Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENGALAMAN ORANGTUA TENTANG MANFAAT BAWANG MERAH PADA ANAK YANG MENGALAMI DEMAM: STUDI FENOMENOLOGI Rismawan, Made; Negara, IGNM Kusuma; Agustini, Ni Komang Tri
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.134 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.175

Abstract

ABSTRAK.Latar Belakang. Pengalaman orang tua penting diteliti agar manfaat bawang merah khususnya untuk menurunkan demam anak menjadi lebih jelas sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut pada anak yang mengalami demam. Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dilaksanakan di Puskesmas I Denpasar Selatan. Penelitian ini menggali pengalaman orang tua khususnya tentang cara pemberian bawang merah pada anaknya. Jenis data pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder dengan menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur dengan teknik in-deepth interview. Hasil pengumpulan data dianalisa menggunakan analisa data kualitatif. Hasil Penelitian. Semua informan pada penelitian ini menyatakan bahwa pemberian bawang merah bermanfaat menurunkan demam yang dirasakan oleh anak mereka. Pembahasan. Pemberian bawang merah pada anak yang mengalami demam dapat dilakukan oleh orang tua. Melalui pemberian bawang merah ini, maka akan mampu menurunkan komplikasi akibat demam. Orang tua juga harus mampu mengidentifikasi derajat demam anak sehingga dapat memutuskan dengan tepat kapan waktunya anak harus dibawa ke pelayanan kesehatan. Simpulan. Pemberian bawang merah mampu menurunkan demam yang dirasakan oleh anakKata kunci : pengalaman orang tua, pemberian bawang merah, anak demam. ABSTRACT. Background. Parents' experience is important to be investigated to identify the benefits of shallot in particular to reduce a child's fever become clearer. So that it can prevent further complications in children who have a fever. Research methods. This research is a qualitative research with a phenomenological approach carried out at the Health Center I of South Denpasar. This research explores the experiences of parents especially about how to give shallot to their children. The type of data in this study are primary and secondary data using semi-structured interview guidelines with in-depth interview techniques. The results of data collection were analyzed using qualitative data analysis. Research result. All informants in this study stated that giving shallot was useful in reducing the fever felt by their children. Discussion. Giving shallot to children who have a fever can be done by parents. By giving shallot, it will be able to reduce complications due to fever. Parents also need to be able to identify the degree of a child's fever so that they can decide exactly when the child should be taken to health services. Conclusions. Giving shallot can reduce the fever felt by children.Keywords: parental experience, giving shallots, fever children.
GAMBARAN TINGKAT KOMPETENSI SOSIAL KONSELOR SEBAYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN Agustini, Ni Komang Tri
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.415 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.156

Abstract

Latar belakang: PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) bertujuan untuk mengatasi permasalahan remaja yang ada saat ini. Implementasi program ini adalah pembentukan konselor sebaya. Kegiatan yang dilakukan konselor sebaya adalah memberikan informasi kepada remaja cara mengakses layanan kesehatan reproduksi dan membangun dukungan masyarakat tentang kesehatan reproduksi remaja. Kemampuan konselor sebaya dalam menjalankan tugasnya terlihat dari kompetensi sosialnya. Tujuan penelitian ini adalah ingin melihat gambaran kompetensi sosial konselor sebaya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Subjek penelitian ini adalah konselor sebaya di masyarakat dengan jumlah konselor sebanyak 56 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner identitas diri dan skala kompetensi sosial. Analisis deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan distribusi karakteristik responden dan tingkat kompetensi sosial. Hasil: Penelitian mengungkapkan delapan orang responden memiliki kategori kompetensi sosial yang tinggi (14,3%), tiga puluh sembilan orang memiliki kompetensi sedang (69,6%) dan sebanyak sembilan orang memiliki kompetensi sosial rendah (16,1%). Kesimpulan: Kompetensi yang dimiliki konselor sebaya adalah memberikan informasi tentang PKPR kepada remaja di masyarakat. Konselor yang memiliki kompetensi sosial baik maka akan mampu memperluas hubungan interpersonal di lingkungannya.
PENCEGAHAN PENULARAN VIRUS COVID 19 MELALUI PENERAPAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT) PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR Ni Komang Tri Agustini
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesia Journal of Community Deducation
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coronavirus adalah virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Tanda gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernafasan akut seperti demam, batuk, dan sesak nafas Virus COVID 19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Pencegahan penyebaran infeksi dapat dilakukan melalui cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak dekat dengan siapapun yang menunjukan gejala penyakit pernafasan seperti batuk dan bersih dan menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Pengenalan PHBS pada pendidikan sekolah dasar mampu menjaga, meningkatkan dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang konduktif untuk hidup sehat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pencegahan COVID 19 dan penerapan PHBS pada siswa Sekolah Dasar. Metode yang digunakan yaitu dengan memberikan penyuluhan dimulai dari definisi COVID 19, tanda gejala, penularan serta pencegahan yang dapat dilakukan dalam bentuk power point dan video tentang cara cuci tangan yang benar, menerapkan protocol kesehatan di sekolah dan lingkungan serta pemahaman tentang makanan yg bergizi juga dilengkapi perilaku hidup bersih sehat yang mudah diaplikasikan.. Sebelum dan setelah penyuluhan dilakukan pre test dan post test. Hasil penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman pemahaman pencegahan penularan virus COVID 19. Berdasarkan hasil ini diharapkan siswa Sekolah Dasar mampu memahami pencegahan penularan virus COVID 19 serta menerapkan perilaku hidup bersih sehat.
Peningkatan Pengetahuan tentang Senam Desminorea untuk Mengurangi Nyeri pada Siswa SMA di Kota Denpasar Ni Komang Tri Agustini; Ida Ayu Ningrat Pangruating Diyu
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4 No 4 (2019)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.911 KB) | DOI: 10.30653/002.201944.202

Abstract

INCREASED KNOWLEDGE ABOUT DESMINOREA GYMNASTICS TO REDUCE PAIN IN HIGH SCHOOL STUDENTS IN DENPASAR CITY. Menstrual pain or dysmenorrheal is a physical disorder that is often felt by women every menstruation. Dysmenorrheal is often reported to interfere with daily activities. The incidence of dysmenorrheal shows that the experience of dysmenorrheal is mostly experienced by adolescents, including adolescent in high school. To reduce the menstrual pain every menstruation requires sufficient knowledge and understanding of the actions that can be done to reduce menstrual pain, one of them is dysmenorrheal exercises. This activity aims to provide education about dysmenorrheal exercises used to reduce menstrual pain. The method used is to provide health education about menstrual pain and training about dysmenorrheal exercise. Before and after counseling pre test and post test. The results of counseling showed an increase in teenagers understanding of dysmenorrheal exercise to reduce menstrual pain, from 52.5% to 80%. Based on these results it is expected that teenagers are able to practice dysmenorrheal exercises to reduce menstrual pain.
THE CORRELATION BETWEEN MENOPAUSAL SYMPTOMS AND SEXUAL FUNCTION IN MENOPAUSAL WOMEN Ida Ayu Ningrat Pangruating Diyu; Ni Komang Tri Agustini
Journal of Islamic Nursing Vol 6 No 1 (2021): Journal Of Islamic Nursing
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/join.v6i1.17887

Abstract

Sexual function is important issue in women health. Sexual function could be affected by several factors in menopausal women. This study aimed to investigate relationship between menopausal symptoms and sexual function. Cross sectional study design was used in this study. This study conducted among 372 menopause women aged 45-65 years. The Stages of Reproductive Ageing Workshop (STRAW +10) was used to identified participant who were in pre, peri and post-menopausal stages. The instrument used for data collection were the Female Sexual Function Index (FSFI), the Menopause Rating Scale (MRS) and demographic questionnaire. Chi-square and Spearman correlation was used to analyze correlation between variables. The result showed the was 88.7 % of the participants had female sexual dysfunction (FSFI≤26.55). A significant correlation was observed between menopausal symptoms (somatic, psychology and urogenital) and sexual dysfunction (P<0.001). the results of  spearman correlation analysis showed significant negative correlation between urogenital symptoms and desire (r=-0.12,p=0.020), all subscale of menopausal symptoms and lubrication  (somatic [r=-0.30,p<0.001], psychology  [r=-0.29,p<0.001] dan urogenital [r=-0.27,p<0.001]), urogenital symptoms and orgasms  (r=-0.17,p=0.024),urogenital and somatic with  satisfaction (somatic [r=-0.11,p<0.027], urogenital [r=-0.11,p<0.034] and all of menopausal symptoms subscale with pain (somatic [r=-0.15,p=0.002], psychology [r=-0.21,p<0.001] dan urogenital [r=-0.16,p=0.002]). We conclude the importance of assessing menopausal symptoms as part of sexuality in menopausal women and need to be considered in the design health initiatives at menopause’s sexual function  Keywords: Menopause, sexual dysfunction, Female Sexual Function Index (FSFI), menopausal symptoms, Menopause Rating Scale (MRS)
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI PUSKESMAS 2 DENSEL Ni Komang Tri Agustini; Putu Noviana Sagitarini; I Gusti Agung Kumala Dewi
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.077 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v6i1.362

Abstract

COVID-19 masih menjadi masalah kesehatan yang dihadapi saat ini. Hal ini berdampak pada pelayanan di semua akses pelayanan termasuk Keluarga Berencana. Program KB mengalami penurunan selama pandemic, hal ini disebabkan karena keterbatasan akses pelayanan akibat pembatasan gerak. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan KB selama masa pandemic COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode analitik cross sectional dengan sampel adalah ibu di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Selatan. Teknik sampling adalah concecutive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan sebesar 58,7% ibu menggunakan KB saat pandemic COVID 19. Terdapat hubungan yang bermakna dengan penggunaan KB yaitu keterpaparan informasi (p value < 0,001) dan dukungan suami  (p value < 0,001). Faktor usia, tingkat pendidikan dan jumlah anak tidak memiliki hubungan bermakna dengan penggunaan KB. Komitmen suami untuk mendukung istri sangat penting. Perlu peningkatan akses pelayanan KB, peningkatan ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan KB termasuk pelayanan KIE dan Konseling. Kata kunci: Faktor-faktor, penggunaan KB, Pandemi COVID-19
GAMBARAN TINGKAT KOMPETENSI SOSIAL KONSELOR SEBAYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN Ni Komang Tri Agustini
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.415 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.156

Abstract

Latar belakang: PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) bertujuan untuk mengatasi permasalahan remaja yang ada saat ini. Implementasi program ini adalah pembentukan konselor sebaya. Kegiatan yang dilakukan konselor sebaya adalah memberikan informasi kepada remaja cara mengakses layanan kesehatan reproduksi dan membangun dukungan masyarakat tentang kesehatan reproduksi remaja. Kemampuan konselor sebaya dalam menjalankan tugasnya terlihat dari kompetensi sosialnya. Tujuan penelitian ini adalah ingin melihat gambaran kompetensi sosial konselor sebaya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Subjek penelitian ini adalah konselor sebaya di masyarakat dengan jumlah konselor sebanyak 56 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner identitas diri dan skala kompetensi sosial. Analisis deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan distribusi karakteristik responden dan tingkat kompetensi sosial. Hasil: Penelitian mengungkapkan delapan orang responden memiliki kategori kompetensi sosial yang tinggi (14,3%), tiga puluh sembilan orang memiliki kompetensi sedang (69,6%) dan sebanyak sembilan orang memiliki kompetensi sosial rendah (16,1%). Kesimpulan: Kompetensi yang dimiliki konselor sebaya adalah memberikan informasi tentang PKPR kepada remaja di masyarakat. Konselor yang memiliki kompetensi sosial baik maka akan mampu memperluas hubungan interpersonal di lingkungannya.
PENGALAMAN ORANGTUA TENTANG MANFAAT BAWANG MERAH PADA ANAK YANG MENGALAMI DEMAM: STUDI FENOMENOLOGI Made Rismawan; IGNM Kusuma Negara; Ni Komang Tri Agustini
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.134 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.175

Abstract

ABSTRAK.Latar Belakang. Pengalaman orang tua penting diteliti agar manfaat bawang merah khususnya untuk menurunkan demam anak menjadi lebih jelas sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut pada anak yang mengalami demam. Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dilaksanakan di Puskesmas I Denpasar Selatan. Penelitian ini menggali pengalaman orang tua khususnya tentang cara pemberian bawang merah pada anaknya. Jenis data pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder dengan menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur dengan teknik in-deepth interview. Hasil pengumpulan data dianalisa menggunakan analisa data kualitatif. Hasil Penelitian. Semua informan pada penelitian ini menyatakan bahwa pemberian bawang merah bermanfaat menurunkan demam yang dirasakan oleh anak mereka. Pembahasan. Pemberian bawang merah pada anak yang mengalami demam dapat dilakukan oleh orang tua. Melalui pemberian bawang merah ini, maka akan mampu menurunkan komplikasi akibat demam. Orang tua juga harus mampu mengidentifikasi derajat demam anak sehingga dapat memutuskan dengan tepat kapan waktunya anak harus dibawa ke pelayanan kesehatan. Simpulan. Pemberian bawang merah mampu menurunkan demam yang dirasakan oleh anakKata kunci : pengalaman orang tua, pemberian bawang merah, anak demam. ABSTRACT. Background. Parents' experience is important to be investigated to identify the benefits of shallot in particular to reduce a child's fever become clearer. So that it can prevent further complications in children who have a fever. Research methods. This research is a qualitative research with a phenomenological approach carried out at the Health Center I of South Denpasar. This research explores the experiences of parents especially about how to give shallot to their children. The type of data in this study are primary and secondary data using semi-structured interview guidelines with in-depth interview techniques. The results of data collection were analyzed using qualitative data analysis. Research result. All informants in this study stated that giving shallot was useful in reducing the fever felt by their children. Discussion. Giving shallot to children who have a fever can be done by parents. By giving shallot, it will be able to reduce complications due to fever. Parents also need to be able to identify the degree of a child's fever so that they can decide exactly when the child should be taken to health services. Conclusions. Giving shallot can reduce the fever felt by children.Keywords: parental experience, giving shallots, fever children.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN: HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN Putu Noviana Sagitarini; Ni Komang Tri Agustini; I Gusti Agung Kumala Dewi; I Nyoman Dharma Wisnawa; Ni Nyoman Rantini; Komang Ayu Parwati; Made Bintang Suci Iswari; Siluh Putu Shinta Devi Aryastini; Dewa Ayu Anggan Pujiani; Ricky Purnama Putri
MIDWINERSLION : Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng Vol. 6 No. 2 (2021): Midwinerslion Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Publisher : STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.407 KB) | DOI: 10.52073/midwinerslion.v6i2.245

Abstract

Latar Belakang : Salah satu ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil adalah status gizi. Asupan gizi yang tidak mencukupi pada ibu hamil dapat menyebabkan Kurang Energi Kronis (KEK). Wanita hamil berisiko mengalami KEK jika memiliki lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm. Rendahnya status gizi ibu hamil dapat disebabkan oleh berbagai factor seperti umur, pendidikan, pekerjaan, dan lainnya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan status gizi ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Selatan. Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi melalui pendekatan cross-sectional. Cara pengambilan sampel dengan non probability sampling dengan Teknik consecutive sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 95 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan pengukuran LILA. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur dan pendidikan terbukti memiliki hubungan dengan status gizi ibu hamil (nilai p untuk umur =0,003 dan nilai p untuk Pendidikan = 0,000), sedangkan pekerjaan tidak memiliki hubungan dengan status gizi ibu hamil dengan nilai p =0,776. Kesimpulan : Status gizi ibu hamil berhubungan dengan umur dan pendidikan ibu.
AKSEPTABILITAS DAN PEMANFAATAN PIK-R (PUSAT INFORMASI KONSELING-REMAJA) SISWA SMA DI KOTA DENPASAR Ni Komang Tri Agustini; Ida Ayu Ningrat Pangruating Diyu
Bali Health Published Journal Vol. 1 No. 2 (2019): Desember : Bali Health Published Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.917 KB) | DOI: 10.47859/bhpj.v1i2.107

Abstract

Latar Belakang: Masalah kesehatan yang menonjol di kalangan remaja adalah masalah kesehatan reproduksi. PIK-R (Pusat Informasi Konseling-Remaja) adalah salah satu upaya menyediakan informasi serta konseling remaja mengenai kesehatan reproduksi yang ada di sekolah. Akseptabilitas dan pemanfaatan oleh siswa merupakan faktor penting untuk mendukung program PIK-R. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui akseptabilitas dan pemanfaatan PIK-R pada siswa SMA di Kota Denpasar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Responden penelitian ini adalah 158 siswa SMA di Kota Denpasar. Data diperoleh melalui kuesioner dan dianalisis dengan chi-square. Hasil: Hasil univariate menunjukkan sebanyak 97 (61,4%) siswa menerima akan PIK-R dan pemanfaatannya sebanyak 53 (33,5%). Terdapat hubungan yang bermakna antara akseptabilitas degan pemanfaatan PIK-R dengan nilai korelasi (x2= 4,26, p=.03). Kesimpulan: Siswa yang menerima PIK-R memanfaatkan PIK-R sebagai pusat informasi kesehatan reproduksi