Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Fenomena Kelompok Keagamaan Baru (Heresy) Dalam Islam Mukhtar Hadi
Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan Vol 2 No 02 (2017): Agama dan Multikulturalisme
Publisher : Pascasarjana IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.824 KB)

Abstract

Today religious social discourse is faced with the emergence of several denominations either reactualizing the old reborn groups or really new groups. This phenomenon is interesting to understand because the birth of these groups raises various problems in inter-religious and government relations. Another issue is related to the protection of minority rights that will continue to coincide with reactions that arise to new symptoms of religious expression or the phenomenon of this splinter flow. As far as observations can be made, there is a tendency for reactions to the emergence of new flows that have triggered communal conflicts in various regions. This study aims to determine the factors that encourage the birth and development of the Ittiba'al-Salaf group, to know the characteristics of the group Ittiba 'al-Salaf, and the to know the religious ideology of the group Ittiba' al-Salaf. Based on the process of collecting and analyzing the data, it is concluded that Ittiba 'al-Salaf is a group of variants of Jamaah Salafi who aspires to carry out life in the field of religion and society as exemplified by the generation of salaf, the generation after the death of the Prophet : sahabah, tabi'in, and tabi'ut tabi'in. This Jamaat demands the authenticity of Islamic teachings that are considered to have undergone changes and additions by Muslims. Thus this is a congregation with the spirit of purification of religious teachings or puritanism. Another factor is the response or resistance to the social life of Muslims who are considered more concerned with the way of life that is not based on Islamic teachings but instead imitate the ways of life of other people (tasyabbuh). Jamaat Ittiba 'al-Salaf is not a particular group of madzab or an organization. They call themselves true Muslims, those who hold true Islam according to the Sunnah of Prophet SAW, followers of manhaj nubuwwah and manhaj salaf. Ittiba 'al-Salaf religious beliefs are inseparable from puritanism, where their understanding of aqidah, worship and muamalah rests on the textual basis of Islamic shari'a that denies both tafsir and ta'wil based on rationality
KERJASAMA GURU KELAS DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN KARAKTER TOLERANSI DAN CINTA DAMAI PADA PESERTA DIDIK DI SDN GUNUNG TERANG TULANG BAWANG BARAT Zainal Abidin; Mukhtar Hadi; Ahmad Zumaro
Integrative Perspectives of Social and Science Journal Vol. 2 No. 03 Juni (2025): Integrative Perspectives of Social and Science Journal
Publisher : PT Wahana Global Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pendidikan karakter, khususnya nilai toleransi dan cinta damai, di tengah keberagaman agama dan budaya di lingkungan sekolah dasar. SDN Gunung Terang, Tulang Bawang Barat, menjadi lokasi yang relevan karena memiliki latar multikultural yang memerlukan pendekatan kolaboratif dalam pembentukan karakter siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk dan proses kerjasama antara guru kelas dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menanamkan nilai-nilai toleransi dan cinta damai kepada peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan utama dalam penelitian ini adalah guru kelas dan guru PAI yang terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama antara guru kelas dan guru PAI berjalan secara sinergis melalui komunikasi intensif, perencanaan pembelajaran kolaboratif, serta pelaksanaan kegiatan keagamaan dan sosial yang inklusif. Bentuk kerjasama tersebut mencakup diskusi rutin, penyelarasan materi, kegiatan pembiasaan, serta keteladanan guru. Dukungan dari kebijakan sekolah dan pelatihan guru juga turut memperkuat upaya penanaman karakter. Kesimpulannya, kolaborasi aktif dan berkelanjutan antar guru sangat berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi tumbuhnya nilai-nilai toleransi dan cinta damai.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI ERA DIGITAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK DI SMP MUHAMMADIYAH AT-TANWIR KOTA METRO Hasanudin; Mukhtar Hadi; Abdul Mujib
Integrative Perspectives of Social and Science Journal Vol. 2 No. 03 Juni (2025): Integrative Perspectives of Social and Science Journal
Publisher : PT Wahana Global Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Islam saat ini, dihadapkan pada berbagai perkembangan yang tentunya untuk melakukan perubahan dan perbaikan harus mampu melakukan adaptasi terhadap perubahan tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi tantangan bagi Pendidikan Islam, terutama ketika dihadapkan dengan era globalisasi yang telah mampu mencakup jarak dan waktu dalam pertukaran informasi dan pengetahuan bidang Pendidikan Islam. Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran PAI berbasis media digital: Silabus mengacu pada ketetapan pemerintah, guru aktif dalam kelompok MGMP, menyusun RPP sesuai tujuan, materi, kebutuhan peserta didik. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP melalui pelatihan/workshop, guru mempersiapkan sumber belajar, yaitu e-book PAI. 2) Pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis media digital terdiri dari kegiatan pendahuluan: guru berusaha mengkondisikan peserta didik saat pembelajaran akan dimulai, mengabsen, melakukan apersepsi serta menyampaikan kompetensi dasar dan materi yang dipelajari. Guru menerapkan pendekatan saintifik: mengamati, menanya, mengumpulkan, menalar dan mengkomunikasikan. (3) Dampak media berbasis digital terhadap kualitas pembelajaran PAI memiliki sisi positif dan negatif. Segi positif, yaitu: peserta didik lebih antusis dalam pelaksanaan pembelajaran, guru lebih terampil dalam proses mengajar, dapat menumbuhkan semangat peserta didik dalam proses pembelajaran.
Implementasi Kerjasama Guru Kelas dan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Karakter Toleransi dan Cinta Damai pada Peserta Didik di SDN Gunung Terang Tulang Bawang Barat Zainal Abidin; Mukhtar Hadi; Ahmad Zumaro
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 5: Agustus 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i5.10709

Abstract

Pendidikan karakter menjadi aspek penting dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga beretika dan berperilaku baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk kerjasama antara guru kelas dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan karakter toleransi dan cinta damai pada peserta didik di SDN Gunung Terang, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap guru dan siswa dari tiga sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama yang terjalin antara guru kelas dan guru PAI dilakukan secara intensif melalui komunikasi rutin, perencanaan pembelajaran bersama, serta kegiatan keagamaan dan sosial yang mendukung nilai-nilai toleransi dan perdamaian. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan dalam membangun lingkungan belajar yang inklusif dan harmonis. Kesimpulannya, kolaborasi antarguru menjadi kunci penting dalam menginternalisasi nilai karakter pada siswa, khususnya dalam konteks keberagaman budaya dan agama.