Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Studi Biodiversitas Fungi Tanah Pada Lahan Gambut Tidak Terbakar Dan Setelah Kebakaran Di Desa Rasau Jaya Umum Kabupaten Kuburaya Nurdiansyah, Nurdiansyah; Chandra, Tino Orciny; Umran, Ismahan
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 3: Desember 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mempercepat tersedianya unsur hara dalam budidaya tanaman, masyarakat pada umumnya melakukan sistem tebas bakar. Lahan yang dibakar itu selain areal pertanian, juga berada di kawasan perkebunan, dan sangat berdampak terhadap berbagai gatra kehidupan. Pemulihan tanaman hutan setelah kebakaran akan memakan waktu lama, dan akan sering terhambat bila kebakaran terulang. Kerusakan ekosistem akibat kebakaran berpeluang melenyapkan aneka jenis makro dan mikro organisme tanah, khususnya yang tidak mampu menghadapi perubahan keadaan huniannya serta berbagai jenis organisme tanah yang berpotensi dalam kesuburan tanah. Selain itu mikroorganisme tanah yang banyak berasosiasi dengan tanaman yang hilang akibat kebakaran juga akan ikut hilang, sehingga keanekaragaman dari jenis mikroorganisme juga dapat berpotensi semakin berkurang. Mengingat pentingnya peran mikroorganisme tanah khususnya fungi, dalam proses dekomposisi bahan organik pada tanah gambut dan masih relatif terbatasnya informasi mengenai jenis fungi pada tanah gambut, perlu mempelajari biodiversitas fungi tanah gambut dalam rangka mempercepat proses dekomposisi bahan organik. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah Untuk mempelajari biodiversitas fungi yang terdapat pada lahan gambut yang tidak terbakar dan setelah kebakaran, mengetahui fungi pada tingkat kedalaman gambut pada pada lahan gambut yang tidak terbakar dan setelah kebakaran dan mengetahui hubungan antara biodiversitas fungi dengan faktor fisik dan kimia tanah pada lahan gambut yang tidak terbakar dan setelah kebakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sehabis kebakaran kegiatan dan jumlah mikroorganisme tanah meningkat yang di tunjukkan pada tanah gambut tidak terbakar, fungi yang teridentifikasi sebanyak lima jenis yaitu Aspergillus niger, Penicillium, Phytopthora, Thielaviopsis dan Thrichoderma harzianum sedangkan pada tanah gambut setelah kebakaran fungi yang teridentifikasi sebanyak Sembilan jenis yaitu Acremonium, Aspergillus niger, Candida, Curvularia, Penicillium, Phytium, Phytoptora, Thielaviopsis dan Thrichoderma harzianum. Hal ini tidak lepas dari beberapa faktor lingkungan tanah gambut seperti kedalaman muka air tanah, tingkat kematangan tanah gambut, suhu tanah gambut, kadar air tanah gambut, bobot isi tanah gambut dan pH tanah gambut pada lahan yang tidak terbakar ataupun yang telah mengalami kebakaran.
UJI POTENSI INOKULUM MIKORIZA VERSIKULAR ARBUSKULAR DARI BEBERAPA TIPE PEMANFAATAN LAHAN KERING DI DESA NANGA KALAN KECAMATAN ELLA HILIR KABUPATEN MELAWI Tuti, Astarina; Umran, Ismahan; Riduansyah, Riduansyah
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inokulum Mikoriza Versikular Arbuskular (MVA) dari beberapa tipe Mikoriza Versikular Arbuskular (MVA) pada Berbagai Tipe Pemanfataan Lahan Kering.Dilakukan untuk mengetahui tingkat potensi inokulumnya pada beberapa tipe pemanfaatanlahantanahyang digunakan sebagai bahan pengujian inokulumnya, karena keberadaan inokulum dalam tanah tidak  dipengaruhi oleh jumlah spora yang ada didalamnya namun tipe pemanfaatan lahan yang berbeda untuk jenis tanaman yang berbeda akan mempegaruhi pontensi inokulumnya. Dimana akan mempengaruhi potensi dari inokulum suatu Mikroba seperti Mikoriza Versikular Arbuskular, maka dari itu tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi inokulum dari beberapa tife pemanfaatan lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode MPN potensi inokulum fungsi Mikoriza Versikular Arbuskular adalah dari data hasil pengamatan infeksi akar yang dianalisis berdasarkan nilai dari table Cochren dalam Feldeman dan Idczak (1994). Berdasarkan hasil yang ditemukan bahwa diketahui dari beberapa tipe pemanpataan lahan tersebut memberi pengaruh terhadap potensi Inokulum MVA nya.
Studi Keanekaragaman Mikoriza Vesikular Arbuskular Pada Beberapa Tipe Pemanfaatan Lahan Kering di Desa Nanga Kalan Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi Sirat, Yulio; Umran, Ismahan; Riduansyah, Riduansyah
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 3: Desember 2014
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mikoriza adalah suatu bentuk simbiosis antara akar tanaman dengan jamur. Dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti temperatur tanah, kadar air tanah, pH tanah, bahan organik, intensitas cahaya dan tanaman inang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan populasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada beberapa tipe pemanfaatan lahan kering di Desa Nanga Kalan Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi.Variabel yang diamati meliputi keanekaragaman jenis Mikoriza Vesikular Arbuskular, jumlah spora, vegetasi dominan dan analisis tanah. Hasil isolasi diperoleh 273 spora/100 g tanah pada Ladang, 231 spora/100 g tanah pada Semak Belukar, 61 spora/100 g tanah pada Karet dan 62 spora/100 g tanah pada Hutan Sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa Mikoriza Vesikular Arbuskular ditemukan pada semua sampel tanah dengan tipe pemanfaatan lahan kering. Kata kunci : Keanekaragaman, Mikoriza Vesikular Arbuskular, Tipe pemanfaatan lahan ladang, semak belukar, karet dan hutan sekunder, Kabupaten Melawi.
IDENTIFIKASI STATUS HARA N P DAN K UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT DI DESA KUALA ROSAN KECAMATAN MELIAU KABUPATEN SANGGAU sumarja, kabul dianta; Aspan, Asrifin; Umran, Ismahan
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IDENTIFIKASI STATUS HARA N, P DAN K UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT DI DESA KUALA ROSAN KECAMATAN MELIAU KABUPATEN SANGGAU Kabul Dianta Sumarja(1), Asrifin Aspan (2), Ismaham Umran (2) (1)Mahasiswa Fakultas Pertanian dan (2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi status hara N, P dan K di lokasi penelitian agar dapat memberikan rekomendasi pemupukan guna meningkatkan produktifitas tanah dalam menyediakan unsur hara yang dibutuhkan untuk produksi tanaman kelapa sawit. Hasil produksi tanaman kelapa sawit di lokasi penelitian lebih rendah dari target yang ingin dicapai oleh petani. Menurut hasil wawancara dan survei yang diperoleh dari petani, tanaman kelapa sawit di lokasi penelitian hanya mampu berproduksi sebesar 16,97 ton/ha/tahun, sedangkan produksi kelapa sawit Marihat dengan umur yang sama (7 tahun) pada Kebun Percobaan Balit Marihat yaitu sebesar 18 ton/ha/tahun (PTPN VII, 1993) Selain itu jika melihat langsung tanaman kelapa sawit pada lokasi penelitian juga terdapat gejala defisiensi unsur hara, seperti daun yang menguning, sehingga perlu diketahui penyebab dan cara mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Desember 2015, di Desa Kuala Rosan Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau dengan luas lokasi 5 hektar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari (1) survei lokasi yang meliputi pengumpulan data-data yang dibutuhkan dan pengambilan contoh tanah komposit (disturbed), (2) analisis contoh tanah di laboratorium serta (3) analisis data dan penyajian hasil penelitian mengenai status kesuburan tanah untuk memberikan rekomendasi pemupukan pada lokasi penelitian. Pengambilan sampel tanah didahului dengan penentuan titik pengambilan sampel tanah dengan metode pengambilan sampel secara diagonal serta contoh tanah komposit. Pada lokasi A1, A2, A3, A4 dan A5 masing-masing diambil sampel tanah dengan menggunakan bor dengan kedalaman 30 cm, sampel diambil di antara tajuk-tajuk kelapa sawit dengan jarak antar titik sampel ± 50 m atau menyesuaikan kondisi lokasi penelitian. Variabel pengamatan meliputi : pH, C-Organik, N-total, P-tersedia, K-dd, dan Al-dd. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaksi tanah (pH) bersifat masam, C-Organik rendah, N-Total sedang, P-Tersedia Tinggi sampai sangat tinggi, kandungan K-dd dan Al- dd sangat rendah di semua lokasi. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan rekomendasi pemupukan untuk tanaman kelapa sawit pada lokasi penelitian yaitu 963,76 g/pohon Urea, 603,64 g/pohon SP-36 dan 2494,13 g/pohon KCL yang diberikan sebanyak 4 kali dalam setahun.   Kata Kunci : kelapa sawit, identifikasi status hara,  
STUDI STATUS HARA Ca DAN Mg UNTUK TANAMAN PADI SAWAH (Oryza Sativa L.) PADA LAHAN PASANG SURUT DI DESA SUNGAI KAKAP KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Sinta, Marsin; Aspan, Asrifin; Umran, Ismahan
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status hara kalsium dan magnesium untuk tanaman padi di areal persawahan pasang surut Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai kakap Kabupaten Kubu Raya. Studi status hara Ca dan Mg dilaksanakan dengan luas lokasi penelitian 7 ha, kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis tanah di Laboratorium. Metode  yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survey. Penelitian dilaksanakan pada bulan oktober 2014 sampai dengan bulan januari 2015. Adapun variabel penelitian: (1) kalsium tertukar, (2) magnesium tertukar,  (3) pH tanah, (4) uji pirit. Berdasarkan hasil analisis sifat kimia dan kesuburan tanah di laboratorium bahwa nilai kadar kalsium antara 1,51 - 3,04 dengan kriteria rendah - sangat rendah, nilai kadar magnesium antara 0,38 - 0,78 dengan kriteria rendah - sangat rendah, nilai pH tanah antara 4,53 - 5,13 dengan kriteria masam dan keterangan tes pirit menunjukan lokasi rata-rata memiliki kriteria berbuih lambat dan tidak berbau, keadaan seperti ini tergolong tidak berbahaya. Kebutuhan kapur kalsit untuk lokasi penelitian rata-rata 0,38 ton/ha dan kebutuhan kapur dolomit untuk lokasi penelitian rata-rata 0,35 ton/ha.
STUDI STATUS HARA N, P DAN K PADA TANAMAN JERUK SIAM (Citrus nobilis L. var microcarpa) DI TANAH ALUVIAL DESA SEMPADIAN KECAMATAN TEKARANG KABUPATEN SAMBAS Akbar, Baba Ali; Aspan, Asrifin; Umran, Ismahan
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status hara N, P dan K pada tanaman jeruk siam di tanah aluvial Desa Sempadian Kecamatan Tekarang, serta untuk menentukan rekomendasi pemupukan N, P dan K berdasarkan status hara N, P dan K pada tanaman jeruk siam di lokasi penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober – Januari 2016, di desa Sempadian tepatnya di dusun Nurbakti Kecamatan Tekarang kabupaten Sambas, dengan luas lahan 4 ha. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Variabel pengamatan meliputi: analisis pH, N-total, P-tersedia, K-dd, Kalsium Tertukar, Magnesium Tertukar, C-Organik, KTK dan perhitungan kebutuhan pupuk. Hasil penelitian menunjukkan pH tergolong masam - agak masam yaitu 5,48 – 6,29, N-total tergolong rendah - sedang yaitu 0,20% - 0,50%, P-tersedia tergolong sangat tinggi yaitu 15,82 ppm – 23,41 ppm, K-dd tergolong rendah - sedang yaitu 0,22 - 0,42cmol (+) kg-1, Ca tergolong sangat rendah yaitu 0,66 – 1,27 cmol (+) kg-1, Mg tergolong sangat rendah – rendah yaitu 0,25 – 0,47 cmol (+) kg-1, C-Organik tergolong rendah – tinggi yaitu 1,48 – 3,83, KTK tergolong rendah yaitu 7,59 – 14,91.Rekomendasi pemupukan pada masing-masing lokasi yaitu J1 (308kg urea/ha, 8 kg Sp-36/ha, 160 kg KCl/ha), J2 (394 kg urea/ha, 8 kg Sp-36/ha, 256 kg KCl/ha), J3 ( 292 kg urea/ha, - kg Sp-36/ha, 168 kg KCl/ha), J4 (304 kg urea/ha, 8 kg Sp-36/ha, - kg KCl/ha), dan J5(292 kg urea/ha, 12 kg Sp-36/ha, 188 kg KCl/ha).
KETERSEDIAAN UNSUR HARA MAKRO N, P, K, Ca, Mg PADA KEBUN KARET RAKYAT DI DESA LANDAU KUMPANG KECAMATAN HULU GURUNG KABUPATEN KAPUAS HULU dahlia, iisdahlia; gafur, sutarman; umran, ismahan
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KETERSEDIAAN UNSUR HARA MAKRO N, P, K, Ca, Mg PADA KEBUN KARET RAKYAT DI DESA LANDAU KUMPANG KECAMATAN HULU GURUNG KABUPATEN KAPUAS HULU   Iis Dahlia1), Sutarman Gafur2), Ismahan Umran3), (1)Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura (2)Staf Pengajar Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan unsur hara makro N, P, K, Ca, Mg pada perkebunan karet rakyat dan memberikan rekomendasi pemupukan untuk kebun karet rakyat tersebut. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Desa Landau Kumpang Kecamatan Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu dari lahan kebun karet seluas 5 ha, dalam 1 ha diambil 5 titik sampel dengan kedalaman 0–30 cm secara diagonal kemudian dikompositkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketersediaan unsur hara makro di lokasi penelitian termasuk sangat rendah sampai rendah berdasarkan kandungan N-total yang termasuk dalam kategori rendah, P tersedia yang sangat rendah, K-dd yang rendah, Ca-dd yang sangat rendah dan Mg-dd yang tergolong rendah. Sehingga perlu adanya pemupukan N, P2O5 dan K2O atau dalam bentuk pupuk urea = 231 gram/pohon, SP-18 = 395 gram/pohon dan KCl = 527 gram/pohon. Frekuensi pemupukan masing-masing 2 kali per tahun.   Kata Kunci : Hara Makro, Tanaman Karet dan Rekomendasi Pemupukan.
STUDY OF PHOSPHATE SOLUBILIZING FUNGI IN PEAT SOIL IN SEVERAL TYPES OF LAND USE OF SIANTAN HILIR VILLAGE PONTIANAK CITY Ariska, Nunung; Umran, Ismahan; Nusantara, Rossie Wiedya
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of peat land for agriculture is growing rapidly. However, in this utilization various problems were encountered, one of which was the strength of phosphate nutrients. One alternative to overcome the low availability of phosphate is to use a phosphate solvent fungus. This study aims to determine the population and type of phosphate solubilizing fungus and the population differences in several peatland uses (oil palm, pineapple, mustard, aloe, papaya and secondary forest) and to know the ability of fungi to dissolve phosphate nutrients. The methods used in this study are preparation, selection and observation of the location of the study, determination of sampling points, soil sampling (microbiology specific soil samples, sample samples and disturbed soil samples), preparation and sterilization of equipment and media in the laboratory, calculation and isolation fungus phosphate solubilizing colonies. The results showed that the highest population of phosphate solubilizing fungus (CPF) was found on pineapple land which was as much as 2.99 x 104 CFU / ml, and the lowest on aloe vera land was 2.11 x 104 CFU / ml. The analysis of the diversity of CPF population numbers on six land uses showed that the number of CPF populations had no significant effect. The types of fungi found were 13 types of solubilizing fungi. The land use which has the most phosphate solvent fungus types is oil palm and pineapple land. The ability of the fungus to dissolve phosphate can be seen from how large the clear zone is formed. Land use which has the largest area of clear zone is found in oil palm land which is equal to 242.31 mm2 and the smallest on pineapple land which is equal to 118.74 mm2. The test results of the analysis of the wide diversity of clear zones on aloe vera, papaya, mustard, oil palm, pineapple and secondary forest showed that the area of clear zones had no significant effect on land use. The land use system influences the diversity of phosphate solubilizing microorganisms and the ability to dissolve phosphate but the land use system does not affect the population of phosphate solubilizing fungi. Keywords: Phosphate Solubilizing Fungi, Phosphate, Peat Soil, Phosphate Solubilizing Microorganism, Clear Zone
Peranan Kombinasi Lumpur Merah dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Ketersediaan Hara N, P, K dan Pertumbuhan Tanaman Jagung di Tanah Pasir Pantai Pratama, Muhammad Aldi; Suswati, Denah; Umran, Ismahan
Pedontropika: Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 9, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v9i2.63072

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas penting di Kalimantan Barat sebagai komoditas pangan kedua setelah padi sebagai karbohidrat. Tanah pasir pantai merupakan lahan marginal dengan produktivitas yang rendah, dicirikan oleh bahan penyusun tanah yang dominan pasir, sehingga mengakibatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan kombinasi lumpur merah dan pupuk kandang ayam terhadap ketersediaan hara N, P, K dan pertumbuhan tanaman jagung di tanah pasir pantai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan yaitu P1 (150g lumpur merah + 1.000g pupuk kandang ayam), P2 (150g lumpur merah + 2.000g pupuk kandang ayam), P3 (150g lumpur merah + 3.000g pupuk kandang ayam), P4 (300g lumpur merah + 1.000g pupuk kandang ayam), P5 (300g lumpur merah + 2.000g pupuk kandang ayam), P6 (300g lumpur merah + 3.000g pupuk kandang ayam), P7 (450g lumpur merah + 1.000g pupuk kandang ayam), P8 (450g lumpur merah + 2.000g pupuk kandang ayam) dan P9 (450g lumpur merah + 3.000g pupuk kandang ayam) sehingga terdapat 27 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P6 (300g lumpur merah dan 3.000g pupuk kandang ayam) dapat meningkatkan pH tanah, karbon organik, nitrogen total, fosfor tersedia, dan kalium dapat ditukar, tinggi tanaman dan diameter batang sebesar 6,97% - 63,88%.
Peranan Kombinasi Lumpur Merah dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Serapan Hara N, P, dan K Serta Hasil Tanaman Jagung di Tanah Gambut Perkasa, Aditya; Suswati, Denah; Umran, Ismahan
Pedontropika: Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 9, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v9i2.63063

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas penting di Kalimantan Barat,  sebagai komoditas pangan kedua setelah padi sebagai karbohidrat. Tanah gambut yang mudah tercuci mengakibatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah menjadi rendah dan serapan hara pada tanaman rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan kombinasi lumpur merah dan pupuk kandang ayam terhadap serapan hara N, P, dan K, serta pertumbuhan tanaman jagung di tanah gambut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan yaitu, G1( 50 lumpur merah dan 500 pupuk kandang ayam g/polybag), G2 (50 lumpur merah dan 1.000 pupuk kandang ayam g/polybag), G3 (50 lumpur merah dan 1.500 pupuk kandang ayam g/polybag ) , G4 (100 lumpur merah dan 500 pupuk kandang ayam g/polybag), G5 (100 lumpur merah dan 1.000 pupuk kandang ayam g/polybag), G6 (100 lumpur merah dan 1.500 pupuk kandang ayam g/polybag), G7 (150 lumpur merah dan 500 pupuk kandang ayam g/polybag), G8 (150 lumpur merah dan 1.000 pupuk kandang ayam g/polybag), G9 (150 lumpur merah dan 1.500 pupuk kandang ayam g/polybag) dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 27 polybag.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan G6 (100g lumpur merah dan 1.500g pupuk kandang ayam) dapat meningkatkan pH tanah, berat kering tanaman serapan hara N, P dan K, berat pipil jagung dan berat pipil per tanaman sebesar 4,09%-43,12%.