Claim Missing Document
Check
Articles

TEKNOLOGI PEMBUATAN SARI BUAH BELIMBING (AVERRHOA CARAMBOLA L) APLIKASI DI INDUSTRI RUMAH TANGGA Wahono Hadi Susanto; Fuadiyah Nila Kurniasari; Elok Waziiroh; Nur Ida Panca Nugrahini
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.695 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v5i3.304

Abstract

Abstract:Star fruit (Averrhoa carambolaL) is highly produced in Desa Gogodeso, the productivity reaced 12,25 tons in each harvest time. However, star fruit has not been fully utilized, due to lack of applicable processing-tecnology for home-industries scale. Star fruit can be processed become star fruit extract which is potential as funcional drink. Therefore, it is necessary to produce star fruit extract with simple technology, that can aplicate in home-industries scale. In this study, star fruit was processed into star fruit extract using simple technology and equipment. Star fruit extract has shelf life until 6 month, without preservative addition. Keywords:Star fruit(carambolaAverrhoaL), Star fruit extract, Applicabletechnology, Home-Industries scale Abstrak:Buah belimbing (Averrhoa carambola L) merupakan salah satu potensi di Desa Gogodeso dengan jumlah 12,25 ton per musim panen. Namun, buah belimbing belum banyak dimanfaatkan secaramaksimal, dikarenakan belumtersedianyateknologi yang tepatuntukmengolahbuahbelimbing. Padahalbuahbelimbingmempunyaipotensiuntukdikembangkansebagaiminumanfungsional. Salah satu olahan buah belimbing adalah mengolahnya menjadi sari buah belimbing. Oleh karena itu diperlukan teknologi pembuatan sari belimbing yang dapat diterapkan di industri rumah tangga. Pada kegiatan ini, pembuatan sari belimbing dilakukan menggunakan teknologi dan peralatan sederhana dengan memperhatikan kualitas sari buah belimbing yang dihasilkan. Umur simpan sari buah belimbing mencapai 6 bulan tanpa menambahkan bahan pengawet. Kata kunci :Buah belimbing (Averrhoa carambola L), Sari buah belimbing, Teknologi aplikatif, Industri skala rumah tangga
PEMBUATAN LEMPOK PISANG (KAJIAN JENIS PISANG DAN KONSENTRASI MADU) Ardhia Deasy Rosita Dewi; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deptan Lumajang menjelaskan, dari 330.000 tanaman pisang, 220.000 menjadi tanaman rakyat sedangkan 11.100 ton buah terbuang akibat hama penyakit hingga membusuk tanpa ada usaha pengawetan. Pisang dapat diolah menjadi lempok, makanan tradisional terbuat dari daging buah yang dicampur dengan gula. Penambahan madu akan meningkatkan nilai tambah lempok pisang dari segi ekonomi, kesehatan, dan kualitas produk baru berbahan baku pisang. Metode penelitian yang dilakukan adalah Rancangan Tersarang (Nested Design) dengan dua faktor. Faktor I jenis pisang terdiri dari 3 level (pisang raja sere, pisang kepok, pisang ambon) dan faktor II konsentrasi madu terdiri dari 3 level (8%, 10%, 12%). Data hasil pengamatan dianalisa dengan ANOVA dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil). Berdasarkan hasil penelitian, jenis pisang dan konsentrasi madu berpengaruh terhadap kualitas fisik, kimia dan organoleptik lempok pisang. Parameter kimia dan fisik menunjukkan perlakuan terbaik adalah lempok jenis pisang kepok dengan konsentrasi madu 12%, sedangkan lempok terbaik menurut organoleptik ditunjukkan perlakuan jenis pisang raja sere konsentrasi madu 12%. Kata kunci: Lempok pisang, Madu, Pisang, Over produksi
PENGARUH PROPORSI (BUAH:SUKROSA) DAN LAMA OSMOSIS TERHADAP KUALITAS SARI BUAH STROBERI (Fragaria vesca L) [IN PRESS APRIL 2014] Mentari Febrianti Darma Pertiwi; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah stroberi merupakan buah yang cukup mudah mengalami kerusakan. Tindakan alternatif yang dapat dilakukan untuk menangani masalah tersebut adalah mengolah buah stroberi menjadi berbagai macam produk olahan. Stroberi dapat diolah menjadi sari buah stroberi alami menggunakan ekstraksi osmosis. Ekstraksi metode osmosis menghasilkan sari buah yang jernihdan masih mengandung aroma stroberi asli yang khas.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi buah : sukrosa dan lama osmosis terhadap kualitas sari buah stroberi. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok dimana faktor pertama adalah proporsi buah : sukrosa (1.00:0.50, 1.00:0.75, 1.00:1.00 b/b), dan faktor kedua adalah lama osmosis (12, 24, dan 36 jam). Analisis data menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT atau DMRT (α=5%).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah sari buah stroberi dengan proporsi buah:sukrosa adalah 1.00 : 0.75 dan lama osmosis 12 jam.   Kata Kunci: Stroberi, Ekstraksi Osmosis, Sari Stroberi
PEMBUATAN GETUK PISANG RAJA NANGKA (Musa Paradisiaca) TERFERMENTASI DENGAN KAJIAN KONSENTRASI RAGI TAPE SINGKONG DAN LAMA FERMENTASI [IN PRESS JANUARI 2015] Dewi Prima Lestari; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pisang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Diperlukan inovasi menarik yaitu getuk pisang terfermentasi. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan produk yang alami. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor. Faktor I adalah konsentrasi ragi tape singkong (%) (0.8, 0.9, 1). Faktor II adalah lama fermentasi (jam) (24, 48, 72). Setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam ANOVA (Analysis of Varian) dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) jika terjadi interaksi antara kedua faktor atau dilakukan uji lanjut BNT jika tidak terjadi interaksi. Penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode indeks efektifitas (de Garmo). Kadar air, kadar gula reduksi, dan kadar total asam tertinggi pada K3L3 yaitu 65.67%, 20.20%, dan 2.74%, kadar pati tertinggi pada K1L1 yaitu 20.44%, serta mutu organoleptik rata-rata yang disukai pada K1L1.   Kata Kunci : Getuk Pisang, Pisang Raja Nangka, Ragi Tape
PENGARUH LAMA PENGERINGAN DAN KONSENTRASI MALTODEKSTRIN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK MINUMAN INSTAN DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L) [IN PRESS JANUARI 2015] Siska Tresna Yuliwaty; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun mengkudu mengandung protein, provitamin A, serta mineral (fosfor, kalsium, zat besi, dan selenium). Salah satu untuk meningkatkan nilai dari daun mengkudu ialah dengan memanfaatkannya menjadi serbuk minuman instan daun mengkudu. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh lama pengeringan dan konsentrasi maltodektrin terhadap karakteristik fisik, kimia dan organoleptik minuman instan daun mengkudu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu lamanya pengeringan ekstrak daun mengkudu (6jam, 12jam dan 18jam) dan konsentrasi maltodekstrin (5%, 10% dan 15%). Hasil perlakuan terbaik berdasarkan parameter fisik dan kimia adalah lama pengeringan 6jam dengan konsentrasi maltodekstrin 5% dengan nilai kadar air 2.88%, vitamin C 45.96 mg/100g, total fenol 47.96 mgGAE/100gr, aktivitas antioksidan 52.86%, rendemen 14.32%, pH 5.25, kelarutan 93.14%, kecerahan 45.52, kemerahan 17.00 dan kekuningan 9.90. Perlakuan terbaik menurut parameter organoleptik adalah perlakuan lama pengeringan 18 jam dengan konsentrasi maltodekstrin 10% dengan nilai warna 5.40, rasa 5.15, dan aroma 5.40.   Kata kunci :  Daun Mengkudu, Maltodekstrin, Minuman Instan
PENANGANANPASCA PANEN KELAPA SAWIT (PENYEMPROTAN CaCl2 DAN KALIUM SORBAT TERHADAP MUTU CRUDE PALM OIL) [IN PRESS JANUARI 2015] Cahya Alfiah; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CaCl2 dan Potasium Sorbat serta interaksi antara kedua bahan tersebut terhadap mutuCPO.Metode penelitian yang digunakan yaitu RAKdengan 2 faktor yang dilakukan sebanyak 3 kali ulangan.Faktor 1 yaitu konsentrasi CaCl2 (1000 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm) sedangkan faktor 2 yaitu konsentrasi Kalium Sorbat (1000 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm).Data dianalisis dengan menggunakan metode ANOVA dilanjutkan dengan uji lanjut BNT 5%.Parameter yang diamati yaitu kadarALB,air,kotoran, rendemen dan berat jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CaCl2berpengaruh nyata terhadap kadar ALB, air dan kotoran, sedangkan Kalium Sorbat berpengaruh nyata terhadap kadar ALB, air dan kotoran, serta tidak ada interaksi antara kedua bahan tersebut.Semakin tinggi konsentrasi CaCl2 dan Kalium Sorbat yang disemprotkan maka kadar ALB semakin rendah. Perlakuan konsentrasi CaCl2 dan 3000 ppm dan Kalium Sorbat 3000 ppm (K3P3) menunjukkan kadar ALB paling rendah yaitu 0.5242% - 0.5420%.Kata kunci: Asam lemak bebas (ALB), Buah kelapa sawit, Kalium sorbat, Kalsium klorida
PENGARUH BASA NaOH DAN KANDUNGAN ALB CPO TERHADAP KUALITAS MINYAK KELAPA SAWIT PASCA NETRALISASI [IN PRESS JANUARI 2015] Yeni Kurniati; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH dan asam lemak bebas bahan baku pada proses netralisasi terhadap kualitas mutu minyak sawit kasar (CPO) dan interaksinya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu faktor pertama konsentrasi basa NaOH dan faktor kedua kadar asam lemak bebas CPO. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis ragam (ANOVA) dilanjutkan dengan uji lanjut BNT atau DMRT dengan selang kepercayaan 5 %. Hasil penelitian terbaik ditunjukkan pada penggunaan konsentrasi NaOH 18°Be, dimana kadar ALBnya rata-rata turun hingga 0.0844% dan kadar airnya yaitu 0.0249%. Jika ditinjau dari segi efisiensi, penggunaan konsentrasi NaOH rendah (14°Be) lebih efisien karena rata-rata CPO yang dinetralisasi dengan konsentrasi NaOH 14°Be rendemennya lebih tinggi yaitu ± 75%. Kadar ALB dan kadar air dalam minyak kelapa sawit pasca netralisasi menunjukkan adanya korelasi. Kata Kunci: Konsentrasi NaOH, Kadar ALB, Netralisasi
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIINVERSI DAN SUHU IMBIBISI TERHADAP TINGKAT KESEGARAN NIRA TEBU [IN PRESS JANUARI 2015] Ellen Demi Winata; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehilangan sukrosa selama proses pengolahan gula diakibatkan oleh reaksi inversi. Penghambatan reaksi inversi diperlukan supaya laju hidrolisa sukrosa oleh enzim dapat diturunkan. Hal ini dilakukan dengan memberikan suhu ekstrim dan penambahan antiinversi. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh konsentrasi antiinversidan suhuimbibisi terhadap tingkat kesegaran nira tebu. Rancangan percobaan menggunakan RAK faktorial. Faktor I adalah konsentrasi antiinversi yang dilarutkan dalam air imbibisi terdiri dari 3 level (400 ppm, 500 ppm, 600 ppm) dan faktor II adalahsuhu air imbibisi yang terdiri dari 3 level (700C, 800C, 900C). Analisa yang dilakukan yaitu sukrosa, gula invert, pH, TPC, rendemen, dankadar nira tebu. Data dianalisa secara statistik dengan menggunakan analisa ragam (ANOVA),Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruhnyata antara konsentrasi antiinversi dan suhu imbibisi pada kadar sukrosa, kadar gula invert, pH, rendemen dan jumlah mikroba. Suhu imbibisi memberikan pengaruh nyata tterhadap kadar nira tebu (KNT). Hasil penghambatan efektifyang dicapai yaitu 500 ppm dan suhu 800C.   Kata kunci: Antiinversi, Imbibisi,Inversi
PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI HIDROKOLOID (CARBOXY METHYL CELLULOSE, XANTHAN GUM, DAN KARAGENAN) TERHADAP KARAKTERISTIK MIE KERING BERBASIS PASTA UBI JALAR VARIETAS ASE KUNING [IN PRESS APRIL 2015] Mita Widyaningtyas; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu sumber karbohidrat, memiliki kandungan indeks glikemik rendah, dan memiliki harga yang murah. Keunggulan dari ubi jalar kuning ini adalah mengandung betakaroten dan berfungsi sebagai pewarna alami. Warna kuning yang dihasilkan, memudahkan dalam pengolahan menjadi mie kering. Pengolahan ubi jalar menjadi tepung telah banyak dilakukan dan membutuhkan proses yang lama serta biaya yang besar. Pengolahan menjadi pasta lebih mudah diaplikasikan, tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan, dan biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Mie berbahan baku pasta ubi jalar memiliki tekstur yang kurang kuat dan mudah putus sehingga perlu penambahan hidrokoloid. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor perlakuan yaitu faktor I adalah jenis hidrokoloid (CMC, Xanthan Gum, dan Karagenan) dan faktor II konsentrasi penambahan hidrokoloid (0.25%; 0.50%; 0.75%). Perlakuan terbaik mie kering berbasis pasta ubi jalar kuning yaitu dengan penggunaan karagenan 0.75%.
PEMBUATAN MI KERING UBI JALAR VARIETAS ASE KUNING [IN PRESS APRIL 2015] Priyantini Kurniawati; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mi kering berbahan baku utama tepung terigu. Diversifikasi pangan menggunakan ubi jalar dan bekatul diharapkan dapat meningkatkan konsumsi mi kering dan mengurangi impor gandum. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh proporsi pasta ubi jalar:tepung terigu dan konsentrasi tepung bekatul terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik mi kering. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok 2 faktor, yaitu proporsi pasta ubi jalar : terigu (60%:40%, 70%:30%, 80%:20%) konsentrasi tepung bekatul (5%, 7.5%, 10%). Data analisis fisikokimia dianalisis menggunakan ANOVA, kemudian dilanjutkan dengan uji BNT atau DMRT menggunakan selang kepercayaan 5% atau 1%. Mi perlakuan terbaik memiliki kadar air 6.15%, kadar lemak 1.01%, kadar protein 7.45%, kadar abu 4.27%, tingkat kecerahan 57.30, warna kemerahan 14.97, warna kekuningan 21.73, tensile strength 2.43, waktu masak optimum 3.47 menit, dan kapasitas penyerapan air 1.35 kali berat awal, nilai sensori terhadap warna 2.85, aroma 3.08, rasa 3.05, dan tekstur 2.73.   Kata Kunci : Bekatul, Mi Kering, Terigu, Ubi Jalar
Co-Authors Abdullah Hafidz Imaduddin Achmad Fajar Maulana Anasthasia Ananta Carolina Titi Ola Aninditya Puspitasari Annisa Ayu Pratiwi Aprodhyta Christy Kusuma Putri Ardhia Deasy Rosita Dewi Ardhia Deasy Rosita Dewi Atika Yahdiyani Ikhsani Bagus Rakhmad Setyohadi Cahya Alfiah Chandra Maysasri Trisshanti Choiriya Tri Wahyuningtias Clara Dea Nastasia Sutrisno Crysse Zuliana Della Putri Arumsari Dewi Prima Lestari Dewinta Ayu Prista Dewinta Ayu Prista, Dewinta Ayu Dhita Aprillia Diah Erika Pangestu Duta Pakerti Darajat Ellen Demi Winata Elok Waziiroh Endrika Widyastuti Eni Suryani Febri Nuron Amanu Feby Cahya Feronika Heppy Sriherfyna Ferry Pratama Fredi Eka Permana Fredi Eka Permana, Fredi Eka Fuadiyah Nila Kurniasari Gaby Novitalia Putri Hamita Rahmasari Hani Rachmayati Herdimas Wuryantoro Illiyin Manistha Yazakka Indria Purwantiningrum Jaya Mahar Maligan Kharis Izzul Sulthoni Kharis Izzul Sulthoni, Kharis Izzul Khoirina, Adhian Dini Khoirina Kiki Diah Amalia Lionny Candra Dewi M Roekaqo Taufiqul Maria Pesona Nuansa Maulida Alexianingrum Maya Dwi Erwinda Mentari Febrianti Darma Pertiwi Mita Widyaningtyas Moch Agung Puji Saputro Monica Virganita Puspita Rani Muhammad Rajif Achdiatsyah Muhammad Rajif Achdiatsyah, Muhammad Rajif Muhammad Yudda Rahardian Mulyana Mulyana Novita Wijayanti Nur Ida Panca Nugrahini Ovrida Wahyu Nilasari Panji Prasetyo Priyantini Kurniawati Rifqi Thirafi Ramadhana Rizky Febriyanti Rositha Adryana Christanti Rr. Astri Inneke Yunita Wijayanti Rudi Gunawan Septian Ulul Albab Septian Ulul Albab, Septian Ulul Shinta Rosalia Dewi Siska Tresna Yuliwaty Sudarma Dita Wijayanti Ulfah Regiarti Umi Nadhiroh Wahyu Remadani Wahyu Remadani, Wahyu Wirayani Febri Haloho Yeni Kurniati Yunda Aria Distira Zerlin Ulfa Shabrina