Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Modeling and simulation for flashover location determination on 150 kV insulator string Sitti Amalia; Sitti Amalia; Warmi, Yusreni; Amalia, Sitti; Zulkarnaini, Zulkarnaini; Dasman, Dasman; Bachtiar, Antonov; Anthony, Zuriman; Azhar, Hamdi
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 14, No 4: August 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijece.v14i4.pp3716-3728

Abstract

The 150 kV Payakumbuh-Koto Panjang transmission line in West Sumatra is located in an area with high lightning activity. Based on Meteorological, Climatological, and Geophysical Agency (BMKG) data (2017-2023), the average number of lightning days per year (IKL: isokeraunic level) reaches 165-173 days/year, and 79% of the transmission towers are located in hilly and rocky areas. This causes contamination of the insulator, which can reduce its performance and cause flashovers in the insulator circuit. However, in the field, finding flash points in insulators is still a challenge. Therefore, simulation must be used as a tool to determine the location of flashover in an insulator circuit that is affected by temperature and humidity. Simulation by modeling flashover provides an effective solution for determining the location of flashover in insulator circuits, which is the novelty of this research. This research compares laboratory test results with manual calculations modeled using Visual Basic 6. The research results show that temperature and humidity have a significant influence on determining the flashover voltage value on the insulator. The flashover locations during the test are the same as the calculated flashover locations, as shown by these simulations and modeling.
A winding design for improving 3-phase induction motor performance Anthony, Zuriman; Bandri, Sepannur; Erhaneli, Erhaneli; Warmi, Yusreni; Zulkarnaini, Zulkarnaini; Dewi Rachman, Arfita Yuana
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 14, No 3: June 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijece.v14i3.pp2413-2421

Abstract

One of the most popular electric motors used today is the 3-phase induction motor, which has a sturdy design, is less expensive, and is simple to use. Improvements to the materials used in the rotor or stator of induction motors, raising the number of motor phases, and employing a 3-phase induction motor for 1-phase power are just a few of the ways the motor is now being developed to perform better. These studies are all pricey, though. The goal of this study is to determine how to enhance the motor's performance at a reasonable cost. The suggested remedy was to create a 3-phase induction motor winding with a 1-layer design that resembled a symmetrical 6-phase winding. The primary study topics were the motor's rotor speed, mechanical torque, efficiency, and winding current when it was powered by a three-phase power source. The results of the study show that, although consuming less winding current, the 3-phase induction motor with a new winding design outperforms a traditional 3-phase induction motor in terms of rotor speed, mechanical torque, and efficiency.
Pengaruh Kelembapan dan Suhu Terhadap Tegangan Flashover Pada Isolator Transmisi Koto Panjang - Payakumbuh Hidayatullah, Bayu; Warmi, Yusreni; Zulkarnaini, Zulkarnaini; Dewi, Arfita Yuana; Amalia, Sitti
Jurnal Teknologi Elektro Vol 15, No 1 (2024)
Publisher : Electrical Engineering, Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jte.2024.v15i1.002

Abstract

Penelitian ini menganalisis pengaruh suhu dan kelembapan terhadap fenomena flashover pada isolator polutan lumut di Koto Panjang, Payakumbuh. Analisa perhitungan dilakukan dengan variasi suhu dan kelembapan yang berbeda berdasarkan hasil eksperimen pada isolator polutan lumut untuk mengamati terjadinya flashover. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan kelembapan memiliki peran penting dalam mempengaruhi kemungkinan terjadinya flashover. Suhu yang tinggi dan kelembapan yang rendah cenderung meningkatkan risiko flashover pada isolator polutan lumut. Oleh karena itu, pemantauan kondisi suhu dan kelembapan di daerah tersebut penting untuk menjaga kinerja isolator polutan dan mencegah potensi gangguan listrik akibat flashover.
eval_uasi Pemasangan LBSM Loopring untuk Menurunkan SAIDI pada Penyulang PKR 16 dan Riyal di Wilayah Kerja ULP Pulung Kencana Masta, Putra Fikrianda; Syofian, Andi; Anugrah, Anggun; Warmi, Yusreni; Dewi, Arfita Yuana
ARZUSIN Vol 4 No 4 (2024): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/arzusin.v4i4.3525

Abstract

The reliability and continuity of electric power supply are heavily reliant on the maneuverability of existing feeders. To enhance this capability, the installation of LBSM (Load Break Switch Motorized) devices is essential for feeders lacking the ability to maneuver to alternative feeders. This LBSM installation will be implement on the Riyal and PKR 16 feeders at ULP Pulung Kencana. The Riyal feeder receives power from the Mesuji Substation, while the PKR 16 feeder is supplied by the Pakuon Ratu Substation. Both feeders currently lack switches for maneuvering in the event of disturbances or maintenance, which significantly contributes to high SAIDI (System Average Interruption Duration Index) rates. To determine the optimal installation points for the LBSM, a thorough analysis was conducted, prioritizing the closest proximity between the two feeders and incorporating topologic calculations using the Digsilent PowerFactory 15.1 software. This approach ensures optimal performance of the distribution network. The installation of the LBSM loopring is anticipated to significantly improve network maneuverability, thereby reducing the SAIDI rates at ULP Pulung Kencana.
Analisis Variasi Ketebalan Coating Senyawa Glasir terhadap Daya Tahan Dielektrik Isolator Keramik Saluran Transmisi 150kV WARMI, YUSRENI; FEBRIAN, KAZNI
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 9, No 2: Published April 2021
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v9i2.249

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai coating isolator yang dapat ditembus listrik berdasarkan Basic Insulator Level (BIL). Metode yang digunakan dalam perhitungan tegangan tembus listrik ialah metode Anderson dalam hal ini Critical Fashover (CFO). Untuk mengetahui penurunan daya tahan dielektrik isolator dapat dilihat dari seberapa besar tegangan flashover yang dihasilkan. Hasil dari perhitungan disimulasikan dengan MATLAB logika fuzzy. Pada penelitian ini ketika isolator disetting pada coating 0,3 mm dengan waktu kejadian flash 2 μs maka tegangan flashover yang dihasilkan sebesar 1,3 MV. Hasil simulasi ini menunjukan bahwa pada coating 0,3 mm tegangan flashover yang dihasilkan melebihi dari BIL isolator yang sudah ditetapkan yakni sebesar 1,27 MV. Isolator dalam kondisi seperti ini dapat ditembus listrik atau daya tahan dielektriknya menurun. Secara bersamaan ketika kemampuan coating berkurang, maka dapat diklasifikasikan isolator dalam keadaan kotor.Kata kunci: isolator, coating, dielektrik, BIL, dan fashover ABSTRACTThis research aims to determine the value of the insulator that can be penetrated by electricity based on the Basic Insulator Level (BIL). The method used in the calculation of breakdown voltage is the Anderson method, in this case, Critical Flashover (CFO). To know a decrease in the dielectric resistance of the insulator can be seen from whatever the voltage resulting from a large flashover. The results of the calculations simulated with fuzzy logic Matlab. In this research, when the insulator set on a coating of 0.3 mm with a flash event time of 2 μs, then flashover voltage resulted in 1.3 MV. The simulation results show that at the coating 0.3 mm the result of flashover voltage exceeds the BIL insulator that has been set at 1.27 MV. Insulator in this condition can be penetrated by electricity or the dielectric resistance decreases. Simultaneously when the coating ability is reduced, then can be classified as a dirty insulator.Keyword: insulator, coating, dielectric, BIL, and flashover
Studi Analisa Pengaruh Kumparan Desain 9 Fasa Simetris Terhadap Efisiensi Motor Induksi 3 Fasa Dengan Desain 3 Lapis dan Desain Kutup Dibuat Secara Berurutan Lufti, Jimmy Al Kito; Anthony, Zuriman; Zulkarnaini, Zulkarnaini; Syofian, Andi; Warmi, Yusreni
Journal of Accounting Law Communication and Technology Vol 2, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jalakotek.v2i1.4914

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh desain kumparan 9 fasa terhadap efisiensi motor berdasarkan desain kumparan 3 fasa simetris. Karena motor ini menggunakan daya tiga fasa, maka diharapkan akan tercipta motor induksi tiga fasa baru yang memiliki kinerja  lebih baik tanpa mengeluarkan biaya tambahan yang mahal untuk mengoperasikan motor tersebut. Penelitian dimulai dengan mendata motor induksi yang digunakan. Motor induksi M1 dan M2 dilakukan pengujian atau uji coba untuk diambil data awal berupa arus, tegangan, faktor daya, efisiensi, torsi dan kecepatan. Kemudian lilitan motor diubah dengan desain 9-fasa sistem tiga lapis simetris kemudian menghubungkan kumparan seolah-olah bekerja dengan sistem 3-fasa. Analisa hasil perbandingan M1 dan M2 yaitu efisiensi dan kecepatan. Kecepatan motor induksi 3-fasa Konvesional lebih cepat dibandingkan motor induksi 3-fasa 9-fasa simetris terhadap efesiensi motor induksi 3-fasa desain 9-fasa dikarenakan efesiensi lebih besar dari motor induksi Konvesional. Hal ini dikarenakan motor induksi 3-fasa desain –fasa simetris terhadap efesiensi motor induksi 3-fasa dengan sistem 3 lapis kumparan 3 fasa.
A Novel Model for Prediction of Flashover 150kV Polluted Insulator Based on Nonlinear Autoregressive External Input Neural Network Hasanah, Mardini; Novizon, Novizon; Qatrunnada, Rusvaira; Warmi, Yusreni; Amalia, Sitti; Yamashika, Herris
PROtek : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 11, No 3 (2024): Protek: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/protk.v11i3.7344

Abstract

This study aims to use an artificial neural network to forecast the flashover voltage of a polluted high-voltage insulator. Practical tests were conducted on a high-voltage insulator to gather data for the neural network. These tests were carried out with varying levels of real contaminants from used insulators, with each level of contamination measured in milliliters. The collected data provides flashover voltage values corresponding to different pollution amounts and their conductivity in each insulator zone. The Nonlinear Autoregressive External Input Neural Network (NarxNet) is employed to predict the flashover voltage and assess the pollution state of the insulator. The results demonstrate that the NarxNet method achieves a 93.74% accuracy rate in predicting the flashover voltage of high-voltage insulators, compared to the results from practical tests.
Studi Analisis Pengaruh Desain 9-Fasa Simetris Terhadap Efisiensi Motor Induksi 3-Fasa Dengan Sistem 3 Lapis Kumparan 3-Fasa Saputra, Falmi Ade; Zulkarnaini, Zulkarnaini; Anthony, Zuriman; Warmi, Yusreni; Syofian, Andi
Journal of Humanities Education Management Accounting and Transportation Vol 2, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/hemat.v2i1.5070

Abstract

Tujuan dari penelitia ini adalah untuk mengetahui pengaruh belitan 9 fasa terhadap efesiensi motor induksi berdasarkan desain semetris 3 fasa. Dengan menggunakan sumber 3 fasa, dengan tujuan terciptannya motor induksi 3 fasa baru yang performanya lebih baik tanpa memerlukan biaya tambahan yang mahal untuk menjalankan motornya. Penelitian dimulai dengan mendata motor induksi yang digunakan. Motor induksi M1 dan M2 dilakukan pengujian atau uji coba untuk diambil data awal berupa arus, tegangan, faktor daya, efesiensi, torsi dan kecepatan. Lilitan motor diubah dengan desain 9-fasa sistem tiga lapis simetris kemudian menghubukannya dengan kumparan yang bekerja selayaknya sistem 3-fasa. Kecepatan pada motor induksi 3-fasa konvesional dengan desain 9-fasa simetris terhadap efesiensi lebih cepat dibandingkan motor induksi 3-fasa dengan sistem 3 lapis kumparan 3-fasa dikarenakan kecepatan efesiensinya yang lebih besar. Efisiensi motor induksi 3-Fasa desain 9-Fasa Simetris terhadap efisiensi motor induksi 3-fasa dengan sistem 3 lapis kumparan 3 fasa menghasilkan efisiensi lebih tinggi di bandingkan motor induksi 3-Fasa konvesional. Hal ini dikarenakan motor induksi 3-Fasa desain 9-Fasa Simetris terhadap efisiensi motor induksi 3-fasa dengan sistem 3 lapis kumparan 3 fasa.
Analisa Pengaruh Luas Permukaan Kontaminan Lumut Terhadap Arus Bocor Berdasarkan Nilai ESDD dan NSDD pada Isolator 150 KV Fitri, Rahmadia; Warmi, Yusreni; Zulkarnaini, Zulkarnaini; Bandri, Sepannur; Putra, Andi M Nur
Journal of Humanities Education Management Accounting and Transportation Vol 2, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/hemat.v2i1.4923

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh luas permukaan isolator yang terkontaminasi lumut terhadap arus bocor pada string isolator 150 kV saluran transmisi Koto Panjang – Payakumbuh. Variabel yang digunakan dalam perhitungan pengujjian yaitu nilai ESDD, NSDD dan luas permukaan isolator yang terkontaminasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ESDD, NSDD dan luas permukaan memiliki pengaruh yang signifikan dalam menyebabkan arus bocor pada isolator. Berdasarkan hasil dari perhitungan dan eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa pada nilai ESDD 0,392300 mg/ ,NSDD 0,633148 mg/cm², Dan luas permukaan isolator yang terkontaminasi 39,074 Maka dalam kondisi ini dapat disimpulkan bahwa arus bocor memiliki hubungan berbanding lurus dengan ketiga variabel tersebut. Ketika nilai ESDD, NSDD, atau luas permukaan yang terkontaminasi meningkat, sehingga arus bocor juga akan meningkat secara proporsional. Hubungan ini menggambarkan bahwa setiap peningkatan dalam salah satu dari ketiga variabel tersebut akan menghasilkan peningkatan arus bocor yang lebih besar, sehingga memahami dan mengelola kontaminasi menjadi sangat penting untuk menjaga kinerja isolator dan keandalan sistem transmisi.
Analisa Pengaruh Arus Bocor terhadap Penurunan Daya Tahan Dielektrik pada Isolator Bersih 150 kV Rahmadhania, Rahmadhania; Warmi, Yusreni; Amalia, Sitti; Bandri, Sepannur; Dewi, Arfita Yuana
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 4, No 1 (2025): March 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v4i1.4835

Abstract

Saluran transmisi 150 kV Koto Panjang – Payakumbuh di Sumatera Barat sering terganggu akibat sambaran petir karena tingginya kepadatan petir di wilayah tersebut. Flashover pada isolator, baik akibat polusi maupun kondisi ekstrem di lingkungan, dapat memicu terjadinya arus bocor sehingga menurunkan daya tahan dielektrik dan mempengaruhi kinerja jaringan. Penelitian ini menganalisis pengaruh arus bocor terhadap daya tahan dielektrik pada isolator bersih yang mengalami flashover, menggunakan metode Hileman dengan memasukkan nilai ESDD, NSDD, dan data eksperimen dari laboratorium tegangan tinggi UGM. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan arus bocor menurunkan daya tahan dielektrik; penurunan terbesar daya tahan dielektrik berdasarkan eksperimen adalah 0,95% dari nilai standar BIL ketika arus bocor meningkat 12,56%, sementara metode Hileman memprediksi penurunan 0,92% ketika peningkatan arus bocor sebesar 11,98%. Studi ini menggarisbawahi pentingnya perbaikan desain dan pemeliharaan isolator serta strategi mitigasi untuk meningkatkan keandalan jaringan di wilayah rawan petir.