Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MENGGUNAKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENDEKATAN TASC (THINKING ACTIVELY IN SOCIAL CONTEXT) Rosidi, Irsad; Ibrahim, Muslimin; Tjandrakirana, Tjandrakirana
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n2.p250-257

Abstract

Research learning characterized biology with Thinking Actively in Social Context (TASC) approach to increase creative thinking skills of students has been done tested to applied in 30 students of class X SMA Negeri 1Kebomas-Gresik with one-group pretest-posttest design. The results of this research are learning performance categorized good (3.82) in the score range 1-4, the ability to think creatively students increased due to treatment (Gain Score = 0.9 and T test = -tmearure < -ttable = -21.028 -2.045), thoroughness student learning outcomes in classical (0.93) and the individual (0.86) and thoroughness indicators (0.92) increased by the treatment (Gain score = 0.8) and categories are complete, and the response students positive (98 percent). The conclusions this research, learning with TASC approach can improve the creative thinking ability of senior high school student.Telah dilakukan penelitian pembelajaran biologi dengan pendekatan Thinking Actively in Social Context (TASC) dengan tujuan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dan diujicobakan pada 30 siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebomas-Gresik dengan  desain  one  group  pretest-posttest.  Analisis  data  secara  deskriptif  kualitatif  dengan  hasil  pengamatan  keterlaksanaan pembelajaran kategori baik (3,82) dalam rentang skor 1-4, kemampuan berpikir kreatif siswa meningkat akibat perlakuan (Gain Score = 0,9 dan uji T = -thitung < -ttabel = - 21,028 < -2,045), ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal (0,93) dan individu (0,86) serta ketuntasan indikator (0,92) meningkat akibat perlakuan (Gain score = 0,8) dan kategori tuntas, serta respon siswa positif (98%). Simpulan penelitian ini, pembelajaran dengan pendekatan TASC dapat meningkatkan kemampuan  berpikir kreatif siswa SMA.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA MODEL GUIDED INQUIRY UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP Sulistyorini, Anik; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Soetjipto, Soetjipto
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v6n1.p1167-1174

Abstract

This research was done by developing science learning materials (lesson plans, student?s worksheets, student?s book, and learning achivement test) based on guided inquiry learning model using 4D development model to facilitate student?s science process skills and improving student?s learning achivement on environmental pollutions matter. The objective of this research was to trial learning materials in 35 of junior high school?s students with one group pretest-postest design. Results were analyzed by descriptive quantitative-qualitative are: (1) Validity of learning material valid category (3.00); (2) Practicalitybased on: a) Feasibility of instruction good category (3,8); b) Readability of worksheets and student?s book students stating that the content and appearance of worksheets and student?s book is interesting; c) The response of students very positively (85.6%); (3) Effectiveness based on: a) Student?s activities who stand out were practice science process skills is high category (38,5%); b) Student?s science process skill in very high category as shown by student?s worksheet achivement (3,46); c) student learning achivement increased (N-Gain: 0.2-1.0). The conclusion of this research that science learning material depeloped base on guided inquiry learnig model, eligible to facilitate student?s science process skills and improve student learning achivement in junior high school. Telah dilakukan penelitian dengan mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, Materi Ajar, dan Tes Hasil Belajar) model guided inquiry dengan model pengembangan 4D untuk melatihkan keterampilan proses sains pada pokok bahasan pencemaran lingkungan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa. Sasaran penelitian adalah perangkat pembelajaran yang diujicobakan pada 35 siswa SMP dengan rancangan One Group Pretest-Postest Design. Kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dianalisis secara deskriptif kuantitatif-kualitatif dengan hasil : (1) Validitas perangkat kategori valid (3,00); (2) Kepraktisan perangkat yang meliputi: a) Keterlaksanaan baik (3,8); b) Keterbacaan LKS dan buku siswa menyatakan bahwa isi LKS dan buku menarik, c) Respon siswa sangat positif (85,6 %); (3) Keefektifan perangkat permbelajaran yang meliputi: a) Aktivitas siswa yang menonjol adalah berlatih keterampilan proses sains dengan kategori tinggi (38,5 %);  b) Hasil keterampilan proses siswa dalam mengerjakan LKS sangat tinggi (3,46); c) Hasil belajar siswa meningkat (N-Gain: 0,2-1,0).  Simpulan penelitian ini adalah perangkat pembelajaran IPA model guided inqury layak untuk melatih keterampilan proses sains dan meningkatkan hasil belajar siswa SMP
PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH TOMAT (LYCOPERSICUM ESCULENTUM) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) Pratami, Vivin A.Y.; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Kuswanti, Nur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 5, No 2 (2016): VOL 5 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hemoglobin merupakan metaloprotein yang berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Buah tomat mengandung zat besi, vitamin C, dan vitamin A yang berfungsi untuk membantu pembentukan hemoglobin. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian eksperimental dengan pre post test design untuk membuktikan pengaruh pemberian jus buah tomat (Lycopersicum esculentum) terhadap kadar hemoglobin mencit (Mus musculus). Buah tomat yang digunakan yaitu jenis buah dengan bentuk lonjong dengan kematangan yang cukup (light red), diujicobakan pada 60 ekor mencit jantan dengan 4 perlakuan yaitu jus buah tomat 25%, 50%, dan 100% masing-masing 5 kali pengulangan yang diberikan 1 kali sehari dengan dosis 0,5 ml/20g BB selama 7 hari. Pengukuran kadar hemoglobin dilakukan dengan mengambil darah melalui ekor mencit. Data dianalisis dengan uji Anova satu arah kemudian dilakukan uji lanjut LSD. Hasil rata-rata kadar hemoglobin pada konsentrasi jus buah tomat 25% sebesar 13,6 g/dl; 50% sebesar 14,4 g/dl; dan 100% sebesar 15,6 g/dl. Simpulan penelitian bahwa jus buah tomat dapat meningkatkan kadar hemoglobin mencit, dan pada konsentrasi 100% menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin paling tinggi pada darah mencit.
PENGARUH REBUSAN SERBUK SIMPLISIA BUAH DELIMA MERAH (PUNICA GRANATUM) DALAM MENURUNKAN FREKUENSI DEFEKASI MENCIT (MUS MUSCULUS) Trisnawati, Nuril; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Kuswanti, Nur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 5, No 3 (2016): VOL 5 No 3 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanin merupakan senyawa yang dapat bekerja sebagai astringen dan banyak terdapat pada buah delima merah. Telah dilakukan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk membuktikan bahwa rebusan serbuk simplisia buah delima merah dapat menurunkan frekuensi defekasi pada diare, dengan pre-post test design. Sasaran penelitian 108 ekor mencit yang dibedakan dalam 10 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Seluruh kelompok diinduksi minyak jarak, kecuali kelompok kontrol. Satu jam setelah induksi, kelompok perlakuan diberi berbagai konsentrasi rebusan serbuk simplisia buah delima merah yaitu 20%, 30%, 40%, 50%, dan 60%. Pada setiap kelompok diamati frekuensi defekasi konsistensi feses cair dan feses lembek sebelum dan sesudah perlakuan. Data penelitian frekuensi defekasi dianalisis dengan Kruskal-Wallis (cair=0,00&lt;0,05; lembek=0,04&lt;0,05) dan Mann Whitney (&lt;0,05). Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian rebusan serbuk simplisia buah delima merah mampu menurunkan frekuensi defekasi feses konsistensi cair dan lembek. Frekuensi defekasi terendah pada feses cair adalah dengan pemberian konsentrasi rebusan 50% (0,89 kali) dan pada feses lembek dengan pemberian konsentrasi rebusan 60% (0,67 kali). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan frekuensi defekasi pada mencit diare setelah pemberian rebusan serbuk simplisia buah delima merah dengan frekuensi defekasi terendah pada feses konsistesi cair adalah pada pemberian konsentrasi rebusan 50%, sementara pada feses konsitensi lembek adalah pada pemberian konsentrasi rebusan 60%.
PENGARUH FILTRAT KULIT BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (MUS MUSCULUS) YANG DIINDUKSI GLUKOSA NUR LAXMI, SUCI Nur; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Kuswanti, Nur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 6, No 1 (2017): Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan alami merupakan salah satu materi yang dapat digunakan sebagai obat. Salah satunya adalah kulit buah naga merah yang diketahui mengandung senyawa fenolik, flavonoid, antosianin, dan triterpenoid. Oleh karena itu, dilakukan penelitian eksperimental untuk membuktikan pengaruh filtrat kulit buah naga merah &nbsp;(Hylocereus polyrhizus) terhadap kadar glukosa darah mencit, &nbsp;dengan pre-post test design, subjek 72 ekor mencit jantan, 6 perlakuan dan 4 kali pengulangan. Filtrat kulit buah naga merah diberikan satu kali setelah 1 jam induksi glukosa 2 g/kg BB dengan konsentrasi filtrat 100%, 90%, 70%, 50%, dan 30%. Pengukuran kadar glukosa darah yang diambil melalui ekor dilakukan dengan menggunakan alat hitung digital glico easy touch dengan satuan mg/dl. Data dianalisis dengan uji t dan Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa darah mencit pada konsentrasi filtrat kulit buah naga merah 100% sebesar 79 mg/dl; 90% sebesar 86 mg/dl; 70% sebesar 105,25 mg/dl; 50% sebesar 123 mg/dl; 30% sebesar 139 mg/dl dan 0% sebesar 147 mg/dl. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa filtrat kulit buah naga merah dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit pada semua konsentrasi kecuali 0%. &nbsp;Kadar glukosa darah normal pada mencit adalah dalam rentang antara 50-109 mg/dl
PENGARUH PENAMBAHAN FRUKTOSA PADA PENGENCER DASAR TRIS-CITRIC-ACID SOYA (TCS) TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA KAMBING BOER PASCA-PEMBEKUAN BEKTI PAMUNGKAS, DIO Bekti; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Ducha, Nur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 6, No 1 (2017): Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyimpanan semen dapat dilakukan dengan cara pembekuan. Dalam tahapan proses pembekuan, spermatozoa membutuhkan sumber energi untuk metabolisme. Fruktosa adalah contoh sumber energi yang biasa digunakan dalam pengencer. Tujuan&nbsp; penelitian ini untuk menguji pengaruh fruktosa terhadap kualitas spermatozoa kambing Boer. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5 pengulangan. Pengamatan motilitas dilakukan dengan mengestimasi spermatozoa yang bergerak progresif lurus ke depan. Data diuji dengan ANAVA satu arah dengan taraf ketelitian 95% dan dilanjutkan uji Duncan. Pengamatan motilititas before freezing menunjukkan hasil pada konsentrasi fruktosa 2 g memberikan pengaruh paling baik dengan nilai 53.50&plusmn;0.788. Setelah thawing konsentrasi fruktosa 2 g juga memberikan pengaruh paling baik dengan nilai 41.50&plusmn;0.79. Kesimpulan&nbsp; penelitian ini adalah&nbsp; fruktosa dalam pengencer Tris-Citric-Acid Soya mampu mempertahankan kualitas spermatozoa kambing Boer pasca pembekuan
PENGARUH PENAMBAHAN SOYA DALAM PENGENCER DASAR TRIS-CITRIC ACID-FRUCTOSE (TCF) TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA KAMBING BOER PASCA PEMBEKUAN Tjandrakirana, Tjandrakirana; Ducha, Nur; Noviansyah, Lucky
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 6, No 1 (2017): Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyimpanan suhu rendah (-196oC) dapat menyebabkan penurunan motilitas spermatozoa yang disebabkan kerusakan membran spermatozoa, sehingga dalam pengencer dibutuhkan perlindungan membran plasma yang disebut krioprotektan, salah satunya adalah soya. Penelitian ini bertujuan mendeksripsikan pengaruh penambahan soya dalam pengencer Tris-Citric Acid-Fructose (TCF) terhadap motilitas spermatozoa kambing Boer pada suhu rendah. Parameter penelitian ini adalah motilitas dengan melihat spermatozoa motil progresif, viabilitas dengan pewarnaan eosin-negrosin, integritas membran dengan metode HOST, dan osmolaritas pengencer dengan alat osmometer. Desain penelitian dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan (konsentrasi soya 0 g, 2 g, 4 g, dan 6 g) dan 5 pengulangan. Analisis data dengan uji ANOVA satu arah pada taraf ketelitian 95%, lalu dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan motilitas spermatozoa dapat dipertahankan dengan penambahan soya 4 g dalam pengencer Tris-Citric Acid-Fructose (TCF) saat before freezing sebesar 56,00 &plusmn; 1,09% dan pasca-thawing sebesar 41,00 &plusmn; 0,54%. Simpulan dari penelitian ini adalah pengencer Tris-Citric Acid-Fructose (TCF) dengan penambahan soya 4 g dapat mempertahankan motilitas spermatozoa kambing Boer pada suhu rendah.
APPLYING SCIENCE LEARNING PHET SIMULATION TO IMPROVE PROCESS SKILL AND KNOWLEDGE ASPECT OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENT Sari, Dyah Puspita; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Kuntjoro, Sunu
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v7n2.p1496-1500

Abstract

This research aims to improve students scientific process and aspects of knowledge, as well as to know activity and the response of the students through the application of science learning assisted PhET Simulation Program to 30 students of eight grades in junior high school. This research was experimental research with one group pretest-posttest design. Data were analyzed by descriptive quantitative results: (a) Students science process skills are increase with an average value post test results of 80 (N-gain; 0.71 with high criteria); (b) Students aspects of knowledge are increase with an average value post test results of 80 (N-gain; 0.74 with high criteria); (c) Frequency of activities that do experiment/ observation that by 18.3 percent while activities that students do at least is behavior that is not relevant to KBM by 3%; (d) The students positive response to learning process (83% with very strong criteria). Conclusion of this research that application of science learning assisted PhET simulation program can improve students process skills and aspects of knowledge.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA DENGAN TAMPILAN MACROMEDIA FLASH DI SMP Citrasukmawati, Alfina; Rahardjo, Rahardjo; Tjandrakirana, Tjandrakirana
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v1n2.p94-100

Abstract

The topic Nutrition and Energy Transformation concepts are abstract and difficult to comprehend. To overcome such a difficulty, it is necessary to develop a set of instructional package incorporating Macromedia flash. The Dick and Carey instructional development model was used for that purpose. Before the implementation of the instructional programs, all of the components of the instructional package consisted of lesson implementation plan, media, student worksheet Guided discovery type, student workbook, and assesment intrument, were validated and met the prescribed criteria. Implementation in the school only observe one class without replication. Thirty Junior High School Students involvedin this investigation using One Group Pretest-Postest Design. Result of this research shows the lesson plan is good (3,5), learning modul is good (3,0), student worksheet type Guided discovery is good (3,5), media is good (3,5), and student achievement mastery also good (3,0). Implementation lesson plan in class using direct instruction is good (3,67), with reliability around 82% (good/reliable). Student activity commonly is good (13,25) with reliable average 92%. Student respon is good, above 83%. Student achievement increase with Gain score above 0.7. The result of observation of the teaching and learning process, conducted during its implementation, showed that there was a consistency betweenthe prescribed teaching and learning experienced with its implementation. Students had met the 80% minimum mastery criteria. So it can be concluded that the development instructional package is effective to increase the junior High School student achievement. Materi proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau sulit dipahami oleh siswa karena bersifat abstrak, sehingga tidak dapat dilihat secara nyata. Atas dasar itu, perlu kiranya mengembangkan perangkat pembelajaran dengan bantuan tampilan media Macro flash. Untuk itu, telah dilakukan suatu penelitian pengembangan perangkat pembelajaran, yang berorientasi Dick and Carey dan bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu kelas saja, tanpa melakukan ulangan. Subyek penelitian 30 orang siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Surabaya, dengan rancangan Short Case Pretest-Postest, sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penilaian RPP baik (3,5), BAS baik (3,0), LKS bercirikan Guided discovery baik (3,5), media baik (3,5) dan tes hasil belajar baik (3,0). Pengelolaan pelaksanaan di kelas dengan pembelajaran langsung termasuk baik (3,67) dengan reliabilitas 82% (baik/reliabel). Aktivitas siswa secara umum baik (13,25)dengan reliabilitas rata-rata 92%. Respon siswa secara umum tertarik sebesar 83% lebih. Tes hasil belajar menunjukan peningkatan tinggi dengan Gain score diatas 0,7. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran biologi berbasis Macromedia flash di SMP, layak digunakan, keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas dan respon siswa baik, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
PENERAPAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA Idris, Rafiqa; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Soejipto, Soejipto
Journal of Biology Education Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : FMIPA UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbe.v6i3.11727

Abstract

Abstrak : Telah dilakukan penelitian yang menerapkan perangkat pembelajaran model inkuiri terbimbing (Guided inquiry) pada 30 siswa dengan desain one group pretest- posttest. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif-kualitatif dengan hasil : (a) keterlaksanaan pembelajaran baik (3,6); (b) Frekuensi aktivitas yang menonjol adalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa (c) respon siswa positif (82); (d) kemampuan berpikir kritis siswa meningkat (N-gain; 0,76 dengan kriteria tinggi). Simpulan penelitian ini, bahwa penerapan perangkat pembelajaran model inkuiri terbimbing (Guided inquiry) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. &nbsp; &nbsp; &nbsp;