Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

ANALISA DEBIT BANJIR SUNGAI RANOYAPO DI DESA LINDANGAN, KEC.TOMPASO BARU, KAB. MINAHASA SELATAN Surentu, Anugerah A. J.; Mangangka, Isri R.; Wuisan, Eveline M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 11 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Ranoyapo merupakan sungai terpanjang yang terdapat di Kabupaten Minahasa Selatan. Dengan panjangnya sungai ini, sungai Ranoyapo melewati beberapa desa di Kabupaten Minahasa Selatan. Salah satu desa yang dilewati adalah desa Lindangan, Kec.Tompaso Baru tepatnya melewati lahan pertanian yang ada sehingga masalah banjir di DAS sungai Ranoyapo di desa Lindangan Kec. Tompaso baru sangat merugikan petani yang ada dan sangat membahayakan masyarakat khususnya penduduk yang berprofesi sebagai petani. Perencanaan pengendalian banjir ataupun perencanaan teknik lain yang berhubungan dengan Sungai Ranoyapo di Desa Lindangan dapat dilakukan dengan baik apabila debit banjir rencana di sungai ini diketahui. Analisis debit banjir rencana menggunakan metode, HSS Gama I, HSS Snyder, HSS Nakayasu, Metode Melchior, Metode Weduwen, dan Metode Haspers. Nilai dari semua metode akan dibandingkan sehingga dapat diketahui metode mana yang dapat disarankan untuk dipakai dalam perencanaan pengendalian banjir. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa dari keenam metode yang ada memberikan hasil yang berbeda-beda, tetapi memberikan pola peningkatan debit yang hampir sama. Hasil perhitungan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu HSS Nakayasu (ekstrim tinggi), HSS Snyder, Metode Weduwen dan Metode Haspers (moderat), HSS Gama I dan Metode Melchior (ekstrim rendah). Untuk itu direkomendasikan untuk menggunakan hasil perhitungan HSS Snyder. Kata Kunci : Debit Banjir Rencana, HSS Gama I, HSS Snyder, HSS Nakayasu, Metode Melchior, Metode Weduwen, Metode Haspers
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA POWALUTAN KECAMATAN RANOYAPO KABUPATEN MINAHASA SELATAN Taju, Rivaldi Armando; Binilang, Alex; Mangangka, Isri R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 7 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan sistem penyediaan air bersih merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang belum memadai bagi masyarakat desa Powalutan, Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pengembangan sistem penyediaan air bersih yang baik agar mampu melayani kebutuhan air bersih di daerah tersebut dengan umur perencanaan adalah 20 tahun. Debit kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi pertumbuhan penduduk menggunakan metode aritmatik yang mencapai 2085 jiwa pada tahun 2035 dengan kebutuhan air bersih mencapai 3,567 liter/detik. Dari keseluruhan komponen sistem penyediaan air bersih, sistem distribusi dan pelayanan merupakan prioritas dalam rencana pengembangan. Perhitungan hidraulis jaringan perpipaan menggunakan program WaterCAD V8i. Jenis pipa yang digunakan adalah pipa PVC dengan diameter bervariasi dimulai dari ¾” sampai 3”. Secara umum, komponen sistem distribusi yang direncanakan mampu untuk melayani kebutuhan masyarakat. Kata Kunci: Desa Powalutan, Kebutuhan Air Bersih, Sistem Penyediaan Air Bersih
PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN AIR BERSIH DI KELURAHAN WOLOAN TIGA KOTA TOMOHON Mawey, Bryan Fredrik Paolo; Mangangka, Isri R.; Kawet, Lingkan
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 4 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Woloan Tiga harus meningkatkan sistem jaringan air bersih untuk pemenuhan kebutuhan pokok akan air bersih masyarakat serta dapat mempengaruhi aspek sosial, kesehatan masyarakat, peningkatan tata kehidupan desa dan juga faktor ekonomi di kelurahan. Seiring dengan terjadinya pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi, khususnya dari rumah panggung maka diperlukan peningkatan sistem penyediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 25 tahun kedepan. Pemenuhan kebutuhan air bersih di perkotaan dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan sumber daya air, yaitu : mengalirkan air dari sumbernya ke tempat pengguna atau pelayanan umum, dan mengusahakan sendiri dengan menggali sumur. Proyeksi penduduk adalah suatu metode yang dipakai untuk memperkirakan jumlah penduduk dimasa yang akan datang berdasarkan data perkembangan penduduk pada tahun yang telah lalu, sedangkan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci pakaian dan mandi, dan dapat dijadikan air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Dengan diketahuinya jumlah penduduk maka kebutuhan air dapat dihitung. Kebutuhan air diharapkan tidak melebihi ketersediaan air yang ada. Selanjutnya dapat dilakukan perencanaan jaringan sistem distribusi air bersih. Pengumpulan data dilakukan dengan memilah antara data primer dan data sekunder. Untuk jenis data primer, maka data yang dikumpulkan yakni jumlah penduduk untuk kepentingan proyeksi pada 25 tahun yang akan datang (2040), kebutuhan air rumah tangga (domestik), kebutuhan air non domestik (sebatas industri kecil), dan ketersediaan air di daerah Woloan Tiga. Untuk Proyeksi jumlah penduduk maka digunakan analisis regresi linier dan didapatkan jumlah penduduk tahun 2040 sebesar 2912 jiwa. Kebutuhan air total pada tahun tersebut sebesar 3,7157 liter/detik sedangkan ketersediaan air dari mata air Tatow sebesar 4,34 liter/detik. Jumlah hidran umum yang direncanakan sebanyak 13 buah dengan debit rata-rata yang mengalir sebesar 0,2858 liter/detik. Kapasitas pompa yang digunakan dalam perencanaan yakni 7,4314 liter/detik dengan head 67 meter. Berdasarkan hasil simulasi dengan EPANET menunjukkan dengan menggunakan pompa berkapasitas seperti di atas dan pipa transmisi berdiameter 100 mm sepanjang 635 meter terjadi tekanan di pompa sebesar 82,76 meter head, dan sistem jaringan tersebut mampu mentransport air dengan debit sebesar 7,43 liter/detik. Kata kunci : Woloan Tiga, Air Bersih, EPANET, Regresi Linier, Proyeksi Penduduk, Head, Pompa
KAJIAN TEKNIS PENAMBANGAN MATERIAL BUKAN LOGAM PASIR, KERIKIL DAN BATU KALI DI SUNGAI ONGKAG DUMOGA Erungan, Delano E. H.; Sukarno, Sukarno; Mangangka, Isri R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 7 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penambangan material bukan logam pasir, krikil, dan batu kali di suatu alur sungai sebelumnya telah mengakibatkan berbagai kerusakan baik pada alur sungai ini sendiri maupun pada pada lingkungan sekitar. Kajian teknis diperlukan untuk meminimalisir kerusakan yang dapat terjadi pada penambangan di alur sungai. Alur sungai Ongkag Dumoga direncanakan akan menjadi lokasi penambangan material bukan logam pasir, kerikil dan batu kali. Metode penelitian dilakukan dengan cara melakukan pemetaan geodesi untuk mengetahui profil penampang sungai, analisis hidrologi dengan kala ulang 25, 50, 100 tahun dan analisis hidraulika pada alur sungai sepanjang 600 m. Desain profil teknis sungai pasca penambangan dilakukan untuk memperbaiki kapasitas penampang sungai existing. Perubahan profil sungai merupakan volume potensial material bukan logam berupa pasir, kerikil dan batu kali yang menjadi endapan sungai. Hasil analisis debit banjir metode HSS-Snyder mendapatkan debit 1249,1692 m³/s pada kala ulang 100 tahun, 1178,8064 m³/s pada kala ulang 50 tahun,  1104,2372 m³/s pada kala ulang 25 tahun. Debit banjir disimulasikan menunjukan terjadi luapan banjir pada sungai existing pada kala ulang banjir 25, 50 dan 100 tahun. Penampang teknis sungai baru direncanakan menggunakan tampang lintang ekonomis penampang trapezium. Perubahan profil sungai dihitung mendapatkan volume galian potensial sebesar 88.347,42 m³. Kata kunci: Penambangan Material Bukan Logam, Debit Banjir Rencana, Tampang Lintang Ekonomis, Ongkag Dumoga.
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA PATOKAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA Tampubolon, Eden; Mangangka, Isri R.; Hendratta, Liany A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 4 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Patokaan adalah sebuah desa yang berlokasi di Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara. Desa Patokaan memiliki sebuah mata air yaitu Walino dengan kapasitas air sebesar 1,5 liter/detik. Mata Air tersebut dimanfaatkan warga Desa Patokaan sebagai sumber air bersih. Akan tetapi sistem penyediaan air bersih di desa patokaan sudah tidak tertata dengan baik, dikarenakan pipa-pipa yang sudah rusak dan bangunan-bangunan hidrolis yang sudah tidak terawat. Untuk itu perlu direncanakan pengembangan sistem penyediaan air bersih bagi masyarakat Desa Patokaan.Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk menggunakan Analisis Regresi Eksponensial. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Analisis Regresi Eksponensial diperoleh jumlah penduduk Desa Patokaan pada tahun 2031 sebesar 1178 jiwa dengan kebutuhan total air bersih mencapai 0,514 liter/detik atau 37,699 liter/orang/hari.Perencanaan sistem penyediaan air bersih terdiri dari perencanaan pipa transmisi dengan jenis HDPE berdiameter 4” untuk pipa sambungan dari Bak Penangkap ke Reservoir. Dimensi reservoir Distribusi berukuran 4 m x 3 m x 3 m dengan diameter pipa distribusinya menggunakan pipa dengan diameter 2 ”. Perencanaan ini sesuai dengan tujuan yaitu dapat menyediakan dan memenuhi kebutuhan air bersih di Desa Patokaan. Kata kunci: Desa Patokaan, Kebutuhan Air, Sistem Penyediaan Air Bersih
ANALISA PROFIL MUKA AIR BANJIR SUNGAI MOLOMPAR KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Akbar, Mohammad; Mangangka, Isri R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 1 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir merupakan peristiwa alam yang dapat menimbulkan kerugian harta benda penduduk serta dapat pula menimbulkan korban jiwa. Selama banjir sedang berlangsung, kegiatan dititikberatkan pada usaha pengamanan, agar air sungai senantiasa berada di dalam alur sungai dan sejauh mungkin dihindarkan terjadinya luapan-luapan baik melalui tanggul-tanggul atau melalui sistem pengamanan / pengendalian banjir. Sungai yang dikaji dalam skripsi ini adalah Sungai Molompar di Kabupaten Minahasa Tenggara. Pada tahun 2007 pernah terjadi banjir besar yang mengakibatkan 12 rumah penduduk dan sebuah sekolahan madrasah hanyut oleh air banjir tersebut. Sehubungan dengan itu, maka perlu dilakukan suatu kajian (studi) profil muka air banjir sebagai acuan untuk perencanaan penanggulangan banjir. Dalam menghitung debit banjir di sungai Molompar untuk berbagai kala ulang digunakan metode Haspers terhadap data curah hujan yang di ambil dari stasiun Noongan tahun 2005-2014. Analisa profil muka air banjir menggunakan bantuan software HEC-RAS ver.4.1. Dari hasil simulasi debit banjir dengan kala ulang 2,5,10,20,25,50 dan 100 tahun diperoleh titik-titik terjadinya luapan air di sekitar hilir sungai tersebut. Titik-titik luapan tersebut adalah dari titik M13 hingga muara Sungai Molompar di titik M0. Pada titik tersebut sungai tidak mampu menampung air mulai debit rencana 2 tahun, kecuali pada titik M9 yang mulai melimpas pada debit rencana 5 tahun dan titik M13 pada debit rencana 10 tahun. Hampir semua titik pada bagian hilir Sungai Molompar tersebut melimpas pada kedua sisi sungai kecuali pada titik M9, M10, dan M11 yang hanya melimpas pada sisi kanan sungai saja. Kata kunci : Kedalaman Curah Hujan, Sungai Molompar, Debit Banjir, Tinggi Muka Air Banjir
PENINGKATAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN PINARAS Mokoginta, Figih Cicilia; Mangangka, Isri R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 5 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok yang paling mendasar bagi kehidupan manusia. Pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan kebutuhan air yang meningkat pula. Oleh karena itu perlu perencanaan dalam meningkatkan sistem penyediaan air bersih. Kelurahan Pinaras terletak di kecamatan Tomohon Selatan, yang terbagi dari 8 lingkungan yang belum mendapatkan pelayanan air bersih secara merata. Sehingga perlu dilakukan peningkatan sistem penyediaan air bersih. Sistem jaringan air bersih dialirkan secara gravitasi yaitu air dari mata air Sapa Pinaras ditampung lalu dialirkan ke reservoir, kemudian dari reservoir didistribusi ke hidran umum secara gravitasi. Debit mata air Sapa Pinaras sebesar 2.42 l/det dapat memenuhi kebutuhan air hingga 20 tahun ke depan dengan total kebutuhan air sebesar 0.96913 l/det. Ukuran reservoir (3x3x3.6) m dan untuk bak penampung (3x3x3.2) m. Jenis pipa yang digunakan adalah PVC. Perhitungan sistem distribusi perpipaan menggunakan bantuan program Epanet 2.0 dengan diameter pipa transmisi 2.5” dan untuk pipa distribusi 2 “ s/d 1.5”. Kata kunci: Kelurahan Pinaras, Air Bersih, kebutuhan air.
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA UUWAN KECAMATAN DUMOGA BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Tumanan, Yermia Kumaat; Binilang, Alex; Mangangka, Isri R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 4 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akan air bersih semakin meningkat. Desa Uuwan, kecamatan Domuga Barat, kabupaten Bolaang Mongondow sudah memiliki sistem penyediaan air yang dibuat oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Saat ini sistem pelayanan yang diberikan sudah tidak bisa digunakan lagi. Hal ini dikarenakan mata air yang ada sudah mulai mengering. Akan tetapi, pada sistem ini masih terdapat beberapa pipa yang masih bisa digunakan.Untuk itu perlu dilakukan pengembangan sistem penyediaan air bersih dengan mencari sumber baru. Dalam melakukan pengembangan ini digunakan data proyeksi pertumbuhan penduduk dengan metode regresi logaritma. Setelah itu perlu dilakukan perhitungan akan kebutuhan air bersih hingga tahun 2035 yang di dapat dari hasil proyeksi pertumbuhan penduduk yang memiliki nilai r² terbesar dan Se terkecil. untuk perencanaan sistem penyediaan air bersih ini digunakan software EPANET 2.0.Berdasarkan analisis pengembangan sistem penyediaan air, maka diperoleh jumlah penduduk desa Uuwan pada tahun 2035 adalah 2623 orang. Kebutuhan air total 64,270 l/orang/hari, dengan debit yang dimiliki sebesar 1,992 l/dtk atau sebesar 172108,8 l/hari. Dengan kata lain mata air yang baru dapat memenuhi kebutuhan penduduk di desa Uuwan. Pengembangan sistem penyediaan air bersih ini terdiri atas broncaptering, reservoir, pipa transmisi, pipa distribusi, hidran umum, dan juga beberapa pipa distribusi yang layak digunakan dari sistem yang lama. Kata kunci : Pertumbuhan Penduduk, Pengembangan Sistem Penyediaan, Air Bersih
ANALISIS DEBIT BANJIR SUNGAI MOLOMPAR KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Ka’u, Dewi Sartika; Sukarno, .; Mangangka, Isri R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 2 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Molompar merupakan salah satu sungai yang ada di daerah Minahasa Tenggara dengan panjang sungai 27,9 Km dan luas DAS sebesar161,516 Km2. Sungai ini sering meluap pada musim hujan sehingga menggenangi kawasan pemukiman penduduk disekitarnya. Debit air sungai yang besar dapat mengancam stabilitas tebing di beberapa lokasi sepanjang sungai. Untuk mengurangi resiko terjadinya kerusakan akibat meluapnya air sungai dibutuhkan upaya pengendalian banjir  yang dapat dilakukan dengan baik apabila debit banjir rencana diketahui. Analisis debit banjir Sungai Molompar dilakukan dengan menggunakan tujuh metode yaitu HSS Gama I, HSS Snyder, HSS Nakayasu, Metode Rasional, Melchior, Weduwen, dan Haspers dengan menggunakan data curah hujan stasiun Noongan tahun 2005 s/d 2014. Pengukuran parameter-parameter DAS Molompar menggunakan peta rupa bumi dengan skala 1:50.000. Setelah melakukan kalibrasi pada curah hujan tahun 2007 kemudian dianalisis dengan berbagai metode, disimpulkan bahwa metode yang sesuai dengan kondisi DAS Molompar yang paling mendekati debit banjir lapangan saat terjadi banjir pada tahun 2007 yaitu debit banjir metode HSS Snyder dengan debit banjir sebesar 322,326 m3/detik. Kata kunci : Debit banjir, Hidrograf, Sungai Molompar
ANALISIS SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA RANOMERUT KECAMATAN ERIS KABUPATEN MINAHASA Mongisidi, Janice Gayle; Supit, Cindy J.; Mangangka, Isri R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 8 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem penyediaan air bersih di Desa Ranomerut Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa belum tersedia sehingga masyarakat kesulitan mendapat air bersih. Sistem pengalirannya hanya dibuat menggunakan selang oleh penduduk sekitar, sehingga proses pendistribusian air bersih tidak merata.Sistem penyediaan air bersih di Desa Ranomerut direncanakan untuk memenuhi kebutuhan hingga tahun 2027. Proyeksi jumlah penduduk pada tahun rencana dilakukan menggunakan analisis regresi untuk memprediksi jumlah kebutuhan air bersih. hasil survey dan analisis menunjukkan bahwa jumlah pertumbuhan penduduk Desa Ranomerut hingga tahun rencana 2027 adalah 1565 jiwa, dengan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 1,3117 liter/detik, dan kebutuhan air jam puncak sebesar 1,574 liter/detik. Dalam perencanaan ini sumber air berasal dari mata air lereng gunung Tokani Idung dengan debit sesaat sebesar ± 1,705 liter/detik, lebih besar dari debit kebutuhan air. Dengan demikian kebutuhan air di Desa Ranomerut dapat terpenuhi. Pipa transmisi dan pipa distribusi dihitung secara manual menggunakan rumus Hazen-Williams, dan didapat ukuran pipa HDPE masing-masing 2 inch. Air bersih didistribusikan ke penduduk secara gravitasi melalui 16 buah Kran Umum.  Kata Kunci: Desa Ranomerut, Sistem Penyediaan, Kebutuhan Air