Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Litera

PATTERNS OF LANGUAGE USE AMONG MULTILINGUAL UNIVERSITY STUDENTS MAJORING IN ENGLISH Emi Nursanti; Erna Andriyanti; Paulus Kurnianta; Titik Sudartinah
LITERA Vol 19, No 2: LITERA JULI 2020
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v19i2.27135

Abstract

As a multilingual country, the Indonesian government has set the positions of local language, national language, and foreign language in education through Law of National Education System No.20 of 2003, Chapter VII, Article 33. Fifteen years passed and this paper seeks to find the results of the law in higher education students by investigating the patterns of language use of multilingual students in English Literature Study Program of FBS UNY. This is a descriptive study with parallel mixed method design. The data in this study were responses upon questions in the questionnaires distributed to respondents where the results were then analyzed quantitatively by using SPSS (17) and the results of interviews were analyzed qualitatively. The source of data in this study were 162 respondents who were students of English Literature study program, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta year 2015-2017. The results show that at home, more than 60% of students use Javanese with intimacy and habit as motivating factors. As English Literature students, they are more exposed to media in Bahasa Indonesia. On the campus, English is only used for academic purposes, Bahasa Indonesia for communicating with lecturers while Javanese is for a casual talk with classmates. Javanese is close to traditional commerce while for the modern one, they prefer to use Bahasa Indonesia. For cognitive and mental activities, Bahasa Indonesia is the most dominant, and Javanese is used more than English. These results imply that rather than conforming to the law made by the government, contexts play a more important role in forming people’s language choices.Keywords: multilingualism, local language, national language, foreign language, English Literature UNY POLA PENGGUNAAN BAHASA MAHASISWA MULTILINGUAL JURUSAN BAHASA INGGRISSebagai negara multibahasa, pemerintah Indonesia telah menetapkan posisi bahasa daerah, bahasa nasional, dan bahasa asing dalam pendidikan melalui Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003, Bab VII, Pasal 33. Lima belas tahun telah berlalu dan tulisan ini berupaya untuk menemukan penerapan hasil hukum tersebut pada mahasiswa dengan menyelidiki pola penggunaan bahasa mahasiswa multibahasa di Program Studi Sastra Inggris FBS UNY. Ini adalah penelitian deskriptif dengan metode campuran paralel. Data dalam penelitian ini adalah tanggapan mahasiswa terhadap pertanyaan dalam kuesioner yang hasilnya kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan SPSS (17) serta hasil wawancara yang dianalisis secara kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah 162 responden yang merupakan mahasiswa program studi Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta angkatan tahun 2015-2017. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di rumah, lebih dari 60% mahasiswa menggunakan bahasa Jawa dengan keakraban dan kebiasaan sebagai faktor pendorongnya. Sebagai mahasiswa Sastra Inggris, mereka lebih terpapar media dalam Bahasa Indonesia. Di kampus, bahasa Inggris hanya digunakan untuk tujuan akademik, Bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan dosen, dan bahasa Jawa untuk percakapan santai dengan teman. Bahasa Jawa sangat dekat dengan perdagangan tradisional, sedangkan untuk perdagangan modern, mereka lebih memilih untuk menggunakan Bahasa Indonesia. Untuk kegiatan kognitif dan mental, Bahasa Indonesia adalah yang paling dominan, dan bahasa Jawa digunakan lebih dari bahasa Inggris. Hasil ini menyiratkan bahwa alih-alih menyesuaikan ketentuan yang telah dibuat oleh pemerintah, konteks memainkan peranan yang lebih penting dalam membentuk pilihan bahasa penggunanya.Kata kunci: multilingualisme, bahasa daerah, bahasa nasional, bahasa asing, Sastra Inggris UNY
Preschoolers’ construction of locutionary acts: Selection of modes and strategies Titik Sudartinah
LITERA Vol 21, No 2: LITERA (JULY 2022)
Publisher : Faculty of Languages, Arts, and Culture Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v21i2.49100

Abstract

Preschoolers have been able to construct their utterances according to the function they want to achieve. In constructing them, in addition to the functions to be achieved, the modes and strategies used are also taken into consideration. This article examines the selection of modes and strategies of locutionary acts by preschoolers. This study used qualitative and quantitative data in the form of utterances of preschoolers and their frequency of occurrence. A total of 18 preschoolers in one of the preschools in Yogyakarta became participants in this study. The results show that incomplete declarative and literally direct strategy are the main mode and strategy used by the children in their locutionary acts. This implies that the exchange of information through statements and speech literalness are very important for preschoolers, especially in order to increase their understanding of the world around them.Keywords: preschoolers, locutionary acts, modes, strategies Konstruksi tindak lokusi tuturan anak usia prasekolah: Pemilihan modus dan strategiAbstrakAnak usia prasekolah telah dapat menyusun tuturannya sesuai dengan fungsi yang mereka kehendaki. Dalam penyusunannya, selain fungsi yang hendak dicapai, modus dan strategi yang digunakan dalam bertutur pun turut menjadi pertimbangan. Artikel ini mengupas tentang pemilihan modus dan strategi tindak lokusi sebagai bagian dari penyusunan tuturan yang dilakukan oleh anak usia prasekolah. Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif berupa tuturan anak usia prasekolah dan frekuensi kemunculannya. Sebanyak 18 orang anak usia prasekolah di salah satu kelompok bermain di Yogyakarta menjadi partisipan dalam penelitian ini. Hasilnya menunjukkan bahwa modus berita tidak lengkap dan strategi literal langsung menjadi yang utama digunakan oleh anak-anak tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa pertukaran informasi melalui pernyataan dan keliteralan tuturan merupakan hal yang amat penting bagi anak-anak usia prasekolah, terutama dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap dunia di sekitarnya.Kata kunci: anak usia prasekolah, tindak tutur, modus, strategi