Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja dan Kekakuan Upah Riil Sektoral di Sulawesi Selatan Mahyuddin, nFN; Zain, Majdah M.
Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v28n2.2010.113-132

Abstract

EnglishThis study aimed to measure the elasticity of labor demand and the level of real wage rigidity as well as studying the dynamic behavior of real wages in South Sulawesi. The elasticity of labor demand were analyzed using an OLS method, the level of wage rigidity was analyzed using an error correction model (ECM), and dynamic behavior of real wages was analyzed using an impulse response function (IRF). The results showed that the elasticity of labor demand was inelastic to the real wages in all sectors. The elasticity of labor demand of the changes in a variety of sources of economic growth was also inelastic in all sectors. The employment opportunities in agricultural and industrial sectors were more responding to the increasing exports and investment, while other sectors more responding to the increased private consumption. Labor productivity and imports significantly reduced employment opportunities in all sectors. The industrial sector had a more real wages rigidity compared to the real wages in agricultural sector and other. Real wages rigidity of industrial sector took about 4.6 years to reach equilibrium conditions, while the agricultural sector only took about 1.5 years and other sectors needed about 2.2 years. The increased competitiveness of various exported commodities and the creation of a conducive-investment climate were a strategic step to expand employment opportunities. In addition, the policy such as setting the regional minimum wage (UMR) more suitable to market wages was also considered as a strategy to reduce wage rigidity in South Sulawesi.IndonesianStudi ini bertujuan untuk mengukur elastisitas permintaan tenaga kerja dan tingkat kekakuan upah riil serta mempelajari perilaku dinamis upah riil sektoral di Sulawesi Selatan. Elastisitas permintaan tenaga kerja dianalisis dengan metode OLS, tingkat kekakuan upah menggunakan Error Correction Model (ECM) dan perilaku dinamis upah riil menggunakan metode Impuls Respon Function (IRF). Hasil menunjukkan bahwa elastisitas permintaan tenaga kerja terhadap upah riil adalah inelastis di semua sektor. Elastisitas permintaan tenaga kerja atas perubahan berbagai sumber-sumber pertumbuhan ekonomi juga inelastis di semua sektor. Kesempatan kerja sektor pertanian dan industri lebih merespon peningkatan ekspor dan investasi sedangkan sektor lainnya lebih merespon peningkatan konsumsi masyarakat. Produktivitas tenaga kerja dan impor signifikan mereduksi kesempatan kerja di semua sektor. Lebih lanjut, sektor industri memiliki upah riil yang lebih kaku di bandingkan upah riil sektor pertanian dan sektor lainnya. Upah riil sektor industri membutuhkan waktu sekitar 4,6 tahun untuk mencapai kondisi keseimbangannya sedangkan sektor pertanian hanya memerlukan waktu sekitar 1,5 tahun dan sektor lainnya sekitar 2.2 tahun. Peningkatan daya saing komoditi ekspor dan penciptaan iklim investasi yang kondusif merupakan langkah strategis untuk perluasan kesempatan kerja. Selain itu, kebijakan seperti penetapan UMR yang lebih sesuai dengan upah pasar juga dipandang strategis untuk mengurangi kekakuan upah di Sulawesi Selatan.
Peranan Pemimpin Lokal dalam Meningkatkan Kemampuan Kelompok (Kasus Kelompok Tani di Desa Pulo Kencana Kecamatan Pontang Kabupaten Serang) Helda Ibrahim; Majdah Zain; Tanzil Ibrahim
Jurnal Penyuluhan Vol. 10 No. 1 (2014): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.797 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v10i1.9910

Abstract

Local leaders have a role as opinion leaders and development agencies in supporting the realization of a dynamic group in improving the ability of groups related to communication, motivation, to facilitating and social contacts, knowledge of groups and foster group experience. Rural communities still face problems, especially individuals that have not been able to develop itself in enhancing the ability of the group through the role of local leaders. The purpose of this study is to identify the role of local leaders in improving the ability of a group. This research was conducted in the village of Pulo Kencana, helter subdistrict, Serang regency. The number of respondents was 45 respondents with tree of farmer groups. The results showed that the role of local leaders in improving the ability of the group is high. This is due to the behavior on the actions of the leaders in facilitating the communication, increasing the motivation of group members and facilitating the group.Key words: local leaders, leaders role, groups ability
Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja dan Kekakuan Upah Riil Sektoral di Sulawesi Selatan nFN Mahyuddin; Majdah M. Zain
Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.173 KB) | DOI: 10.21082/jae.v28n2.2010.113-132

Abstract

EnglishThis study aimed to measure the elasticity of labor demand and the level of real wage rigidity as well as studying the dynamic behavior of real wages in South Sulawesi. The elasticity of labor demand were analyzed using an OLS method, the level of wage rigidity was analyzed using an error correction model (ECM), and dynamic behavior of real wages was analyzed using an impulse response function (IRF). The results showed that the elasticity of labor demand was inelastic to the real wages in all sectors. The elasticity of labor demand of the changes in a variety of sources of economic growth was also inelastic in all sectors. The employment opportunities in agricultural and industrial sectors were more responding to the increasing exports and investment, while other sectors more responding to the increased private consumption. Labor productivity and imports significantly reduced employment opportunities in all sectors. The industrial sector had a more real wages rigidity compared to the real wages in agricultural sector and other. Real wages rigidity of industrial sector took about 4.6 years to reach equilibrium conditions, while the agricultural sector only took about 1.5 years and other sectors needed about 2.2 years. The increased competitiveness of various exported commodities and the creation of a conducive-investment climate were a strategic step to expand employment opportunities. In addition, the policy such as setting the regional minimum wage (UMR) more suitable to market wages was also considered as a strategy to reduce wage rigidity in South Sulawesi.IndonesianStudi ini bertujuan untuk mengukur elastisitas permintaan tenaga kerja dan tingkat kekakuan upah riil serta mempelajari perilaku dinamis upah riil sektoral di Sulawesi Selatan. Elastisitas permintaan tenaga kerja dianalisis dengan metode OLS, tingkat kekakuan upah menggunakan Error Correction Model (ECM) dan perilaku dinamis upah riil menggunakan metode Impuls Respon Function (IRF). Hasil menunjukkan bahwa elastisitas permintaan tenaga kerja terhadap upah riil adalah inelastis di semua sektor. Elastisitas permintaan tenaga kerja atas perubahan berbagai sumber-sumber pertumbuhan ekonomi juga inelastis di semua sektor. Kesempatan kerja sektor pertanian dan industri lebih merespon peningkatan ekspor dan investasi sedangkan sektor lainnya lebih merespon peningkatan konsumsi masyarakat. Produktivitas tenaga kerja dan impor signifikan mereduksi kesempatan kerja di semua sektor. Lebih lanjut, sektor industri memiliki upah riil yang lebih kaku di bandingkan upah riil sektor pertanian dan sektor lainnya. Upah riil sektor industri membutuhkan waktu sekitar 4,6 tahun untuk mencapai kondisi keseimbangannya sedangkan sektor pertanian hanya memerlukan waktu sekitar 1,5 tahun dan sektor lainnya sekitar 2.2 tahun. Peningkatan daya saing komoditi ekspor dan penciptaan iklim investasi yang kondusif merupakan langkah strategis untuk perluasan kesempatan kerja. Selain itu, kebijakan seperti penetapan UMR yang lebih sesuai dengan upah pasar juga dipandang strategis untuk mengurangi kekakuan upah di Sulawesi Selatan.
ANALISA TINGKAT PENDAPATAN USAHA PENANGKARAN PETANI PENANGKAR BENIH PADI Andi Majdah M. Zain; Fatmawati Fatmawati; Andi Haslindah
JURNAL ILTEK Vol 12, No 01 (2017): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.04 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v12i01.401

Abstract

Pengembangan pertanian pada masa lalu berorientasi pada peningkatan produksi, termasuk komoditas padi. Faktor utama yang menunjang keberhasilan pembangunan pertanian adalah keberhasilan mengintroproduksi teknologi baru kepada petani dan keberhasilan pembangunan faktor penunjang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat pendapatan usaha penangkaran petani penangkar benih padi. Metode penelitian yang digunakan dengan metode survey, dengan teknik observasi data yaitu data primer dan sekunder, dan analisa data yang digunakan R/C ratio untuk mengetahui berapa keuntungan pendapatan petani. Hasil penelitian yang diperoleh dalam waktu satu kali musim tanam dengan rata-rata satu ha mampu menghasilkan rata-rata produksi perhektar sebesar 4.500 kg gabah kering. Dengan keuntungan yang diperoleh petani penangkar benih sebesar Rp. 19.713.600 dengan R/C Ratio 2,40.
KARAKTERISTIK KONSUMEN HEWAN KURBAN DI KAWASAN METROPOLITAN MAMMINASATA Ayu Puspitasari; Syamsari Syamsari; Ihwan Patiroy; Majdah M Zain
Journal of Agricultural and Rural Economy Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Intitut Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/agre.2023.v1i1.1-7

Abstract

Penelitian tentang karakteristik konsumen hewan kurban perlu diteliti dengan tujuan untuk menjamin keberlanjutan bisnis hewan kurban dan dapat memuaskan konsumen. Pembelian hewan pada momen idul adha tinggi sehingga menciptakan peluang bisnis yang besar bagi producen dan pedagang. Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada saat hari raya idul adha dan hari tasyri yaitu 3 hari pasca hari raya idhul adha yang syariatkan untuk berkurban. Hari raya idul adha disesuaikan dengan penetapatan Pemerintah Republik Indonesia yaitu bertepatan dengan 29 Juni 2023 sehingga waktu penelitian yaitu 29 Juni sampai dengan 2 Juli 2023. Metode penelitian menggunakan survey, wawancara dan kuesioner yang diisi oleh 100 orang konsumen hewan kurban yang berdomisili di wilayah metropolitan mamminasata yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua konsumen dengan tingkat penghasilan rendah sampai tinggi dan memiliki beban tanggungan rendah, sedang dan berat bersedia untuk membeli hewan kurban. Mayoritas konsumen memilih untuk berkelompok dalam menjalankan ibadah kurban, pengelompokan tersebut berdasarkan komunitas masing-masing, mayoritas kelompok tersebut dibentuk oleh kerabat dan panitia masjid. Hewan kurban yang paling diminati konsumen adalah sapi yang dibeli langsung dari peternak dan pedagang sapi.
Resiliensi Pengrajin Gula Aren di Kabupaten Bulukumba (Studi Kasus Desa Anrihua Kecamatan Kindang) Helda Ibrahim; Adriyanti Syam; Musdalifah Mahmud; Majdah Muhyddin Zain
Jurnal Agercolere Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Agercolere Vol. 5 Numb 2, 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/jac.v5i2.215

Abstract

Anrihua Village is one of the villages in Kindang subdistrict, Bulukumba district which has the potential to produce palm sugar of the best quality. Changes in the business system both from social, cultural, and economic aspects as well as the characteristics of palm sugar craftsmen require a continuous process. The objectives of this research are: 1) To determine the characteristics of palm sugar craftsmen in Anrihua Village, Kindang District. 2) To find out the process of making palm sugar in Anrihua Village, Gantarang District. 3) To analyze the resilience of palm sugar craftsmen from social, cultural, and economic aspects in Anrihua Village, Kindang District. This research was carried out in July – August 2023. This research was conducted in Anrihua Village, Kindang District, Bulukumba Regency, South Sulawesi Province. The population and sample in this study were taken by census, namely 33 palm sugar craftsmen. The results of this research show that the identity of palm sugar craftsmen in Anrihua Village is that the age of productive palm sugar craftsmen is 36 years to 57 years. Palm sugar craftsmen are dominated by women. The education of most palm sugar craftsmen is only in elementary school (SD). palm sugar in Anrihua Village ranges from 3 years to 12 years and the number of dependents of palm sugar craftsmen in the family ranges from 1 person to 4 people. The process of making palm sugar in Anrihua Village, Kindang subdistrict is still simple and traditional. The resilience of palm sugar craftsmen from 33 respondents shows the value of the social aspect with a percentage of 53% (Less Resistance), the cultural aspect with a percentage of 66% (Surviving), and the economic aspect with a percentage of 64% (Surviving).
Peran Pengrajin dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Tenun di Kab Wajo Ibrahim, Helda; Nurlaelah, Andi Titi; Yunus, Awaluddin; Zain, Majdah Muhiddyn; Musdalipa, Musdalipa
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 9
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Peran pengrajin dalam meningkatkan pendapatan usaha tenun melalui kegiatan yang dilakukan pengrajin yaitu investasi, bahan baku, pemintalan, pencucukan (desain motif) dan pemasaran.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pengrajin dalam kegiatan usaha tenunnya, dan Untuk mengetahui seberapa besar pendapatan pengrajin tenun  dalam usaha tenunnya.  Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif kualitatif, dengan metode pengambilan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara.  Penelitian ini dilakukan di Desa Tosora Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo, dengan menggunakan 33 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Peran pengrajin dalam kegiatan usaha tenunnya  sebagai pengelola usaha  dengan persentase 69 % termasuk dalam kategori berperan, sebagai desain motif dengan persentase 56 % cukup berperan dan  sebagai tenaga kerja dengan persentase 97 % termasuk dalam kategori sangat berperan.  Pengrajin tenun  berperan dalam kegiatan usaha tenunnya, mulai dari investasi, bahan baku, pencucukan (desain motif), penenunan dan pemasaran.  Kegiatan tersebut dilakukan sehingga dapat  menghasilkan pendapatan,  menciptakan lapangan kerja dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.  2).  Penerimaan dalam sebulan diperoleh dengan rata-rata Rp. 1.902.273, dengan total biaya variabel Rp. 642.755, dan  pendapatan per bulan yang diperoleh dengan rata-rata Rp.  1.245.237 Kata Kunci: Peran, Pengrajin Tenun, Pendapatan 
Persepsi Petani Terhadap Asuransi Usahatani Padi (Studi Kasus Petani Padi di Desa Samaelo Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone) M.Zain, Majdah
Agribusiness and Socioeconomic Journal Vol. 1 No. 01 (2022): DESEMBER
Publisher : Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/asejournal.v1i01.27

Abstract

Asuransi Usahatani merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi beban petani yang mengalami gagal panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap penerapan asuransi usahatani padi di Desa  Samaelo, Kecamatan barebbo, Kabupaten Bone dan mengetahui faktor-faktor yang membentuk persepsi petani terhadap asuransi usahatani padi di Desa Samaelo, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Samaelo, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone.  Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang sifatnya deskriptif.  Subjek penelitian adalah petani, kepala desa, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner, wawancara dan Studi Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap penerapan asuransi usahatani padi di Desa Samaelo yaitu Petani sudah tahu akan Asuransi Usahatani Padi melalui Sosialisasi petugas PPL dan berjalan dengan baik, asuransi usahatani padi penting sebagai langkah mengantisipasi kerugian akibat gagal panen, premi asuransi usahatani padi tergolong murah, luas kerusakan padi sebanyak 75% ke atas dianggap terlalu luas, jumlah pertanggungan sudah sesuai, dan faktor-faktor pembentuk persepsi terhadap penerapan asuransi usahatani padi di Desa Samaelo adalah faktor diri sendiri (petani), faktor lingkungan, dan asuransi usahatani padi.
Peranan Kelompok Tani Pada Penggunaan Combine Harvester (Studi Kasus Usaha Tani Padi Di Desa Garanta, Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba) Ibrahim, Helda; Musdalifah, Andi; Rahman, Syamsul; M.Zain, Majdah
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2024 : PROSIDING EDISI 6
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Pertanian di era digital memerlukan sinergi antara teknologi, sumber daya manusia, dan generasi muda. Peranan kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerja sama, dan unit produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peranan kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama dan unit produksi pada penggunaan mesin combine harvester. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2023 – Januari 2024. Penelitian ini dilakukan di Desa Garanta Kecamatan Ujung Loe kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Populasi dan sampel diambil secara purposive sampling yaitu sebanyak 23 petani. Metode penelitian yang digunakan untuk peranan kelompok tani adalah deskriptif kualitatif melalui perhitungan skala likert, studi pustaka, dengan fokus pada literatur  Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Identitas kelompok tani di Desa  Garanta yaitu umur anggota kelompok tani yang produktif adalah 30 tahun sampai 60 tahun, Pendidikan anggota kelompok tani kebanyakan tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP), lama usahatani padi di Desa Garanta mulai dari 10 tahun sampai 35 tahun dan jumlah tanggungan anggota kelompok tani dalam keluarga mulai dari 1 orang sampai 5 orang. Peranan kelompok tani memiliki tiga fungsi yaitu sebagai kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi. Sebagai kelas belajar sebesar 72,6% dikategorikan sedang. Sebagai wahan kerjasama sebesar 88,2% dikategorikan tinggi. Sebagai unit produksi 90% dikategorikan tinggi. Kata Kunci: Peranan, Kelompok Tani, Combine Harvester