Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Isolasi dan Seleksi Cendawan Rhizosfer dan Endofit asal Tanaman Kelor sebagai Agens Penginduksi Perkecambahan pada Benih Padi Mirsam, Hishar; Masluki, Masluki; Mutmainnah, Mutmainnah
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 5 No 1 (2021): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/agrosainstek.v5i1.227

Abstract

Rhizosphere and endophytic fungi are functional types of microbes capable of producing secondary metabolites that can affect plant growth directly or indirectly. This study aims to isolate and test the rhizosphere and endophytic fungi' ability from Moringa (Moringa oleifera L.) against rice seeds' viability and vigor. Fungus exploration was carried out on soil samples in the rhizosphere and stem and leaf tissue of healthy Moringa plants. Isolation of fungi from the rhizosphere was carried out using 10-2 and 10-3 dilution techniques, while the isolation of endophytic fungi was carried out on the leaf and stem tissue of Moringa, then cultured on potato dextrose agar (PDA) medium. The pathogenicity test of fungi and its effect on in-vitro rice seed germination using the blotter test method, namely growing 25 rice seeds on seven-day old fungal isolates. Nineteen fungal isolates were isolated and collected from the parts of the Moringa plant. Pathogenicity observations showed that there were five fungal isolates as potential pathogens, namely isolates RF2, RF5, RF6, RF8, and EDF6. A total of four fungal isolates tested consistently showed a positive effect on seed viability and vigor with a value of ≥90%, namely isolates RF4, EDF1, EDF2, and EDFbt3.
Peningkatan Mutu Produksi Tanaman Siong Di Kecamatan Basse Sangtempe Utara Busra Bumbungan; Masluki Masluki; Mutmainnah Mutmainnah
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.706 KB) | DOI: 10.21776/ub.jiat.004.01.11

Abstract

Siong is one of the economical valuable crops that grown in North Basse Sangtempe, Luwu. This plant grows wildly around the society. However, many farmers do not understand the economic potential of this plant due to low knowledge of farmer on proper cultivation techniques and post harvest handling of siong plant. The products produced of siong plant are black cincau and the siong tea that will be focus of ibm activities program that conducted in the village of Bonglo and Tede. The IbM activities conducted through the input of cultivation technology and post harvest, can improve the quality of siong plant production and certainly increase the farmers income. In addition, this knowledge can be transferred to other farmers so it can help them in developing siong plants into plants that can be cultivated intensively in North Basse Sangtempe not only in the village of Bonglo and Tede. The team provides solutions that implemented in the IbM program including: knowledge on how to seed, how to plant until how to harvest and post harvest of siong plant. High fiber content of siong plant provides a lot of benefits for the health of body adequate intake for dietary fiber to mantain health.
Respon berbagai dosis pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao Masluki masluki
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.518 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v3i3.722

Abstract

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui respon berbagai dosis pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan yang disusun berdasarkan pola rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan yang dilaksanakan terdiri dari 9 taraf perlakuan yang terdiri dari tanpa pemupukan (kontrol), pemupukan nitrogen yang terdiri dari 8 taraf. Setiap perlakuan terdiri dari 5 tanaman sehingga keseluruhan jumlah tanaman yang digunakan sebanyak 135 tanaman. Perlakuan yang dicobakan adalah : n0= Kontrol,n1= 1 g Urea pohon-1 (0,45 g N pohon-1),n= 2 g Urea N pohon-1 (0,90 g N pohon-1), n3 = 3 g Urea pohon-1 (1,39 g N pohon-1),n4= 4 g Urea pohon-1 (1,8 g N pohon-1),n5 = 5 g Urea pohon-1 ( 2,25 g N pohon-1),n6= 6 g Urea pohon-1 (2,7 g N pohon-1),n7= 7 g Urea pohon-1 (3,15 g N pohon-1),n8= 8 g Urea pohon-1 (3,6 g N pohon-1). Pertambahan tinggi tanaman tertinggi terlihat pada perlakuan dosis pupuk 1 gram (n1) yang dimana nilai rata-ratanya 6,60 dan selisih tinggi tanaman terendah terlihat pada perlakuan dosis 8 gram (n8) yaitu 2,13. dosis 3 g N pohon-1 (n3) menghasilkan selisih jumlah daun terbanyak (1,12 cm) dan berbeda nyata dengan 6 g N pohon-1 (n6), dan 8 g N pohon-1 (n8) tetapi tidak berbeda nyata dengan dosis N lainnya. rata-rata daun lebih banyak terlihat pada pemberian dosis pupuk 3 gram (n3) yaitu 9,87 dan yang terendah terlihat pada pemberian dosis pupuk 6 gram (n6) yaitu 1,2. Rata-rata Bobot basah terbaik terlihat pada pemberian dosis pupuk 3 gram (n3) yaitu 28,90 g dan yang terendah terlihat pada pemberian dosis pupuk 8 gram (n8) yaitu 11,67 g. Rata-rata berat kering bibit kakao yang berumur 3 bulan, mengalami penurunan seiring dengan pemberian dosis Nitrogen yang terlalu tinggi ataupun pemberian dosis yang rendah. rata-rata warna daun terbaik terlihat pada perlakuan n3 yaitu 167,50 dan yang terendah terlihat pada perlakuan n0 yaitu 73,33 .Dosis pupuk 3 g nitrogen memberikan hasil terbaik pada warna daun bibit kakao sebesar 167,50. Pemberian pupuk dengan dosis 3 gram menunjukkan hasil terbaik pada parameter Jumlah Daun, Berat Basah, Luas Daun, Indeks Luas daun, Luas Daun Spesifik, dan warna Daun. Pupuk nitrogen 3 g berpengaruh pada parameter bobot segar sedangkan pada berat kering tidak berpengaruh nyata pada setiap perlakuan dikarenakan pada kondisi yang tidak normal seperti kurangnya cahaya yang diterima oleh tanaman akibat naungan akan menyebabkan laju fotosintesis menurun. Kata Kunci : Pupuk Nitrogen, pertumbuhan dan bibit kakao
Pengaruh pemberian jenis pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan produksi cabe besar katokkon varietas lokal Toraja Mutmainnah Mutmainnah; Masluki masluki
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.083 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v5i3.744

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jenis pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan produksi cabe besar (Capsicum annuum L.) varietas lokal Toraja. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Salujambe Kecamatan Lamasi Kabupaten Luwu yang berlangsung dari bulan September sampai November 2010. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 6 perlakuan. Perlakuan tersebut adalah : K = Tanpa pemupukan organik dan an-organik (Kontrol), C= Kompos, A= Pupuk kandang ayam, S= Pupuk kandang sapi, P1= Pupuk Anorganik (2,5 g Urea tan-1 + 5 g SP-36 tan-1 + 2,5 g KCl tan-1) dan P2 = Pupuk Anorganik (5 g Urea tan-1 + 10 g SP-36 tan-1 + 5 g KCl tan-1). Tiap perlakuan terdiri dari 3 tanaman dengan 4 ulangan, sehingga seluruhnya terdapat 72 tanaman. Hasil yang diperoleh yaitu perlakuan pupuk kompos memberikan hasil terbaik pada umur berbunga (49,92 hari), jumlah buah per tanaman (25,92 buah), bobot buah segar (193,4 g) sedangkan pupuk kandang ayam memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman yaitu 30,16 cm dan bobot individu buah yaitu 30,07 g. Kata kunci: Cabe katokkon, pupuk organik, pupuk anorganik
Penggunaan Pupuk Cair Daun Gamal (Gliricidia sepium) untuk Pertumbuhan Bibit Tanaman Kakao (Theobroma cacao. L) Masluki Masluki
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 1 (2015): 2015
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i1.72

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pegaruh penggunaan pupuk cair daun gamal (Glirisidia sepium) untuk pertumbuhan bibit tanaman kakao (Theobroma cacao. L) yang dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto di Kelurahan Tobulong Kecamatan Bara Kota Palopo. Penelitian ini berlangsung dari bulan Desember 2014 samapi Februari 2015. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakukan yang diulang sebayak 5 ulangan sehingga terbentuk 25 unit ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa berbagai dosis pupuk cair daun gamal tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao, namun pemberian pupuk cair daun gamal dengan dosis 200 ml/polybag (P4) menujukan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Respon Tanaman Bayam Merah (alternanthera amoena) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Urin Sapi Masluki Masluki
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 3, No 1 (2014): .
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.207 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v3i1.62

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan dosis yang baik dari pemberikan pupuk organik cair urin sapi terhadap tanaman bayam merah. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Tompotikka, Kecamatan Wara, Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan, pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2013. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Faktor perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut: P0 (kontrol), P1 (dosis 5 ml POC : 100 ml air), P2 (dosis 10 ml POC : 100 ml air) dan P3 (dosis 15 ml POC : 100 ml air). Hasil penelitian yang dilakukan menujukkan bahwa adanya pengaruh baik pada pemberian 15 ml POC : 100 ml terhadap tinggi serta berat basah dan 10 ml POC : 100 ml air terhadap jumlah daun serta panjang akar
Isolasi dan Seleksi Cendawan Rhizosfer dan Endofit asal Tanaman Kelor sebagai Agens Penginduksi Perkecambahan pada Benih Padi: Isolasi dan Seleksi Cendawan Rhizosfer dan Endofit asal Tanaman Kelor sebagai Agens Penginduksi Perkecambahan pada Benih Padi Hishar Mirsam; Masluki Masluki; Mutmainnah Mutmainnah
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 5 No 1 (2021): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/agrosainstek.v5i1.227

Abstract

Rhizosphere and endophytic fungi are functional types of microbes capable of producing secondary metabolites that can affect plant growth directly or indirectly. This study aims to isolate and test the rhizosphere and endophytic fungi' ability from Moringa (Moringa oleifera L.) against rice seeds' viability and vigor. Fungus exploration was carried out on soil samples in the rhizosphere and stem and leaf tissue of healthy Moringa plants. Isolation of fungi from the rhizosphere was carried out using 10-2 and 10-3 dilution techniques, while the isolation of endophytic fungi was carried out on the leaf and stem tissue of Moringa, then cultured on potato dextrose agar (PDA) medium. The pathogenicity test of fungi and its effect on in-vitro rice seed germination using the blotter test method, namely growing 25 rice seeds on seven-day old fungal isolates. Nineteen fungal isolates were isolated and collected from the parts of the Moringa plant. Pathogenicity observations showed that there were five fungal isolates as potential pathogens, namely isolates RF2, RF5, RF6, RF8, and EDF6. A total of four fungal isolates tested consistently showed a positive effect on seed viability and vigor with a value of ≥90%, namely isolates RF4, EDF1, EDF2, and EDFbt3.
Pemanfaatan Kawasan Perhutanan Sosial melalui Good Agricultural Pratices (Gap) Petani Kopi di Kecamatan Latimojong dan Suli Barat Kabupaten Luwu Masluki; Mutmainnah Mutmainnah
Abdimas Langkanae Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jpm.v3i1.158

Abstract

Kecamatan Latimojong dan Kecamatan Suli Barat merupakan sentra pengembangan kopi di Kabupaten Luwu yang memiliki potensi pasar nasional dan ekspor yang cukup besar. Pada sisi lain, produktivitas lahan masih tergolong rendah dengan rata-rata produksi tertinggi 200 kg/ha. Pelaksanaan program pemberdayaan Masyarakat petani kopi pada Kawasan perhutanan sosial memerlukan bertujuan untuk meningkatkan produksi kopi dalam rangka menunjang kesejahteraan petani. Kegiatan dilaksanakan memlalui beberapa tahap yang dimulai dengan obesrvasi lapang, focus group discussons (FGD) sebanyak 23 peserta, pendampingan pemanfaatan lahan perhutanan sosial, penyuluhan teknik budidaya kopi secara terpadu dengan peserta sebanyak 57 orang. Jumlah petani pengelola hutan pada 5 desa mutra kerja sebanyak 960 orang. sebanyak Pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pemanfaatan lahan pada Kawasan perhutanan sosial membutuhkan inovasi teknologi budidaya kopi secara terpadu untuk meningkatkan produktivias kebun kopi petani. Peningkatan kapasitas pengetahuan dan kelembagaan petani merupakan modal dasar dalam mengelola kawasan perhutanan sosial. Penyusunan RKU yang baik, peningkatan jiwa kewirusahaan sehingga pengusahaan komoditas izin usaha menjadi optimal, peningkatan penggunaan teknologi informasi pada semua proses kegiatan usaha, dan pengembangan industri berbasis sumber daya hutan di bagian hilir. Penyusunan Good Agricultural Practices (GAP) secara partisipatif dan teknologi ramah lingkungan menjadi perhatian khusus dalam merumuskan pengembangan komoditi kopi. Penggunaan lahan di Kecamatan Latimojong lebih dominan untuk tanaman Kopi dengan jenis Arabika, sementara di Kecamatan Suli Barat tanaman Cengkeh yang mendominasi penguasaan lahan. Produktivitas kopi di Kecamatan Latimojong dan Kecamatan Suli Barat cenderung mengalami perubahan drastis. Pemanfaatan lahan yang makin tidak sesuai dengan komoditi kopi, umur kopi yang telah lewat masa produktif, serangan hama dan penyakit serta harga kopi yang relatif murah.
Pengaruh Aplikasilarutan Pestisida Ekstrak Serai Wangi dan Bawang Putih terhadap Serangan Hama Kutu Daun (Aphis gossypi) pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Ulfa Novita Sari; Mutmainnah, Mutmainnah; Masluki, Masluki
Wanatani Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jip.v4i1.236

Abstract

Penelitian ini bertujan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan konsentrasi ekstrak serai wangi dan bawang putih terhadap serangan hama kutu daun pada tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan II Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo, di Jalan Lamaranginang, kelurahan Batupasi, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo. mulai Pada bulan Desember sampai Februari 2023. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Sehingga terdapat 20 unit percobaan. setiap unit percobaan terdiri atas 2 sampel tanaman terdapat 40 unit tanaman. Adapun perlakuan P0 = tanpa perlakuan, P1= ekstrak serai wangi 30 ml/L dan bawang putih 30ml/L, P2 = ekstrak serai wangi 40ml/L dan bawang putih 40ml/L, P3 = ekstrak serai wangi 50ml/L dan bawang putih 50ml/L, P4 = ekstrak serai wangi 60ml/L dan bawang putih 60ml/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian ekstrak serai wangi dan bawang putih menunjukkan persentase mortalitas tertinggi pada perlakuan P4 (60ml/L) dengan rata-rata 85 %. P4 (60ml/L) merupakan perlakuan terbaik dengan nilai rata-rata 18,72%. Hal ini diduga konsentrasi ekstrak seari wangi dan bawang putih 60ml/L air memiliki kepekatan yang tinggi sehingga zat bioaktif yang dikandungnya mampu menekan populasi hama kutu daun pada tanaman cabai rawit.
Pengembangan Kebun Wisata Anggur Berkelanjutan di Desa Padang Kamburi Masluki, Masluki; Jumardi, Andi; Firdamayanti, Erni; Mutmainnah, Mutmainnah; Muis, Ichwan; Naim, Muhammad; Iriansa, Iriansa
Abdimas Toddopuli: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/atjpm.v5i2.4124

Abstract

Kebun wisata anggur desa Padang Kamburi merupakan salah satu destinasi wisata yang memadukan konsep perkebuanan dengan wisata petik. Tujuan penelitian untuk menganalisis potensi pengembangan kebun wisata menjadi kawasan wisata anggur yang sebagai basis ekonomi desa. Metode yang digunakan meliputi wawancara, observasi, studi dokumentasi. Data dan informasi dianalisis dengan menggunakan SWOT yang dilanjutkan dengan penyusunan rekomendasi. Kelompok masyarakat yang terlibat dalam kegiatan yaitu terdiri atas 2 kelompok tani masing berjumlah 20 orang sehingga terdapat 40 orang peserta dan pemerintah Desa Padang Kamburi terdiri dari 4 orang. Manfaat yang diperoleh yaitu peningkatan kapasitas masyarakat dalam memahami pengembangan agrowisata berbasis anggur beserta produk turunan lainnya. Pengembangan kebun wisata anggur Desa Padang Kamburi memiliki potensi untuk menjadi kawasan agrowisata dengan mempertimbangkan hasil analisis SWOT. Skala perkebunan yang tergolong kecil membutuhkan upaya serius untuk menambah areal perkebunan dengan segala aspek pendukung seperti ketersedian pembibitan, sarana produksi, sarana edukasi, pengolahan dan pemasaran produk.