Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

BUDIDAYA PAKAN LEBAH TRIGONA SP. DENGAN APICULTURE AGROFORESTRY SYSTEM DI KELURAHAN ANJUNGAN MELANCAR, KECAMATAN ANJUNGAN KABUPATEN MEMPAWAH Syaifudin, Syarif Muhammad; Normagiat, Sigit
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 6, No 1: April 2020
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v6i1.7055

Abstract

Mitra berada di Kabupaten Mempawah yaitu Desa Anjongan Melancar di Kecamatan Anjongan. Salah satu usaha budidaya yang kini mulai diminati oleh masyarakat terutama di Kelurahan Anjungan melancar dan Desa Galang adalah  Budidaya madu Kelenceng atau Kelulut (Trigona sp.). Dalam kegiatan Pengabdian kami memberikan dua hal yang menjadi solusi permasalahan mitra di Anjungan Melancar yaitu teknis budidaya pakan lebah kelulut dengan menggunakan Apiculture Agroforestry System dan edukasi perbaikan manajemen pemasaran madu kelulut. dalam hal Pemasaran masyarakat sudah menggunakan media sosial dan sebagai media pemasaran, dan sebagian besar produk madu yang dihasilkan sudah memiliki branding. Sehingga kegiatan edukasi pemasaran difokuskan tentang bagaimana masyarakat dapat mengelola dinamika persaingan antar peternak dan prilaku konsumen madu kelulut. Sedangkan dari aspek budidaya tim memberikan bantuan bibit sebanyak 1200 bibit pohon berbunga dari jenis Kaliandra, tanah mineral Podsolik Merah Kuning (PMK), dan alat-alat pertanian untuk mendukung perawatan tanaman. Tim pelaksana pengabdian mengadakan kegiatan bimbingan teknis tentang bagaimana menanam di lahan gambut untuk jenis pohon dan pola penanaman yang tepat. Hasil pemantauan terhadap hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa masyarakat memahami dan dapat mengaplikasikan Apiculture Agroforestry System. jenis kaliandara ditanam sesuai panduan yang diberikan sehingga dapat tumbuh baik di lahan milik peternak madu kelulut. Diharapkan dalam 2-3 tahun kedepan tanaman kaliandara dapat berbunga dan menjadi pakan yang dapat meningkatkan kulitas madu kelulut yang dikelola oleh kelompok peternak di Anjungan Melancar dan sekitarnya.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT Normagiat, Sigit
JURNAL BORNEO AKCAYA Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Publik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51266/borneoakcaya.v5i1.106

Abstract

Kubu Raya District Government has created a Forest and Land Rehabilitation program by providing assistance for the development of Hutan Rakyat (HR) on community-owned land. This program aims to enable the recipient community to maintain and even increase the presence of HR in their area. but the success of the program needs to be reviewed from the level of community participation. This study aims to measure the level of community participation in HR management in two sample villages in Kubu Raya District. Using descriptive and inferential methods to analyze the influence of internal and external factors on the level of community participation in HR management. The result is that internal factors consisting of differences in age, sex, education, income, and length of stay did not have a significant influence on community participation in participating in HR management programs. based on the analysis of community participation using the Arnstein criteria, the scores of the two villages were at the level of 4 (four), namely the level of consultation. This means that the community participates based on directions from the relevant agencies, especially when planting in the field. Ideas and inputs from the community are only heard but not necessarily realized in the planning and evaluation stages. The existence of external factors in the form of counseling and market opportunities are considered potential in encouraging community initiatives to participate in HR development programs
STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL PADA KEBUN AGROFORESTRY KAPUAS HULU Sigit Normagiat
Publikasi Informasi Pertanian Vol 17, No 1 (2021): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v17i1.519

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keanekaragaman jenisburung diurnal di lokasi agroforestri Desa Sungai Uluk Palin Kecamatan Putussibau KabupatenKapuas Hulu. Analisis keanekaragaman jenis burung diurnal dilakukan dengan cara menghitungindeks dominansi jenis, indeks keanekaragaman jenis dan indeks kemerataan jenis. Pengumpulandata di lapangan menggunakan metode observasi langsung di lapangan, teknik inventarisasi yangdigunakan adalah teknik jalur yang dikombinasikan dengan titik hitung. Banyak jalur yang dilakukansebanyak 4 jalur dengan panjang setiap masing-masing jalur pengamatan 1.000 m. Waktu pengamatandisesuaikan dengan waktu aktifitas satwa, yaitu pada pagi hari dimulai pukul 05.30 – 08.30 WIBdan pada sore hari pukul 14.30 – 17.30 WIB. Pengamatan dilakukan pada satu jalur dalam satuhari dengan jumlah ulangan sebayak 2 kali pada masing-masing jalur pengamatan. Hasil penelitianmenunjukan jumlah jenis yang ditemuakan setidaknya berjumlah 27 jenis dengan jumlah individuyang ditemukan sebanyak 232 individu. Indeks dominansi tidak terdapat spesies yang mendominansispesies yang lain atau struktur komunitas dalam keadaan tidak stabil. Indeks keanekaragamanjenis berada pada tingkat keanekaragamannya sedang. Indeks kemerataan jenis berada padakelimpahan jenis tidak merata.
The existence and characterization of Mycorrhiza Rhizoctonia sp. Binucleate in traditional medicinal orchid (Plocoglottis lowii Rchb.f.) from Sanggau Malay Ethnic West Kalimantan Rista Delyani; Sigit Normagiat; Rita Kurnia Apindiati
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 5, No 1 (2019): June 2019
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v5i1.3608

Abstract

The conversion of forest for another purpose has made the population and diversity of medicinal plants increasingly threatened. The ex situ conversion by cultivation is needed to provide the suitable environment to ensure the plants grow in their natural habitat and maintain their properties. One of the traditional medicinal plants in Sanggau Malay which has been believed to neutralize the toxin is “anggrek penawar racun” (Plocoglottis lowii Rcbb.f.). This research was important to be done since there was no data and information about mychorrizal type associated to root of orchid P. lowii Rchb.f. in its natural habitat. The aim of this research was to find out the data and information about the types, the characteristics, and the percentage of mycchorizal fungal infection in root tissue for conservation and cultivation purpose. The research used 10% KOH heating method and freehand section coloring using Trypan Blue, Acid Fushin dan Safranin-O conducted in cross section of the roots. The results showed that there was only one species of fungi and it was identified as Rhizoctonia sp. Binucleate type. The highest percentage of mycchorizal infection  occurred at the tip of the roots (90%). It has been found that the location of mychorrizal infection has occurred between the epidermis and cortex. It is needed to do the further study about mychorrizal isolate Rhizoctonia sp. effectiveness in the growth of P. lowii Rchb.f in the cultivated land.
Kandungan Fenol, Flavonoid Total, dan Aktivitas Antioksidan Sediaan Infusa dan Freeze-dried Infusa Tanaman Plocoglottis lowii Rchb.f. Pratiwi Apridamayanti; Sigit Normagiat
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 01 Juli 2021
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v18i1.8777

Abstract

Keragaman spesies anggrek di hutan tropis Indonesia sangat melimpah, salah satunya tanaman Plocoglottis lowii Rchb.f. yang terdapat di daerah Sanggau, Kalimantan Barat. Penggunaan oleh masyarakat lokal sebagai minuman obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fenol dan flavonoid total serta aktivitas antioksidan pada tanaman tersebut. Sejumlah 10 ml infusa dilakukan uji senyawa fenol dan flavonoid total menggunakan metode Chun, diukur secara spektrofotometer UV/Vis, kemudian dilanjutkan dengan uji aktivitas antioksidan (IC50) dengan menggunakan metode DPPH dan sebanyak 10 mg freeze dried infusa (FDI) dilakukan uji senyawa fenol dan flavonoid total menggunakan metode Chun, diukur secara spektrofotometer UV/Vis, kemudian dilanjutkan dengan uji aktivitas antioksidan (IC50) dengan menggunakan metode DPPH. Hasil yang diperoleh kandungan flavonoid total infusa sebesar 2,462±0,05%b/b Quarcetin Equivalent (QE), 19,220±0,38%b/b Rutin Equivalent (RE) Freeze-dried infusa (FDI) sebesar 1,389±0,44%b/b QE, 15,024±3,26% RE. Kandungan fenol total infusa sebesar 19,578±0,42%b/b Asam Galat Equivalent (AGE) dan Freeze-dried infusa (FDI) sebesar 38,538±1,25%b/b AGE. Aktivitas antioksidan (IC50) yang dimiliki oleh infusa dan FDI adalah 59,493±0,42 ppm dan 27,310±1,25 ppm dan  termasuk dalam kategori kuat dan sangat kuat.
ETNOBOTANI DAN PENGELOLAAN AGROFORESTRI PEKARANGAN PADA MASYARAKAT TRANSMIGRAN JAWA DI KABUPATEN KAYONG UTARA KALIMANTAN BARAT Ida Rustianti; Sigit Normagiat; Wahyu Saputra; Aditya Putra; Widiya Octa Selfiany
Jurnal Agriovet Vol. 4 No. 2 (2022): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v4i2.631

Abstract

AbstrakAgroforestri pekarangan (AP) sudah dikenal dipraktekkan sejaklama oleh masyarakat tradisional di negara tropis. Penerapan AP dapatmeningkatkan kualitas lingkungan yang ada di sekitarnya sepertimencegah terjadinya erosi, perbaikan ekologis, konservasibiodiversitas, perbaikan nutrisi tanah, serta berperan dalam penyerapankarbon dan mitigasi perubahan iklim. AP banyak ditemukan tersebar diberbagai lokasi di Kalimantan Barat baik yang dimiliki oleh penduduklokal maupun pendatang. Permasalahan yang muncul adalahkarakteristik vegetasi AP dapat berbeda antar satu lokasi dengan lokasilainnya, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik lahan,maupun oleh budaya masyarakat setempat. Tujuan penting daripenelitian ini adalah mendapatkan informasi mengenai karakteristikvegetasi AP dan pengelolaannya oleh masyarakat. Hal tersebut sebagaidasar perencanaan program maupun kebijakan tentang kehutananmasyarakat (social forestry) khususnya bagi masyarakat transmigran diKabupaten Kayong Utara (KKU). Metode: Penelitian dilakukan diDesa Seponti Jaya dan Desa Telaga Arum, Kecamatan Seponti, KKU.Menggunakan pendekatan kualitatif terhadap komposisi, bentuk hidup(life form), fenologi, sosiabilitas, dan vitalitas vegetasi yang ada di AP.Sedangkan prosedur penelitian dilakukan melalui observasi langsungbersama dengan 26 responden untuk menginventarisasi seluruh jenisvegetasi dan pengelolaannya yang terdapat di area sampel. Hasil: terdata 77 jenis tanaman di AP, yang terdiri dari tanaman buah,pangan, bumbu, obat, sayuran, hias dan pertukangan. pola AP di lokasipenelitian termasuk ke dalam Agrosilvopasteur yaitu kombinasi antarabudidaya tanaman pertanian, kehutanan, dan ternak. Perlakuanbudidaya berupa perawatan, pemupukan dan pengendalian OPTditerapkan oleh pemilik secara mandiri. Modal yang dibutuhkan untukmengelola AP berkisar Rp500.000 – Rp2.000.000,/tahun denganpendapatan rata-rata yang diperoleh hingga Rp5.000.000. Kata Kunci : Etnis, lahan, pengelolaan, vegetasi AbstractAgroforestry pekarangan (AP) has been known to be practiced for along time by traditional communities in tropical countries. Theapplication of AP can improve the quality of the surroundingenvironment such as preventing erosion, ecological improvement,biodiversity conservation, improving soil nutrients, and playing a rolein carbon sequestration and climate change mitigation. APs are foundscattered in various locations in West Kalimantan, both owned by localresidents and immigrants. The problem that arises is that thecharacteristics of AP vegetation can differ from one location toanother, this can be influenced by the physical condition of the land, aswell as by the culture of the local community. An important objectiveof this research is to obtain information about the characteristics of APvegetation and its management by the community. This is the basis forplanning programs and policies on social forestry, especially for thetransmigrant community in North Kayong Regency (KKU). Methods:The research was conducted in Seponti Jaya Village and Telaga ArumVillage, Seponti District, KKU. Using a qualitative approach to thecomposition, life form, phenology, sociability, and vitality ofvegetation in AP. Meanwhile, the research procedure was carried outthrough direct observation with 26 respondents to make an inventoryof all types of vegetation and their management in the sample area.Results: recorded 77 species of plants in AP, consisting of fruit, food, spices, medicine, vegetables, ornamental and carpentry. The APpattern at the research site is included in the Agrosilvopasteur, which isa combination of agricultural, forestry, and livestock cultivation.Cultivation treatments in the form of care, fertilization and pest controlare applied by the owner independently. The capital required tomanage AP ranges from Rp. 500,000 – Rp. 2,000,000/year with anaverage income of up to Rp. 5,000,000. Key words: Ethnicity, land, management, vegetation
PKM KELOMPOK BUDIDAYA JAMUR SAKINAH DAN PKK DESA PINANG LUAR KECAMATAN KUBU, KABUPATEN KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT Elliska Murni Harfinda; Nizarrahmadi Nizarrahmadi; Sigit Normagiat; Rista Delyani; Reza Wahyudi; Mahyarudin Ashari
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 3, No 2 (2018): December 2018
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v3i2.2588

Abstract

Berdasarkan diskusi pada kegiatan orientasi lapang dengan Kelompok Budidaya Jamur Sakinah, terdapat keluhan mengenai sulitnya memperoleh baglog untuk media pertumbuhan jamur tiram. Padahal, di sekitar Desa Pinang Luar terdapat banyak sawmill mini yang menghasilkan limbah serbuk gergaji yang merupakan bahan utama pembuatan baglog jamur. Selain itu, kami juga bertemu dengan anggota PKK Desa Pinang Luar. Selama ini, para ibu rumah tangga yang merupakan anggota PKK masih melakukan usaha budidaya hortikultura konvensional yang dikelola di lahan sekitar pekarangan rumah. Budidaya dengan cara seperti ini mereka akui tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, Tim PKM Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat mencoba bermitra dengan kedua kelompok tersebut dan memberikan solusi berupa Program Pembinaan Budidaya Hortikultura secara Hidroponik dan Budidaya Jamur Tiram. Target luaran yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan anggota kelompok dalam membudidayakan hortikultura hidroponik dan jamur tiram sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga. DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v3i2.2588
SEBARAN SPASIAL DAN KARAKTERISTIK HABITAT ANGGREK TANAH (Plocoglottis lowii Rchb.f.) TUMBUHAN OBAT PENAWAR RACUN ASAL SANGGAU KALIMANTAN BARAT Sigit Normagiat; Elliska Murni Harfinda; Sudirman Sudirman
Jurnal Agriovet Vol. 1 No. 1 (2018): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun penawar racun (Plocoglottis lowii Rchb.f..) merupakan satu diantara anggrek tanah yang terdata sebagai tumbuhan obat lokal yang dimanfaatkan oleh etnis Melayu Sanggau Kalimantan Barat. Pemanfaatan tumbuhan yang bersumber dari alam secara terus menerus beresiko pada kelestariannya, sehingga pada tahap awal perlu dipelajari karakteristik habitat tumbuhan tersebut yang digunakan sebagai dasar pengaturan lingkungan tempat tumbuh di areal budidaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey ekologi yang meliputi faktor vegetasi dan kondisi lingkungan tempat tumbuh. Hasil penelitian ini menunjukkan P. lowii Rchb.f. dapat tumbuh dengan kenekaragaman vegetasi disekitarnya, populasi tertinggi terdapat pada plot di ketinggian 150 mdpl, memiliki kelembapan rata-rata 90%, dan tumbuh pada serasah dengan ketebalan lebih dari 12 cm. Kerapatan individu yang tertinggi berada di sekitar aliran anak sungai. Kata Kunci : Anggrek, habitat, Penawar racun, Plocoglottis lowii Rchb.f.
Canal Water Quality Status in Settlement and Trade Area Weli Zuandi; Rizki Putranto; Sigit Normagiat
Indonesian Journal of Applied Research (IJAR) Vol. 3 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Applied Research (IJAR)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/ijar.v3i2.214

Abstract

Decreasing canal water quality due to densely populated settlements and trade is a common problem in urban areas. This study aims to assess the current water quality standards of the Sei Jawi canal so that appropriate management steps can take. Water sampling was divided into seven stations based on the difference in distance from the canal estuary. The parameters measured were Dissolved Oxygen (DO), pH, temperature, Total Dissolved Solids (TDS), Total Suspended Solids (TSS), Biological Oxygen Demand (BOD), and Chemical Oxygen Demand (COD). The results of the research on the water quality of the Sei Jawi channel revealed that the parameters of temperature, pH, TDS, and TSS were not below the threshold of the quality standard, while the DO level was in the category III quality standard, but the COD and BOD levels were higher than those outlined in PP No. 22 the year 2021 about the Implementation of Environmental Protection and Management
KUNCI SUKSES USAHA KEDAI KOPI (STUDI KASUS - AMING COFFEE) Sigit Normagiat; Muhammad Syarif Syaifudin
JURNAL BORNEO AKCAYA Vol 9 No 1 (2023): Borneo Akcaya : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Publik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51266/borneoakcaya.v9i1.266

Abstract

Coffee shops are often used to stay in touch, relax after work, discuss business, or chat. This drinking coffee culture has shifted from a way of recreation and relaxation to a way of life for the people. The development of the coffee shop business is growing rapidly at this time, including Aming Coffee, which was initially only on a local scale but has now managed to expand its market share to a national scale. One interesting and important thing to research was related to the factors that influence Aming Coffee to have a good image in the eyes of customers. This study used the observation method of site conditions and visitors. Questionnaires and semi-structured interviews were conducted to obtain data on visitor perceptions of service quality (X1), price (X2), product (X3), location (X4), and purchase decisions (Y). Furthermore, multiple multilinear regression analysis was performed using the MS Excel 365 data analysis tool to determine the factors influencing purchasing decisions. The observation results show an increase in Aming Coffee visits in the afternoon. The total recorded visits fluctuated at the beginning and middle of the week and peaked at the weekend. Based on multiple multilinear regression analyses, the results show that the factors of service quality (X1), price (X2), product (X3), and location (X4) together have a significant effect on the consumer's decision to drink coffee at Aming Coffee (Y). So, the quality of service, price, product, and location all balance the consumer's decision to drink coffee at Aming Coffee.