Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGARUH SUHU MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP LAJU PEMANGSAAN DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) tuti puji lestari; eko dewantoro
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.565 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i1.923

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kisaran suhu media pemeliharaan yang optimal terhadap laju pemangsaan dan pertumbuhan larva ikan lele. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium basah Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak. Ikan uji yang digunakan adalah larva ikan lele dumbo ukuran 0.7 cm dipelihara dalam 12 akuarium ukuran 25x25x30 cm diisi air sebanyak 15 liter dengan kepadatan 5 ekor/liter. Perlakuan suhu yang dilakukan yaitu A= suhu 260C, B=280C, C=300C dan D=320C dengan 3 kali ulangan. Rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap. Larva diberi pakan nauply artemia menggunakan metode ad satiasi dengan frekuensi 5 kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan larva ikan lele dumbo dapat memangsaan plankton hingga mencapai 169 ind/jam, sehingga dapat menghasilkan laju pertumbuhan panjang dan bobot spesifik sebesar 22.69%/ hari dan 33.37%/hari pada suhu optimal berkisar antara 28.75 - 300C. Sehingga suhu yang optimal untuk meningkatkan laju pemangsan plankton dan pertumbuhan larva ikan lele berkisar antara 28.75-30oC
PENGGUNAAN EKSTRAK LENGKUAS (Alpinia galanga) UNTUK PENGOBATAN IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) YANG DIINFEKSI JAMUR Saprolegnia sp Edy Susanto; Inawaty Sidabalok; Eko Dewantoro
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.197 KB) | DOI: 10.29406/rya.v4i2.484

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak lengkuas untuk mengobati penyakit jamur pada ikan gurami yang disebabkan saprolegnia sp. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013, di Laboratorium  Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, 5 perlakuan dan 3 ulangan. Konsentrasi ekstrak lengkuas yang digunakan adalah 0 mg/L (kontrol), 25 mg/L,50 mg/L,75 mg/L, 100 mg/L. Parameter yang diamati meliputi tingkat kesembuhan ikan, SR ikan setelah diberi perlakuan dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukan ekstrak lengkuas dengan konsentrasi optimum 60 mg/L  menunjukkan hasil terbaikdalam menyembuhkan ikan gurami,dan konsentrasi optimum untuk tingkat kelangsungan hidup adalah 58,75 mg/L.Kata kunci: ekstrak lengkuas, pengobatan, gurami, Saprolegnia sp.
PENGARUH PENAMBAHAN BAKTERI NITRIFIKASI KE DALAM MEDIA BUDIDAYA TERHADAP KUALITAS AIR DAN PERFORMA HEMATOLOGI BENIH IKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldii) Eko Dewantoro; Rudi Alfian; Rachimi .; Rianta Prima Septian
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v10i1.3560

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bakteri nitrifikasi ke dalam media budidaya terhadap kualitas air dan peforma darah ikan tengadak. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulanggan, Sebagai perlakuan adalah konsentrasi konsorsium bakteri nitrifikasi 0,5 mL, 1,0 mL, 1,5 mL, dan 2,0 mL/L air yang ditambahakan setiap tiga hari sekali. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan bakteri nitrifikasi dapat mepertahankan sebagian besar kondisi kualitas air media pemeliharaan. Kualitas air selama penelitian seperti suhu, DO, pH berada pada kisaran optimal untuk kehidupan ikan. Nilai rata-rata total amonia nitrogen (TAN) juga berada pada kisaran yang dapat ditoleransi oleh ikan yaitu 2,50–3,67 mg/L, namun kadar nitrit sedikit lebih tinggi yaitu 0,70–0,80 mg/L berada di atas kisaran optimal bagi ikan. Penambahan bakteri nitrifikasi dengan konsentrasi yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap kadar hemoglobin, leukosit, hematokrit dan glukosa darah, namun perlakuan tersebut berpengaruh terhadap jumlah eritrosit ikan tengadak. Perlakuan konsentrasi bakteri nitrifikasi 1,0–2,0 mL/L media menghasilkan jumlah eritrosit yang lebih tinggi dibandingkan konsentrasi 0,5 mL/L. Kadar hemoglobin, leukosit dan hematokrit darah ikan tengadak berada pada kisaran normal ikan, sedangkan untuk jumlah eritrosit berada di bawah kisaran normal ikan. Pemberian bakteri nitrifikasi dengan konsentrasi 1,0–2,0 mL/L media dapat mempertahankan glukosa darah tetap berada pada kisaran normal. Pemberian bakteri nitrifikasi dengan konsentrasi 1,0 mL/L media merupakan konsentrasi yang terbaik terhadap peforma hematologi ikan tengadak terutama sel darah merah dan sudah dapat meningkatkan glukosa darah pada kisaran normal. Kata Kunci: Bakteri Nitrifikasi, Ikan Tengadak, Hematologi Ikan, Kualitas Air.
PENGARUH CACING SUTRA (Tubifex sp) DENGAN FREKUENSI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN TOMAN (Channa micropltes CV.) Eva Setiawati; Eko Dewantoro; Rachimi .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.737 KB) | DOI: 10.29406/rya.v2i2.269

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi dan efesiensi yang terbaik dalam pemberian pakan sehingga diketahui pertumbuhan yang optimal terhadap benih toman. Frekuensi yang berbeda dalam pemberian pakan memiliki pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan harian dan efisensi pakan terhadap benih toman. Frekuensi yang berbeda dalam pemberian pakan pada perlakuan D merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan pertumbuhan harian (2,02%) dan efesiensi pakan (11,94%) paling tinggi dari perlakuan lainnya.Kata Kunci: Toman, Pertumbuhan, Cacing Sutra
PERKEMBANGAN GONAD IKAN GUPPY (POECILIA RETICULATA) MELALUI INDUKSI HORMON OODEV DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Rodi Iskandar; Eko Dewantoro; Tuti Puji Lestari
Jurnal Borneo Akuatika Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v4i1.3924

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hormon oodev terhadap pematangan gonad dan frekuensi pemijahan  ikan guppy, rancangan yang  digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan hormon oodev yang berbeda yaitu , 0 mL/kg, 0,58 mL/kg, 1,16 mL/kg, dan 1,74 mL/kg pakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian hormon oodev dengan kosentrasi yang berbeda berpengaruh nyata p>0,05 terhadap waktu pematangan gonad, jumlah larva yang dihasilkan, dan frekuensi pemijahan dengan kosentrasi terbaik yaitu 1,74 mL/kg pakan dengan rata-rata waktu pematangan gonad 12.33 hari, rata-rata jumlah larva yang dihasilkan 75.00, dan frekuensi pemijahan terjadi 3 kali selama penelitian. Kata kunci: Ikan guppy, perkembangan gonad, hormon oodev.
IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA IKAN NAPOLEON (Cheilinus undulatus) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KERAMBA JARING TANCAP (KJT) PERAIRAN SEDANAU KABUPATEN NATUNA M Dian Purwantoro; Eko Dewantoro; EKo Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v3i2.3386

Abstract

ABSTRAKIkan napoleon merupakan salah satu komoditas akuakultur yang bernilai ekonomis tinggi, namun permasalahan dalam membudidayakannya adalah penyakit terutama yang disebabkan oleh ektoparasit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis-jenis ektoparasit yang menginfeksi ikan napoleon, di perairan Sedanau Kabupaten Natuna. Sampel ikan diambil dari empat satasiun yang mewakili empat lokasi karamba sebanyak  20 ekor setiap stasiun. Hasil pengamatan  menunjukkan adanya ektoparasit yang mengifeksi ikan napoleon yaitu dari jenis Alitropus typus, Attheyella sp., Diplectanum sp., Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., dan Nerocila. Prevalensi ektoparasit pada ikan napoleon yang paling tinggi dijumpai  pada Stasiun 4 yaitu sebesar 50%, setelah itu disusul Stasiun 1 dan Stasiun 3 dengan nilai prevaelnsi yang sama yaitu adalah 30%, dan prevalensi paling rendah dijumpai pada Stasiun 2 yaitu 25%. Untuk indeks dominansi, terdapat tiga stasiun yang memiliki nilai indeks dominansi mendekati 1, yaitu Stasiun 1, Stasiun 3, dan Stasiun 2, dengan nilai indeks dominansi adalah 0,6213 (Stasiun 1 dan 3), dan 0,5400 untuk Stasiun 2. Intensitas serangan ektoparasit terhadap ikan napoleon yang dibudidayakan di Sedanau adalah 1,70–2,17 individu/ekor ikan dengan intensitas serangan yang paling tinggi dijumpai pada Stasiun 1 dan 3, yaitu 2,17 individu/ekor ikan.Kata Kunci: Ektoparasit, prevalensi, dominasi, intensitas, ikan napoleon
Identifikasi Bakteri Edwardsiella tarda Yang Menginfeksi Ikan Lele (Clarias batrachus) Pada Beberapa Pembudidaya Ikan di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Indriasari .; Eko Dewantoro; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v2i1.1981

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serangan penyakit bakteri Edwardsiella tarda dan mengetahui prevelensi serangan Bakteri Edwardsiella tarda pada Ikan Lele, di beberapa lokasi pembudidaya ikan di Kecamatan Sungai raya Kabupaten Kubu Raya. Dalam penelitian ini menggunakan metode survey yaitu pengumpulan data yang dikumpulkan secara observasi, yakni melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti. Sehingga data-data tentang kejadian atau keadaan yang terjadi berdasarkan atas kenyataan yang ada. Data yang telah dikumpulkan diperkuat dari kutipan pustaka yang berhubungan dengan topik penelitian guna mendapatkan gambaran umum yang diperlukan Selama masa penelitian ditemukan jenis bakteri Edwardsiella tarda  menyerang ikan lele di Kecamatan Sungai Raya. Jumlah ikan yang terserang bakteri Edwardsiella tarda berdasarkan uji persumtif sebanyak 7 ekor dari 36 ekor sampel ikan lele yang diuji. Bagian tubuh yang di serang adalah pada bagian hati, ginjal dan insang ikan lele. Namun berdasarkan gejala klinis  bagian tubuh yang  diserang oleh bakteri tersebut adalah pada kulit tubuh bagian kepala, punggung dan dekat sirip dada  ikan lele. Tingkat prevelensi penyakit bakteri Edwardsiella tarda  pada pembudidaya ikan lele di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya adalah 25 % pada Stasiun I dan 16 % pada Stasiun II dan Stasiun III
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI PENGOBATAN IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii) YANG DIINFEKSI DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila . Hambali; Eko Dewantoro; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.983 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i2.1820

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia) dengan konsenterasi yang berbeda sebagai pengobatan ikan jelawat yang diinfeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila, rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap enam perlakuan dengan konsentrasi ekstrak daun mengkudu yang berbeda yaitu kontrol positif, kontrol negatip, 2,5 g/kg pakan, 5 g/kg pakan, 7,5 g/kg pakan, dan 10 g/kg pakan, setiap perlakuan memiliki tiga ulangan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan ekstrak daun mengkudu dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata p > 0,01 terhadap respon makan,perubahan bobot,gejala kelinis, organ dalam dan tingkat kelangsungan hidup ikan jelawat, dengan konsentrasi yang terbaik yaitu 5 g/kg pakan dengan rata-rata peningkatan bobot (1,99 g), rata-rata kelangsungan hidup (79,17%), proses penyembuhan gejala kelinis yang paling cepat, dan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan respon makan dan organ dalam ikan jelawat, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan ekstrak daun mengkudu dengan konsentrasi 5 g/kg pakan adalah konsentrasi yang terbaik.Kata kunci: Aeromonas hydrophila., ekstrak daun mengkudu, ikan jelawat.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN JAMBLANG (Sygygium Cumini) SEBAGAI PENGOBATAN IKAN TENGADAK (Barbonymusschwanenfeldii) YANG DIINFEKSI Aeromonas hydrophila Renopi .; Eko Dewantoro; Farida .
Jurnal Borneo Akuatika Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v3i1.2707

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan ekstrak daun jamblang (Sygygium cumini ) dengan konsentrasi yang berbeda sebagai pengobatan ikan tengadak yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila Rancangan yang di gunakan pada pada penelitian ini adalah rancangan acak dan tiga ulangan lima perlakuan sebagai perlakuan adalah  konsentrasi ekstrak daun jamblang yang berbeda yaitu kontrol negatip, kontrol positif ektrak daun jamblang 12,5 ml/kg pakan, 17,5 ml/kg pakan, 22,5 ml/kg pakan, variable yang di ambil adalah Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan ekstrak daun jamblang dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata P> 0,01 terhadap respon pakan, perubahan bobot, gejala kelin kelinis,organ dalam dan tingkat kelangsungan hidup ikan tengadak dengan konsentrasi yang terbaik yaitu 17,5 kg/pakan dengan rata rata peningkatan bobot (1,70 g),rata rata kelangsungan hidup (80,0) proses peneyembuhan gejala kelinis yang paling cepat, dan memberikan pengaruh positif positif terhadap peningkatan respon makan dan organ dalam ikan tengadak, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan ekstrak daun jamblang dengan konsentrasi 17,5 ml/pakan adalah konsentrasi yang terbaik.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI ANTI BAKTERI DALAM MENINGKATKAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) YANG DIINFEKSI Aeromonas hydrophila Salman Farisi; Eko Dewantoro; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v2i2.1985

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirih (Piper battle L.) pada pakan dengan konsenterasi yang berbeda sebagai anti bakteri dalam meningkatkan kelangsungan hidup ikan gurame (Osphronemus gourami) yang diinfeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila. Rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap enam perlakuan dengan konsentrasi ekstrak daun sirih yang berbeda yaitu kontrol positif, kontrol negatip, 0,2 g/100 g pakan, 0,4 g/100 g pakan, 0,6 g/ 100 g pakan, dan 0,8 g/100 g pakan, setiap perlakuan memiliki tiga ulangan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan ekstrak daun sirih dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata p > 0,01 terhadap respon makan, perubahan bobot, gejala kelinis, organ dalam dan tingkat kelangsungan hidup ikan gurame. Konsentrasi yang terbaik yaitu 0,6 g/kg pakan dengan rata-rata peningkatan bobot (2,92 g), rata-rata kelangsungan hidup (75,00%), proses penyembuhan gejala kelinis yang paling cepat, dan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan respon makan dan organ dalam ikan gurame.