Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Seloko Adat Jambi: Kajian Struktur, Fungsi Pragmatik dan Fungsi Sosial Suhardianto ,; Yundi Fitrah
DIKBASTRA Vol. 1 No. 1 (2018): DIKBASTRA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : DIKBASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.236 KB)

Abstract

Abstrak ___________________________________________________________________ Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur Seloko Adat Jambi meliputi: rima, irama, larik, dan bait. Selanjutnya penelitian ini juga mendiskripsikan fungsi pragmatik dan fungsi sosial yang terkandung dalam seloko adat Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif-kualitatif. Data penelitian ini berupa kata-kata dan kalimat seloko adat Jambi. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks Seloko Adat Jambi yang terdapat dalam buku lembaga adat provinsi Jambi buku Jilid III Sastra Adat Jambi. Data yang dianalisis diuji keabsahan datanya dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan struktur seloko rima yang memiliki rima awal, tengah (dalam), dan akhir, Lariknya memiliki pola selarik atau sebagian larik. Kemudian untuk bait berisi satu larik, dua larik atau lebih dari empat larik. Seloko Adat Jambi dapat dilihat memiliki dua fungsi yakni yakni fungsi pragmatik dan fungsi sosial. Fungsi pragmatik pada seloko adat jambi meliputi fungsi informasional, fungsi ekspresif, fungsi direktif, fungsi estetis dan fungsi fatik. Sedangkan fungsi sosial meliputi peneguhan nilai agama, pengukuhan pranata budaya, acuan dasar hukum adat, nilai pendidikan dan hiburan Kata kunci: struktur, fungsi, seloko adat Abstract ___________________________________________________________________ This research aims to describe the structure of seloko adat jambi consist of rhyme, rhythm, array, and couplet. Then, this research also describe the pragmatic function and social function that contained in seloko adat Jambi. The method used in this research is descriptive qualitative. This research data is in the form of words and seloko adat jambi sentences. The data resources in this research come from seloko adat jambi which in jambi customary institution books Volume III. Validity of the data was analyzed by using triangulation techniques. The results of this research indicate that seloko structure rhyme has a beginning rhyme, middle (in), and the end. Array has a streak pattern or partial array. Then to the couplet contains one couplet, two or more than four couplet. Seloko adat Jambi can be seen to have two functions namely the pragmatic function and social function. Pragmatic functions in seloko adat jambi includes of informational function, expressive function, directive function, aesthetic function and the fatigue function. While social functions include the affirmation of religious values, strengthening of cultural institutions, customary law basic reference, educational and entertainment value. Key words: structure, function, seloko adat Jambi
Pengaruh Penerapan Metode PBL Terhadap Kemampuan Menulis Teks Tanggapan Kritis Mahasiswa Politeknik Jambi Gustina Anggraini; Eko Kuntarto; Yundi Fitrah
DIKBASTRA Vol. 1 No. 2 (2018): DIKBASTRA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : DIKBASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana pengaruh penerapan metode PBL terhadap kemampuan menulis teks tanggapan kritis terhadap mahasiswa Politeknik Jambi. Desain dan pendekatan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian quasi eksperimen. teknik analisis data menggunakan metode statistik yaitu dilakukan dengan menguraikan kondisi kemampuan siswa dalam menulis teks tanggapan kritis. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 22. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan terhadap penerapan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan menulis teks tanggapan kritis. Kata kunci: metode, PBL, menulis, teks, kritis
KAJIAN SENI ISLAM ARSITEKTUR DAN RAGAM HIAS MESJID KUNO DI DATARAN TINGGI JAMBI: SUATU KAJIAN ARKEOLOGI ISLAM DALAM UPAYA MELESTARIKAN DAN MENGEMBANGKAN ISLAM MELAYU JAMBI. Asyhadi Mufsi Sadzali; Yundi Fitrah
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 02 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.372 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i02.5813

Abstract

Islam adalah agama yang sangat tegas dalam akidah, kesesuaian Tuhan (Tauhid) serta ibadat. Tetapi dalam masalah-masalah kemasyarakatan (mu’amalat), Islam bersikap akomodatif. Demikiannlah terhadap hukum adat, misalnya Islam dapat menerima sepanjang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah dasar. Dalam sejarah Islam, hal di atas bisa dilihat misalnya dalam perkembangan komunitas Muslim di wilayah Indonesia yang mulai tumbuh dari kantung-kantung pemukiman berskala kecil. Pada masa-masa awal perkembangannya, proses Islamisasi ditandai dengan konversi keislaman para penguasa di wilayah pesisir atau kota pelabuhan, yang kemudian disusul peran mereka sebagai pelindung dan pengembangan pusat-pusat penyiaran agama Islam di wilayah masing-masing. Indonesia sebagai suatu negara dengan beragam suku bangsa, tentulah mempunyai beraneka ragam bentuk arsitektur mesjid kuno yang apabila dijumlahkan secara keseluruhan kurang lebih sama banyak dengan jumlah kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Satu sama lain memiliki ragam bentuk, ornament yang berbeda-beda, namun diantaraya terkadang terdapat juga kesamaan. Ciri khas yang menjadi persamaan ini bisa kita lihat pada bagian umpak, lantai yang ditinggikan, atap berkemucak dengan bubungan pada atap yang dipanjangkan. Melalui penelitian ini, keberagaman arsitektur masjid kuno di wilayah dataran tinggi Jambi akan diungkap dengan metode arkeologi, ang lebih sepsifik arsitektur arkeologi. Adapun permasalahan yang dicoba diungkap meliputi, bagiamana ragam bentuk arsitketur, bagaiamana ragam hias dan ornament, bagaimana pola tata ruang,dan pemaknaan dibalik motif dan tataruang masjid. Hasil akumulasi analysis data, akan mampu menjawab nilai-nilai penting dan kearifan lokal masyarakat dataran tinggi kerinci dalam hal seni arsitektur islam.
FALSIFIKASI SEBAGAI PEDOMAN MEMAHAMI INFORMASI DI MEDIA SOSIAL SECARA OBJEKTIF Yogi Irdes Putra; Yundi Fitrah; Ade Kusmana
Jurnal Inovasi Pendidikan dan Teknologi Informasi (JIPTI) Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Inovasi Pendidikan dan Teknologi Informasi (JIPTI)
Publisher : Program Studi Teknologi Informasi, Universitas Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/pti.v4i2.1515

Abstract

Abstract This research aims to explain prevention efforts for social media users to avoid confirming information and the dangers of fake news. This research uses qualitative research methods and literature studies which are based on the philosophy of Karl R Popper's falsification theory. The results of this research found that Popper's ideas were ideas that really avoided the truth of something. Objective and rational assessments are carried out when reading information on social media by paying attention to the truth and the purpose of the information presented. The research recommendation is that all social media users think critically and rationally in responding to information in cyberspace. Keywords: Falsification; Information; Social Media; Objective.
Aspects of The Character Binta’s Personality in The Novel Kata by Rintik Sedu: Sigmund Freud’s Psycoanalytic Study Eva Yulianti; Yundi Fitrah; Nurfadilah
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v6i1.5772

Abstract

This research aims to describe the personality aspects of the character Binta in the novel Kata by Rintik Sedu which includes Id, Ego, Superego. The formulation of the problem in this research is what aspects of the character Binta's personality in the novel Kata by Rintik Sedu include Id, Ego, Superego. This research uses qualitative methods and descriptive research. The data source for this research is the novel Kata by Rintik Sedu. The data in this research is in the form of the behavior or actions of the character Binta as depicted in dialogue or narration in the novel Kata by Rintik Sedu. The results of the research show that in the novel Kata by Rintik Sedu there is a personality structure of the character Binta which is viewed from the psychoanalytic aspect of Sigmund Freud. These personality aspects can be classified into three, namely: id, ego, and superego. The novel Kata by Rintik Sedu can be used as a breakthrough as an alternative teaching material which aims to improve students' ability to appreciate in analyzing the psychology of story characters from a literary work.
NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL LANTAK LA KARYA BERI HANNA Amelia Fitriani; Yundi Fitrah; Nurfadilah Nurfadilah
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v13i2.11595

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai moral dalam novel Lantak La Karya Beri Hanna. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah nilai-nilai moral apa saja yang terdapat dalam Novel Lantak La Karya Beri Hanna. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah buku novel Lantak La Karya Beri Hanna. Data dalam penelitian ini didapat dari kata-kata, frasa, dan klausa. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik pustaka. Hasil penelitian ini adalah (1) nilai moral yang terkandung dalam hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri, (2) nilai moral yang terkandung dalam hubungan manusia dengan sesama manusia, (3) nilai moral yang terkandung dalam hubungan antara manusia dengan alam semesta, dan (4) nilai moral yang terkandung pada hubungan antara manusia dengan tuhan. Novel Lantak La Karya Beri Hanna dapat dijadikan terobosan sebagai materi pengajaran alternatif yang memiliki tujuan untuk memberikan bantuan kepada peserta didik dalam meningkatkan kemampuan dalam mengeksplorasi, mengidentifikasi, serta memahami nilai-nilai moral yang ada pada novel. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai sumber rujukan atau pedoman bagi peneliti lain yang ingin meneliti pada penelitian yang sama dengan kajian yang sama pula atau dengan kajian yang berbeda serta dapat dijadikan referensi bacaan yang akan membantu mereka dalam pemahaman dan penafsiran nilainilai moral yang relevan pada siatusi kehidupan sehari-hari.Kata kunci: nilai moral, novel
ASPEK REALISME MAGIS DALAM NOVEL SEWU DINO KARYA SIMPLEMAN Yessy Priska Wulandari; Yundi Fitrah; Liza Septa Wilyanti
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 2 No. 1 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v2i1.2615

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan narasi yang mengandung realisme magis dalam novel Sewu Dino karya Simpleman menggunakan kajian realisme magis Faris yang terdiri dari 1) the irreducible element (elemen tak tereduksi), 2) phenomenal world (dunia fenomenal), 3) unsettling doubts (gangguan yang mengganggu), 4) merging realms (penggabungan alam), 5) disruption of time, space, and identity (gangguan pada waktu, ruang, dan identitas). Data yang diperoleh berupa kata, frasa, kalimat, ungkapan, maupun paragraf yang mengandung realisme magis. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Sewu Dino Karya Simpleman. Metode pada penelitian, yakni deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan. Hasil penelitian Aspek Realisme Magis novel Sewu Dino karya Simpleman menunjukkan terdapat keseluruhan 35 data yang terdiri data 12 data elemen tak tereduksi, 5 data dunia fenomenal, 9 data keraguan tak terselesaikan, 2 data penyatuan dua dunia dan 7 data gangguan pada waktu, ruang, dan identitas. Kesimpulan penelitian ini, bahwa novel Sewu Dino dengan menggunakan kajian realisme magis Wendy B. Faris berkaitan dengan unsur-unsur magis atau mistis. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran objek, tokoh, dan peristiwa yang bersifat magis, seperti santet, makhluk gaib dan kekuatan mistis. Dunia dalam novel ini dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan suasana yang misterius dan ajaib, dimana peristiwa-peristiwa magis pada novel Sewu Dino memiliki dominasi yang cukup kuat dibandingkan dengan realitas atau kehidupan sehari-hari.
TEORI BACON DAN MILL DALAM KAJIAN ILMU APRESIASI SASTRA INDONESIA murti, Sri Murti; Yundi Fitrah; Akmal; Maizar Karim
Kajian Sastra Nusantara Linggau Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Kastral
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55526/kastral.v4i2.768

Abstract

Facon menghasilkan data empiris hanya dapat membantu untuk sampai pada hasil deduktif yang benar-benar diketahui, sehingga memungkinkan pengetahuan berkembang dan teori-teori baru muncul. Metode logis harus diganti dengan induksi modern untuk memperoleh kebenaran ilmiah yang konkrit, praktis, dan logis mensistematisasikan prosedur ilmiah dan menghasilkan manfaat positif bagi umat manusia. Bacon berhasil menyebarkan metode induksinya sendiri, sehingga Bacon dikenal sebagai bapak filsafat modern. Kritiknya terhadap logika Aristoteles tradisional melahirkan teori logika modern. Pengaruh induksi yang diperkenalkan bernyanyi francis Bacon dapat memberikan donasi krusial pada metode berpikir yg menggantikan kesimpulan serta singgasananya. Penggunaan metode logika deduktif yang berlebihan dalam jangka panjang akan menyebabkan kematian sains, tidak mampu menaklukkan alam untuk membantu manusia bertahan hidup. Dengan demikian, tidak akan ada penemuan baru, karena nalar akan kembali menjadi nalar. Silogisme hanyalah pengulangan. Selain itu mengenai teori keilmuan John Stuarts Mill banyak akademisi menghadapi tantangan ketika menguraikan konsep atau filosofi dari tokoh-tokoh terkemuka, yang mengarah pada kebutuhan akan penjelasan yang lebih mendalam. Oleh karena itu, dalam menjelaskan gagasan John Stuart Mill tentang utilitarianisme, eksplorasi yang komprehensif akan dilakukan untuk memfasilitasi pemahaman yang lebih mudah diakses tentang kerangka kerja konseptual Mill. Mill memulai proses ini dengan memperkenalkan konsep baru yang dikenal sebagai "prinsip kegunaan", seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Prinsip ini menyatakan bahwa tindakan-tindakan secara moral adalah bajik dan adil jika mereka berkontribusi pada tujuan menyeluruh untuk memajukan keadilan, sebaliknya dianggap tercela secara moral jika mereka selaras dengan tujuan-tujuan yang jahat.
Lambang Lalu Lintas (Kajian Ontologis, Epistimologi,Dan Aksiologi) Angga Warda Prasakti; Gatot Hadi Waluyo; Yundi Fitrah
JURNAL YURIDIS UNAJA Vol. 6 No. 2 (2023): JURNAL YURIDIS UNAJA
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35141/jyu.v6i2.968

Abstract

Penggunaan rambu atau lambang lalu lintas menjadi aturan wajib yang perlu dipahami dan ditaati oleh setiap Masyarakat,baik itu Masyarakat Indonesia maupun dunia, tetapi tidak semua Masyarakat mampu memahami setiap makna dan maksud yang terkandung di dalam rambu lalu lintas, maka perlu pengkajian lebih tentang penafsiran arti pada rambu lalu lintas, cara yang digunakan untuk mengkaji hal tersebut adalah dengan pemahaman secara ontologi yang bertujuan melihat keberadaan rambu lalu lintas, epistimologi mengkaji cara pengaplikasian rambu lalintas dan yang terakhir menggunakan kajian aksiologi yang melihat nilai dan manfaat rambu lalu lintas. penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi Pustaka. Penelitian ini mengungkapkan arti dari setiap rambu lalu lintas, manfaat dan nilai yang bisa diberikan kepada Masyarakat. Aspek tersebut dikaji melalui perspektif ontologi yang memahami bahwa rambu lalu lintas tersebut berbeda dengan rambu atau norma yang lain dalam kehidupan bermasyarakat, epistimologi memahami cara pembuatan rambu lalu lintas serta cara penggunaanya di lapangan dan aksiologi memahami manfaat yang diberikaan oleh rambu lalu lintas, baik itu manfaat kenyamanan maupun keamanan yang diberikan oleh rambu lalu lintas tersebut.
TEORI BACON DAN MILL DALAM KAJIAN ILMU APRESIASI SASTRA INDONESIA murti, Sri Murti; Yundi Fitrah; Akmal; Maizar Karim
Kajian Sastra Nusantara Linggau ( KASTRAL) Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Kastral
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55526/kastral.v4i2.768

Abstract

Facon menghasilkan data empiris hanya dapat membantu untuk sampai pada hasil deduktif yang benar-benar diketahui, sehingga memungkinkan pengetahuan berkembang dan teori-teori baru muncul. Metode logis harus diganti dengan induksi modern untuk memperoleh kebenaran ilmiah yang konkrit, praktis, dan logis mensistematisasikan prosedur ilmiah dan menghasilkan manfaat positif bagi umat manusia. Bacon berhasil menyebarkan metode induksinya sendiri, sehingga Bacon dikenal sebagai bapak filsafat modern. Kritiknya terhadap logika Aristoteles tradisional melahirkan teori logika modern. Pengaruh induksi yang diperkenalkan bernyanyi francis Bacon dapat memberikan donasi krusial pada metode berpikir yg menggantikan kesimpulan serta singgasananya. Penggunaan metode logika deduktif yang berlebihan dalam jangka panjang akan menyebabkan kematian sains, tidak mampu menaklukkan alam untuk membantu manusia bertahan hidup. Dengan demikian, tidak akan ada penemuan baru, karena nalar akan kembali menjadi nalar. Silogisme hanyalah pengulangan. Selain itu mengenai teori keilmuan John Stuarts Mill banyak akademisi menghadapi tantangan ketika menguraikan konsep atau filosofi dari tokoh-tokoh terkemuka, yang mengarah pada kebutuhan akan penjelasan yang lebih mendalam. Oleh karena itu, dalam menjelaskan gagasan John Stuart Mill tentang utilitarianisme, eksplorasi yang komprehensif akan dilakukan untuk memfasilitasi pemahaman yang lebih mudah diakses tentang kerangka kerja konseptual Mill. Mill memulai proses ini dengan memperkenalkan konsep baru yang dikenal sebagai "prinsip kegunaan", seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Prinsip ini menyatakan bahwa tindakan-tindakan secara moral adalah bajik dan adil jika mereka berkontribusi pada tujuan menyeluruh untuk memajukan keadilan, sebaliknya dianggap tercela secara moral jika mereka selaras dengan tujuan-tujuan yang jahat.