p-Index From 2020 - 2025
0.983
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JRKN
I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara
Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI TERHADAP KEPATUHAN PASIEN UNTUK KONTROL TEKANAN DARAH I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara; Ni Wayan Serly Jiryantini; Ni Wayan Parwati
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.741 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.176

Abstract

Latar Belakang: Jumlah penderita hipertensi cenderung mengalami peningkatan. Hipertensi yang tidak terkontrol akan mengembangkan dan menyebabkan komplikasi berbahaya bagi penderitanya. Dalam perkebangannya, hipertensi di masyarakat masih sering diabaikan. Banyak penderita hipertensi tidak memeriksakan kondisinya secara rutin. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang hipertensi dan kepatuhan pasien untuk kontrol tekanan darah. Metode: Penelitian ini menggunakan korelasi desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampel menggunakan sampel jenuh melibatkan 197 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan tes Spearman rho. Hasil: Analisis univariat menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang hipertensi, sebagian besar dalam kategori sedang (46,7%). Demikian pula, kepatuhan dalam mengontrol tekanan darah juga sebagian besar dalam kategori sedang (82,7%). Hasil analisis bivariat menunjukkan pengetahuan yang signifikan tentang hipertensi dan kepatuhan pasien untuk kontrol tekanan darah (nilai p <0,001 dan r = 0.271).
PENGARUH DEMONSTRASI HAND WASHING DANCE TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANAK USIA SEKOLAH TENTANG MENCUCI TANGAN YANG BENAR DI SDN 2 PEMECUTAN Ni Komang Mei Kumala Dewi Lestari; IGN Made Kusuma Negara; Nadya Treesna Wulansari
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1891.7 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v4i1.210

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Cuci tangan dengan benar sangat penting karena merupakan salah satu cara yang efektif untuk pencegahan penyakit melalui tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh demonstrasi hand washing dance terhadap tingkat pengetahuan anak usia sekolah tentang mencuci tangan yang benar di SDN  2 Pemecutan.Metode : Penelitian ini menggunakan desain Pre Exsperimental Designs jenis One-Group Pretest-Postest Design. Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling dan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan anak usia sekolah tentang mencuci tangan sebelum diberikan metode hand washing dance adalah kurang 74,3% dan setelah perlakuan adalah baik 88,6%. Analisis menunjukkan ada pengaruh demonstrasi hand washing dance terhadap tingkat pengetahuan anak usia sekolah tentang mencuci tangan yang benar di SDN  2 Pemecutan (p value < 0,001).Kesimpulan : Pemberian demonstrasi hand washing dance efektif meningkatkan tingkat pengetahuan anak usia sekolah tentang mencuci tangan yang benar. Pihak sekolah agar lebih meningkatkan pemberian informasi kesehatan khususnya tentang cuci tangan yang benar melalui metode pendidikan kesehatan yang beragam agar anak usia sekolah senang dan tidak bosan dalam mengikutinya.Kata Kunci :Tingkat pengetahuan, Cuci tangan, Hand washing danceABSTRACTBackground : Hand washing is very important because it is one for the effective ways for disease prevention through the hand. Purpose of the research was to determine the effect of hand washing dance demonstration on school-aged children knowledge level about proper hand washing at Elementary School 2 Pemecutan. Methods : This study employed a Pre Experimental Designs type of One-Group Pretest-Posttest Design. The sampling technique used total sampling with a total sample of 35 respondents.The data were collected using a questionnaire and analyzed using Wilcoxon Signed Rank Test statistical test. Results : The result showed that the knowledge of school-age children about washing handsbefore the demonstration of hand washing dance was in poor category (74.3%) and after the treatment was in good category (88.6%). Analysis indicated that there was an effect of hand washing dance demonstrations on the knowledge level of school-aged children about proper hand washing in Elementary School 2 Pemecutan (p-value < 0.001). Conclusion : The demonstration of hand washing dance effectively increases the knowledge level of school-aged children about proper hand washing at Elementary School 2 Pemecutan. Hence, the school is expected to improve the health information provision, especially regarding proper hand washing through various health education methods, therefore, school-aged children are happy and not bored in following it.Keywords: Knowledge Level, Hand Washing, Hand Washing Dance
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENERIMAAN ORANG TUA TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara, S.Kep., M.N.S; Made Rismawan
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1688.891 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v4i2.247

Abstract

Pendahuluan : Orang tua tentu mengharapkan memiliki anak yang sehat dan dapat berkembang dengan baik. Akan tetapi terkadang tidak semua anak dapat lahir dengan kondisi sehat. Kelahiran seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus tentunya dapat menjadi beban bagi keluarga itu sendiri sehingga dapat mempengaruhi penerimaan orang tua terhadap anak itu sendiri. Permasalahannya adalah kebanyakan penelitian yang dilakukan terkait factor yang mempengaruhi penerimaan orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus masih terfokus pada salah satu factor dan belum menjelaskan factor dominannya. Metodologi : Metode yang digunakan pada penelitian adalah korelasi analitik. Responden pada penelitian ini adalah orang tua anak berkebutuhan khusus di 3 SLB wilayah Propinsi Bali dengan jumlah sampel sebanyak 76 responden. Variable diukur menggunakan kuesioner. Pengujian hipotesa dilakukan dengan Spearman Rho.Hasil : Hasil analisa hubungan didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dan penerimaan orang tua terhadap anak retardasi mental dengan nilai signifikan P= 0,000, nilai r = 0,612 dan arah korelasi kedua variabel bersifat positif (+).Diskusi :  Kurangnya pengetahuan dan informasi merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada penerimaan anak retardasi mental dimana tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih  mudah mencari informasi dan memahami masalah yang dialami oleh anak dan mencari penyembuhan. Penerimaan orang tua adalah perasaan atau perilaku orang tua yang dapat menerima keberadaan anaknya tanpa syarat seperti rasa sayang, kelekatan, kepedulian, dukungan dan pengasuhan. faktor penyebab keluarga tidak menerima anak mereka disebabkan karena keluarga tidak memiliki informasi, pengetahuan dan kesiapan dalam menerima anak mereka. Hal ini yang menyebabkan saat anak mereka lahir dan mengalami tumbuh kembang yang tidak normal, keluarga menganggap mereka adalah anak yang merepotkan dan aib dalam keluarga. Selain itu sikap tidak menerima kehadiran anak dengan retardasi mental juga dipengaruhi oleh penolakan dari lingkungan sosial yang beranggapan bahwa mereka adalah hambatan dalam masyarakat
GAMBARAN PERILAKU MOBILISASI DINI PASIEN POST OPERATIVE LAPARATOMY DI RSUD BANGLI Ni Ketut Suarningsih; I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara, S.Kep., M.N.S; I Kadek Nuryanto
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1689.985 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v5i1.313

Abstract

Latar belakang: Laparatomy adalah tindakan yang melibatkan rongga abdomen yang dapat dilakukan dengan pembedahan terbuka. Setelah dilakukan laparatomy, mobilisasi dini post-operative menjadi hal penting harus dilakukan sebagai upaya pencegahan komplikasi post operative.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran perilaku mobilisasi dini pasien post-operative laparatomy Di RSUD BangliMetode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel sebanyak 63 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi perilaku mobilisasi diniHasil: Gambaran perilaku mobilisasi dini pasien post-operative laparatomy menunjukkan bahwa sebagian besar berkategori buruk (57,1%) dan perilaku mobilisasi dini dengan kategori baik sebanyak 42,9%.Kesimpulan: Peneliti menyarankan kepada instansi kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan menggunakan media informasi yang mudah dipahami dan mensosialisasikan Standar Operational Prosedur (SOP) tentang pentingnya mobilisasi dini pasca operative laparatomy.Kata kunci : Perilaku, Mobilisasi Dini, Pasien Post Operative Laparatomy ABSTRACTBackground: Laparatomy is a procedure involving the abdominal cavity that can be conducted with open surgery. After a laparatomy, early post-operative mobilization is an important thing to do as an effort to prevent post-operative complications.Purpose: The purpose of this study was to determine the early mobilization behavior of post-operative laparatomy patient in Bangli HospitalMethod: This research was a descriptive study with a sample of 63 respondents who were selected using accidental sampling technique. Data collection used early mobilization behavior observation sheetResult: Early mobilization behavior in post-operative laparatomy patients showed that most of them were in the bad category (57.1%) and the early mobilization behavior was in the good category as much as 42.9%.Conclusion: The researcher suggest that health agencies can improve the quality of health services by using easy-to-understand information media and socializing Standard Operating Procedures (SOP) about the importance of early mobilization after operative laparatomy. Keywords: Behavior, Early Mobilization, Post-Operative Laparatomy Patient
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN KONTROL RAWAT JALAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA Ni Wayan Suliyanti; I Ketut Alit Adianta; I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara, S.Kep., M.N.S
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1696.443 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v5i1.314

Abstract

Latar Belakang. Pasien skizofrenia yang tidak patuh pada pengobatan akan memiliki risiko kekambuhan lebih tinggi dibandingkan dengan pasien patuh pada pengobatan. Ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan diantaranya lamanya pengobatan dan dukungan keluarga yang buruk keluarga terdekat merawat dan mengantarkan pasien kontrol ulang.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan kontrol rawat jalan pada pasien skizofrenia.Metode. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi, dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah convinience sampling. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 51 responden. Alat pengumpulan data adalah kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan kunjungan kontrol.Hasil. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji Spearman Rho didapatkan nilai p=0,000 dan nilai Correlation coefficient sebesar 0,606, yang artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan kontrol rawat jalan pada pasien skizofrenia.Kesimpulan. Hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan kontrol rawat jalan pada pasien skizofrenia, dikategorikan kuat dengan arah korelasi positif, yaitu semakin baik dukungan keluarga, maka semakin patuh kunjungan kontrol rawat jalan pasien skizofrenia. Kata Kunci: skizofrenia, Kepatuhan, Dukungan ABSTRACTBackground. Schizophrenic patients who were not compliant with treatment had a higher risk of recurrence than patients who were compliant with treatment. Patient noncompliance with treatment included the length of treatment and poor family support from family for caring and taking the patient back to control. The purpose of this study was to determine the satisfaction level of the correlation between family support and outpatient control visits compliance on patients with schizophrenia at Mental Polyclinic in Sanjiwani Gianyar Hospital.Method. This study employed a correlation analytic study design, with a cross-sectional approach. To conduct this study, 51 respondents were recruited as the sample through the convenience sampling technique. The data were collected using family support and visit control compliance questionnaires.Results. Findings indicated that the results of the analysis using the Spearman Rho test, it was found that the value of p = 0.000 and the correlation coefficient value was 0.606, which means that there was a significant correlation between family support and outpatient control visits compliance on patients with schizophrenia.Conclusion. The correlation between family support and outpatient control visits compliance on patients with schizophrenia is categorized as strong with a positive correlation, therefore the better family support, the more compliant the outpatient control visits on patients with schizophrenia are.Keywords: Schizophrenia, Compliance, Support
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang HIV/AIDS Dengan Minat Ibu Hamil Melakukan Voluntary Counselling And Testing (VCT) Di Puskesmas Ubud II Ni Wayan Sri Wahyuni; IGN Made Kusuma Negara; Ida Bagus Ardhi Putra
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v7i1.441

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Kejadian HIV/AIDS masih banyak ditemukan pada ibu hamil. HIV/AIDS dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke bayi yang dikandung, sehingga perlu upaya pencegahan penyakit salah satunya adalah dengan melakukan VCT. Untuk menumbuhkan minat ibu hamil melakukan upaya pencegahan penularan penyakit, diperlukan pengetahuan ibu hamil mengenai penyakit HIV/AIDS. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang HIV/AIDS dengan minat ibu hamil melakukan VCT. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 97 ibu hamil dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian data yaitu lembar kuesioner pengetahuan tentang HIV/AIDS dan minat melakukan VCT. Data dianalisis menggunakan uji korelasi spearman rho.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa 79 responden (81,4%) pengetahuan ibu hamil tentang HIV/AIDS termasuk dalam kategori baik dan 77 responden (79,4%) minat melakukan VCT termasuk kategori tinggi. Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan minat melakukan VCT dengan kekuatan korelasi (r = 0,944).Kesimpulan: Sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan yang baik tentang HIV/AIDS dan minat yang tinggi untuk melakukan VCT. Sehingga diharapkan ibu hamil dapat selalu meningkatkan pengetahuan dan minat dalam upaya pencegahan penularan penyakit dari ibu ke bayi yang dikandung. Kata Kunci: HIV/AIDS, Voluntary Counselling and Testing (VCT), ibu hamil, pengetahuan, minat