The murder of women motivated by hatred of their gender, known as femicide, is a crucial issue that frequently occurs in society. The mass media play an important role in shaping the public’s perceptions regarding femicide and the institutions that deal with it through the way they report the news related to both matters. This research aims to analyze the news discourse on femicide and the media's efforts to frame the image of institutions that deal with femicide cases in the online media Kompas.com and Kompas.id. This research employs a descriptive qualitative method and a corpus-based discourse analysis. Data were obtained from 36 news articles related to femicide in Kompas.com and Kompas.id. The femicide news corpus data will be entered into the Antconc software to analyze the word lists, concordance, n-grams, and colocations. The data collection process includes selecting articles, documenting news articles by copying the texts into the Notepad application, saving news texts in *txt. format, and inputting corpus data into the Antconc application. The data analysis process of this research starts from data reduction, data presentation, data triangulation, to drawing conclusions. The results showed that Kompas online media tend to use word choices that are directed at educating about femicide. Kompas online media tends to discuss femicide to raise awareness about femicide among the public. In describing the image of the National Commission on Violence Against Women, the online media Kompas uses positive word choices. This indicates that the public must trust Komnas Perempuan in handling femicide cases. Meanwhile, in describing the police institution's image, the online media Kompas presents this objectively, accurately, and based on the facts in the field. Some of the word choices used by Kompas online media also reveal the expectations of the public and Komnas Perempuan for the police institutions to be more responsive to femicide cases. Abstrak Pembunuhan terhadap perempuan yang didorong oleh kebencian terhadap jenis kelamin mereka, yang dikenal sebagai femisida, adalah isu krusial yang kerap terjadi di masyarakat. Media massa berperan penting dalam membentuk persepsi publik terhadap femisida dan lembaga yang menangani femisida melalui cara pemberitaan terkait kedua hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana femisida direpresentasikan dalam pemberitaan, serta bagaimana media membentuk persepsi publik terhadap lembaga yang terlibat dalam penanganan kasus femisida. Metode kualitatif deskriptif dan pendekatan analisis wacana berbasis korpus digunakan dalam penelitian ini. Data penelitian diperoleh dari 36 artikel berita terkait femisida dalam media Kompas.com dan Kompas.id. Proses pengumpulan data meliputi pemilihan artikel, dokumentasi artikel dengan menyalin teks-teks tersebut ke aplikasi Notepad, penyimpanan teks dalam format *txt., dan input data korpus di aplikasi Antconc. Tahap analisis data penelitian ini dimulai dari reduksi data, penyajian data, triangulasi data, sampai penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media daring Kompas cenderung menggunakan pilihan-pilihan kata yang mengarah pada edukasi mengenai femisida. Media daring Kompas cenderung mewacanakan femisida dengan tujuan memunculkan kesadaran (awareness) tentang femisida kepada masyarakat. Dalam menggambarkan citra lembaga Komnas Perempuan, media daring Kompas menggunakan pilihan kata yang positif. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat harus percaya kepada Komnas Perempuan dalam menangani kasus femisida. Sementara itu, dalam menggambarkan citra lembaga kepolisian, media daring Kompas mengungkapkan hal tersebut secara objektif, akurat, serta sesuai fakta yang terjadi di lapangan. Beberapa pilihan kata yang digunakan media daring Kompas juga mengungkapkan ekspektasi masyarakat dan Komnas Perempuan terhadap lembaga kepolisian agar lebih tanggap terhadap kasus femisida.