Risiko Sosial merupakan aneka risiko yang menggiring pada rusaknya bangunan dan lingkungan sosial sebagai dampak dari faktor-faktor eksternal. Faktor-faktor penyebab terjadinya risiko sosial pada umumnya disebabkan oleh kondisi alam, teknologi, industri, kecelakaan, hingga bencana. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan faktor-faktor risiko sosial yang terjadi serta menguraikan dampak sosial yang terjadi di lokasi penelitian. Desain penelitian kualitatif dengan 16 responden dari beragam profesi yang terkait dengan masyarakat, pemerintahan hingga perusahaan disekitar lokasi. Kami terfokus pada risiko sosial sebagai objek utama penelitian serta penyelesaian masalah sebagai rekomendasi hasil penelitian yang dilengkapi dengan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities dan threats). Data yang dikumpulkan berupa wawancara, observasi, dan diskusi pada kegiatan focus group disscussion (FGD). Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data, hingga penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, ketelitian penelitian, dan melibatkan triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko sosial yang terjadi di Desa Laskap disebabkan oleh kondisi hidrologi desa yang terletak diantara aliran Sungai Larona dan Sungai Pongkeru serta adanya kondisi tidak normal volume air Sungai Larona pada kondisi tertentu akibat aktivitas pelimpah (spillway) pembangkit listrik tenaga air (PLTA) milik PT.Vale Indonesia. Analisis penyelesaian masalah merupakan strategi peneliti dalam memberi feedback kepada masyarakat. Sistem padi semi rakit apung tangguh bencana (PASITABE) merupakan rekomendasi yang layak dalam penyelesaian masalah sosial yang terjadi dalam di masyarakat.