Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEKANISME KOPING YANG BERFOKUS PADA MASALAH DENGAN KENAKALAN PADA REMAJA Dekawaty, Ayu
Masker Medika Vol 8 No 1 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i1.384

Abstract

Latar Belakang: Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menjadi dewasa, terjadi perubahan-perubahan mulai dari perubahan fisik, proses berfikir, emosi, dan perasaan mampu untuk menjadi dewasa. Remaja adalah individu yang berusia 11-21 tahun dan belum menikah. Pada masa transisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang. Kemampuan remaja untuk memecahkan masalahnya secara adekuat berpengaruh terhadap bagaimana ia mudah mencari pemecahan masalah. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional dan teknik purposive sampling pada siswa Panti Sosial X. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 80 responden. Variabel independen adalah mekanisme koping yang berfokus pada masalah (causioness, instrumental action, dan negotiation) dan variabel dependen kenakalan pada remaja di Panti Sosial Marsudi Putra Dharmapala Indralaya (kenakalan biasa/ringan, kenakalan sedang, serta kenakalan khusus/ berat). Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian ini menggunakan uji Chi-square (X2) dengan tingkat kesalahan 5% atau 0,05. Hasil penelitian: menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara penggunaan mekanisme koping yang berfokus pada masalah dengan kenakalan pada remaja (ρ value 0,000). Secara spesifik didapatkan hasil ρ value 0,002 untuk ‘instrumental action’ serta ρ value 0,005 untuk ‘negotiation’, yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Sedangkan ‘causioness’ memiliki ρ value 0,0819 yang artinya tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Diskusi: siswa diharapkan dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif sehingga dapat menyelesaikan setiap permasalahan dengan baik. Introduction: Adolescent is a transition period from child to adult, there are many changes from physical, thought process, and feeling can be an adult. Adolescent is a person of 11-21 years old and not yet marriage. In the transition period may be can lead a crisis period, that will be a juvenile delinquency. The adolescentia’s potency to solve a problem adequately influences how easily he looks for problem solving. Method: The method of this research is analytic with cross sectional design and purposive sampling technique to student at Social Building X. The responden of this research is 80 people. The independent variable isproblem focused coping mechanism (causionee, instrumental action, and negotiation) and the dependent variable is juvenile delinquency (general delinquency, moderate delinquency, and heavy delinquency). Data is collected by questioner. This research use chi-square test with significant level 5% (0,05). Result: This research result show there is a significant correlation of problem focused coping mechanism’s utilization and juvenile (ρ value 0,000). Spesificaly, ρ value 0,002 for instrumental action and ρ value 0,005 for negotiation, that show there is correlation of that variable. Even though causioness have ρ value 0,0819, thatmeans there is not significant correlation of that variable. Discussion: we have to expect for student to use adaptively’s coping mechanism so can solve many problems well.
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEKANISME KOPING YANG BERFOKUS PADA MASALAH DENGAN KENAKALAN PADA REMAJA Ayu Dekawaty
Masker Medika Vol 8 No 1 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i1.384

Abstract

Latar Belakang: Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menjadi dewasa, terjadi perubahan-perubahan mulai dari perubahan fisik, proses berfikir, emosi, dan perasaan mampu untuk menjadi dewasa. Remaja adalah individu yang berusia 11-21 tahun dan belum menikah. Pada masa transisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang. Kemampuan remaja untuk memecahkan masalahnya secara adekuat berpengaruh terhadap bagaimana ia mudah mencari pemecahan masalah. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional dan teknik purposive sampling pada siswa Panti Sosial X. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 80 responden. Variabel independen adalah mekanisme koping yang berfokus pada masalah (causioness, instrumental action, dan negotiation) dan variabel dependen kenakalan pada remaja di Panti Sosial Marsudi Putra Dharmapala Indralaya (kenakalan biasa/ringan, kenakalan sedang, serta kenakalan khusus/ berat). Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian ini menggunakan uji Chi-square (X2) dengan tingkat kesalahan 5% atau 0,05. Hasil penelitian: menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara penggunaan mekanisme koping yang berfokus pada masalah dengan kenakalan pada remaja (ρ value 0,000). Secara spesifik didapatkan hasil ρ value 0,002 untuk ‘instrumental action’ serta ρ value 0,005 untuk ‘negotiation’, yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Sedangkan ‘causioness’ memiliki ρ value 0,0819 yang artinya tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Diskusi: siswa diharapkan dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif sehingga dapat menyelesaikan setiap permasalahan dengan baik. Introduction: Adolescent is a transition period from child to adult, there are many changes from physical, thought process, and feeling can be an adult. Adolescent is a person of 11-21 years old and not yet marriage. In the transition period may be can lead a crisis period, that will be a juvenile delinquency. The adolescentia’s potency to solve a problem adequately influences how easily he looks for problem solving. Method: The method of this research is analytic with cross sectional design and purposive sampling technique to student at Social Building X. The responden of this research is 80 people. The independent variable isproblem focused coping mechanism (causionee, instrumental action, and negotiation) and the dependent variable is juvenile delinquency (general delinquency, moderate delinquency, and heavy delinquency). Data is collected by questioner. This research use chi-square test with significant level 5% (0,05). Result: This research result show there is a significant correlation of problem focused coping mechanism’s utilization and juvenile (ρ value 0,000). Spesificaly, ρ value 0,002 for instrumental action and ρ value 0,005 for negotiation, that show there is correlation of that variable. Even though causioness have ρ value 0,0819, thatmeans there is not significant correlation of that variable. Discussion: we have to expect for student to use adaptively’s coping mechanism so can solve many problems well.
PENGARUH PSIKOEDUKASI TERHADAP KECEMASAN MASYARAKAT MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 DI KOTA PALEMBANG Ayu Dekawaty; Joko Tri Wahyudi
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 13, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v13i1.1176

Abstract

ABSTRAKDunia saat ini sedang mengalami darurat masalah kesehatan yang disebabkan oleh Corona Virus Disease (Covid-19). Jumlah kasus positif dan kematian akibat pandemi Covid-19 semakin meningkat. Keadaan tersebut menjadikan krisis global yang bukan hanya mengancam kesehatan masyarakat secara fisik, namun juga secara mental. Pemberitaan mengenai peningkatan jumlah masyarakat yang terkonfirmasi positif maupun yang meninggal dunia juga memberikan dampak terhadap timbulnya kecemasan di masyarakat. Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat kecemasan yang berat tidak sejalan dengan kehidupan. Psikoedukasi telah menjadi langkah penting dalam manajemen kecemasan. Penggabungan metode psikoedukasi aktif dan pasif diberikan kepada responden pada penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan design quasi experiment. Pemilihan Sampel dilakukan dengan Teknik simple random sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peneliti sebelumnya dengan jumlah sampel sebanyak 77 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa Psikoedukasi terbukti efektif menurunkan tingkat kecemasan pada masyarakat dalam menghadapi pandemi covid-19 dengan nilai p value 0,000. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi Pemerintah, khususnya Perawat Kesehatan Jiwa komunitas dalam pemberian intervensi.Kata kunci: Covid-19, Kecemasan, Psikoedukasi ABSTRACTThe world is currently experiencing a health emergency caused by the Corona Virus Disease (Covid-19). The number of positive cases and deaths due to the Covid-19 pandemic is increasing. This situation has created a global crisis that not only threatens public health physically, but also mentally. The news about the increase in the number of people who were confirmed positive and who died also had an impact on the emergence of anxiety in the community. The capacity to be anxious is necessary for survival, but severe levels of anxiety are incompatible with life. Psychoeducation has become an important step in anxiety management. The combination of active and passive psychoeducation methods was given to respondents in this study. The research was conducted with a quasi-experimental design. Sample selection was done by simple random sampling technique based on the criteria that had been determined by the previous researcher with a total sample of 77 people. The results showed that psychoeducation was proven to be effective in reducing the level of anxiety in the community in the face of the COVID-19 pandemic with a p value of 0.000. The results of this study are expected to be a reference for the Government, especially Community Mental Health Nurses in providing interventions.Keyword: Covid-19, Anxiety, Psychoeducation
Afirmasi Positif pada Klien dengan Ketidakberdayaan di Palembang: Studi Kasus di Palembang Hermawati; Suzanna; Ayu Dekawaty
Buletin Ilmu Kebidanan dan Keperawatan Vol. 1 No. 02 (2022): Buletin Ilmu Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.304 KB) | DOI: 10.56741/bikk.v1i02.132

Abstract

Ketidakberdayaan dapat terjadi pada orang yang menderita penyakit terminal dan dapat menimbulkan masalah fisik dan gangguan psikologis yang dapat mempengaruhi kondisi pasien. Masalah ketidakberdayaan i harus ditangani dengan baik karena jika tidak ditangani dapat berkembang menjadi risiko bunuh diri dan keputusasaan.Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian latihan afirmasi positif pada klien dengan ketidakberdayaan  di Rumah Singgah Muratara Palembang. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif case study research (CSR) atau studi kasus dengan satu responden yang mengalami masalah ketidakberdayaan. Intervensi dilakukan selama 7 hari dan pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan instrumen LHS. Hasil : Berdasarkan hasil intervensi yang diberikan didapatkan bahwa skor ketidakberdayaan pada klien sebelum dilakukan intervensi latihan afirmasi positif yaitu 56 dan setelah dilakukan intervensi mengalami penurunan skor ketidaberdayaan  yaitu  20. Kesimpulan : Latihan afirmasi positif mempunyai pengaruh terhadap penurunan tingkat ketidakberdayaan pada klien dengan ketidakberdayaan  di Rumah Singgah Muratara Palembang karena afirmasi positif membantu klien untuk meningkatkan harga diri serta membebaskan diri dari pikiran negatif sehingga harapan hidup klien untuk menjadi lebih baik semakin meningkat.
KAJIAN NARASI; STRES ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI ANAK DENGAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH SAAT PANDEMI COVID-19 suzanna suzanna; Ayu Dekawaty; Imam Haryoko
Masker Medika Vol 11 No 1 (2023): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v11i1.522

Abstract

Latar Belakang : Covid-19 berdampak pada dunia pendidikan karena terdapat kebijakan menutup sekolah sementara dan mengalihkan proses ke pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh berdampak kepada orang tua karena orang tua mempunyai keterbatasan dalam mendampingi anak belajar di rumah dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan orang tua, keterbatasan penggunaan alat teknologi informasi, dan kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dan perawatan rumah tangga sehingga membuat orang tua stres. Tujuan : Literature Review ini bertujuan menelaah tingkat stres orang tua mendampingi anak dalam pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Metode : Literature Review ini menggunakan pendekaan studi literature dari database elektronik, yaitu Google Scholar, PubMed, ProQuest dan Science Direct. Terdapat 7 artikel penelitian yang membahas mengenai tingkat stres pada orang tua selama mendampingi anak dalam pembelajaran jarak jauh saat pandemi covid-19. Hasil : Berdasarkan hasil telaah dari 7 artikel penelitian tersebut didapatkan bahwa tingkat stres yang dirasakan pada orang tua yaitu rata-rata 75,34% pada katagori stres sedang, namun terdapat 10,31% responden yang memiliki tingkat stres yang tinggi dan 71,88% di antaranya adalah perempuan atau ibu-ibu. Kesimpulan : Literature Review ini menunjukan bahwa tingkat stres pada orang tua dalam mendampingi anak pembelajaran jarak jauh saat pandemi covid-19 termasuk kategori tingkat stres ringan hingga sedang.
Efektivitas Terapi Relaksasi Benson Terhadap Kecemasan Lansia dengan Hipertensi Ayu Dekawaty; Inne Yelisni
Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute Vol 7 No 1 (2023): Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute
Publisher : Ilmiah Institut Citra Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.475 KB) | DOI: 10.33862/citradelima.v7i1.337

Abstract

The elderly are individuals over the age of 60 who experience various biological and psychological changes. The increase in the number of the elderly presents various challenges to various aspects of life and health, such as the emergence of various genetic diseases. The decline in the function of body organs is characterized by the increasing susceptibility of the body to various diseases, one of which is hypertension causing emotional mental problems such as anxiety. Benson Relaxation Therapy is one of the nonfacological interventions that can be given to overcome anxiety, which consists of four basic components, namely a queit atmosphere, mental devices, passive attitudes, and a comfortable position. This study aims to determine the Effectiveness of Benson Relaxation Therapy against the anxiety of the elderly with hypertension at the Panti Lansia Harapan Kita. The research was conducted with a quasi-experimental design. Sample selection was carried out using the total sampling technique, as many as 18 respoden. Data analysis using the paired sample t-test obtained a p value of 0.000, which means that there is an effect of benson relaxation therapy on the anxiety of the elderly with hypertension before and after being given therapy. The results of this study are expected to be a referral source for nurses in providing interventions to the elderly with hypertension who experience anxiety.
EDUKASI MENGENAI TIPS MENGENDALIKAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI COVID-19 DI KABUPATEN OGAN ILIR Ayu Dekawaty
Khidmah Vol 4 No 2 (2022): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v4i2.406

Abstract

Covid-19 merupakan penyakit menular yang berarti dapat menyebar, baik secara langsung maupun tidak langsung dari satu orang ke orang lain. Kondisi ini menyerang sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Dengan adanya virus covid-19 di Indonesia saat ini berdampak bagi seluruh masyarakat di berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, pariwisata dan pendidikan. Keadaan tersebut menjadikan krisis global yang bukan hanya mengancam kesehatan masyarakat secara fisik, namun juga secara mental. Kondisi psikologis yang paling banyak dialami oleh masyarakat adalah rasa cemas apabila tertular. Hal tersebut tentu saja menjadi permasalahan yang harus diatasi sehingga dampak buruk akibat kecemasan tidak akan terjadi. Kabupaten Ogan Ilir sebagai kabupaten yang dekat dengan ibukota Provinsi Sumatera Selatan sampai dengan tanggal 4 Februari 2021 tercatat data pasien yang terkonfirmasi positif sebanyak 188 kasus, 10 orang meninggal, dan 898 kasus suspek. Pada kesempatan kali ini penulis menyebarluaskan informasi mengenai pedoman yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan mengenai Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Pandemi Covid-19”.khususnya kepada orang sehat agar terhindari dari gejala psikososial, khususnya kecemasan. Dari hasil pengkajian awal didapatkan data responden yang mengalami cemas ringan sebanyak 28%, cemas sedang 68%, serta cemas berat sebanyak 4%. Tingkat kecemasan menjadi berkurang setelah responden diberikan intervensi berupa edukasi mengenai tips dan trik menghadapi kecemasan menggunakan media banner dan leaflet, sehingga tingkat kecemasan responden menjadi cemas ringan sebanyak 62% dan cemas sedang 38%.
Psychological Impact for Students in Carrying Out Online Learning During the Covid 19 Pademic: Literature Review Trilia; Ayu Dekawaty; Inne Yelisni
Jurnal Inspirasi Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Spesial Edisi Khusus (Proceeding)
Publisher : Fakultas Kesehatan IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/jika.v1i2.49

Abstract

Background: Online learning is utilizing the internet, local, and networks platforms during the learning process to delivering teaching. Online learning has been considered positively by students, however, while it was started, plenty of students directly experienced difficulties The anxiety, stress, and even depression might rise as psychological impacts during online learning which lead to interference and affect the learning process Purpose: To review the students' psychological impact on online learning during the covid-19 pandemics. Methods: The literature review was used as an approach in this study. Database electronic was chosen from Google scholar, Science Direct, and PubMed. There were 8 articles that discussed the students' psychological impact on online learning during the covid-19 pandemic. Results: It found that the average psychological impact of students during the online learning process was anxiety (41 58%), stress (12.11%), and depression (3.68%) Conclusion: It has been shown that psychological impacts such as anxiety, stress, and even depression might interfere witn the education process.
Implementation of the Implementation of Hallucination Implementation Strategies Related to the Readiness of Nursing Centers for the Integrated Emergency Management System (SPGDT) at the Palembang Homeless and Displaced Persons’ Home Inne Yelisni; Ayu Dekawaty; Meriyatul Rahmi
Jurnal Inspirasi Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Spesial Edisi Khusus (Proceeding)
Publisher : Fakultas Kesehatan IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/jika.v1i2.53

Abstract

In Indonesia, the problem of mental disorders is still a considerable burden of disease. Mental health problems in Indonesia are very important public health problems and must receive serious attention from all levels of government across sectors, both at the central and regional levels, as well as the attention of the whole community. Hallucinations are one of the mental disorders in which a person is unable to distinguish between real life and fake life. It is intended that the implementation of nursing services meets service standards. The steps of these activities are in the form of Standard Operating Procedures (SOP). The purpose of this study was to analyze the Implementation of Hallucination Implementation Strategies related to the Readiness of Nursing Centers for the Integrated Emergency Management System (SPGDT) at the Palembang Homeless and Displaced Persons' Home. The research method used is qualitative research with in-depth interviews and observation. Informants in the study amounted to 10 people consisting of the head of the orphanage, mental nurses who were in the Homeless Home and Palembang displaced people. The variables used to look at the implementation of these policies are communication, resources, disposition, bureaucratic structure and environment. The research will be carried out for 3 months June-Agust 2023. Data analysis is processed according to characteristics with content analysis, namely: Data collection, Reduction data, verification, presentation of data and drawing conclusions. It is hoped that the results of this study will serve as an evaluation of the implementation of Hallucination Implementation Strategies related to the Readiness of Nursing Homes for the Integrated Emergency Management System (SPGDT).
Efektivitas Terapi Relaksasi Benson Terhadap Kecemasan Lansia dengan Hipertensi Ayu Dekawaty; Inne Yelisni
Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute Vol. 7 No. 1 (2023): Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute
Publisher : Institut Citra Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33862/citradelima.v7i1.337

Abstract

The elderly are individuals over the age of 60 who experience various biological and psychological changes. The increase in the number of the elderly presents various challenges to various aspects of life and health, such as the emergence of various genetic diseases. The decline in the function of body organs is characterized by the increasing susceptibility of the body to various diseases, one of which is hypertension causing emotional mental problems such as anxiety. Benson Relaxation Therapy is one of the nonfacological interventions that can be given to overcome anxiety, which consists of four basic components, namely a queit atmosphere, mental devices, passive attitudes, and a comfortable position. This study aims to determine the Effectiveness of Benson Relaxation Therapy against the anxiety of the elderly with hypertension at the Panti Lansia Harapan Kita. The research was conducted with a quasi-experimental design. Sample selection was carried out using the total sampling technique, as many as 18 respoden. Data analysis using the paired sample t-test obtained a p value of 0.000, which means that there is an effect of benson relaxation therapy on the anxiety of the elderly with hypertension before and after being given therapy. The results of this study are expected to be a referral source for nurses in providing interventions to the elderly with hypertension who experience anxiety.