Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy)

Perbanyakan Pepaya (Carica papaya L.) ‘Sukma’ In Vitro dari Eksplan Tunas Pucuk sebagai Respon terhadap BA dan NAA Wardani, Fitri Fatma; Efendi, Darda; Dinarti, Diny; Witono, dan Joko Ridho
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 47 No. 2 (2019): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.306 KB) | DOI: 10.24831/jai.v47i2.25115

Abstract

Papaya is one of tropical fruits native to Southern Mexico and which have been cultivated in Indonesia for a longtime. Papaya is usually propagated by seeds. Therefore, the offsprings are not true-to-type. This study was conducted todevelop a protocol of in vitro propagation of papaya ‘Sukma’ from shoot tips of in vitro germinated seeds as explants. Seedswere extracted from fruit that physiologically ripe and it germinated on MS basal medium. The experiment was set up in arandomized block design with culturing day as blocks (four blocks) and various concentrations of BA (0.0, 0.5, 1.0, 1.5, and2.0 mg L-1) in MS medium enriched with NAA 0.5 mg L-1 as treatment. Shoot tips in the MS medium without plant growthregulator as control so there was six treatments and 24 observation units. Each observation units contained five culturevessels and each culture vessels contained four explants. The results showed that the highest number of shoots, number ofleaves, number of nodes, and percentage of explant forming callus were obtained by BA 1.0-1.5, 1.0-2.0, 0.5-2.0, and 1.0-1.5 mg L-1, respectively. The highest percentage of explant forming roots were obtained in medium without BA. Analysis ofregression showed that the optimum concentration to get the highest number of shoots and leaves were BA 1.31 and 1.35 mgL-1, while explants will be rooted in medium without BA. Thus, in vitro propagation for papaya ‘Sukma’ should be conductedin two steps, i.e. for shooting and rooting growth.
Respon Pertumbuhan dan Pembungaan Bunga Lisptik ‘Soedjana Kasan’ terhadap Aplikasi GA3, Etefon, dan Paklobutrazol Damayanti, Frisca; Rahayu, Sri; Wardani, Fitri Fatma
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 48 No. 1 (2020): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.265 KB) | DOI: 10.24831/jai.v48i1.29141

Abstract

Aeschynanthus ‘Soedjana Kasan’ atau bunga lipstik ‘Soeka’ adalah varietas baru hasil persilangan antara dua spesies bunga lipstik yaitu Aeschynanthus radicans Jack. dan Aeschynanthus tricolor Hook. Tanaman ini memiliki kelemahan yaitu berbunga setahun sekali dan bunganya cepat rontok. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi giberelin (GA3), etefon, dan paklobutrazol terhadap pertumbuhan dan pembungaan bunga lipstik ‘Soeka’. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan sembilan perlakuan, yaitu GA3 50 ppm, GA3 100 ppm, GA3 150 ppm, etefon 50 ppm, etefon 100 ppm, paklobutrazol 50 ppm, paklobutrazol 100 ppm, dan paklobutrazol 150 ppm yang diaplikasikan pada tanaman berumur 4 minggu serta tanpa perlakuan ZPT sebagai kontrol. Setiap perlakuan diulang 5 kali sehingga terdapat 45 satuan percobaan. Masing-masing satuan percobaan terdiri dari satu pot berisi lima stek tanaman. Hasil menunjukkan bahwa pertambahan jumlah cabang terbanyak didapatkan pada tanaman dengan aplikasi GA3 150 ppm, sedangkan untuk pertambahan jumlah daun dan panjang cabang, aplikasi ZPT tidak berpengaruh nyata. Ruas batang bunga lipstik memendek dengan aplikasi etefon dan memanjang dengan aplikasi GA3 dan paklobutrazol. Waktu inisiasi tercepat adalah aplikasi etefon 50 dan 100 ppm yaitu 1 sampai 2 minggu setelah aplikasi. Aplikasi paklobutrazol 100 ppm menghasilkan jumlah bunga terbanyak dan bunga yang dihasilkan dapat bertahan hingga menjadi buah. Kata kunci: Aeschynanthus, pembungaan, pertumbuhan, tanaman hias, zat pengatur tumbuh