Soeprodjo Soeprodjo, Soeprodjo
Jurusan Kimia FM/PA Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBANTUAN FLASH INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR Nursiam, Siti; Soeprodjo, Soeprodjo
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 9, No 1 (2015): January 2015
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Creative Problem Solving (CPS) merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan kreativitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Creative Problem Solving berbantuan flash interaktif efektif bila diterapkan pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas XI IPA di suatu SMA N di kota Magelang tahun pelajaran 2013/2014. Teknik sampling menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, tes, observasi, dan angket. Uji yang digunakan untuk menganalisis data adalah uji perbedaan dua rata-rata, uji ketuntasan klasikal, dan uji estimasi rata-rata hasil belajar kognitif. Hasil uji perbedaan dua rata-rata dua pihak menunjukkan adanya perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji ketuntasan belajar kelas eksperimen mencapai ketuntasan belajar (individual dan klasikal) sedangkan kelas kontrol belum mencapai ketuntasan klasikal. Hasil uji estimasi rata-rata menunjukkan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dari 86,25 sampai 87,35 dan kelas kontrol dari 81,45 sampai 82,55 sehingga bisa disimpulkan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving terbukti efektif diterapkan pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Creative Problem Solving (CPS) is a learning model that is centered on problem solving skills, followed by strengthening creativity. The purpose of this study was to determine whether the Creative Problem Solving learning model-assisted interactive flash effectively can be applied to the material solubility and solubility product. This research is experimental research with the entire population of students of class XI IPA at a high school in Magelang in 2013/2014 school year. Sampling techniques used cluster random sampling. Collecting data in this study used the methods of documentation, testing, observation, and questionnaires. The test is used to analyze the data are two average value test, mastery learning classical test, and the estimated average test results of cognitive learning. The result of the two average value indicated the differences between experimental group and control group. The result of the test was obtained that experiment group achieved the learning completeness (individual and classical) while control group had not achieved classical completeness yet. The result of the estimation of average treatments showed experimental group of the average of the test result was 86,25 until 87,35 and control group was 81,45 until 82,55 so it can be concluded that the learning model Creative Problem Solving has been effectively applied to the material solubility and solubility product.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERPIKIR-BERPASANGAN-BEREMPAT BERBANTUAN CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SMA NEGERI 1 UNGARAN Soeprodjo, Soeprodjo; Kusuma, Ersanghono; Khaerunisa, Esti Nastiti
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 5, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi pendahuluan pada SMAN 1 Ungaran kelas XI IPA tahun ajaran 200912010 menunjukan bahwa ketuntasan k/asikal siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan kurang dari 85%. Peneliti menerapkan model pembelajaran Berpikir-Berpasangan-Berempat menggunakan media Catatan Terbimbing agar siswa dapat be/ajar bekerjasama, menghargai pendapat orang lain, tanggung jawab serta memaksimalkan waktu pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model tersebut terhadap hasil be/ajar kimia dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pengambi/an sampel di/akukan dengan teknik cluster random. Metode pengumpulan data antara lain dokumentasi, tes, observasi dan angket. Hasil uji ketuntasan be/ajar menunjukkan thitung (12,04) > ttabe,(2,02) pada kelompok eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol thitung (6, 78) > ttabeJ2,02). Pada uji proporsi didapatkan Zhitung (3, 115) > Ztabei (1. 64) pad a kelompok eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan Zhitung (-1, 015) < Ztabe1(1.64). Berdasarkan hasi/ uji perbedaan dua rata-rata dipero/eh thitun/3,376) > 1(1,664) dan uji nonnal gain dipero/eh kelompok eksperimen pada rentang tinggi (0, 70) sedangkan kelompok eksperimen pada rentang sedang (0,59). Hasil observasi terhadap ranah afektif dan ranah psikomotorik menunjukkan nilai rata-rata siswa kelompok eksperimen e" 65. Dari hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran, 78, 60% siswa tennotivasi be/ajar dan 16, 70% tidak tennotivasi, 73,80% siswa merasa senang be/ajar dan 4, 76% tidak merasa senang.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBALIK BERBANTUAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Susatyo, Eko Budi; Soeprodjo, Soeprodjo; Jumiati, Jumiati
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 5, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada proses pembelajaran sering dijumpai siswa kurang siap dalam menerima pelajaran, sehingga diperlukan suatu model yang membuat siswa lebih aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran berbalik berbantuan media peta konsep terhadap hasil be/ajar kimia materi kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI SMA N 9 Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Ke/as Sampel adalah kelas XI A-2 sebagai kelas kontrol dan XI A-4 sebagai kelas eksperimen. Variabel bebas adalah model pembelajaran berbalik dengan media peta konsep. Variabel terikat berupa hasi/ be/ajar kimia yang dinyatakan dengan nilai tes. Pada perhitungan uji ketuntasan diperoleh thitung (9,624) >- ttabe,(-2,026) untuk kelas eksperimen dan thitu (2, 798) > -ttabe,(-2,024) untuk kelas kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa hasi/ be/ajar kedua kelas setelah perlakuan lebih besar sama dengan 65. Hasil perhitungan uji proporsi kelompok eksperimen menunjukkan Zmtung (2,688) > z,0•451 (1,64) dan kelas kontrol diperoleh Zhitu = -1, 832 < z,0•451 = 1, 64 sehingga dapat disimpulkan siswa kelas eksperimen mencapai ket:lntasan proporsi sedangkan kelas kontrol be/um. Uji perbedaan rata-rata dihasilkan thitung (5,264) >-ttabe,(-1,99). Kedua kelas mengalami peningkatan hasil belajardan uji normal Gain menunjukkan peningkatan kelas eksperimen sebesar 0, 53 dan kelas kontrol sebesar 0, 44 dengan kategori sedang.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BAHAN AJAR BERBASIS WEB DENGAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCT/ON TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIASISWASMAN 1 JEPARA Winarni, Winarni; Soeprodjo, Soeprodjo; Pradana, Aris Bagus
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 5, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini diterapkan bahan ajar berbasis web dengan model PBI untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar kimia ditinjau dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-IA SMAN 1 Jepara. Pengambilan sampel dilakukan secara acak menggunakan teknik cluster random sampling yaitu kelas XI-IA5 sebagai kelas eksperimen yang mendapat perlakuan dengan menggunakan bahan ajar berbasis web dengan model PBI. Kelas XI-IA2 sebagai kelas kontrol yang hanya mendapatkan pembelajaran bermodel PBI. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, tes, observasi dan angket. Analisis tahap awal meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan Uji anava. Analisis tahap akhir meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji perbedaan dua rata-rata, analisis pengaruh antar variabel, penentuan koefisien determinasi, dan analisis hasil angket dan observasi. Uji hipotesis menggunakan koefisien korelasi biserial dan koefisien determinasi bahwa penggunaan bahan ajar berbasis web dengan model PBI berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa materi larutan penyangga dan hidrolisis. Hasil analisis menunjukkan rb 0,44 dengan kontribusi 19, 78%. Simpulan pada penelitian ini adalah penggunaan bahan ajar berbasis web dengan model PBI berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa materi larutan penyangga dan hidrolisis siswa kelas XI-IA SMAN 1 Jepara dengan kontribusi 19, 78%.
PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS Trihatmo, Aji; Soeprodjo, Soeprodjo; Widodo, Antonius Tri
Chemistry in Education Vol 1 No 1 (2012): Terbit Bulan April 2012
Publisher : Chemistry in Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan besarnya pengaruhpenggunaan model Problem Based Learning melalui pendekatan Two stay-twostray terhadap hasil belajar siswa kelas SMA N 1 pada materi pokok larutanpenyangga dan hidrolisis. Seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 1 Ambarawasebagai populasi dalam penelitian ini, dengan dua kelas terpilih secara acaksebagai sampel penelitian masing-masing untuk kelas eksperimen dan kelaskontrol.Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, tes, observasi,dan angket.Analisis tahap awal menunjukkan bahwa populasi memiliki tingkathomogenitas sama dan data berdistribusi normal. Setelah diberi perlakuandilakukan postes,diketahui bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebihbaik daripada kontrol yaitu masing-masing sebesar 79,5 dan 72,176. Ujiperbedaan dua rata-rata hasil belajar diperoleh thitung (4,219) > ttabel (1,998),halinimenunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar antarkelompok. Uji korelasidiperoleh harga koefisien korelasi biserial (rb) sebesar 0,58 dan thitung (3,31) >ttabel (1,998), sehingga pengaruh yang ditimbulkan signifikan dengan hargakoefisien determinasi sebesar 33,69%. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkanbahwa model PBL melaluipendekatan TSTS berpengaruh terhadap hasil belajarpada materi pokok larutan penyangga dan hidrolisisdengan kontribusi sebesar33,69%. Selain itu, model PBL melalui pendekatan TSTS mencapai ketuntasanbelajar klasikal sebesar 93,8% sehingga pembelajaranini efektif digunakan.
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR Hidayah, Nur; Soeprodjo, Soeprodjo; Latifah, Latifah
Chemistry in Education Vol 3 No 1 (2014): Terbit Bulan April 2014
Publisher : Chemistry in Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THREE STAY TWO STRAY BERBASIS INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR Rakhmawati, Zulfia; Saptorini, Saptorini; Soeprodjo, Soeprodjo
Chemistry in Education Vol 1 No 2 (2012): Terbit Bulan Oktober 2012
Publisher : Chemistry in Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING PADA HASIL BELAJAR Maulidiawati, Maulidiawati; Soeprodjo, Soeprodjo
Chemistry in Education Vol 3 No 2 (2014): Terbit Bulan Oktober 2014
Publisher : Chemistry in Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran kooperatif model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) pada hasil belajar kimia materi kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMA N 8 Semarang. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling, diperoleh kelas eksperimen XI IPA 1 dan kelas kontrol XI IPA 2 dengan jumlah siswa masing-masing kelas 30 siswa. Sedangkan desain penelitian ini adalah post test only control design. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode tes, observasi, angket, dan dokumentasi. Hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata kelas eksperimen 79,36 dengan proporsi ketuntasan klasikal 0,9 dan kelas kontrol 76,70 dengan proporsi ketuntasan klasikal 0,8. Berdasarkan hasil uji t proporsi ketuntasan belajar kedua kelas mencapai proporsi ketuntasan populasi. Pada uji perbedaan dua rata-rata satu pihak diperoleh thitung = 1,12 dan –t(0,95)(58) = -1,672, karena thitung lebih besar -t(0,95)(58) menunjukan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Keefektifan pembelajaran POGIL pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ditunjukan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, hasil belajar, proporsi ketuntasan hasil belajar kognitif telah mencapai proporsi ketuntasan klasikal, dan hasil belajar afektif dan psikomotorik kelas eksperimen lebih besar dibanding kelas kontrol.
Pengaruh Pembelajaran Kolaborasi Guided Discovery-Experiential Learning Berbantuan Lembar Kerja Siswa Arifiani, Risa; Soeprodjo, Soeprodjo; Saptorini, Saptorini
Chemistry in Education Vol 1 No 2 (2012): Terbit Bulan Oktober 2012
Publisher : Chemistry in Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Kolaborasi Guided Discovery-Experiential Learning berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap hasil belajar. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN 3 Demak tahun ajaran 2011/2012. Analisis tahap awal menunjukkan data populasi berdistribusi normal dan homogen, sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Dari hasil pengundian, diperoleh XI IPA 3 sebagai kelas kontrol (pembelajaran konvensional berbantuan LKS) dan XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen (pembelajaran Kolaborasi Guided Discovery-Experiential Learning berbantuan LKS). Analisis tahap akhir menunjukkan data kedua kelas berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama. Pada uji korelasi diperoleh harga rb sebesar 0,492 yang menunjukkan korelasi yang sedang, artinya pembelajaran Kolaborasi Guided Discovery-Experiential Learning berbantuan LKS berpengaruh sedang terhadap hasil belajar siswa materi larutan penyangga dan hidrolisis. Besarnya kontribusi pembelajaran ini terhadap hasil belajar siswa sebesar 24%. Hasil belajar kelas eksperimen maupun kelas kontrol telah mencapai ketuntasan. Ketuntasan belajar klasikal yang dicapai kelas kontrol maupun kelas eksperimen masing-masing 92,31% dan 100%. Rata-rata nilai afektif dan psikomotorik siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Kolaborasi Guided Discovery-Experiential Learning berbantuan LKS berpengaruh positif terhadap hasil belajar kimia SMA Negeri 3 Demak.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS Andriyani, Windi; Soeprodjo, Soeprodjo
Chemistry in Education Vol 2 No 2 (2013): Terbit Bulan Oktober 2013
Publisher : Chemistry in Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran ARIAS untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi larutan penyangga dan hidrolisis. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran 2012/2013. Analisis data menggunakan statistik parametrik, dilengkapi dengan uji ketuntasan klasikal dan analisis deskriptif. Keterampilan berpikir kritis siswa diukur dari hasil jawaban uraian siswa dan di analisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada siswa kelompok kontrol. Rata-rata keseluruhan penguasaan siswa tiap indikator pada kelas eksperimen 2,67 yang berarti penguasaanya cukup. Sedangkan pada kelas kontrol rata-ratanya 1,47 yang berarti penguasaannya sangat rendah. Rerata keterampilan berpikir kritis siswa pada kelompok eksperimen mencapai 70,5% dengan kategori baik sedangkan kelompok kontrol hanya mencapai 35,4% dengan kategori jelek. Jadi dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran ARIAS efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMAN 12 Semarang