Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Sifat Fisikokimiawi Selulosa Produksi Isolat Bakteri Gluconacetobacter xylinus KRE-65 pada Metode Fermentasi Berbeda Sarkono Sarkono; Sukarti Moeljopawiro; Bambang Setiaji; Langkah Sembiring
agriTECH Vol 35, No 4 (2015)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.464 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9327

Abstract

Physicochemical properties of cellulose produced by local bacterial strain Gluconacetobacter xylinus KRE-65 by static and agitated fermentation methods was studied. Cellulose production by G. xylinus KRE-65 was carried out in coconut base medium with static and agitated fermentation methods. The dry weight, morphological and physicochemical properties of bacterial cellulose were compared based on SEM, XRD and FTIR analyses. The results showed that the G. xylinus KRE 65 in the static fermentation produced cellulose higher than agitated fermentation. Static fermentation method produced bacterial cellulose in the sheets form, while agitated fermentation produced fragmented cellulose with predominantly spherical shape. The observation of the surface structure of bacterial cellulose by SEM showed that the static fermentation method generated woven densely cellulose microfibrils, while agitated fermentation significantly changed the surface structure, namely woven microfibrils become more loose with formed larger and higher number of pores. The degree of crystallinity of bacterial cellulose by XRD analysis in static fermentation was 91%, agitated fermentation at 100 rpm was 73% and agitated fermentation at 150 rpm was 72%. FTIR spectra indicated that the pellicles produced by G. xylinus KRE 65 with static and agitated fermentation were found as cellulose. Cellulose produced from both fermentation methods showed different physicochemical properties, therefore they can be applied for different purposes in accordingly.ABSTRAKSifat fisikokimiawi selulosa yang dihasilkan oleh strain lokal bakteri Gluconacetobacter xylinus KRE-65 dengan metode fermentasi statis dan agitatif telah diteliti. Produksi selulosa oleh G. xylinus KRE-65 dilakukan dalam media dasar air kelapa dengan metode fermentasi statis dan agitatif. Selulosa yang dihasilkan selanjutnya dibandingkan berat kering, bentuk morfologi dan sifat fisikokimiawinya menggunakan metode SEM, XRD dan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa G. xylinus KRE 65 menghasilkan selulosa lebih tinggi pada metode fermentasi statis dibandingkan fermentasi agitatif. Metode fermentasi statis menghasilkan selulosa bakteri yang berbentuk lembaran sedangkan fermentasi agitatif menghasilkan selulosa yang terpecah-pecah dengan bentuk dominan bulat. Pengamatan struktur permukaan selulosa bakteri dengan SEM memperlihatkan bahwa metode fermentasi statis menghasilkan selulosa dengan anyaman mikrofibril yang padat, sedangkan fermentasi agitatif menyebabkan terjadinya perubahan struktur permukaan yaitu melonggarnya anyaman mikrofibril dan terbentuknya pori-pori yang lebih besar dan lebih banyak. Derajat kristalinitas selulosa bakteri dengan analisis XRD pada metode fermentasi statis sebesar 91%, fermentasi agitatif 100 rpm sebesar 73% dan fermentasi 150 rpm sebesar 72%. Spektra FTIR mengindikasikan bahwa pelikel yang dihasilkan oleh G. xylinus KRE 65 pada kedua metode fermentasi tersebut merupakan selulosa. Selulosa yang dihasilkan dari fermentasi statis dan agitatif mempunyai sifat fisikokimiawi yang berbeda sehingga dapat diterapkan dalam aplikasi yang berbeda sesuai dengan sifat fisikokimiawi yang dibutuhkan.
OPTIMASI KONDISI FERMENTASI UNTUK PRODUKSI SELULOSA BAKTERI OLEH STRAIN SLK-1 DALAM MEDIA DASAR AIR KELAPA (Optimization Of Fermentation Conditions For The Production Of Bacterial Cellulose By Slk-1 Strain In Coconut Water Based Medium) Sarkono Sarkono; Sukarti Moeljopawiro; Bambang Setiaji; Langkah Sembiring
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Tujuan penelitian ini adalah mengoptimasi kondisi fermentasi terbaik strain Bakteri Asam Asetat penghasil selulosa yaitu isolat SLK-1.  Strain ini diisolasi dari buah salak pada penelitian sebelumnya.  Hasil optimasi menunjukkan bahwa kondisi fermentasi optimum untuk pertumbuhan dan produksi selulosa pada isolat SLK-1  dicapai dengan sumber karbon gula pasir, sumber nitrogen ammonium sulfat, pH 7, suhu inkubasi 25°C dan metode fermentasi statis. Karakter struktur permukaan selulosa hasil fermentasi isolat SLK-1 dipengaruhi oleh metode fermentasi yang digunakan.  Metode fermentasi goyangan berpengaruh menurunkan produksi selulosa pada  isolat SLK-1 dan merubah struktur permukaan yaitu susunan mikrofibril lebih renggang dan membentuk gelembung.   Kata Kunci: bakteri asam asetat, optimasi, fermentasi, selulosa bakteri, penggoyangan
UJI KEBERADAAN DAN VIABILITAS SEL Lactobacillus bulgaricus PADA PEMBUATAN VCO FERMENTASI YANG BERFUNGSI PROBIOTIK Sarkono S a r k on o; Nur Indah Julisaniah
Jurnal Pijar Mipa Vol. 5 No. 1 (2010): MARET
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.639 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v5i1.160

Abstract

Abstrak: Salah satu upaya pengembangan produk kelapa adalah pembuatan minyak kelapa murni atau biasa disebut Virgin coconut oil (VCO). Selain dengan proses sentrifugasi, VCO juga dapat dibuat dengan bantuan mikrobia khususnya bakteri. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan VCO dengan  metode fermentasi mengggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri L. bulgaricus dapat digunakan sebagai salah satu alternatif  dalam pembuatan VCO dengan cara fermentasi. Setelah proses fermentasi, sel bakteri L. bulgaricus lebih banyak berada pada lapisan blondo, diikuti lapisan air dan lapisan minyak.  Sedangkan berdasarkan uji viabilitas selama penyimpanan, jumlah sel L. bulgaricus terus mengalami penurunan jumlah sel hidup selama penyimpanan. Waktu penyimpanan maksimal dimana masih terdapat sel L. bulgaricus pada VCO adalah 24 hari.Kata kunci : VCO, Lactobacillus bulgaricus, Viabilitas. Abstract: An effort of coconut product development is making the pure coconut oil or so-called Virgin Coconut Oil (VCO). Besides of centrifugation process, VCO can be also made by biological process, especially using bacteria. Bacterial fermentation method with Lactobacillus bulgaricus was performed to produce VCO. The results showed that the bacterium L. bulgaricus can be used as an alternative in producing VCO by way of fermentation. After the fermentation process, bacterial cells L. bulgaricus mostly present at blondo layer, followed by a layer of water and oil layers. Meanwhile, based on testing the viability during storage, the number of cell L Bulgaricus been steadily declining number of living cells during storage. The maximum storage time for L. bulgaricus on the VCO is 24 days. Keywords: VCO, Lactobacillus bulgaricus, Viability.
PEMBUATAN DAN APLIKASI PUPUK ORGANIK BERBASIS MIKROBA DI DESA PENIMBUNG, GUNUNG SARI - LOMBOK BARAT Bambang Fajar Suryadi; Sarkono Sarkono; Faturrahman Faturrahman; Ernin Hidayati
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.7 KB) | DOI: 10.29303/jwd.v3i1.115

Abstract

Sampah organik adalah sampah yang paling banyak dihasilkan oleh aktivitas manusia, karenanya harus diolah sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan, serta dapat dimanfaatkan kembali. Salah satu bentuk pengolahan dan pemanfataannya adalah dengan mengubahnya mejadi pupuk organik yang prosesnya dibantu oleh mikroba bakteri EM4®. Kegiatan pembuatan dan aplikasi pupuk organik berbasis mikroba rencananya akan dilaksanakan di Desa Penimbung, Lingsar - Lombok Barat. Kegiatan dan monitoring akan dilaksanakan selama 6 bulan (Mei s/d Oktober 2020). Kegiatan ini akan melibatkan beberapa dosen dan mahasiswa dari PS Biologi, FMIPA - UNRAM, serta pemuda karang taruna bersama warga Desa Penimbung, Lingsar - Lombok Barat. Kegiatan akan diisi dengan pelatihan pembuatan dan aplikasi pupuk kompos dan pupuk cair dari sisa makanan berbasis mikroba bakteri (EM4®). Pupuk yang sudah dibuat nantinya akan diaplikasikan pada tanaman kebun/pekarangan, menggantikan pupuk komersial.
Pemanfaatan Limbah Cair Pengolahan Tahu Untuk Pembuatan Nata De Soya Di Kelurahan Kekalik Jaya Kota Mataram Sarkono Sarkono; Aida Muspiah; Ahmad Jupri; Immy Suci Rohyani; Islamul Hadi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.5 KB)

Abstract

Pengolahan kedelai menjadi tahu menghasilkan limbah padat dan cair. Limbah cair tahu secara kimia merupakan bahan yang mempunyai komposisi nutrisi yang baik sehingga dapat didaur ulang untuk menghasilkan produk lain yang bermanfaat. Salah satu teknologi pemanfaatan limbah cair tahu menjadi produk yang lebih menghasilkan dan sekaligus bermanfaat untuk mengurangi tingkat cemaran terhadap lingkungan perairan, yaitu pembuatan nata de soya yang berbahan dasar limbah cair tahu (whey tofu) sebagai medium tumbuh bagi bakteri asam asetat pembentuk nata Gluconacetobacter xylinus. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada kelompok pengrajin tahu di Kelurahan Kekalik Jaya Kota Mataram mengenai dampak pembuangan sampah organik bagi lingkungan perairan. Selanjutnya kegiatan pengabdian ini juga bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan kepada pengrajin tahu mengenai teknologi pembuatan produk nata de soya dengan memanfaatkan limbah cair tahu (whey) sebagai medium dasar. Kegiatan ini terdiri dari 3 tahapan yaitu : penyuluhan mengenai dampak limbah pengolahan tahu terhadap lingkungan perairan dan kesehatan masyarakat, penyuluhan mengenai cara memanfaatkan limbah cair tahu untuk pembuatan nata de soya dan praktek pembuatan nata de soya dari limbah cair tahu. Sasaran kegiatan ini adalah para pengrajin tahu yang ada di Kelurahan Kekalik Jaya Kota Mataram. Kegiatan pengabdian ini telah terlaksana dengan baik dengan dihadiri oleh 25 orang perajin tahu sebagai peserta, selain dihadiri oleh lurah dan PPL yang membina kelompok perajin tahu di Kelurahan Kekalik Jaya. Peserta antusias mengikuti kegiatan sampai selesai dan menghendaki kegiatan ini ada tindak lanjutnya agar perserta betul-betul menguasai cara memproduksi nata de soya dari limbah cair pengolahan tahu.
PEMANFAATAN TANAMAN PEKARANGAN DI DESA PENIMBUNG, LOMBOK BARAT, SEBAGAI SALAH SATU BAHAN MAKANAN OLAHAN YANG DAPAT MEMPERBAIKI GIZI KELUARGA Galuh Tresnani; Islamul Hadi; Yuliadi Zamroni; Sarkono Sarkono
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jwd.v4i2.126

Abstract

Stunting adalah suatu kondisi dimana balita atau anak-anak memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang kurangakibat gizi buruk, infeksi penyakit dan stimulasi fisik serta sosial yang kurang memadai. Desa Penimbung yang berada di Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu dari banyak desa di Pulau Lombok yang masih memiliki angka stunting sebesar 40%. Angka ini dapat diturunkan jika penduduk desa mampu memanfaatkan lahan pekarangan dan tanamannya dalam olahan makanan yang dapat meningkatkan gizi keluarga. Salah satu olahan makanan yang paling mudah adalah jajanan anak berupa roti isi dimana bahan isian dan pewarnanya merupakan hasil tanaman pekarangan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pelatihan kepada warga Desa Penimbung mengenai pengolahan pangan sehat bagi keluarga. Kegiatan pengabdian dilakukan dalam 3 tahapan yaitu tahap survey lokasi, penyuluhan dan pelatihan. Penyuluhan dan pelatihan diberikan kepada ibu-ibu PKK dan wanita kelompok tani Desa Penimbung. Hasil dari kegiatan pengabdian ini berupa lahan pekarangan contoh yang telah ditanami dengan tanaman bermanfaat dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam pembuatan pasta ubi serta roti dengan bahan pewarna alami.
Kajian bakteri proteolitik yang diisolasi dari tubuh lalat hijau (Chrysomya megacephala) Ernin Hidayati; Ika Nurhimaya; Nisful Mahdi; Sarkono Sarkono
Jurnal Biologi Udayana Vol 26 No 2 (2022): JURNAL BIOLOGI UDAYANA
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBIOUNUD.2022.v26.i02.p11

Abstract

Lalat hijau (Chrysomya megacephala) merupakan serangga yang memiliki peranan ekologis penting, salah satu diantaranya adalah sebagai dekomposer. Lalat hijau sering ditemukan berkerumun di sekitar makanan dan sampah yang mengandung protein tinggi. Hinggapnya lalat ini pada makanan perlu diwaspadai karena dapat mengakibatkan makanan lebih cepat rusak atau basi. Diduga bahwa bakteri yang ada pada tubuh lalat berperan dalam proses dekomposisi bahan makanan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bakteri proteolitik yang diisolasi dari tubuh lalat hijau. Sampel lalat hijau diambil dari tempat pembuangan sampah di Kebon Kongok, Lombok Barat, Indonesia. Sampel dimasukkan ke dalam Brain Heart Infusion Broth, selanjutnya bakteri yang terdapat pada tubuh lalat hijau diisolasi menggunakan Nutrient Agar. Aktivitas proteolitik isolat bakteri dideteksi dari terbentuknya zona bening pada medium Skim Milk Agar dengan metode totol dan difusi sumuran. Isolat bakteri kemudian dikarakterisasi melalui pengecatan Gram dan uji biokimia. Ditemukan sebanyak empat isolat bakteri proteolitik pada tubuh lalat hijau yaitu isolat LH1, LH2, LH3 dan LH4. Isolat LH2 menunjukkan aktivitas katalitik paling baik dengan rerata diameter zona bening sebesar 25,5 mm setelah inkubasi 48 jam pada suhu 37oC. LH2 merupakan Gram negatif berbentuk batang rantai pendek, bersifat motil dan aerob. Bakteri ini mampu memanfaatkan beberapa jenis gula seperti arabinosa, sukrosa, maltosa, dan manitol, mampu mengoksidasi asam amino triptofan serta mampu mengubah urea menjadi amonia. Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa, LH2 berkontribusi dalam proses dekomposisi. Selain itu, LH2 juga berpotensi sebagai patogen.
PENDAYAGUNAAN LIMBAH GERGAJIAN KAYU SEBAGAI MEDIUM BUDIDAYA JAMUR TIRAM PADA KELOMPOK PEMUDA TANI DI DESA PENIMBUNG LOMBOK BARAT Jurnal Pepadu; Sarkono Sarkono; Ernin Hidayati; Bambang Fajar Suryadi; Faturrahman Faturrahman
Jurnal Pepadu Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i2.2284

Abstract

Masyarakat Desa Penimbung sebagian besar berprofesi sebagai petani, buruh tani dan peternak. Namun demikian di desa ini juga banyak terdapat usaha pengolahan kayu yang menghasilkan produk samping berupa limbah gergajian kayu yang jumlahnya dari hari ke hari semakin bertambah banyak dan menimbulkan permasalahan lingkungan. Di sisi lain, masyarakat Desa Penimbung belum memiliki alternatif solusi untuk menangani permasalahan banyaknya limbah gergajian kayu yang ada di wilayah mereka. Tim pengabdian Prodi biologi FMIPA Universitas Mataram menawarkan alternatif solusi dengan teknologi sederhana untuk memanfaatkan limbah gergajian kayu menjadi produk yang bernilai ekonomi yakni sebagai medium budidaya jamur Tiram Putih. Mitra dari kegiatan ini adalah kelompok pemuda tani yang lebih mudah menerima alih teknologi menjadi kegiatan yang produktif. Kegiatan yang ditawarkan adalah berupa penyuluhan mengenai budidaya jamur tiram dengan memanfaatkan limbah gergajian kayu dan bimbingan praktek budidaya jamur tiram dari awal pembuatan media hingga pemanenan. Kegiatan yang bertahap ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman secara konsepsi dan membentuk ketrampilan dalam memanfaatkan limbah pengolahan kayu untuk medium budidaya jamur tiram. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 13 orang peserta dari kelompok pemuda tani yang ada di Desa Penimbung. Secara keseluruhan rangkaian kegiatan berjalan dengan baik dan peserta antusias mengikuti kegiatan sejak dari penyiapan bahan dan tempat, penyuluhan, hingga mempraktekkan kegiatan budidaya jamur tiram . Dengan adanya bekal teori sekaligus ketrampilan diharapkan kelompok pemuda tani yang menjadi mitra kegiatan pengabdian ini dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh secara mandiri untuk meningkatkan pendapatan keluarga di masa depan.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PEMUDA TANI DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR URIN SAPI PLUS AKAR SEREH DI DESA PENIMBUNG LOMBOK BARAT Jurnal Pepadu; Sarkono Sarkono; Ernin Hidayati; Bambang Fajar Suryadi; Galuh Trenani; Faturrahman Faturrahman
Jurnal Pepadu Vol 3 No 1 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v3i1.2311

Abstract

Desa Penimbung Kabupaten Lombok Barat berpotensi menjadi desa wisata karena merupakan jalur utama menuju bendungan PLTA Meninting. Salah satu spot wisata yang ingin diwujudkan adalah spot wisata edukasi berbasis pertanian organik dengan melibatkan petani milenial (pemuda tani). Permasalahan yang dihadapi pemuda tani di Desa Penimbung adalah kurangnya pengetahuan dan ketrampilan untuk mengembangkan sistem pertanian organik. Oleh karenanya perlu adanya transfer teknologi untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan pemuda tani di desa ini. Solusi yang ditawarkan untuk menjawab permasalahan ini adalah membekali pemuda tani dengan pengetahuan dan ketrampilan mengenai sistem pertanian organik, salah satunya dengan pelatihan pembuatan pupuk organic cair (POC) dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada di desa. Kegiatan yang ditawarkan adalah berupa penyuluhan dan bimbingan praktek pembuatan pupuk organik cair dari bahan dasar urin sapi plus akar sereh. Kegiatan dilakukan dalam beberapa tahap untuk membentuk pemahaman secara konsepsi dan ketrampilan dalam memanfaatkan limbah peternakan untuk membuat pupuk organik cair. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 16 orang peserta dari kelompok pemuda tani yang ada di Desa Penimbung. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan baik dan peserta antusias mengikuti kegiatan sejak dari penyiapan bahan dan tempat, penyuluhan, hingga mempraktekkan pembuatan pupuk organik cair dari urin sapi plus akar sereh. Dengan adanya bekal teori sekaligus ketrampilan diharapkan kelompok pemuda tani yang menjadi mitra kegiatan pengabdian ini dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh secara mandiri untuk kemajuan Desa Penimbung di masa depan.
Growth and Antibiotic Sensitivity Status of Bacillus spp. associated with Abalone (Haliotis asinina) as Probiotic Candidate Selection Faturrahman Faturrahman; Nurul Zulfa Fitriana; Sarkono Sarkono; Ernin Hidayati
Journal of Science and Science Education Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : Pascasarjana, Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jossed.v4i1.3089

Abstract

The use of probiotics is an innovation in an effort to increase production and fight pathogens in aquaculture cultivation environments. Probiotic candidate microorganisms are selected selectively to ensure that the probiotics used are safe and provide benefits for the host and the environment. This study aims to select probiotic candidates based on the aspects of growth and sensitivity to antibiotics from 4 isolates of Bacillus from abalone (Haliotis asinina). Growth observations were carried out by turbidimetric method using a spectrophotometer at a wavelength of 600 nm in SWC media, and antibiotic sensitivity was tested using Rifampicin, Gentamicin, Kanamycin, and Erythromycin antibiotics using the well-diffusion agar method. The growth analysis of isolates was described by a growth curve based on the OD value, and antibiotic susceptibility based on the diameter of the inhibition zone. The results showed that the growth of the four isolates of Bacillus spp. had a short lag phase, ranging from 1-2 hours, an exponential phase ranging from 15 hours to B. pumilus SLK1 and B. licheniformis SLK2 isolates, and 12 hours to B. coagulans CaK1 and B. coagulans CaK6 isolates. Antibiotic sensitivity showed that B. coagulans CaK1 isolates were sensitive to all the tested antibiotics, while B. pumilus SLK1 isolates, B. licheniformis SLK2, and B. coagulans CaK6 were only sensitive to Rifampicin and Gentamicin antibiotics. The ideal probiotic candidate is an isolate with good growth and does not have resistance properties, based on the results of this study CaK1 isolate has the potential as a probiotic candidate