Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

CHANGE DETECTION OF CORAL REEF HABITAT USING LANDSAT IMAGERY IN MOROTAI ISLAND NORTH MALUKU PROVINCE Nurhalis Wahiddin; Vincentius P Siregar; Bisman Nababan; Indra Jaya; Sam Wouthuyzen
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 6 No. 2 (2014): Electronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1214.66 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v6i2.9026

Abstract

ABSTRACT Scientific information on coral reef habitat changes of Morotai island is very limited to none. This study aimed to detect the change of coral reef habitats between 1996 and 2013, using Landsat imagery integrated with field data in 2012. The research was conducted in the coral reef ecosystem of Morotai Island in North Maluku province. Change detection analyses were conducted using supervised classifications and transformation depth invariant index (DII), with five habitat classes i.e., mixed-habitat, coral, seagrass, sand, and rubble. The result showed that in 1996-2002 there was a significant increase in the mix-habitat and rubble classes (11.3% and 32.5%), however,  there  was  a siginifcant decrease in the sand, seagrass, and coral classes of -14.1%, -14.9%, and -16.6%, respectively. In 2002-2013, mixed-habitat, sand, and seagrass classes were increase by 1.1%, 13.3%, and 24.78%, respectively.  Meanwhile, coral and rubble classes were decrease by -22.7% and -27.0%, respectively. Within the period of 1996-2013, there was about 43.6% loss of coral reef of Morotai island.  This was probably caused by the increase of seas surface temperature nad and the increase of human activities in the region. Keywords: coral reef habitats, Landsat, change detection, Morotai Island
Early Warning System (EWS) for Algal Blooms using Satellite Imagery in Jakarta Bay Sidabutar, Tumpak; Sumarwati S Srimariana, Endang; Cappenberg, Hendrik; Wouthuyzen, Sam
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 15 No. 3 (2023): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v15i3.52627

Abstract

Teluk Jakarta telah mengalami eutrofikasi, terutama disebabkan oleh masuknya nutrien dari sumber pertanian, industri, dan perkotaan. Kelimpahan nutrien ini telah menyebabkan terjadinya marak alga yang signifikan. Studi dengan menggunakan data satelit Terra dan Aqua MODIS dari tahun 2004 hingga 2007 telah memantau marak alga ini dengan mengukur tingkat klorofil-a. Selama periode ini, terjadi kematian massal ikan yang secara langsung terkait dengan peristiwa marak alga, seperti yang dibuktikan dengan tingginya konsentrasi klorofil-a dan marak alge yang menutupi lebih dari seperempat teluk. Menariknya, tidak semua marak alge yang intens mengakibatkan kematian ikan massal. Studi tersebut menunjukkan bahwa kematian ini terutama disebabkan oleh kekurangan oksigen setelah periode marak alge mencapai puncak, yang diperburuk oleh sirkulasi air yang lemah di teluk ini. Penggunaan citra satelit untuk memantau marak alga adalah alat yang praktis untuk menerapkan sistem peringatan dini (EWS) di Teluk Jakarta. Citra satelit telah terbukti efektif dalam memantau marak alga ini dan dapat membantu mengembangkan sistem peringatan dini di Teluk Jakarta meskipun terdapat keterbatasan seperti adanya penutupan awan.