The Emotional well-being plays a crucial role in enhancing teaching quality, particularly in Early Childhood Education (ECE), yet it is often overlooked. Sujok color therapy, which utilizes color psychology to balance emotions, emerges as an innovative approach to supporting teachers' emotional well-being. This study aims to analyze the implementation of Sujok color therapy among ECE teachers at TK Dharma Wanita Sumberporong Lawang as an effort to improve their emotional well-being. The method employed combines a mixed-method approach, incorporating both quantitative and qualitative techniques, with stages including hands-on education, counseling, and evaluation. The results indicate that the Sujok color therapy training effectively increased the teachers' knowledge and skills, with 50% of participants, initially categorized as having "Poor" knowledge, progressing to the "Good" category after the training. The application of color therapy also showed positive changes, with 58.3% of participants successfully applying the therapy in their daily lives. These findings suggest that this approach not only enhances the teachers' emotional well-being but also enriches their teaching strategies. This research is expected to contribute to the development of higher-quality ECE and the ongoing well-being of teachers. ABSTRAKKesejahteraan emosional guru berperan penting dalam meningkatkan kualitas pengajaran, khususnya di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), namun sering kali terabaikan. Terapi warna Sujok, yang memanfaatkan psikologi warna untuk menyeimbangkan emosi, menjadi salah satu pendekatan inovatif untuk mendukung kesejahteraan guru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan terapi warna Sujok pada guru PAUD di TK Dharma Wanita Sumberporong Lawang sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan emosional mereka. Metode yang digunakan adalah pendekatan mix-method, menggabungkan kuantitatif dan kualitatif, dengan tahapan edukasi berbasis praktik langsung, penyuluhan, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan terapi warna Sujok efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru, dengan 50% peserta yang semula berada dalam kategori pengetahuan "Kurang" berhasil mencapai kategori "Baik" setelah edukasi. Penerapan terapi warna juga menunjukkan perubahan positif, di mana 58,3% peserta mampu mengaplikasikan terapi ini dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan emosional guru, tetapi juga dapat memperkaya strategi pengajaran mereka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan pendidikan PAUD yang lebih berkualitas dan mendukung kesejahteraan guru secara berkelanjutan.