dengan pihak pemerintah desa maupun pihak swasta dan juga berperan aktif mengoptimalkan segala potensi dan menjaga asset desa wisata Gununganyar, disamping Pemerintah desa diharapkan mampu memberikan perhatian terkait pendampingan, monitoring dan pelibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan agar terjalin kerjasama dan harmonisasi komunikasi yang baik dengan berbagai pihak. Kebijakan dari pemerintah desa juga harus berorientasi pada pengoptimalan peran serta semua pihak dalam pengembangan desa wisata Gununganyar.
PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN PENINGKATAN KUALITAS ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA DI KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK PADA TAHUN 2022: (Bidang Peningkatan Aplikasi Komputer di desa Jekek dan desa Kemlokolegi Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk) Arif Darmawan; Bagoes Soenarjanto
ABDIMAS Vol 2 No 03 (2022): Sustainable Development
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bidang Peningkatan Aplikasi Komputer bagi pemerintahan desa sangatlah penting di era informatika ini. Di desa Jekek dan desa Kemlokolegi Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk, aktivitas pemerintahan dan efektifitas pelayanan aparatur desa tergantung dari tingkat perkembangan dan kemajuan tehnologi informasi dan komunikasi yang ada di dalam masyarakat desa itu sendiri. Untuk mendorong percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satu program yang dapat dilakukan oleh pemerintahan desa yaitu melalui peningkatan kualitas administrasi pemerintahan. Persoalan utama yang dihadapi oleh banyak pemerintahan desa di berbagai tempat adalah kurangnya kemampuan untuk mengakses informasi dan peningkatan kualitas pelayanan akibat kurangnya Jaringan WIFI, Server yang up to date dan kompetensi SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan dapat berkontribusi dalam mengatasi persoalan tersebut melalui penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan maupun penyelenggaraan FGD (focus group discussion). Oleh karenanya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ikut serta memberikan bantuan berupa penyuluhan dan pendampingan guna peningkatan kualitas admistrasi pemerintahan desa melalui program ABDIMAS. Sebagai langkah pertama yaitu dilakukan kegiatan FGD untuk memetakan persoalan yang dihadapi dalam upaya mencari solusi yang terbaik. Selanjutnya dilakukan kegiatan pendampingan terhadap perangkat desa sesuai dengan tugasnya masing-masing.
IMPLEMENTASI DANA DESA DALAM PEMENUHAN SARANA PRASARANA DI DESA BENDO KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI Zulfia Rahma Firdausa; Arif Darmawan; Supri Hartono
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 3 No. 01 (2023): MANAJEMEN PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi penggunaan dana desa dan faktor pendukung dan penghambat dalam pengimplementasian dana desa di Desa Bendo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, memahami, serta menarik kesimpulan terhadap implementasi penggunaan dana desa di Desa Bendo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Pada lokasi penelitian juga akan dilakukan pengumpulan maupun penghimpunan data dan informasi yang akurat dan spesifik terkait masalah. Sehingga akan didapatkan hasil yang akurat. Pemilihan lokasi ini berdasar pada masalah yang akan diteliti dan sumber data penelitian. Fokus dari penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah Komunikasi sebagai faktor yang menentukan keberhasilan dan pencapaian dari implementasi kebijakan kebijakan. Struktur Birokrasi yang ada dalam desa Bendo sudah tertata, standar operasional prosedur juga dilaksanakan dengan baik, garis kooedinasi dari atas kebawah seperti pemerintah daerah → pemerintah kabupaten/kota→ pemerintah tingkat kecamatan → pemerintah desa → masyarakat.
OPTIMALISASI PROGRAM KALIMASADA MELALUI LAYANAN KLAMPID DI DISPENDUKCAPIL KOTA SURABAYA ( STUDI KELURAHAN MENUR PUMPUNGAN ) Elisa Dwi Rahmawati; Arif Darmawan
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 3 No. 02 (2023): MANAJEMEN PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dispendukcapil Kota Surabaya maupun Kantor Kelurahan merupakan instansi dari pemerintah yang bergerak dalam pelayanan penduduk, seperti pencatatan kependudukan, keperluan surat menyurat, dan pengelolaan bantuan sosial dari pemerintah yang dimana dalam pelayanan publik harus meningkatkan pelayanan dan mengikuti perkembangan teknologi. Sesuai dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan. Sehingga Pemerintah Kota Surabaya mengadakan program Kalimasada (Kawasan Lingkungan Masyarakat Sadar Administrasi Kependudukan). Tujuan di adakannya program ini adalah untuk memberi kemudahan layanan administrasi kependudukan (adminduk) bagi masyarakat. Dengan diadakannya program ini, maka beberapa layanan dari adminduk itu sendiri dapat diurus warga melalui ketua RT setempat. Sehingga, warga tidak perlu datang ke kantor Kelurahan maupun ke kantor Dispendukcapil. Program ini juga dilakukan untuk membantu warga kelurahan yang masih gaptek (gagap teknologi). Disini, penulis akan berperan sebagai jembatan yang akan memfasilitasi untuk para warga yang belum paham maupun yang paham akan bagaimana tata cara yang harus dilakukan untuk mengurus adminduk yang belum lengkap. Penulis akan dibantu oleh petugas yang langsung terjun untuk bertugas di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan solusi serta penyelesaian kepada masyarakat terkait adminduk.
PUBLIC SERVICE MANAGEMENT IN MEURAXA HOSPITAL, BANDA ACEH CITY Eko Prasetyo Budi; Arif Darmawan; Joko Widodo
DIA: Jurnal Administrasi Publik Vol 21 No 01 (2023): PUBLIC ADMINISTRATION
Publisher : Program Studi Doktor Ilmu Administrasi, FISIP, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/dia.v21i01.7669

Abstract

Public service management is the process of planning, implementing, coordinating, and completing service activities to realize service goals. This study aimed to identify and analyze public service management and build an ideal service model at the Internal Medicine Polyclinic at Meuraxa Hospital, Banda Aceh City. This study used descriptive research method with a qualitative approach. Informants in this study consisted of outpatients, doctors, nurses, head of medical services, chair of the quality committee. The results of this study explained that the management of health services for outpatients of the Internal Medicine Polyclinic can be analyzed using professional service indicators, as follows: effective service, clarity and certainty (transparency), effective, timely service, responsiveness, and adaptability. This study concludes that outpatients feel satisfied with the services provided by the Internal Medicine Polyclinic.
PENYULUHAN, PENDAMPINGAN DAN PEMBERDAYAAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA BIDANG PELAYANAN PUBLIK DI DESA SAMBI KEREP KEC. REJOSO, KAB. NGANJUK Arif Darmawan; Adi Soesiantoro; Indah Murti
ABDIMAS Vol 3 No 04 (2023): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan pemerintah dengan Masyarakat dalam suatu negara sangatlah penting karena syarat berdirinya suatu negara adalah adanya rakyat atau Masyarakat. Begitupun dengan adanya suatu wilayah. Dalam tata hubungan pemerintah dengan Masyarakat dikenal Hukum pelayanan publik mengatur hak dan kewajiban penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan publik memiliki sifat memaksa, mengikat dan mengatur hubungan Masyarakat sebagai penerima manfaat pelayanan publik dengan pelaksana dan penyelenggara pelayanan publik. Reformasi pelayanan publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan Masyarakat oleh penyelenggara negara. Negara didirikan oleh publik dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. Warga negara berharap pelayanan publik dapat melayani dengan kejujuran dan pengelolaan secara tepat. Sedangkan menurut UU Nomor 25 Tahun 2009 menyatakan bahwa kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
PENGARUH PENERAPAN LAYANAN E-HEALTH TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS GUNUNG ANYAR KOTA SURABAYA: ADMINISTRAS PUBLIK Fanesa Nahdlatul Ulvia; Arif Darmawan; Yusuf Hariyoko
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 3 No. 06 (2023): ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Indonesia untuk bidang kesehatan kini sedang gencar menerapkan penggunaan teknologi dan sistem informasi rumah sakit seluruh yang ada di Indonesia. Penerapan teknologi berbasis informasi ini namakan elektronik Kesehatan (e-health). Puskesmas Gunung Anyar menerapkan e-health. Dengan e-health ini pasien yang berobat tidak perlu lagi datang ke puskesmas untuk antri mendaftar, sehingga tidak antridan juga bisa daftar dari rumah dan tidak perlu mengambil nomor antrian di puskesmas. Tujuan penelitian ini untuk menegetahui bagaimana pengaruh penerapan layanan E-Health terhadap kepuasan masyarakat di Puskesmas Gunung Anyar Kota Surabaya. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan metode asosiatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan objek penelitian atau hasil penelitian melalui data atau sampel, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran kuisioner (angket). Berdasarkan penelitian mengenai “Pengaruh Penerapan Layanan E-Health Terhadap Kepuasan Masyarakat di Puskesmas Gunung Anyar Kota Surabaya” yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil uji linier sederhana atau uji T sebesar 11,818 > T tabel 1,998 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Variabel Penerapan Layanan E-Health (X) memiliki pengaruh yang nyata terhadap Kepuasan Masyarakat (Y). Berdasarkan uji koefisien korelasi (R) dengan jumlah 0,834 dan koefisien determinasi (R Square) 0,696. Jadi, berdasarkan nilai tersebut terdapat pengaruh antara Penerapan Layanan E-Health (X) terhadap Kepuasan Masyarakat (Y) dengan jumlah 0,691.
KINERJA PELAYANAN PUBLIK APLIKASI KNG (KLAMPID NEW GENERATION) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SURABAYA Faizal Ardiansyah; Arif Darmawan; Yusuf Hariyoko
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 3 No. 06 (2023): ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil meluncurkan transformasi baru dari web E-Lampid berubah menjadi aplikasi KNG (Klampid New Generation) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara cepat dan mudah. Dalam penerapan aplikasi KNG (Klampid New Generation) di Surabaya perlu diperhatikan tentang bagaimana kinerja pelayanan  penerapan KNG. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pelayanan pada penerapan aplikasi KNG di Kota Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun yang dijadikan sebagai informan didalam penelitian ini sebanyak 4 orang. Hasil penelitian ini menggunakan teori Kinerja Pelayanan (Lenvinne), yaitu: 1). Responsivitas yaitu mengukur daya tanggap pembuat terhadap harapan, keinginan, dan aspirasi serta tuntuan pengguna 2). Responsibilitas yaitu suatu ukuran yang mennunjukkan seberapa jauh proses pemberian pelayanan public itu dilakukan. 3). Akuntabilitas yaitu suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian antara penyelenggara pelayanan
Evaluasi Program Puspaga Dalam Upaya Pencegahan Kekerasan Anak Di DP3APPKB Surabaya : (Studi Kasus Layanan Konseling) Rismaul Mukhaiyaroh; Arif Darmawan; Endang Indartuti
JOURNAL OF ADMINISTRATIVE AND SOCIAL SCIENCE Vol. 5 No. 1 (2024): Januari: Journal of Administrative and Social Science
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jass.v5i1.878

Abstract

Violence against children still often occurs in the city of Surabaya. Families still face obstacles in solving problems due to parents' lack of understanding in caring for children. Families need a place for consultation and support as well as learning processes so that the scope of the family can be maximized. The Surabaya city government is trying to protect children. One of the efforts of the Surabaya City Government is that the Ministry of Women's Empowerment and Child Protection (PPPA) has the best Family Learning Center (PUSPAGA) program. PUSPAGA services are under the auspices of the Surabaya City Women's Empowerment and Child Protection, Population Control and Family Planning (DP3APPKB) Service. PUSPAGA Surabaya City is present in the community for those who need services related to family problems, including childcare information. The aim of this research is to find out how the PUSPAGA program is evaluated in efforts to prevent child violence in DP3APPKB Surabaya (Counseling Service Case Study). This study uses a qualitative method. The theory used belongs to the PUSPAGA Program using Ripley's 7 evaluation indicators (Purwanto & Sulistyastuti, 2012), namely access, coverage, frequency, bias, service delivery, accountability, suitability of the program to needs. The PUSPAGA program for Surabaya City Counseling services has been running well in every indicator. Even so, the Surabaya City Government should be more proactive in informing the public about the existence of PUSPAGA services in the City of Surabaya.