Concentration in school-age children is a crucial factor in improving educational outcomes. However, many students face difficulties in maintaining focus during the learning process. This community service activity aims to introduce Sujok color therapy as a solution to enhance students' concentration. Sujok color therapy, which combines the principles of acupressure and color stimulation, is expected to help students improve their focus and attention while learning. This activity involved 56 students and was conducted in two sessions: theoretical training on Sujok color therapy and a practical application session. Evaluation was carried out using pretest and posttest to measure the students' improvement in understanding. The evaluation results showed significant improvement in students' understanding of Sujok color therapy, as well as their skills in applying the technique. The cognitive understanding of students showed a notable increase, with the posttest average reaching 74.11%, compared to 27.14% in the pretest. In the psychomotor domain, students’ skills in selecting the appropriate color for therapy and applying it to the Sujok points also showed significant improvement. These findings suggest that Sujok color therapy can be implemented as an effective method to enhance students' concentration and has the potential to be further developed in educational practice in schools. ABSTRAKKonsentrasi belajar pada anak usia sekolah merupakan faktor penting dalam meningkatkan hasil pendidikan. Namun, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus selama proses belajar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan terapi warna Sujok sebagai solusi untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Terapi warna Sujok, yang menggabungkan prinsip akupresur dan stimulasi warna, diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan fokus dan perhatian mereka saat belajar. Kegiatan ini diikuti oleh 56 siswa dan dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu edukasi teori tentang terapi warna Sujok dan sesi praktik langsung. Evaluasi dilakukan melalui pretest dan posttest untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa mengenai terapi warna Sujok, serta keterampilan mereka dalam menerapkan teknik tersebut. Peningkatan pemahaman kognitif siswa tercatat dengan rata-rata posttest sebesar 74,11%, dibandingkan dengan 27,14% pada pretest. Di ranah psikomotorik, keterampilan siswa dalam memilih warna yang tepat untuk terapi dan menerapkannya pada titik Sujok juga mengalami peningkatan yang signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa terapi warna Sujok dapat diterapkan sebagai metode yang efektif untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut dalam praktik pendidikan di sekolah-sekolah.