Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

BUEK AREK KARANG TAGUAH; PERANAN HUBUNGAN MAMAK DAN KAMANAKAN DALAM MENCIPTAKAN KEHARMONISAN Cufara, Dwindy Putri
Garak Jo Garik : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 13, No 1 (2017): Garak Jo Garik
Publisher : Garak Jo Garik : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.708 KB)

Abstract

Buek Arek Karang Taguah merupakan sebuah karya tari yang bersumber dari fenomena sosial hubungan mamak dan kamanakan di Minangkabau. Hubungan mamak dan kamanakan di Minangkabau saat ini telah mengalami pergeseran nilai.  Pada dasarnya mamak merupakan pembimbing bagi kamanakan dan kamanakan dididik untuk menjadi orang yang berguna bagi kaumnya. Namun pada saat ini hal tersebut tidak terlihat lagi, mamak dan kamanakan saling acuh tak acuk dan tidak peduli. Fenomena tersebut menjadi inspirasi pengkarya dalam penciptaan sebuah seni tari. Karya ini mengaktualisasikan hubungan mamak dan kamanakan pada zaman dahulu serta pada zaman sekarang. Dengan menggunakan tipe dramatik dan tema literer, pengkarya mencoba menyampaikan harapan di mana mamak dan kamanakan seharusnya saling kerjasama dan gotongroyong demi terciptanya sebuah keharmonisan sosial. Karya ini menggunakan idiom kesenian Pesisir Selatan  seperti rabab pasisia, tari kain, dan gerak pencak silat Minangkabau sebagai landasan atau sumber penggarapan gerak serta beberapa eksplorasi gerak yang mendukung dalam penggarapan karya tari ini. Buek Arek Karang Taguah is a choreography that inspired by social phenomenon between mamak and kamanakan relationship in Minangkabau. The relationship between mamak and kamanakan in Minangkabau now is experiencing a system shift, which is basically mamak is an educator for kamanakan and kamanakan are educated to be a people who are useful for its society. However, at this point it is no longer exist mamak and kamanakan are mutually ignoring each other. These phenomenon becaming an inspiration to choreographer to create a dance. This dance actualizes the relationship between mamak and kamanakan in the past and at the present time. By using dramatic types and literer themes, choreopgrapher are trying to communicate a hope in which mamak and kamanakan should be coorporated with each other to create a social harmony. This choreography using Pesisir Selatan arts idiom, like rabab pasisia, kain dance, silat movement as the source of motion cultivation as well as some exploration that can support this dance. 
Interaksi Mamak dan Kamanakan Sebagai Sumber Penciptaan Karya Tari Buek Arek Karang Taguah Cufara, Dwindy Putri; Oktavianus, Oktavianus; Gusmanto, Rico
TAMUMATRA Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/tmmt.v4i1.4745

Abstract

The social phenomenon between mamak and kamanakan in Minangkabau is the source of the creation of the dance title Buek Arek Karang Taguah. Looking at the current phenomenon, there is a dissociative interaction that causes the waning of tolerance and harmony between mamak and kamanakan. The purpose of the creation of this art is to create a work of dance art originating from the phenomenon between mamak and kamanakan which is viewed from social values and to reveal the condition of closeness between mamak and kamankan which has been reduced through dance movements. This work is done using a literary theme which is actualized in three ideas, namely; (1) expressing the relationship between mamak and kamanakan as indak bapamatang fields, (2) expressions of dissociative interactions as the cause of the breakdown of tolerance and harmony between mamak and kamanakan, (3) expressions of the relationship between mamak and kamanakan that should be in the value of cooperation. The manufacturing methods used include research, concept surgery, exploration, movement arrangement, and evaluation. The creation of this work provides knowledge about the importance of harmony between mamak and kamanakan. 
Pelatihan Rias Pengantin dan Henna Art di SOS Children’s Village Banda Aceh Dwindy Putri Cufara; Fani Dila Sari; Rico Gusmanto
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 6 No. 02 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v6i02.1596

Abstract

SOS Children’s Village Banda Aceh merupakan suatu organisasi sosial yang yang mendedikasikan diri untuk pengasuhan anak-anak dan remaja yang telah atau beresiko kehilangan orang tua. Organisasi ini memfasilitasi peserta didik dalam berbagai aspek, salah satunya adalah pendidikan dan pelatihan. Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan diri peserta didik menuju kemandirian dan membangun peluang wirausaha. Minimnya tenaga pendidik dan kegiatan yang menunjang kewirausahaan di bidang seni/budaya menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi SOS Children’s Village Banda Aceh. Selama ini, bantuan dan dukungan yang diterima organisasi ini berasal dari kantor pusat SOS Children’s Village Indonesia dan BLK Banda Aceh, belum ada instansi perguruan tinggi yang mejadi mitra dalam pengembangan kewirausahaan, khususnya di bidang seni. Banyaknya peserta didik perempuan yang berkisar pada jenjang pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi menjadi perhatian tim pengabdi untuk membekali mereka ilmu dan keahlian dalam menunjang peluang kewirausahaan di bidang seni, yaitu dengan mengadakan pelatihan tata rias dan henna art. Pelatihan ini berorientasi pada peluang profesi make up artist (MUA) dan henna artist (HA) yang sedang trend di masa kini serta memiliki prospek yang bagus di masa mendatang. Peluang ini tidak hanya berorientasi pada saat peserta didik telah menyelesaikan jenjang pendidikan (profesi utama), namun tetap berpeluang saat mereka masih dalam proses pendidikan (profesi sampingan). Ilmu tata rias dan henna art juga berpeluang bagi peserta didik untuk menghasilkan konten-konten kreatif yang dapat menghasilkan adsense di media sosial. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi peluang profesi utama maupun sampingan bagi peserta didik untuk menjadi seorang MUA dan HA.
Creation Leumo Lon Sayang, Sayang Na Leumo Dance as a Criticism of Aceh Besar Regent Regulation No.5/2021 Dwindy Putri Cufara; Magfhirah Murni Bintang Permata
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 7, No 2 (2023): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, DECEMBER 2023
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v7i2.50689

Abstract

Public order is an ideal that can create calm, comfort and tranquility in people's lives. However, this is still far from being felt by the people of Jantho City, Aceh Besar Regency. This is due to the large number of livestock roaming around in public places such as residential areas, offices, parks, roads, etc. The rise in cases such as accidents, crop destruction and environmental pollution caused by animal waste needs to be a cause for concern. The regional government through Aceh Besar Regent Regulation No.5/2021 concerning Procedures for Controlling Livestock in Aceh Besar Regency has made efforts to prevent and resolve the above problems. In fact, until now the government seems to have turned a blind eye to what is happening in public. This needs to be a common concern in order to create order in livestock that is oriented towards orderly community life. This phenomenon is interesting to actualize in the form of a dance work entitled "Leumo Lon Sayang, Sayang Na Leumo". The aim of this research is to create a dance as criticism regarding Aceh Besar Regent Regulation No.5/2021. The method used in this research is Alma Hawkins method which consists of exploration, improvisation and forming. <w
BABALIAK KA NAGARI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA TARI SENANDUNG IMPIAN Oktavianus, Oktavianus; Cufara, Dwindy Putri; Gusmanto, Rico
Jurnal Seni Makalangan Vol 9, No 1 (2022): "Menggali Inspirasi Dari Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v9i1.2067

Abstract

ABSTRAKFenomena babaliak ka nagari yang terjadi di Minangkabau menjadi sumber inspirasi dari penciptaan karya seni tari yang berjudul Senandung Impian. Babaliak ka nagari merupakan proses pergantian sistem pemerintahan di Minangkabau yang bermula dari nagari ke pemerintahan desa dan kembali lagi menjadi nagari. Pergantian sistem pemerintahan ini menyebabkan hilangnya fungsi dan jati diri niniak mamak di Minangkabau. Karya tari ini diciptakan menggunakan tipe dramatik dengan menghadirkan berbagai konflik yang terjadi dalam fenomena babaliak ka nagari. Senandung Impian terbagi atas tiga bagian yang masing-masing berjudul (1) Perkampungan, (2) Gejolak Kaum, dan (3) Keikhlasan. Metode yang digunakan pada proses penciptaan karya ini meliputi eksplorasi, improvisasi, dan perwujudan.Kata Kunci: Babaliak Ka Nagari, Dramatik; Koreografi, Pemerintahan, Penciptaan Tari.ABSTRACTBABALIAK KA NAGARI AS A CREATING IDEA OF DANCE "SENANDUNG IMPIAN", June 2022. Babaliak ka nagari phenomenon that occurred in Minangkabau became a source of inspiration for the creation of "Senandung Impian" dance. Babaliak ka nagari is the process of changing the government system in Minangkabau which starts from the nagari to the village government and back again to the nagari. This change in government system caused the loss of function and identity of niniak mamak in Minangkabau. This dance is created using dramatic type by presenting various conflicts that occur of the babaliak ka nagari. Senandung Impian is consist of three parts, each titled is (1) Perkampungan, (2) Gejolak Kaum, and (3) Keikhlasan. The methods used in the process of creating this dance is exploration, improvisation, and embodiment.Keywords: Babaliak Ka Nagari, Dramatic, Choreography, Government, Dance Creation.
KEKITAAN : KOMPOSISI MUSIK YANG MENGUNGKAP IDENTITAS BUDAYA KABUPATEN PASAMAN BARAT GUSMANTO, RICO; CUFARA, DWINDY PUTRI; IHSAN, RIVALDI
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1357.849 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v23i1.1288

Abstract

ABSTRAKRongiang Pasaman adalah seni pertunjukan yang berasal dari Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Kesenian ini merupakan hasil akulturasi antara etnis Minangkabau, etnis Jawa, dan etnis Mandailing. Akulturasi merupakan salah satu faktor yang membentuk suatu identitas. Kekitaan merupakan sebuah komposisi musik nusantara yang bertujuan untuk mengungkap identitas budaya Kabupaten Pasaman Barat. Tujuan tersebut diwujudkan melalui penggarapan idiom musik dari tiga etnis di Ronggiang Pasaman yang ditinjau dari proses akulturasi budaya. Metode penciptaan yang digunakan terdiri dari observasi, elaborasi, dan realisasi. Berdasarkan hasil penelitian, toleransi dan keharmonisan antaretnis merupakan nilai-nilai penting yang terkandung dalam kesenian Rongiang Pasaman sebagai wujud identitas budaya. Nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam dua bagian karya musik yang berjudul Kekitaan.ABSTRACTRonggiang Pasaman is a performing art from West Pasaman Regency, West Sumatera Province. This art is the result of acculturation between the Minangkabau ethnic, Java ethnic, and Mandailing ethnic. Acculturation is one of the factors that form an identity. Kekitaan is a music that aims to reveal the cultural identity of West Pasaman Regency. This purpose is realized through the cultivation of musical idioms from three ethnic in Ronggiang Pasaman as seen from the process of cultural acculturation. The creation methods used consists of observation, elaboration, and realization. Based on the research results, tolerance and interethnic harmony are important values contained in the art of Ronggiang Pasaman as a form of cultural identity. This values realized in two pieces of music entitled Kekitaan
Optimalisasi Produksi Musik Iringan Digital melalui Pemanfaatan Teknologi Musik di Sanggar Seni Lakuni Banda Aceh Gusmanto, Rico; Tahir, Muhammad; Cufara, Dwindy Putri
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 9 No. 01 (2025): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v9i01.3122

Abstract

Musik digital adalah suatu musik yang diproduksi dengan sistem computerization process. Musik ini merupakan perkembangan dunia musik dengan memanfaatkan teknologi. Penggunaan musik digital sebagai iringan tari tentu lebih efisien dan efektif jika dibandingkan dengan menggunakan musik yang dimainkan secara langsung melalui instrumen musik. Mahalnya biaya produksi musik digital menjadi salah satu kendala bagi Sanggar Seni Lakuni Banda Aceh dalam berkreativitas. Sebagai sanggar yang aktif menyediakan jasa tarian, pengguna jasa sering kali meminta agar penampilan diiringi menggunakan musik digital, namun Sanggar Seni Lakuni tidak dapat memenuhinya. Hal ini berdampak pada menurunnya produktivitas sanggar dalam berkreativitas dan menyediakan jasa seni. Dengan memproduksi musik digital sendiri, Sanggar Lakuni dapat jauh menghemat biaya produksi, memupuk kemandirian dan kreativitas, menciptakan profesionalitas kerja, sehingga menjadi salah satu sanggar unggulan di Aceh. Hal ini tentu akan berdampak pada profit dan perkembangan manajemen sanggar di masa mendatang. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah melatih anggota sanggar untuk terampil dalam memproduksi musik iringan digital. Pelatihan ini dilaksanakan di komplek Taman Seni dan Budaya Aceh selama empat kali tatap muka dan satu kali pembimbingan secara daring.
Pelatihan Penulisan Cerita Pendek Digital dalam Blog di SMK Swasta Grafika ISS Kota Jantho Tahir, Muhammad; Gusmanto, Rico; Cufara, Dwindy Putri
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 9 No. 01 (2025): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v9i01.3123

Abstract

Dalam era digital yang terus berkembang, kemampuan literasi tidak lagi terbatas pada kemampuan membaca dan menulis secara konvensional. Media online, seperti blog, telah menjadi platform penting bagi individu untuk berbagi cerita, pengalaman, dan ide-ide mereka dengan khalayak yang lebih luas. Di sisi lain, cerita pendek tetap menjadi salah satu bentuk sastra yang diminati karena kemampuannya untuk menyampaikan pesan secara singkat namun kuat. Minimnya minat siswa-siswi dalam literasi dengan memanfaatkan teknologi menjadi perhatian tim pengabdian, terutama di lingkungan sekolah yang fasilitas didalamnya sangat mendukung. Salah satu sekolah berbasis teknologi adalah SMK Swasta Grafika ISS Kota Jantho. SMK Swasta Grafika ISS Kota Jantho merupakan naungan pondok pesantren teknologi, dimana pesantren ini mengedepankan penerapan teknologi dalam proses pembelajarannya. Minimnya tenaga pendidik dan kegiatan yang menunjang keterampilan literasi dalam bentuk digital menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi SMK Swasta Grafika ISS Kota Jantho, terutama penulisan cerita pendek digital dalam blog. SMK Swasta Grafika ISS memahami pentingnya mengembangkan keterampilan literasi siswa di era digital ini. Melalui program pelatihan penulisan cerita pendek dalam blog ini, akan memberikan siswa-siswa berkesempatan untuk menggabungkan kecintaan mereka terhadap sastra dengan penggunaan teknologi yang relevan. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melatih peserta didik dalam menulis cerita pendek dalam blog. Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode praktik langsung yaitu metode yang menggunakan bahasa secara intensif dalam komunikasi yang berlangsung selama 2 kali pertemuan. Pelatihan ini dilaksanakan di SMK Swasta Grafika ISS Kota Jantho yang beralamat di Jln. Transmigrasi, Gampong Buket Meusara, Kota Jantho-Aceh Besar pada tanggal 23-24 Agustus 2024 yang diikuti oleh 30 peserta.
Pelatihan Musik dan Tari Penyambutan sebagai Implementasi Budaya Peumulia Jamee di SOS Children’s Village Banda Aceh Gusmanto, Rico; Cufara, Dwindy Putri; Tahir, Muhammad
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 8 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v8i01.2442

Abstract

Peumulia Jamee merupakan kebudayaan Aceh terkait upaya memuliakan tamu, salah satunya melalui penyambutan tamu. Kegiatan penyambutan tamu dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas dan media, salah satunya adalah melalui seni. Jenis seni yang paling umum digunakan dalam penyambutan tamu adalah seni musik dan tari. Minimnya remaja yang mampu melakukan penyambutan tamu melalui seni menjadi perhatian tim pengabdian, terutama di lingkungan organisasi sosial yang berdedikasi terhadap pendidikan dan pengembangan diri anak serta remaja. Salah satu organisasi sosial yang berfokus pada penanganan anak-anak dan remaja adalah SOS Children’s Village Banda Aceh. Organisasi sosial ini mendedikasikan diri untuk pengasuhan anak-anak dan remaja yang telah atau beresiko kehilangan orang tua dengan memfasilitasi peserta didik dalam berbagai aspek, salah satunya adalah pengembangan keterampilan seni. Minimnya tenaga pendidik dan kegiatan yang menunjang keterampilan seni menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi SOS Children’s Village Banda Aceh, terutama dalam kegiatan penyambutan tamu. Selama ini, SOS Children’s Village Indonesia selalu menyewa jasa tenaga ahli untuk penyambutan tamu, padahal banyak peserta didik yang berpotensi namun tidak mendapat bekal dan peningkatan keterampilan dalam hal ini. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melatih peserta didik untuk terampil dalam penyambutan tamu melalui musik dan tari sebagai implementasi budaya peumulia jamee. Pelatihan ini dilaksanakan dengan pendekatan internalisasi penguatan karakter melalui proses pembimbingan langsung yang berlangsung selama empat kali pertemuan.
Pemberdayaan Ekonomi Kreatif melalui Pelatihan Ecoprint di Sos Children’s Village Banda Aceh Kafri, Saniman Andi; Dahlia, Putri; Cufara, Dwindy Putri
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 8 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v8i01.2509

Abstract

SOS Children’s Village Banda Aceh merupakan organisasi sosial yang yang mendedikasikan diri untuk pengasuhan anak-anak dan remaja yang telah atau beresiko kehilangan orang tua. Organisasi ini memfasilitasi peserta didik dalam berbagai aspek, salah satunya adalah pendidikan. Selain memberikan pendidikan, organisasi ini juga memberi pembekalan peserta melalui berbagai pelatihan untuk mempersiapkan diri menuju kemandirian dan membangun peluang wirausaha. Minimnya tenaga pendidik dan kegiatan yang menunjang kewirausahaan di bidang seni/budaya menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi lembaga SOS Children’s Village Banda Aceh. Selama ini, bantuan dan dukungan yang diterima organisasi ini berasal dari kantor pusat SOS Children’s Village Indonesia dan BLK Banda Aceh untuk memberikan beberapa pelatihan, belum ada perguruan tinggi yang mejadi mitra dalam pengembangan kreativitas berwirausaha, khususnya di bidang seni. Banyaknya peserta didik yang berkisar pada jenjang pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi menjadi perhatian tim pengabdi untuk membekali mereka dengan ilmu dan keahlian dalam menunjang peluang kewirausahaan di bidang budaya, yaitu dengan mengadakan pelatihan ecoprint. Produk ecoprint yang diciptakan peserta didik dapat dipasarkan dengan memanfaatkan teknologi. Banyaknya media sosial dan toko-toko online yang memudahkan penjual dalam memasarkan produk, dapat membantu peserta didik menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya konsumen dalam negeri bahkan dapat menjangkau pasar luar negeri. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi peluang usaha utama maupun usaha sampingan bagi peserta didik untuk menjadi seorang enterpreneur mengingat prospek usaha ini sangat menjanjikan di masa sekarang dan yang akan datang. Diharapkan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bagi peserta didik SOS Children’s Village Banda Aceh ini dapat menunjang ekonomi kreatif dan melahirkan entrepreneur yang selalu memenuhi kebutuhan pasar sekaligus sebagai upaya pengurangan angka pengangguran. Dalam pelatihan ini teknik ecoprin yangdigunakan merupakan teknik memukul (ketok) dengan menggunakan palu kayu. Dengan tahapan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan hasil dari kegiatan ecoprint. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini berupa Laporan Kegiatan, publikasi media online dan artikel ilmiah, serta video kegiatan terkait Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertajuk Pemberdayaan Ekonomi Kreatif melalui Pelatihan Ecoprint di SOS Children’s Village Banda Aceh