Suharman Suharman
Universitas Malahayati

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Pencegahan penularan Tuberkulosis (TB) melalui kegiatan skrining dan edukasi kepada penghuni lembaga permasyarakatan kelas II A Metro Wayan Aryawati; Suharman Suharman; Evi Herlinda; Angkas Mandala Putra; Fitri Ekasari Siregar
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9029

Abstract

ABSTRAK WHO menyebutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai angka kasus tuberculosis yang terbesar diantara 8 negara yaitu India (27%), China (9%), Indonesia (8%), Filipina (6%), Pakistan (5%), Nigeria (4%), Bangladesh (4%), dan Afrika Selatan (3%). Data kasus Tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2018 menyebutkan terdapat 511.873 orang dengan jumlah penderita baru pada tahun 2018 sebanyak 203.148 orang ( Kementrian Kesehatan RI, 2018). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan provinsi Lampung didapatkan jumlah penderita Tuberkulosis sebanyak 7872 orang pada tahun 2019 ( Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2019). Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode pemberian edukasi berupa penyuluhan/ceramah dan pemeriksaan  Tuberkulosis serta HIV.  Selain itu, dilakukan juga pemeriksaan tekanan darah pada penghuni lembaga permasyarakatan kelas II-A Metro. Evaluasi dalam kegiatan ini dilakukan dalam pemberian kuesioner yang berisi 54 butir pertanyaan. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa mayoritas peserta dalam kegiatan ini memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 65,8%. Hal ini membuktikan bahwa masih butuh kegiatan berulang agar menghasilkan pengetahuan yang baik serta perubahan perilaku yang lebih baik terkait pencegahan penularan penyakit Tuberculosis dan HIV. Kata kunci: Tuberculosis (TB), HIV, Penyuluhan, Edukasi, Skrining  ABSTRACT WHO said that Indonesia is one of the countries that has the largest number of tuberculosis cases among 8 countries, namely India (27%), China (9%), Indonesia (8%), the Philippines (6%), Pakistan (5%), Nigeria (4%), Bangladesh (4%), and South Africa (3%). Data on Tuberculosis cases in Indonesia in 2018 stated that there were 511,873 people with the number of new patients in 2018 as many as 203,148 people (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2018). Based on data from the Lampung Provincial Health Office, the number of tuberculosis sufferers was 7872 people in 2019 (Lampung Provincial Health Office, 2019). This community service is carried out by providing education in the form of counseling / lectures and tuberculosis and HIV examinations. In addition, blood pressure checks were also carried out on residents of Metro class II-A community institutions. Evaluation in this activity is carried out in the provision of a questionnaire containing 54 questions. Based on the results of the analysis, it was obtained that the majority of participants in this activity had a sufficient level of knowledge in the category of 65.8%. This proves that it still needs repeated activities to produce good knowledge and better behavior changes related to preventing the transmission of Tuberculosis and HIV. Keywords : Tuberculosis (TB), HIV, Counseling, Education, Screening
Hubungan Faktor Perilaku Terhadap Peningkatan Pencegahan Kanker Serviks Melalui Test Iva di Lapas Perempuan II A Kota Bandar Lampung Wayan Aryawati; Suharman Suharman; Fitri Eka Sari Siregar; Angkas Mandala Putra; Evi Herlinda
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.9713

Abstract

ABSTRACT Currently, cervical cancer is a health problem with a high number of cases in the world, including in Indonesia. The prevalence of cervical cancer in various regions in Indonesia varies, several behavioral factors that increase cancer prevention include education, employment, medical history, environmental factors, personal hygiene, knowledge, health support, and attitudes. The community service carried out aims to educate prison inmates regarding prevention that can be carried out for cervical cancer and conduct an analysis to see whether the factors considered related to other research are also related to community service carried out in the Bandar Lampung women's prison. Community service is carried out by providing counseling to residents regarding prevention carried out to reduce cervical cancer cases. By using power point as a medium for making presentations presented by Masters students. Furthermore, citizens are also given the opportunity to ask questions about cervical cancer and its prevention. Giving a questionnaire as one of the feedback regarding what was explained, as well as to see the extent of preventive behavior that has been carried out by citizens. It was found that prison residents got new benefits, namely knowledge related to cervical cancer with the education provided. From the data analysis conducted, it is known that there is no relationship between education, employment, medical history, environmental factors, personal hygiene, knowledge, support, and attitudes of citizens with cervical cancer prevention behavior. Conclusions and suggestions: cervical cancer is a non-communicable disease that has a high number of cases and can cause death in women, so the prevention that must be done is to improve women's behavior to reduce the risk of cervical cancer. Keywords: Cervical Cancer, Behavior, Prevention  ABSTRAK Saat ini kanker serviks merupakan masalah kesehatan dengan angka kasus yang cukup tinggi di dunia termasuk juga di Indonesia. Prevalensi kanker serviks di berbagai daerah di Indonesia berbeda-beda, beberapa faktor perilaku yang meningkatkan pencegahan kanker diantaranya seperti pendidikan, pekerjaan, riwayat kesehatan, faktor lingkungan, personal hygine, pengetahuan, dukungan nakes, dan sikap. Pada pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk melakukan edukasi terhadap penghuni lapas terkait pencegahan yang dalat dilakukan untuk penyakit kanker serviks serta melakukan analisis untuk melihat apakah faktor-faktor yang dinilai berhubungan pada penelitan lainnya juga berhubungan pada pengabdian masyarakat yang dilakukan di lapas wanita Bandar Lampung. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada warga lapas terkait pencegahan yang dilakukan untuk menurunkan kasus kanker serviks. Dengan menggunakan power point sebagai media untuk melakukan presentasi yang paparkan oleh mahasiswa S2. Selanjutnya warga lapas juga diberikan kesempatan untuk bertanya seputar kanker serviks dan pencegahannya. Memberikan kuesioner sebagai salah satu timbal balik terkait apa yang di jelaskan, serta untuk melihat sejauh mana perilaku pencegahan yang telah dilakukan oleh warga lapas. Didapatkan bahwa warga lapas mendaptkan manfaat baru yaitu pengetahuan terkait kanker serviks dengan edukasi yang diberikan. Dari analisis data yang dilakukan diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara pendidikan, pekerjaan, riwayat kesehatan, faktor lingkungan, personal hygine, pengetahuan, dukungan nakes, dan sikap warga lapas dengan perilaku pencegahan kanker serviks. Kanker serviks adalah salah satu penyakit tidak menular yang memiliki angka kasus tinggi dan dapat menyebabkan kematian untuk wanita, maka pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan perilaku wanita untuk mengurangi resiko terkena kanker serviks. Kata Kunci: Kanker Serviks, Perilaku, Pencegahan