Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Ethical Values in the Nursing Profession as Perceived by Head Nurses and Staff Nurses in Public Hospitals, Banda Aceh, Indonesia: A comparison Study Yullyzar, Yullyzar; Nasae, Tasanee; Chaowalit, Aranya
Nurse Media Journal of Nursing Vol 4, No 1 (2014): (JUNE 2014)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.731 KB) | DOI: 10.14710/nmjn.v4i1.6706

Abstract

Purpose: Identify the levels of importance of ethical values in the nursing profession as perceived by the head nurses and the staff nurses, and compare the levels of importance of ethical values in the nursing profession as perceived by head nurses and those as perceived by staff nurses in public hospitals, Banda Aceh, Indonesia.Methods: Data collected from79 head nurses and 280 staff nurses were analyzed by using descriptive statistics and Mann-Whitney U test.Results: The total mean score of the importance of ethical values in the nursing profession perceived by head nurses and staff nurses are at a high level. The top 3 mean scores of the importance of ethical values in the nursing profession perceived by head nurses included caring, autonomy, and confidentiality. Meanwhile, the top 3 mean scores of the importance of ethical values in the nursing profession perceived by staff nurses included caring, confidentiality, and non maleficence. The Mann-Whitney U test showed that head nurses perceived accountability as significantly statistically different from staff nurses. Conclusion: Although head nurses and staff nurses mostly perceived the importance of ethical values in the nursing profession at high levels, it is still need to promote some ethical values of head nurses and staff nurses.
PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA STROKE DENGAN HEMIPARESE DI RSUD H.A.SULTHAN DAENG RADJA BULUKUMBA Nurhidayah, Irfanita; Nismah, Nismah; Tombong, Andi Baso; Yullyzar, Yullyzar; Kasih, Laras Cyntia
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 4 No. 2 (2020): August 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.91 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v4i2.530

Abstract

Stroke merupakan gangguan suplai darah akibat pembuluh darah yang pecah maupun tersumbat dan merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Namun belum ada penelitian yang membahas secara kualitatif mengenai pengalaman keluarga dalam merawat anggota keluarga stroke dengan hemiparese. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman keluarga dalam merawat anggota keluarga stroke dengan hemiparese di RSUD H.A.Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif dengan desain fenomenologi.  Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 6 orang dengan kriteria keluarga yang memiliki anggota keluarga stroke dengan hemiparese. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam pada subjek terpilih (In-depth Interviews) dan uji analisis data yang digunakan adalah Tematik Analisis. Hasil analisis penelitian ditemukan empat tema yaitu: Tema 1: Respon Psikologis (Perasaan kaget dan cemas) (keterbatasan kehidupan sosial dan keikhlasan menjalani peran). Tema 2: Kepuasan merawat paisen (Keinginan untuk meningkatkan cara merawat pasien dan Hambatan yang mempengaruhi kepuasan dalam merawat pasien). Tema 3: Bentuk latihan atau intervensi untuk penderita stroke di rumah (Terapi obat dan Terapi komplementer). Tema 4: Dukungan total (Dukungan finansial, Dukungan pengobatan, dan Dukungan moril). Pengalaman keluarga dalam merawat pasien stroke menimbulkan perasaan cemas, sedih, keterbatasan kehidupan sosial serta beban finansial yang meingkat. Berdasarkan hal tersebut  itu keluarga  harus dilibatkan dalam rencana rehabilitasi untuk pasien stroke dan kesejahteraan mereka harus juga diberi perhatian secara memadai.
HUBUNGAN SUPERVISI TERHADAP PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Yullyzar, Yullyzar; Hadisah, Nurul; Nurhidayah, Irfanita
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 4 No. 2 (2020): August 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.219 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v4i2.532

Abstract

Salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan adalah pelaksanaan asuhan keperawatan harus sesuai dengan standar dimana dimulai dari pengkajian diagnose, pelaksanaan dan evaluasi disertai dengan dokumentasinya. Untuk meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan membutuhkan system manajerial keperawatan yang dapat mengarahkan perawat dalam menghasilkan asuhan keperaatan yang optimal dan berkualitas. Supervisi merupakan bagian dari fungsi pengarahan yang berperan untuk mempertahankan agar segala kegiatan yang telah terprogram dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan supervisi dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. Desain penelitian dengan cross sectional. Jumlah sampel 131 responden dengan tehnik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pelaksana supervisi (p-value = 0,002), sasaran supervisi (p-value = 0,004), frekuensi supervisi (p-value = 0,000), tujuan supervisi (p-value = 0,002) dan teknik supervisi (p-value = 0,000) dengan pelaksanaan asuhan keperawatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan supervisi (p-value = 0,000) dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. Untuk kepala ruangan untuk melakukan supervisi sesuai dengan standar secara teratur dan terjadwal.
ANALISIS BEBAN KERJA PERAWAT MENGGUNAKAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) POLI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Ismi, Sania Vauka; Rachmah, Rachmah; Yullyzar, Yullyzar; Kamil, Hajjul; Maurissa, Andara
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beban kerja perawat yang berlebihan akan menimbulkan gejala seperti kelelahan, tidak nyaman, cedera, kesalahan dalam melakukan tindakan dan produktivas akan menurun. Tujuan penelitian untuk mengetahui beban kerja perawat dengan menggunakan indikator workload indicators of staffing need (WISN). Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik analisa beban kerja yaitu time of motion. Time of motion bertujuan untuk menghitung standar waktu kegiatan secara lebih khusus terhadap populasi penelitian. Sampel adalah perawat yang bekerja di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala yang berjumlah 3 staf perawat dengan menggunakan teknik total sampling. Alat ukur yang digunakan berupa lembar observasi analisis beban kerja dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang diperlukan dalam melakukan kegiatan keperawatan langsung 4090 menit (54,9%), kegiatan tidak langsung 3090 menit (41,5%), kegiatan pribadi 321 menit (4,3%) dan kegiatan non produktif 150 menit (2,0%). Berdasarkan hasil analisa dengan mengunakan metode WISN diperoleh jumlah kebutuhan staf perawat yang bekerja di poliklinik rawat jalan sebanyak 5 staf perawat, tetapi untuk saat ini hanya 3 staf perawat yang bertugas dan dibutuhkan penambahan 2 staf perawat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi dalam penambahan jumlah staf perawat untuk meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit khususnya di poliklinik rawat jalan.
GAMBARAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI KOTA BANDA ACEH Suhaila, Fuja; Jannah, Noraliyatun; Mahdasari, Mayanti; Putra, Ardia; Yullyzar, Yullyzar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 4 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres kerja perawat dapat disebabkan oleh kelelahan karena jam kerja yang terlalu padat, beban kerja, tuntutan pekerjan yang banyak dan keluhan dari keluarga pasien. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan semangat kerja, prestasi kerja dan dapat meningatkan terjadinya resiko kesalahan intervensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres kerja perawat serta gambaran tingkat stres kerja berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir dan lama bekerja, dengan menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian adalah seluruh perawat diruang rawat inap RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh yang berjumlah 121 orang. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner ENSS (Expanded Nursing Stress Scale) untuk pengukuran tingkat stress kerja perawat. Dan menggunakan analisis univariat, dengan hasil yang menunjukan bahwa perawat dengan tingkat tingkat stres sedang (86%), stres kerja berdasarkan jenis kelamin mayoritas adalah perempuan (81,8%), berdasarkan pendidikan terkahir Diploma III (73,6%), dan diikuti berdasarkan lama bekerja 1-5 tahun (78,5%). Pihak Rumah Sakit khususnya bagian keperawatan agar dapat meminimalisir stres kerja perawat dengan mengatur strategi kerja, membantu menyelesaikan masalah perawat dalam tim kerja dan membantu perawat saat terjadinya diskriminasi.
Motivasi Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Aini, Nurul; Yullyzar, Yullyzar; Mahdarsari, Mayanti; Jannah, Noraliyatun; Mayasari, Putri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 4 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi dianggap penting bagi perawat dalam bekerja memberikan pelayanan perawatan yang berkualitas kepada pasien. Motivasi kerja pada perawat dapat ditingkatkan dengan menciptakan sejumlah kondisi yang mendorong semangat perawat mencapai kinerja kerja yang lebih tinggi dan mengurangi sejumlah kondisi yang menyebabkan ketidakpuasan pada perawat. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenis studi kasus ini adalah studi deskriptif dengan desaincross sectional study. Populasi pada kasus studi ini adalah 23 orang perawat dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang perawat yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Kuesioner telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dimana semua pertanyaan dinyatakan valid karena r hitung r tabel (0,361) dan instrumen dinyatakan memenuhi syarat atau reliabel. Data dianalisis dengan metode analisis univariat. Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa penerapan motivation factors dan hygiene factors untuk memotivasi perawat di ruang rawat inap RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tergolong baik (100%), namun perlu adanya kualifikasi untuk variabel prestasi, pengakuan, pekerjaan, pengawasan, dan jaminan kerja/rasa aman. Disarankan kepada pihak rumah sakit, kepala ruangan, dan perawat ruangan agar dapat lebih optimal dalam menciptakan lingkungan kerja yang dapat meningkatkan dan memelihara motivasi perawat dalam memberikan pelayanan perawatan yang baik dan berkualitas kepada pasien.
GAMBARAN PENJENJANGAN KARIR PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP MINA I RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN KOTA BANDA ACEH Mellida, Wella; Yullyzar, Yullyzar; Kamil, Hajjul; Jannah, Noraliyatun
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 4 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jenjang karir perawat adalah penerapan dari beberapa rencana karir yang telah ditetapkan. Kenyataannya, penerapan jenjang karir perawat dirumah sakit masih dilakukan berdasarkan kebutuhan.Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui gambaran umum penjenjangan karir perawat Klinis I, II, dan III di Ruang Rawat Inap Mina I . Studi ini menggunakan desain cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 26 orang perawat. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2017. Hasil yang didapatkan bahwa gambaran penjenjangan karir perawat di Ruang Mina 1 belum optimal yaitu sebanyak 10 perawat (38,46%) masih melakukan tugas diluar kewenangan klinisnya. Diharapkan kepada kepala bidang keperawatan dapat melakukan re-formating terhadap fungsi directing sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja menjadi lebih baik dan terarah dan diharapkan pula kepada kepala ruangan dapat meningkatkan responsibility serta konsisten terhadap regulasi yang ditetapkan.
Pengalaman kekerasan kerja pada perawat ruang rawat inap di rumah sakit Fadila, Cut Raisa; Rachmah, Rachmah; Mahdarsari, Mayanti; Yuswardi, Yuswardi; Yullyzar, Yullyzar
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 2 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i2.1394

Abstract

Latar belakang: Kekerasan kerja merupakan tindakan kekerasan fisik, verbal, psikologis, atau seksual yang terjadi di tempat kerja. Kekerasan kerja yang terjadi di sektor kesehatan mencapai 25% dari seluruh kekerasan di tempat kerja. Kekerasan ini dapat datang dari pasien, keluarga pasien, atau bahkan rekan kerja, yang menciptakan lingkungan kerja yang tidak aman dan berdampak buruk terhadap kesejahteraan fisik dan mental tenaga kesehatan. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengalaman kekerasan kerja pada perawat ruang rawat inap di rumah sakit. Metode: Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Workplace Violence Health Sector Language Version yang merujuk dari penulis Cut Kharissa kepada 24 perawat. Hasil: Hasil studi kasus menunjukkan bahwa 20,8% perawat mengalami kekerasan verbal dalam 12 bulan terakhir. Kekerasan verbal yang paling sering terjadi berupa penghinaan dan pelecehan verbal. Mayoritas insiden kekerasan tidak dilaporkan (95,8%). Tindakan yang diharapkan oleh perawat untuk mengurangi kekerasan meliputi pelatihan staf (29,2%) dan dukungan psikologis (29,2%). Kesimpulan: Studi ini menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan, dan dukungan manajemen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman. Rekomendasi: Studi kasus ini diharapkan adanya peningkatan sistem pelaporan insiden kekerasan yang sederhana dan mudah diakses oleh perawat serta terjaga kerahasiaannya agar memudahkan perawat dalam membuat pelaporan.
KESIAPSIAGAAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI BENCANA DI RUANG RAWAT INAP RSUDZA BANDA ACEH Riska, Nanda; Rachmah, Rachmah; Mahdarsari, Mayanti; Jannah, Noraliyatun; Yullyzar, Yullyzar
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4414

Abstract

Dalam situasi bencana, rumah sakit berperan sebagai tempat utama untuk penanganan korban, sehingga rumah sakit perlu melakukan persiapan yang memadai. Perawat yang bekerja di area yang rentan terhadap bencana harus memiliki tingkat kesiapsiagaan yang memadai. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin adalah rumah sakit pemerintah tipe A yang berperan sebagai pusat rujukan di Aceh. Oleh karena itu, RSUDZA sangat penting dan tepat dalam upaya penanggulangan bencana. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif, yang menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat rawat inap sebanyak 32 orang. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dalam kesiapan penanggulangan bencana oleh Hidayati (2008) yang telah dikembangkan oleh penulis. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa gambaran kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 81,3% dan sebanyak 18,8% perawat memiiki kesiapsiagaan pada kategori sedang. Diharapkan bagi rumah sakit dapat mengadakan simulasi dan evaluasi berkala terkait dengan kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana
Enhancing Health Cadres' Competence in Identifying Community Health Problems Through the BagahTP.com Website in Cot Mancang, Aceh Besar Iskandar, Iskandar; Yullyzar, Yullyzar; Ardiansyah, Muhammad; Nafila, Maisya; Tauhida, Sarah; Haliza, Alfa
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 5, No 4 (2025): Abdira, Oktober
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v5i4.1073

Abstract

Limited healthcare personnel and low adoption of digital technology in rural areas have resulted in manual screening and health data recording processes. This condition affects the early detection of chronic and infectious diseases and reduces the accuracy of Posyandu data. This Community Service Program aimed to enhance the competence of health cadres in Cot Mancang Village, Aceh Besar District, through three main trainings is health cadre competency improvement, digital-based health services, and strengthening health education capacity. Evaluation was conducted using pre-test and post-test on six main variables: application understanding, chronic diseases, infectious diseases, cadre roles, digital data, and follow-up actions. Results showed an average score improvement of 6.2%, from 0.77 to 0.84, with the highest increase in the infectious disease variable (0.50 to 0.88). These findings demonstrate that BagahTP.com effectively supports cadres in screening, early detection, and accurate health data recording at the Posyandu level.