Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA HIV/AIDS DI RSUD RAA SOEWONDO PATI Wayustasa, Arza; Lahdji, Aisyah; Faizin, Chamim
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2024): Volume 11 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i1.13109

Abstract

Abstrak: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita HIV/AIDS di RSUD RAA Soewondo Pati. Obat antiretroviral yang dikenal sebagai ARV merupakan satu-satunya obat yang dapat dipertimbangkan memiliki keuntungan besar dalam menekan perkembangan virus HIV di dalam tubuh. Saat menggunakan obat ARV, tingkat kepatuhan meminum obat merupakan hal yang penting agar mendapatkan terapi yang efektif dan mencegah adanya resistensi. Faktor-faktor terkait dengan kepatuhan minum obat yaitu faktor penderita (usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, dan sosial ekonomi), faktor psikologis dan pengetahuan, faktor terkait rejimen pengobatan (tahun pengobatan, beban pil, dan efek samping), faktor lingkungan dan sosial seperti stigma mengenai HIV di masyarakat dan dukungan pada keluarga. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat pada penderita HIV/AIDS di RSUD RAA Soewondo Pati. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 218 responden di RSUD RAA Soewondo Pati menggunakan consecutive sampling. Uji yang digunakan yaitu Rank spearman dan Man whitney. Mayoritas reponden memiliki kepatuhan minum obat tinggi (61,5%). Hasil uji Mann whitney didapatkan terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin (p<0,05) dan pendapatan (p<0,05) terhadap kepatuhan minum obat di RSUD RAA Soewondo Pati. Faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat pada penderita HIV/AIDS di RSUD RAA Soewondo pati yaitu jenis kelamin dan pendapatan.
HUBUNGAN POSISI DUDUK, DURASI DUDUK, DAN JENIS TEMPAT DUDUK TERHADAP KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) SAAT KULIAH ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN Tifani, Annisa; Setiawan, Muhammad Riza; Faizin, Chamim
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 10 (2023): volume 10 Nomor 10
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i10.9289

Abstract

Abstrak: Hubungan Posisi Duduk, Durasi Duduk, dan Jenis Tempat Duduk terhadap Keluhan Low Back Pain (LBP) saat Kuliah Online pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Di era Covid-19 banyak upaya dan kebijakan baru diterapkan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Upaya dan kebijakan baru tersebut menimbulkan dampak terhadap berbagai sektor kehidupan di Indonesia. Salah satunya sektor pendidikan. Dengan menggunakan sistem pembelajaran daring, muncul berbagai keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa, khususnya lower back pain (LBP) yang menyebabkan ketidaknyamanan dan kesakitan pada tubuh sehingga dapat mengganggu konsentrasi mahasiswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan posisi LBP saat kuliah online pada mahasiswa Fakultas Kedokteran. Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan rancangan Cross Sectional. Sampel yang digunakan dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dengan pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dari 139 sampel.  Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara posisi duduk dengan terjadinya keluhan LBP  (ρ value=0,020). Adanya hubungan yang signifikan antara durasi duduk dengan terjadinya keluhan low back pain (ρ value=0,000). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis tempat duduk dengan terjadinya keluhan low back pain (ρ value=0,356). Terdapat hubungan antara posisi duduk, durasi duduk terhadap keluhan LBP dan tidak terdapat hubungan antara jenis tempat duduk terhadap keluhan LBP saat kuliah online pada mahasiswa Fakultas Kedokteran.
Hubungan Health Locus of Control Dengan Psychological Well Being Pada Penderita Hemodialisis Di RS Roemani Semarang Kholik, As'ari Fadlil; Setyoko, Setyoko; Faizin, Chamim
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 8 (2024): Volume 11 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i8.14540

Abstract

Hemodialisis suatu tindakan medik pertukaran ginjal dengan perlengkapan mesin dialiser special dengan arah, target mengatasi tanda dan gejala dampak penyaringan glomerulus yang berakhibat perlunya pengharapan peningkatan usia dan mendapatkan hidup yang lebih bernilai. Seseorang yang menjalani terapi hemodialisis di lakukan seumur hidup dalam waktu lama sehingga memicu stress psikologis, cemas, kehilangan harapan hidup, hingga di perlukan pengendalian diri seseorang terhadap kesehatannya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis apakah terdapat hubungan health locus of control dengan psychological well being pada penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RS Roemani Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Subjek pada penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang berada di unit hemodialisis RS Roemani Semarang. Kriteria inklusi yang berjumlah 98 orang dengan total sampling dan diuji statistik  menggunkaan uji  kolmogorov-smirnov. Hasil penelitian menunjukkan Hasil uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov hasilnya berdistribisi tidak normal karena p<0.005 maka untuk mencari hubungan health locus of control dengan psychological well being dilakukan uji statistik rank spearman. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Terdapat hubungan antara health locus of control dengan psychological well being pada penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RS Roemani Semarang
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGANYAR I KABUPATEN DEMAK Adhani, Jihan Putri; Lahdji, Aisyah; Faizin, Chamim
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i2.10600

Abstract

Abstrak: Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar I Kabupaten Demak. Nilai prevalensi balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Karanganyar I kabupaten Demak tahun 2018 adalah 4,26% balita stunting. Pada tahun 2019 nilai prevalensi stunting yaitu 3,91%. Pada tahun 2020 prevalensi stunting 3,72%, dan pada tahun 2021 mengalami angka yang fluktuatif yaitu 3,77%. Penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar I Kabupaten Demak. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case control. Sampel kasus 45 balita stunting dan kontrol 45 balita tidak stunting. Pengambilan data menggunakan data primer, sekunder, wawancara dengan responden menggunakan kuesioner. Hubungan variabel bebas dan terikat serta faktor risikonya diketahui melalui uji chi square dan uji regresi logistik. Menganalisis faktor yang memiliki hubungan terhadap kejadian stunting adalah status gizi ibu saat hamil (P-value 0,000), pemberian ASI sampai dua tahun (P-value 0,000), Pendapatan (P-value 0,006), Pendidikan Ibu (P-value 0,000), Sanitasi lingkungan (P-value 0,003). Tidak terdapat hubungan antara Usia ibu saat hamil (p-value 1,000), Tinggi badan ibu (P-value 0,831), dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah pemberian ASI sampai dua tahun P-value 0,000 OR 34, 472; (95% CI 4,485 – 184,062). Mayoritas di wilayah kerja Puskesmas Karanganyar I Kabupaten Demak balita stunting tidak mendapatkan ASI sampai usia dua tahun, faktor risiko yang paling berpengaruh diantara variabel lain yaitu pemberian ASI sampai dua tahun dengan faktor risiko 34,472 kali.
Hubungan Intensitas Shalat Tahajud Dengan Tingkat Kecemasan Pada Tenaga Kesehatan Selama Pandemi COVID-19 Alfiana, Yusin Aulia; Yazid, Noor; Faizin, Chamim
JURNAL PANDU HUSADA Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v5i1.18535

Abstract

Abstrak: Pandemi COVID-19 sedang mewabah di seluruh dunia. Kecemasan menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari di saat pandemi COVID-19. Kondisi lingkungan kerja para tenaga kesehatan yang penuh tekanan menyebabkan tingkat kecemasan yang dialami mengalami peningkatan. Adaptasi terhadap ancaman dan tekanan sangat diperlukan. Shalat tahajud dinilai sebagai salah satu terapi spiritual penting untuk menghadirkan ketenangan dan ketenteraman jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara intensitas shalat tahajud dengan tingkat kecemasan pada tenaga kesehatan selama pandemi COVID-19. Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Karanganyar Kabupaten Demak. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan jumlah sampel sebanyak 52 responden. Pengukuran intensitas shalat tahajud menggunakan kuesioner dan tingkat kecemasan menggunakan skala Zung Self-rating Anxiety Scale. Analisis bivariat menggunakan korelasi rank spearman. Hasil analisis berdasarkan intensitas shalat tahajud dan tingkat kecemasan diketahui nilai p = 0,000 (p0,05) dan r = -0.512. Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas shalat tahajud dengan tingkat kecemasan pada tenaga kesehatan yang berkerja di Puskesmas selama pandemi COVID-19. Dapat disimpulkan apabila intensitas shalat tahajud tinggi, maka semakin rendah tingkat kecemasan yang dialami oleh tenaga kesehatan.
Hubungan antara Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) dengan Tingkat Konsentrasi Kerja pada Perawat Ruang Isoler di RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi Pratama, Susilo Budi; Syahardinata, Yanuar Vigor; Faizin, Chamim
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 5, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.5.2.2023.44-50

Abstract

Latar Belakang: Konsentrasi menjadi alternatif yang sangat penting sehingga dapat mengerjakan aktivitas sehari-hari. Ketika mengabaikan konsentrasi, dapat menimbulkan dampak yang sangat besar berupa adanya kecelakaan di-tempat kerja. Perawat ruang isoler perlu menggunakan APD, mengingat ling-kungan kerjanya memiliki potensi bahaya bagi kesehatan terlebih ditingkat konsentrasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya hu-bungan antara penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) dengan tingkat konsentrasi kerja pada perawat.Metode: Sampel penelitian yaitu perawat berjumlah 56 responden melalui metode total sampling. Instrumen penelitian menggunakan modul Grid Concentration Exercise. Penelitian bersifat kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Analisis bivariat menggunakan APD dengan tingkat konsentrasi mempergunakan uji korelasi rank spearman.Hasil: Perawat dengan APD level I berjumlah 6 perawat atau (10,7%) memiliki tingkat konsentrasi sangat baik. Perawat dengan APD II berjumlah 36 (64,3%) perawat memiliki tingkat konsentrasi cukup baik, sementara pada APD III 14 perawat (25,00%) memiliki tingkat konsentrasi cukup. Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan APD dengan tingkat konsentrasi kerja (p 0,000; r= -0,852).Kesimpulan: Penggunaan APD berhubungan dengan tingkat konsentrasi pera-wat. Semakin tinggi level penggunaan APD maka tingkat konsentrasi pada pera-wat ruang isoler semakin menurun.
Readiness of Interprofessional Education on Maternal Health of Medical and Dental Students: A Mixed-Methods Study Faizin, Chamim; Fahreza, Erwin Ulinnuha
Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia: The Indonesian Journal of Medical Education Vol 13, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpki.82699

Abstract

Background: The high mortality rate and various health problems for maternal are of great concern in Indonesia. Oral and dental health of maternal receives less attention from both patients and health workers. The need for collaborative practices between doctors and dentists to optimize the health care of maternal. Interprofessional education is prepared to form medical and dental practitioners who are ready to interprofessional collaboration practice. Therefore, careful preparation is needed so that the learning process goes well and produces the desired results.This study aims to analyze the readiness of interprofessional education on maternal health among medical and dental students.Methods: This study was used mix methods. The cross-sectional quantitative method uses the questionnaire of readiness interprofessional learning scale (RIPLS) which has been modified and validated by Tyastuti (2014), containing 3 sub-scales. The qualitative method uses case studies with focus group discussions of student representatives.Results: There were 139 medical students and 49 dentistry students, both of whom had good readiness respectively 65,51 and 66,45 with a p value of 0,175. There was no significant difference in IPE readiness between the two. Good IPE readiness shows the development of teamwork, a good impression of IPE. However, there are problems that must be corrected such as bad attitudes and perceptions as well as problems in the field during home visits.Conclusion: Medical students and dental students have good readiness for maternal health of IPE, proven to give a good impression and establish teamwork. However, it still needs improvement to be even better.
Analysis of Risk Factors for Acute Myocardial Infarction Arlindyo, Muhammad Vieraldo Berly; Faizin, Chamim; Noviasari, Nina Anggraeni; Setiawan, Muhammad Riza
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Volume 10 No.2 November 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v10i2.18092

Abstract

Cardiovascular disease is the most common cause of death in the world. One part of cardiovascular disease is acute myocardial infarction. There are risk factors that have the potential such as age, gender, genetics, hypertension, smoking, dyslipidemia, and diabetes mellitus. This study aims to analyse the risk factors associated with acute myocardial infarction. This study was conducted in October 2023, using an analytical observational study type and cross-sectional design. This study used medical record data from AMI patients from June 2022 - June 2023. The study sample was respondents diagnosed with acute myocardial infarction at ROEMANI Hospital taken through total sampling. Inclusion was 60 and exclusion was 14 respondents. Data analysis uses the chi-square The results showed that those who had a significant relationship with the incidence of acute myocardial infarction included hypertension (p = 0.001), diabetes mellitus (p = 0.022), smoking (p = 0.045), and those who did not dyslipidemia (p=0.639). In conclusion, there is a significant relationship between hypertension, diabetes mellitus, and the incidence of acute myocardial infarction. At the same time, dyslipidemia does not have a significant relationship with the incidence of acute myocardial infarction.
Hubungan Antara Lama Menjalani Hemodialisis Dengan Kualitas Hidup Azzahra, Arsya; Anggraini, Merry Tiyas; Faizin, Chamim
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 10 (2024): Volume 11 Nomor 10
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i10.15799

Abstract

Hemodialisis merupakan terapi penatalaksanaan penyakit ginjal kronik tahap lanjut. Hemodialisis dipilih untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Proses terapi hemodialisis adalah terapi berkelanjutan yang dapat mempengaruhi aspek kehidupan misalnya gangguan intensif dan penyakit terkait sosial. Pasien yang telah lama umumnya telah beradaptasi maka dari itu kualitas hidup cenderung lebih baik. Tujuan dari penelitian membuktikan hubungan antara lama menjalani hemodialisi dengan kualitas hidup. Penelitian termasuk penelitian kuantitatif observasional analitik dengan desain cross-sectional dan teknik yaitu total sampling dengan sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi sebesar 71 responden. Instrumen penelitian yaitu kuisioner KDQOL-SF 36 serta menggunakan data rekam medik. Korelasi Rank Spearman dipilih guna analisis bivariat data yang terkumpul. Didapatkan Hasil 71 responden terkumpul dengan durasi lama menjalani hemodialisis 1 – 106 bulan. Serta kualitas hidup responden didapatkan hasil dengan rentang nilai skor 34-87. Uji bivariat korelasi Rank Spearman idapatkan hasil p-value < 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut.
Hubungan Pola Makan dan Status Gizi terhadap Kejadian Infark Miokard Akut Haptari, Nandya Riris; Faizin, Chamim; Noviasari, Nina Anggraeni
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 11 (2024): Volume 11 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i11.15673

Abstract

Prevelensi obesitas (katerogi IMT) pada penduduk dan dewasa dengan umur lebih dari 18 tahun di provinsi Jawa Tengah sebesar 27,50% dengan peningkatan tertinggi berada di Kota Magelang sebesar 38,14%. Faktor risiko penyakit infark miokard akut yaitu pola makan dan status gizi. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan pola makan dan status gizi terhadap kejadian infarkmiokard akut. Peneliti mempergunakan penelitian kuantitatif observasional analitik dengan desain cross sectional. Responden pada penelitian ini merupakan pasien infark miokard akut yang sedang menjalani pengobatan rawat jalan di Rumah Sakit Roemani Semarang pada bulan Juni 2022 sampai bulan Juni 2023. Jumlah sampel30 responden mempergunakan teknik total sampling. Penghimpunan data mempergunakan kuesioner food recall 1x 24 jam, pengukuran IMT, dan hasil rekam medis. Analisis hubungan dengan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh yaitu hasil uji univariate kebanyakan respondenberjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 60% dari responden, lansia 63%, sebagian responden Ibu Rumah Tangga 36,7%, kategorisasi pola makan lebih 36,7%, status gizi overweight 46,7%, Infark Miokard NSTEMI 73,3%. Hasil uji bivariat hubungan pola makan dengan infark miokard akut didapatkanpvalue = 0,030 (p<0,05), dan status gizi dengan infarkmiokard akut pvalue = 0,002 (p>0,05). Terdapat hubungan antara pola makan dan status gizi terhadap kejadian infark miokard akut.