Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Taratara Kecamatan Tomohon Barat Hajia, Muhammad Chaiddir; Binilang, Alex; Wuisan, Eveline M.
TEKNO Vol 13, No 64 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Taratara terletak di Kecamatan Tomohon Barat. Di desa ini terdapat mata air sebagai sumber air bersih yang dinamakan mata air Ranowatu. Akibat perkembangan penduduk maka terjadi perkembangan kebutuhan air yang tidak lagi dapat dipenuhi oleh ketersediaan sumber air yang ada terutama kondisi pada saat musim panas terjadi penurunan debit yang besar,sehingga dibutuhkan alternatif sumber mata air lain yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan air bersih di desa Taratara. Perencanaan sistem air bersih dilakukan dengan cara menangkap air dari mata air Ranowatudan mata air Meras dengan menggunakan bangunan penangkap mata air (broncaptering) kemudian disalurkan dengan sistem gravitasi (gravity system) ke reservoir distribusi, selanjutnya air didistribusikan ke penduduk melalui hidran umum dengan sistem gravitasi. Kebutuhan air bersih sebesar 1,353 l/detik dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk yang pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan regresi linier, untuk tahun 2034 dengan jumlah penduduk sebanyak 3227 jiwa.Ukuran bak penangkap mata air (2 1,5 1,5)m dan ukuran reservoir distribusi (4 2 4)m.Dalam perencanaan sistem air bersih di desa Taratara digunakan jenis pipa HDPE. Untuk menganalisis sistem perpipaan distribusi, menggunakan program Epanet 2.0. Perencanaan ini sesuai dengan tujuan yaitu dapat menyediakan dan memenuhi kebutuhan air bersih di desa Taratara. Kata kunci : desa Taratara, hidran umum, perencanaan sistem air bersih
ANALISIS NERACA AIR DI TITIK BENDUNG TORAUT, DESA TORAUT UTARA, KECAMATAN DUMOGA BARAT, KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Bella, Bryan Joelio; Wuisan, Eveline M.; Mananoma, Tiny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 4 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendung Toraut memanfaatkan air dari Sungai Toraut untuk mengairi lahan irigasi yang sedang dikembangkan untuk mendukung program pemerintah daerah Kabupaten Bolaang Mongondow. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan di berbagai sektor pada masa yang akan datang mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan air. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan studi mengenai analisis neraca air untuk melihat keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Toraut.Analisis neraca air dilakukan dengan menganalisis ketersediaan air dan kebutuhan air di DAS Toraut. Ketersediaan air dihitung menggunakan data debit terukur yang tersedia, evapotranspirasi dan parameter DAS untuk mencari debit andalan Q80%. Kebutuhan air yang dihitung adalah kebutuhan air irigasi.Dari hasil analisis, neraca air untuk kebutuhan air irigasi fungsional terjadi defisit air pada bulan-bulan Januari, Februari II, Maret I, Agustus II September II hingga Oktober II.  Kata Kunci: Sungai Toraut, DAS Toraut, Metode NRECA, Neraca Air
PENGEMBANGAN SISTEM DRAINASE DI LINGKUNGAN LIMA KELURAHAN WAWALINTOUAN KECAMATAN TONDANO BARAT KABUPATEN MINAHASA Ondang, Gisela; Sumarauw, Jeffry S. F.; Wuisan, Eveline M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 2 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan Lima Kelurahan Wawalintouan Kecamatan Tondano Barat Kabupaten Minahasa adalah daerah yang sering mengalami genangan pada saat musim penghujan. Genangan tersebut mengakibatkan terganggunya aktifitas masyarakat sekitar dan masyarakat pengguna jalan. Hal ini dikarenakan sebagian daerah tersebut belum memiliki saluran dan gorong-gorong. Untuk itu dilakukan pengembangan sistem drainase, yang direncanakan agar memberikan solusi penanganan genangan yang terjadi Analisis hidrologi dilakukan untuk mendapatkan debit rencana (Qrenc). Perkiraan hujan rencana dilakukan dengan analisa frekuensi terhadap data curah hujan dengan kala ulang 10 tahun menggunakan metode log Pearson III dan perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus Mononobe. Debit rencana dihitung menggunakan metode rasional. Untuk menghitung debit kapasitas (Qkaps) dari saluran dan gorong-gorong, dilakukan analisis hidrolika. Dari perbandingan antara debit rencana dan debit kapasitas (Qrenc ≤ Qkaps), diketahui kemampuan dari setiap saluran dan gorong-gorong dalam menampung debit rencana. Berdasarkan hasil analisis di lokasi tersebut perlu dilakukan perbaikan agar saluran mampu menampung debit yang ada, diantaranya dilakukan perubahan dimensi 6 ruas saluran dari 20 ruas saluran eksisting serta penambahan 16 ruas saluran baru dan 6 gorong-gorong baru. Kata Kunci : Genangan, Debit rencana, Debit kapasitas, Sistem drainase
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA RANOLAMBOT KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA Umboh, Dianty; Wuisan, Eveline M.; Tanudjaja, Lambertus
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 6 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di desa Ranolambot sistem penyediaan air bersih belum tertata dengan baik. Pada musim hujan, terjadi kelongsoran di sumber air yang mengakibatkan air menjadi keruh, pipa-pipa tersumbat, dan ada yang bocor bahkan pecah. Sedang pada musim kemarau beberapa petani mengambil air dari pipa-pipa yang melewati perkebunan mereka untuk menyiram tanaman, sehingga mengakibatkan kerusakan pada pipa-pipa tersebut. Dengan demikian proses pendistribusian air bersih tidak merata. Sistem penyediaan air bersih di desa Ranolambot perlu diadakan perencanaan kembali agar dapat memenuhi kebutuhan air penduduk. Sistem penyediaan air bersih di Desa Ranolambot direncanakan untuk memenuhi kebutuhan hingga tahun 2025. Proyeksi jumlah penduduk pada tahun rencana dilakukan menggunakan analisis regresi untuk memprediksi jumlah kebutuhan air bersih. Hasil survey dan analisis menunjukkan bahwa jumlah pertumbuhan penduduk Desa Ranolambot hingga tahun rencana 2025 adalah 1321 jiwa, dengan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 1,108 liter/detik. Dalam perencanaan ini sumber air berasal dari mata air Patumu dengan debit sesaat sebesar ±5 liter/detik, lebih besar dari debit kebutuhan air. Dengan demikian kebutuhan air di Desa Ranolambot dapat terpenuhi. Pipa transmisi dihitung secara manual menggunakan rumus Hazen-Williams, dan didapat ukuran pipa 2 inci. Pipa distribusi utama juga dihitung dengan menggunakan rumus Hazen-Williams didapat ukuran pipa 2 inch. Air bersih didistribusikan ke penduduk secara gravitasi melalui 15 buah Hidran Umum. Kata Kunci : Desa Ranolambot, Sistem Penyediaan, Kebutuhan Air
ANALISIS SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI PANASEN Sembiring, Amelia E.; Mananoma, Tiny; Halim, Fuad; Wuisan, Eveline M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 3 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Danau Tondano adalah danau alami dengan berbagai fungsi yang sangat berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat bukan saja di Kabupaten Minahasa tetapi hampir di sebagian besar wilayah Propinsi Sulawesi Utara. Pendangkalan akibat sedimentasi merupakan salah satu permasalahan yang terjadi di Danau Tondano. Ada 35 sungai yang menjadi inlet Danau Tondano yang berperan dalam menyuplai air dan sedimen ke Danau. Sungai Panasen adalah salah satu dari 35 sungai tersebut dan sebagai penghasil sedimen terbesar ke Danau Tondano. Sedimentasi yang terjadi di muara sungai Panasen akan berpengaruh terhadap kondisi sedimen di Danau Tondano. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian mengingat peranan Danau Tondano yang sangat strategis. Untuk menganalisis debit sedimen digunakan debit dominan dengan data debit aliran sungai panasen selama 10 tahun. Metode yang pakai dalam menganalisis total angkutan sedimen adalah metode Einsten dan metode Bagnold. Dari analisis debit aliran dominan sebesar 1,267 m3/det, diperoleh total angkutan sedimen metode Einsten sebesar 895,6224 m3/tahun dan metode Bagnold sebesar 1419,5461 m3/tahun. Kata kunci: Debit dominan, Angkutan Sedimen, Sungai Panasen
POLA DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN DI KOTA MANADO DAN SEKITARNYA Salem, Haniedo P.; Sumarauw, Jeffry S. F.; Wuisan, Eveline M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 3 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam analisis debit banjir rencana dengan menggunakan metode hidrograf satuan sintetis, dibutuhkan hujan jam-jaman sebagai masukan. Untuk membuat hujan rencana harian menjadi hujan jam-jaman dibutuhkan pola distribusi hujan jam-jaman. Hingga saat ini Kota Manado belum memiliki pola distribusi hujan jam-jaman, dengan demikian penelitian tentang pola distribusi hujan jam-jaman sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati dan mencermati setiap kejadian hujan yang terjadi berdasarkan data pengukuran hujan jam-jam yang diperoleh dari pos-pos hujan yang tersedia (Observed) yang kemudian dilakukan perhitungan dengan rumus-rumus statistik untuk mendapatkan persentase bobot massa hujan setiap jamnya. Dari hasil penelitian didapatkan pola distribusi hujan jam-jaman Kota Manado dan sekitarnya dimana, hujan terjadi selama 8-10 jam dengan distribusi jam-jaman; 54% di jam pertama, 22% di jam kedua, 8% di jam ketiga, 6% di jam keempat, 3% di jam kelima, 1% di jam keenam, 3% di jam ketujuh, dan 3% di jam kedelapan. Untuk pola distribusi hujan 9 dan 10 jam distribusi hujan yang terjadi hanya berbeda pada jam kedelapan, sembilan dan sepuluh dengan dengan bobot masing-masing 1%. Kata Kunci: pola hujan, distribusi jam-jaman, Manad
Analisis Ketersediaan Air Sungai Talawaan Untuk Kebutuhan Irigasi Di Daerah Irigasi Talawaan Meras Dan Talawaan Atas Kundimang, Viralsia Ivana; Hendratta, Liany A.; Wuisan, Eveline M.
TEKNO Vol 13, No 64 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Irigasi Talawaan Meras dan Talawaan Atas dengan luas fungsi lahan 1705 Ha adalah Daerah Irigasi yang mendapatkan suplay air dari sungai Talawaan, mengalami ketersediaan debit air yang tidak merata. Pada daerah hulu (1440 Ha) kebutuhan irigasi masih terpenuhi. Sedangkan untuk daerah hilir (265 Ha) debit air cenderung berkurang sehingga tidak dapat mengairi lahan daerah tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan analisis ketersediaan dan kebutuhan air dengan menggunakan data yang tersedia yaitu data tahun 2004-2013. Ketersediaan air dihitung dengan menggunakan model MOCK. Hasil kalibrasi yang paling mendekati adalah data tahun 2004 dengan tingkat keakuratan menggunakan Nash-Sutcliffe Coefficient (E) sebesar 0,518. Sedangkan untuk perhitungan kebutuhan air dilakukan dengan membuat variasi pola tanam dengan mengubah beberapa parameter, seperti jumlah musim tanam dalam setahun, pembuatan sistem pembagian air golongan dan sistem rotasi petak tersier. Hasil analisis, debit Sungai Talawaan tidak cukup mengairi seluruh petak tersier dengan sistem pengairan secara terus menerus, sehingga dicoba untuk membuat variasi pola tanam dan mengubah koefisien rotasi petak tersier. Dari 9 pola tanam yang dicoba. Yang paling optimal adalah pola tanam 9 dengan variasi 1 musim tanam, 3 golongan dan koefisien rotasi = 0,5. Kata kunci: sungai Talawaan, kekurangan air, MOCK, debit andalan (Q80), kebutuhan air irigasi, pola tanam, sistem rotasi golongan
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Manembo Kecamatan Langowan Selatan Kabupaten Minahasa Ramadhan, Svita Eka Ristie; Sumarauw, Jeffry F.; Wuisan, Eveline M.
TEKNO Vol 13, No 62 (2015): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Manembo memiliki banyak mata air yang tersebar di seluruh desa. Namun sampai saat ini tidak ada sistem jaringan air bersih yang membawa air dari mata air ke pemukiman warga, sehingga untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti MCK dan lain sebagainya, masyarakat harus melakukannya langsung di mata air dengan menempuh jarak yang jauh serta medan yang sulit.  Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, perlu adanya Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih. Proyeksi pertumbuhan penduduk untuk 10 tahun kedepan dihitung menggunakan  metode regresi eksponensial. Selanjutnya dari hasil proyeksi pertumbuhan penduduk didapat kebutuhan air bersih Desa Manembo yaitu 0,8327 l/det atau 45,31 l/orang/hari. Debit total mata air yang tersedia sebesar 1,3 l/det. Jadi air dari mata air dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Desa Manembo sampai 10 tahun kedepan. Perencanaan sistem penyediaan air bersih di Desa Manembo dibagi menjadi 3 zona. Zona 1, mata air berada di daerah yang lebih tinggi dari daerah layanan, sehingga air dari mata air dikumpulkan di reservoir distribusi kemudian dialirkan secara gravitasi ke 3 keran umum yakni keran 1, 2 dan 3. Zona 2, mata air berada lebih tinggi dari daerah layanan, sehingga air dari mata air di kumpulkan di reservoir distribusi kemudian dialirkan secara gravitasi ke 7 keran umum, yakni keran 4 sampai keran 10. Zona 3, mata air berada didaerah yang rendah, air akan dikumpul di bronkaptering kemudian di pompa ke reservoir distribusi. Reservoir distribusi berada didaerah yang lebih tinggi dari  daerah layanan, sehingga air akan dialirkan secara gravitasi ke 6 keran umum, yakni keran 11 sampai keran 16. Ukuran bronkaptering (4x2x2,5) m dan ukuran reservoir distribusi, zona 1 (4x4x2) m zona 2 (4x3x3) m dan zona 3 (4x3x2,5) m. Pompa yang akan digunakan adalah pompa sentrifugal Sanyo PW H137 dan Sanyo PD H600. Jenis pipa yang digunakan adalah pipa PVC. Untuk menganalisa sistem perpipaan distribusi, menggunakan program Epanet 2.0. Kata kunci: Keran Umum, Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih, Desa Manembo .
ANALISIS DEBIT BANJIR ANAK SUNGAI TIKALA PADA TITIK TINJAUAN KELURAHAN BANJER LINK. V KECAMATAN TIKALA DENGAN MENGGUNAKAN HEC-HMS DAN HEC-RAS Rante, Novia Ros; Sumarauw, Jeffry S. F.; Wuisan, Eveline M.
TEKNO Vol 14, No 65 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Tikala merupakan salah satu sungai terbesar di Kota Manado yang memiliki banyak anak sungai sebagai penyumbang debit di sungai utamanya. Salah satu anak sungai dari sungai Tikala ini melintasi Kelurahan Banjer lingkungan V tepatnya di Kampung Pece dan posisinya berada di belakang Gereja Pantekosta Manado, memiliki panjang 1.152 Km dan luas DAS 0.9432 Km2. Dalam beberapa tahun terakhir, sudah sangat sering meluap dan mengakibatkan banjir. Analisis curah hujan rencana dengan metode Log Pearson III akan digunakan untuk menghitung debit banjir dan tinggi muka air. Untuk menghitung debit banjir di anak sungai Tikala ini digunakan data curah hujan di stasiun Winangun dan Sawangan dengan periode pencatatan tahun 2003 s/d 2014. Untuk perhitungan debit banjir menggunakan program HEC-HMS dan untuk perhitungan tinggi muka air menggunakan program HEC-RAS. Dari hasil analisis, debit banjir rencana dengan berbagai kala ulang menggunakan program HEC-HMS memberikan hasil yang beragam. Dan untuk hasil tinggi muka air yang menggunakan program HEC-RAS pada kala ulang 5 tahun tidak ada air yang meluap di setiap titik, kala ulang 25 tahun dan 50 tahun air yang meluap pada titik sta 20, sta 30 dan sta 45, kala ulang 100 tahun air yang meluap pada titik sta 10, sta 20, sta 30, sta 45, dan pada kala ulang 200 tahun air yang meluap pada semua titik. Kata kunci : debit banjir rencana, tinggi muka air, HEC-HMS, HEC-RAS
ANALISIS DEBIT BANJIR SUNGAI TONDANO MENGGUNAKAN METODE HSS GAMA I DAN HSS LIMANTARA Rapar, Sharon Marthina Esther; Mananoma, Tiny; Wuisan, Eveline M.; Binilang, Alex
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 1 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Tondano adalah salah satu sungai di propinsi Sulawesi Utara, bermuara di teluk Manado, memiliki panjang 39.9 Km dan luas DAS sebesar 544.13 Km2. Sungai ini tidak luput dari masalah banjir yang pada akhirnya dapat menyebabkan banyak kerusakan. Untuk perencanaan pengendalian banjir, pengamanan sungai, dan berbagai bangunan air di sungai perlu dilakukan analisis hidrologi untuk mendapatkan besaran banjir rencana. Dalam penelitian ini digunakan metode HSS dan analisis frekuensi.Untuk menghitung debit banjir di Sungai Tondano digunakan data curah hujan di stasiun Kayuwatu, Papakelan, dan Wasian Kakas dengan periode pencatatan tahun 1992 s/d 2011 dan menggunakan peta topografi skala 1:200.000.Hasil analisis debit banjir rencana untuk masing-masing metode dengan berbagai periode ulang diperoleh analisis dari HSS Gama I memberikan nilai terbesar, yang kemudian diikuti oleh HSS Limantara. Analisis Frekuensi memberikan nilai terkecil. Besaran debit banjir rencana metode HSS Limantara lebih mendekati hasil analisis menggunakan metode Analisis Frekuensi.Kata kunci: Sungai Tondano, HSS Gama I, HSS Limantara, DAS, debit banjir