Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Komputer dan Pengetahuan Program Aplikasi Musik Komputer (The Computer and Knowledge of Application Program of Komputer Music) Widodo, Tri Wahyu
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 7, No 2 (2006)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v7i2.804

Abstract

Perkembangan komputer sudah sangat pesat dimulai pada era tahun 1946 sehinggadewasa ini. Demikin pula terhadap hadware dan software musik, banyak para musisi(brainware) terbantu oleh kehadirannya dalam mengaplikasikan ide-ide kebentukaudio (wave) maupun MIDI, di mana peran komputer, hadware dan software musiksangat berperan penting dalam perkembangan era musik digital saat ini.Katakunci: Komputer, Hadware, Software Musik, MIDI dan Audio Digital.
Komputer dan Pengetahuan Program Aplikasi Musik Komputer (The Computer and Knowledge of Application Program of Komputer Music) Widodo, Tri Wahyu
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 7, No 2 (2006)
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v7i2.804

Abstract

Perkembangan komputer sudah sangat pesat dimulai pada era tahun 1946 sehinggadewasa ini. Demikin pula terhadap hadware dan software musik, banyak para musisi(brainware) terbantu oleh kehadirannya dalam mengaplikasikan ide-ide kebentukaudio (wave) maupun MIDI, di mana peran komputer, hadware dan software musiksangat berperan penting dalam perkembangan era musik digital saat ini.Katakunci: Komputer, Hadware, Software Musik, MIDI dan Audio Digital.
Penerapan Sistem Pembelajaran Kelas pada Mata Kuliah Praktik Instrumen Flute di Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta Tri Wahyu Widodo
PROMUSIKA Vol 4, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v4i2.2276

Abstract

Penelitian ini membahas penerapan metode tindakan kelas dalam memberikan sebuah materi ajar kepada peserta didik dalam bidang musik. Berbagai lembaga pendidikan, dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi, umumnya menerapkan sistem pembelajaran kelas. Pada proses pendidikan di Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta penerapkan  sistem pembelajaran kelas tidak hanya diterapkan pada mata kuliah teori namun juga pada kuliah praktik instrumen musik, yang menggunakan pendekatan instruksional secara individual. Kajian ini menelusuri bagaimana metode tindakan kelas diterapkan pada proses pembelajaran mata kuliah praktik musik di Jurusan Musik. Proses pembelajaran kelas pada mata kuliah praktik instrumen tentunya akan berbeda dengan pembelajaran secara individual. Hal ini lah yang mendorong penulis untuk meneliti sistem pembelajaran kelas untuk salah satu mata kuliah praktik instrumen khususnya flute. Proses pembelajaran praktik flute di Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta hingga kini masih banyak menggunakan proses pembelajaran individual karena sistem ini sudah lama dijalankan dengan berbagai permasalahan yang ada.  Penerapan metode tindakan kelas pada institusi yang sudah terbiasa dengan pengajaran instruksional secara iundividual tentulah tidak mudah. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif lain dari sistem pembelajaran musik secara individual yang selama ini digunakan.
Konsep Proses Pengajaran Model Jarak Jauh (Daring) Praktik Flute Masa Pandemi Covid 19 Tri Wahyu Widodo; Yosinda Salsa Bela Pangestuti
PROMUSIKA Vol 8, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v8i2.5327

Abstract

AbstrakMasa pandemi virus Covid 19 memberikan dampak yang besar terhadap proses pembelajaran. Dampak pandemi virus yang memberikan batasan dalam proses belajar mengajar khususnya pada bidang praktik alat musik. Sebagai studi kasus dalam belajar mengajar praktik alat musik yaitu pada praktik flute yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran. Memahami situasi pada masa pandemi membutuhkan sebuah evaluasi yang komprehensif. Melalui evaluasi proses belajar mengajar praktik memiliki tujuan untuk memahami dan mengetahui responsi siswa terhadap praktik alat musik secara jarak jauh (daring). Selain itu penelitian ini penting untuk membentuk struktur proses belajar mengajar praktik yang dapat dimanfaatkan dalam masa pandemi atau kondisi yang memiliki keterbatasan model belajar mengajar tatap muka. Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan bentuk penelitian campuran dan diskusi kelompok secara terfokus. Responden dalam proses penelitian ini yaitu siswa praktik alat musik pada matakuliah praktik flute. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi rujukan dan bentuk model pembelajaran praktik dalam kondisi perkuliahan jarak jauh.AbstractConcept of Remote Model Teaching Process (Online) Flute Practice during the Covid 19 Pandemic. The covid-19 pandemic has had a huge impact on the learning process. The impact of the virus pandemic that provides limitations in the learning process of teaching, especially in the field of musical instrument practice. As a case study in learning to teach the practice of musical instruments that is in the practice of flutes that have been done in the learning process. Understanding the situation during pandemics requires a comprehensive evaluation. Through evaluation of the learning process teaching practice has the purpose to understand and know students' response to the practice of musical instruments remotely (online). In addition, this research is important to establish the structure of the learning process of teaching practices that can be utilized in pandemics or conditions that have limited models of learning to teach face-to-face. Research methods are conducted using mixed forms of research and group discussions in a focused position. The respondents in this research process were students practicing musical instruments in flute practice courses. The results of this study can be a reference and form of practical learning model in remote lecture conditions.Keywords: online; flute practice; learning model; resposnsi
Pembelajaran Aransemen Musik Berbasis Teknologi Komputer di Jurusan Musik FSP Institut Seni Indonesia Yogyakarta Tri Wahyu Widodo
PROMUSIKA Vol 3, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v3i2.1695

Abstract

Computer technology with its complex algorithms system made for a wide range benefits to support the efficiency of time and material of human labor. Because of that reason it has given a great contribution to the problem solving of human as its user, which commonly called the brain‐ware. Learning process is a human activity which is practiced on a daily basis. Various written and auditory obstacles faced by teachers and students. In music teaching, for example, a teacher gives examples by playing a musical instrument or through vocal practice. This activity is an example of manually teaching process that of course having some limitations. The purpose of this study is to provide an alternative in learning process that has interactive values. Computer technology will be contributed to make the learning process to be easier then mconventional way, for example, arranging or composing a piece of music in a form of large or small groups without requiring a huge cost. In order to fulfill musical creativity needs, current computer technology has been developing an intelligent electronic devices that can help users to access music menu application program by easily pressing buttons. Computer technology comprises unseparated parts of hardware and software due to their interrelated functions. The first as an electronic media while the second as a system for an operator person to command the computer in order to achieve his needs. This research has resulted an alternative formula in music learning‐teaching process by using computer technology, especially for several applied subjects such as arranging music and others theoretical subjects, for example music theory, harmony, counterpoint, and composition.
Vocalista Harmonic Choir: Konsep dan Peran Show Choir Paduan Suara Tri Wahyu Widodo; Winarjo Sigro Tjaroko; Ferlian Anggy Setyawan
PROMUSIKA Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v7i2.3368

Abstract

Fenomena Show Choir merupakan hal yang menarik dalam proses perkembangan sebuah kegiatan bermusik dalam bentuk paduan suara. Paduan suara merupakan proses musikal dalam bermain musik dengan cara menggabungkan beberapa suara yaitu Sopran, Alto, Tenor, dan Bass atau biasa disingkat dengan SATB. Proses olah suara dalam bentuk paduan suara sudah banyak diteliti, akan tetapi untuk proses pengolahan paduan suara sebagai pertunjukan yang menggunakan kososep Show Choir masih sangat jarang untuk dibahas. Istilah Show Choir muncul saat perlombaan pertunjukan paduan suara dan saat ini menjadi sebuah fenomena dalam festival paduan suara. Konsep Show Choir dapat membentuk sebuah paduan suara menjadi pertunjukan yang menarik jadi sangat penting bila diaplikasikan pada bagian proses pembelajaran paduan suara. Fenomena Show Choir biasanya dilakukan pada saat kompetisi atau lomba paduan suara. Jadi sangat perlu bagaimana untuk mengetahui sebuah konsep Show Choir pada paduan suara dalam festival choir. Konsep Show Choir sangat bermanfaat bagi para pemusik yang menggeluti bidang paduan suara. Selain itu memahami sebuah konsep Show Choir juga bermanfaat membentuk sebuah penampilan musik yang berupa paduan suara lebih menarik dan perlu diterapkan pada sebuah pembelajaran musik pada paduan suara baik untuk peserta didik baik tingkat anak-anak hingga tingkat professional, formal maupun non formalAbstractThe Show Choir phenomenon is an interesting thing in the process of developing a musical activity in the form of a choir. The choir is a musical process in playing music by combining several sounds namely Soprano, Alto, Tenor, and Bass or commonly abbreviated as SATB. The process of choir processing in the form of choirs has widely studied, but for the process of choir processing as a performance that uses the Show Choir concept is still very rare to be discussed. The term Show Choir emerged during the choir performance competition and is now a phenomenon in the choir festival. The concept of Show Choir can form a choir into an interesting show, so it is very important when applied to the choir learning process. The Show Choir phenomenon is usually carried out during a choir competition or competition. So it is very necessary how to find out a Show Choir concept on choir in choir festival. The concept of Show Choir is very useful for musicians who are in the field of choir. Besides understanding a Show Choir concept it is also useful to form a musical performance in the form of choir which is more interesting and needs to applied to music learning in the choir both for students at the level of children to professional, formal and non-formal.Keywords: show choir; choir; show
Penerapan Tangga Nada Pentatonis dalam Penciptaan Musik Gavotte untuk Kuartet Gitar Haris Natanael Sutaryo; Tri Wahyu Widodo; Mahardika Kusumo Simbolon
PROMUSIKA Vol 10, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v10i2.7955

Abstract

Pengertian Gavotte adalah tari Perancis  antara abad ke 16-18 dalam birama 2/4 atau 4/4. Termasuk sebagai salah satu bagian dalam suita. Memasuki abad 19 Gavotte  tidak lagi terbatas  pada musik untuk iringan tarian saja, tetapi sudah berdiri sendiri sebagai komposisi musik. Ide penciptaan musik Gavotee untuk kuartet gitar, terinspirasi dari keprihatinan dalam mengajar praktek gitar klasik baik disekolah musik yang formal maupun non formal. Penelitian ini mencari solusi yang terarah, untuk menciptakan model pembelajaran gitar klasik dasar, melalui sebuah penciptaan karya musik Gavotte dengan penerapan tangga nada pentatonik mayor (C-D-E-G-A) untuk kuartet gitar. Pengertian tangga nada pentatonik adalah jenis tangga nada yang memakai lima nada pokok , masing-masing dibedakan dari jarak antar nada.   Penciptaan karya musik  Gavotte ini dirancang untuk kuartet gitar (gitar 1, 2, 3, 4) bertujuan untuk penempatan pemain sesuai kemampuan  ketrampilannya. Gitar 1 untuk murid yang paling tinggi dengan skil tinggi, gitar 2 lebih rendah ketrampilannya begitu juga untuk gitar 3 dan 4. Penggarapan komposisi musik Gavotte lebih ditekankan pada pengolahan ritme, melodi, dan harmoni yang sederhana yang disesuaikan ketrampilan gitar dasar. Metode penciptaan musik terdiri dari tiga langkah yaitu proses tindakan kelas, eksplorasi, dan sosialisasi.  Penelitian dalam penciptaan karya musik ini digunakan sebagai model pembelajaran praktik gitar dan dapat menjembatani dalam membantu  penguasaan  membaca notasi balok, khususnya untuk mengajar kelas group yang terdiri dari 4-6 orang.AbstractApplication of the Pentatonic Scale in the Creation of Gavotte Music for the Guitar Quartet. Gavotte is a French dance between the 16th-18th centuries in rhythms of 2/4 or 4/4. It was included as one of the parts in the suita. Entering the 19th century, Gavotte was no longer limited to music for dance accompaniment but already stood alone as a musical composition. The idea of creating Gavotee music for guitar quartets was inspired by concerns about teaching classical guitar practice in formal and non-formal music schools. This research seeks a purposeful solution to make a basic classical guitar learning model by creating Gavotte's musical works with the application of major pentatonic scales (C-D-E-G-A) to guitar quartets. The notation of pentatonic scale is a type of scale that uses five principal tones, each distinguished by the distance between notes. The creation of Gavotte's musical work was designed for a quartet of guitars (guitars 1, 2, 3, 4) aimed at placing players according to their abilities. Guitar 1 is for the highest students with high skills; guitar 2 is lower in skill, as well as for guitars 3 and 4. Gavotte's musical compositions emphasize simple rhythm, melody, and harmonic processing tailored to basic guitar skills. The music creation method consists of three steps, namely, the process of class action, exploration, and socialization. Research in creating this musical work is used as a learning model for guitar practice. It can bridge in helping the mastery of reading block notation, especially for teaching group classes of 4-6 people.Keywords: music composition; Gavotte; guitar skill
Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pelatihan Ambasir sangkakala Di Keprajuritan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Anggraeni Trisha Ayu Kartika; Tri Wahyu Widodo; Sagaf Faozata Adzkia
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pelatihan ambasir sangkakala dengan menggunakan metode demonstrasi untuk menjawab rumusan masalah, peneliti berusaha  menerapkan teknik ambasir yang benar kepada pemain sangkakala prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dikarenakan selama ini pemain sangkakala belum mengetahui teknik yang benar, dan pelatih sangkakala merupakanakan pelatih turun temurun serta  bukan berlatar belakang pemusik. Dengan pengetahuan yang peneliti miliki, peneliti bermaksud melatih pemain sangkakala dengan menggunakan metode demonstrasi agar memudahkan pemain sangkakala menerima materi yang diberikan oleh pelatih. Penelitian ini merupakanakan penelitian deskriptif kualitatif yang mendukung faktor-faktor hasil yang lebih nyata dan mengevaluasi keseluruhan penelitian dengan data yang lebih akurat. Sumber data pada penelitian ini adalah pemain sangkakala prajurit Keraton. Untuk mendapatkan data, dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisi data dalam penelitian ini menggunakan 3 tahap yaitu, reduksi data, penyajian data, dan menulis kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pelatihan ambasir sangkakala dengan menggunakan metode demonstrasi dikategorikan berjalan dengan baik dilihat dari pemahaman dan hasil latihan serta peningkatan perkembangan anggota, namun juga terdapat kendala  selama proses penerapan metode demonstrasi diantaranya : (1) ketidak fokusan dan kebosanan, (2) bentuk ambasir yang sering berubah secara tidak sadar, (3) pernafasan yang belum sepenuhnya menggunakan diafragma mengakibatkan anggota sering sesak ketika berlatih (4) ketersediaan instrument, dan (5) pengetahuan yang terbatas tentang musik.Application Of The Demonstration Meyhod To The Sangkakala Ambasir Training In The Soldiers Of The Ngayogyakarta Hadiningrat Palace.The purpose of this study was to find out the results of the trumpet ambasir training by using the demonstration method to answer the problem formulation, the researcher tried to apply the correct ambasir technique to the trumpet players of the Ngayogyakarta Hadiningrat Palace soldiers, because so far the trumpet players did not know the correct technique, and the trumpet trainer was the trainer. hereditary and not a background musician. With the knowledge the researcher has, the researcher intends to train the trumpet players using the demonstration method to make it easier for the trumpet players to accept the material provided by the coach. This research is a qualitative descriptive research that supports more real outcome factors and evaluates the entire study with more accurate data. The source of the data in this study is the trumpet players of the Keraton soldiers. To obtain data, in this study using observation techniques, interviews, and documentation. Data analysis techniques in this study used 3 stages, namely, data reduction, data presentation, and writing conclusions. The results showed that the trumpet ambasir training activities using the demonstration method were categorized as going well in terms of understanding and training results as well as increased member development, but there were also obstacles during the process of implementing the demonstration method including: (1) lack of focus and boredom, (2) form ambastri that often changes unconsciously, (3) breathing that has not fully used the diaphragm resulting in members often shortness of breath when practicing (4) availability of instruments, and (5) limited knowledge of music
Basic competency for Elementary School teachers in teaching music Widodo, Tri Wahyu; Cross, Natasha Fabio
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol 21, No 2 (2023): IMAJI OCTOBER
Publisher : FBSB UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i2.66051

Abstract

Competence is a skill that everyone must possess to complete various tasks. With constantly evolving work challenges, competencies must always follow the dynamics of the development of job challenges. This study revealed the phenomenon of the profession of a class teacher in elementary school education, which has significant challenges in the teaching and learning process and is a big concern for the government. Therefore, understanding the phenomenon of teachers as an educator profession is very important in understanding how to design and increase the professional competence of classroom teachers in musical instruments, such as recorders. The research will focus on the class teacher who teaches the art of music through recorders at the elementary school in the field of art knowledge, particularly the music arts. This study explores the problems of how classroom teachers achieve essential competencies to teach music knowledge. The data collected results from observations of classroom teacher training on music art learning organized in collaboration between Yamaha Education and the Ministry of Education and Culture in 2022. In training to improve the competence of class teachers, many need to be revealed and need solutions. So, this study aims to design various things that can improve the competence of elementary school class teachers in providing knowledge of music art. This study's data collection and analysis method uses a qualitative tradition through a case study approach for elementary school teachers. Keywords: teacher competence, elementary school, music arts, recorder 
Musik Karawitan untuk Lagu Dolanan Anak Siswadi, Siswadi; Budi Prasetya, Hanggar; Wahyu Widodo, Tri
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/resital.v19i2.3918

Abstract

Musik Karawitan merupakan permainan musik tradisi yang harus dipelihara agar seni musik karawitan terus berlangsung. Mempertahankan keberlangsungan musik karawitan dengan cara regenerasi sumber daya manusianya. Untuk menumbuhkan kegiatan musik karawitan akan baik bila dimulai dari anak-anak. Proses musik karawaitan untuk anak tentu diperlukan teknik dan kajian tertentu. Aktivitas musik karawitan untuk anak diawali dengan lagu dolanan yang mudah dan menarik bagi anak. Artikel ini hasil dari penelitian yang bertujuan untuk menguji apakah lagu-lagu dolanan anak yang diiringi oleh gamelan sudah sesuai dengan ambitus dan jiwa anak. Penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati lima lagu dolanan yang diiringi gamelan. Analisis lagu dolanan dilakukan dengan cara membandingkan lima lagu yang memiliki ambitus anak rata-rata. Hal yang penting dalam pembahasan musik karawitan untuk anak yaitu memberikan pemahaman untuk mencari teknik yang tepat dalam olah vokal untuk karawitan anak. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa lagu lagu dolanan yang berkembang saat ini masih kurang tepat untuk anak.Karawitan Music for Children's Dolanan Songs. Karawitan Music is a traditional music game that must be maintained so that the art of traditional music continues. The continuity to preserve the Karawitan music should be carried out by regenerating its human resources. It is essential to growing musical activities starting with children. The process of karawitan music activities for children certainly requires specific techniques and studies. The activities may begin with easy and exciting dolanan songs for children. This article is the result of research that aims to test whether the children's songs accompanied by gamelan are following the ambitus and soul of the children or not. The study was carried out by observing five Dolanan songs accompanied by the gamelan. The analysis of Dolanan song was done by comparing five songs which had the ambitus of an average child. The important thing in the discussion of karawitan music for children is to provide understanding to find the right techniques in vocal processing for children's music. Based on the results of the study, it is concluded that Dolanan songs which are developing at this time are still not appropriate for children.Keywords: children karawitan music; ambitus; dolanan song