Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH POHON PASCA SADAP DAN KEMATANGAN BUAH KELAPA TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA, ORGANOLEPTIK PASTA SANTAN [IN PRESS OKTOBER 2014] Feby Cahya; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Santan merupakan bahan masakan yang banyak dipakai di Indonesia. Kualitas santan dipengaruhi oleh nutrisi pada buah kelapa. Kelapa pasca sadap merupakan kelapa dari pohon yang telah disadap niranya dan diduga kandungan nutrisinya berbeda dengan kelapa dari pohon yang tidak pernah disadap. Selain itu kandungan nutrisi buah kelapa sebagai bahan baku pasta santan dipengaruhi oleh kematangan buah, belum diketahui apakah buah dengan kematangan tua segar, tua sedang atau tua kering yang terbaik sebagai bahan baku santan. Metode penelitian yang dilakukan adalah Rancangan Tersarang (Nested Design) dengan dua faktor. Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan buah kelapa dan kematangan berpengaruh terhadap kualitas fisik, kimia dan organoleptik pasta santan. Parameter kimia dan fisik serta organoleptik menunjukkan perlakuan terbaik adalah pasta santan bahan baku buah tanpa sadap dengan kematangan tua sedang.   Kata kunci: Santan, Pasta santan, Penyadapan kelapa, Tingkat kematangan buah
KARAKTERISTIK KIMIA FISIK MINYAK KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) PASCA NETRALISASI (KAJIAN KONSENTRASI NaOH DAN LAMA WAKTU PROSES) [IN PRESS JANUARI 2016] Maria Pesona Nuansa; Wahono Hadi Susanto; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak kacang tanah mentah perlu dilakukan tahap pemurnian untuk memperbaiki mutunya. Salah satu tahap pemurnian minyak yaitu netralisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia fisik minyak kacang tanah pasca netralisasi akibat perlakuan perbedaan konsentrasi NaOH dan lama waktu proses. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu faktor I adalah konsentrasi NaOH (16oBe, 18oBe, 20oBe) dan faktor II adalah lama waktu proses (10 menit, 20 menit, 30 menit). Data dianalisis menggunakan metode analisis ragam (ANOVA) dilanjutkan dengan uji lanjut BNT atau DMRT dengan selang kepercayaan 5% dan 1%. Perlakuan terbaik netralisasi minyak kacang tanah diperoleh pada konsentrasi NaOH 18oBe dan lama waktu proses 30 menit dengan karakteristik yaitu kadar asam lemak bebas 0.69%, bilangan penyabunan 192.10 mg KOH/g, kadar air 0.04%, kadar kotoran 1.30%, berat jenis 0.917 g/ml, warna tingkat kecerahan (L) 83.6, tingkat kehijauan (a*) -1.30, tingkat kekuningan (b*) 3.77 serta rendemen 70.43%.   Kata kunci: Konsentrasi NaOH, Lama Waktu Proses, Minyak kacang tanah, Netralisasi
PEMBUATAN BUBUK CABAI RAWIT (KAJIAN KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT DAN LAMA WAKTU PEREBUSAN TERHADAP KUALITAS PRODUK) [IN PRESS JANUARI 2016] Moch Agung Puji Saputro; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabai rawit merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Fluktuasi harga cabai di Indonesia sering mengalami perubahan. Salah satu pengawetan cabai rawit adalah dengan mengolahnya menjadi bubuk cabai rawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kalsium propionat dan lama waktu perebusan terhadap sifat kimia, fisik, mikrobiologi dan organoleptik pada bubuk cabai rawit. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan konsentrasi kalsium propionat dan lama waktu perebusan memberikan pengaruh sangat nyata (α = 0.01) terhadap kandungan total mikroba. Perlakuan konsentasi kalsium propionat 0.1% dan lama waktu perebusan 20 menit merupakan perlakuan terbaik dilihat dari parameter kimia, fisik dan mikrobiologi pada bubuk cabai rawit yang memiliki karakteristik kadar air 5.15%, rendemen 23.80%, water activity (Aw) 0.63, kecerahan warna 57.30 dan total mikroba 3.52 log CFU/ml.   Kata kunci : Cabai Rawit, Kalsium Propionat, Perebusan
PEMBUATAN GULA SEMUT KELAPA (KAJIAN pH GULA KELAPA DAN KONSENTRASI NATRIUM BIKARBONAT) [IN PRESS JANUARI 2016] Crysse Zuliana; Endrika Widyastuti; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gula kelapa cetak sebagai alternatif bahan untuk membuat gula semut sangat potensial. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pH gula kelapa dan konsentrasi penambahan Natrium bikarbonat terhadap karakteristik gula semut kelapa. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok. Faktor 1 yaitu pH gula kelapa yang terdiri dari 3 level (6.50(±0.10); 7.00(±0.10); 7.50(±0.10)) dan faktor 2 konsentrasi penambahan Natrium bikarbonat yang terdiri dari 3 level (0.75%; 1.00%; 1.25% b/b), dengan 3 kali ulangan. Pemilihan perlakuan terbaik dengan metode Multiple Attribute atau Zeleny dan uji organoleptik pada produk gula semut kelapa dianalisi menggunakan uji kesukaan. Perlakuan terbaik organoleptik diperoleh pada gula kelapa dengan pH 7.00(±0.10) dan konsentrasi Natrium bikarbonat 1,25% dan perlakuan terbaik fisiko-kimia ialah perlakuan gula kelapa dengan pH 7.50(±0.10) dan konsentrasi penambahan Natrium bikarbonat 0.75%.   Kata Kunci: Gula Semut Kelapa, Natrium bikarbonat, pH Gula Kelapa
KARAKTERISTIK FISIK KIMIA MINYAK KACANG TANAH (Arachis hypogaea) HASIL PEMUCATAN (KAJIAN KOMBINASI ASDORBEN DAN WAKTU PROSES) [IN PRESS JANUARI 2016] Eni Suryani; Wahono Hadi Susanto; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Warna merupakan atribut sensori yang mempengaruhi mutu dan daya terima suatu produk. Warna berkaitan dengan pigmen alami yang dikandung suatu bahan. Pemucatan (bleaching) merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menghilangkan pigmen dan pengotor dalam minyak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan kombinasi adsorben dan waktu proses terhadap karakteristik minyak kacang tanah hasil pemucatan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor, yaitu faktor I kombinasi adsorben (A) karbon aktif : lempung aktif (1:0; 1:2 ; 1:4) dan faktor II  waktu proses (W) (20, 40, 60 menit). Analisa data menggunakan ANOVA kemudian uji lanjut dengan BNT dan DMRT dengan selang kepercayaan 5% dan 1%. Perlakuan terbaik yaitu rasio kombinasi adsorben (1:0) dengan waktu proses 60 menit, dengan tingkat kecerahan 78.77, 0Hue 84.87, kadar kotoran 1.45%, bilangan penyabunan 190.67 mg KOH/g, kadar air 0.01%, kadar asam lemak bebas 0.08%, dan rendemen 86.77%.   Kata Kunc: Adsorben, minyak kacang tanah, pemucatan
PENGARUH KONDISI PENYIMPANAN TEBU PRAGILING DAN PEMBERIAN KONSENTRASI ANTIINVERSI TERHADAP KUALITAS NIRA DAN RENDEMEN SEMENTARA [IN PRESS JANUARI 2016] Panji Prasetyo; Wahono Hadi Susanto; Sudarma Dita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penundaan penggilingan bahan tebu yang terjadi di implacement mampu menurunkan jumlah produksi gula karena terjadi inversi sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Diperlukan pemberian antiinversi untuk mencegah reaksi inversi sucrose. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian konsentrasi antiinversi yang tepat pada kondisi penyimpanan di implasement yang terbuka dan teduh, serta berdasarkan lama waktu penundaan penggilingan maksimal (3hari) terhadap kualitas nira dan rendemen sementara. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan taraf kepercayaan 5% atau 1%.  Pemberian antiinversi 3000 ppm dengan kondisi penyimpanan yang teduh merupakan perlakuan terbaik untuk menghambat reaksi inversi dalam nira tebu selama tiga hari penuh. Perlakuan terbaik menghasilkan kadar rendemen terbesar yaitu 11.085%, nilai pH 5.626, jumlah pertumbuhan mikrobadengan tingkat terkecil (log 5.877) dan kadar gula pereduksi yaitu 0.649%.   Kata kunci: Kondisi Implacement, Konsentrasi Antiinversi, Nira Tebu, Rendemen Sementara
PENGARUH KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN LAMA PEMANASAN TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK SIRUP ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) [IN PRESS JANUARI 2016] Chandra Maysasri Trisshanti; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alang-alang merupakan gulma pertanian yang mengandung senyawa antioksidan golongan polifenol. Alang-alang mempunyai efek farmakologis sebagai antipiretik, hemostatik dan diuretik. Pemanfaatan alang-alang dalam produk pangan di pasaran masih belum banyak. Upaya peningkatkan nilai ekonomis dari alang-alang dapat dilakukan dengan mengolahnya menjadi sirup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi asam sitrat dan lama pemanasan terhadap karakteristik kimia dan organoleptik sirup alang-alang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK dengan dua faktor. Faktor pertama konsentrasi asam sitrat (1.50%, 2% dan 2.50%) dan faktor kedua lama pemanasan (40, 50 dan 60 menit). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT. Penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode Indeks Efektifitas. Perlakuan terbaik sirup alang-alang diperoleh pada penambahan asam sitrat 2%  dan lama pemanasan 40 menit. Keywords: aktivitas antioksidan, alang-alang, asam sitrat, pemanasan, sirup.
PEMBUATAN KERUPUK CEKEREMES KAJIAN PROPORSI TEPUNG (MOCAF : BUNGKIL KACANG : TAPIOKA) SERTA PENAMBAHAN KONSENTRASI CMC [IN PRESS JANUARI 2016] Wahyu Remadani; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Modifikasi yang dilakukan dari kerupuk cekeremes dengan proporsi tepung mocaf, tepung bungkil kacang dan tepung tapioka untuk memperbaiki nutrisi serta penambahan konsentrasi CMC yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas kerupuk secara fisik. Penelitian untuk mengetahui proporsi tepung mocaf, bungkil kacang dan tapioka serta konsentrsai CMC yang tepat dalam pembuatan kerupuk cekeremes untuk mendapatkan perlakuan terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor, yaitu proporsi tepung digunakan mocaf:bungkil kacang:tapioka (40:30:30, 60:20:20 dan 80:10:10) dan konsentrasi CMC (0.50%, 1.00% dan 1.50%) dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan proporsi proporsi tepung memberikan pengaruh sangat nyata (α=0.01) terhadap kadar air, kadar pati, kadar lemak, kadar protein, daya kembang, kecerahan dan kadar lemak kerupuk matang. Perlakuan penambahan konsentrasi CMC berpengaruh sangat nyata (α= 0.01) terhadap kadar air dan daya kembang. Perlakuan penambahan konsentrasi CMC berpengaruh nyata (α= 0.05) pada kadar protein. Proporsi tepung 80:10:10 serta konsentrasi CMC 1.50% merupakan perlakuan terbaik.   Kata kunci: CMC (Carboxymethyl Cellulose), Kerupuk Cekeremes, Mocaf
PENGARUH PEMBERIAN ANTIKAPANG (BUFFER AMILUM) DAN WAKTU PENYIMPANAN SEMENTARA TERHADAP KUALITAS BENIH JAGUNG HIBRIDA [IN PRESS APRIL 2016] Kharis Izzul Sulthoni; Wahono Hadi Susanto; Sudarma Dita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Benih berkualitas merupakan komponen teknologi yang sangat strategis peranannya dalam menentukan keberhasilan usaha pertanian. Penanganan pascapanen yang kurang tepat, utamanya pada saat penyimpanan di gudang berpengaruh terhadap kualitas benih jagung hibrida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian antikapang dan waktu penyimpanan sementara serta interaksi antara keduanya terhadap kualitas benih jagung hibrida. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor pertama adalah waktu penyimpanan sementara (24 jam, 48 jam, 72 jam), faktor kedua adalah konsentrasi antikapang (0 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm) dengan 3 kali pengulangan. Analisis data menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT atau DMRT (α=5%). Hasil uji perlakuan terbaik menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan waktu penyimpanan sementara 24 jam dan konsentrasi antikapang 2000 ppm merupakan perlakuan terbaik untuk menghambat pertumbuhan kapang selama waktu penyimpanan sementara.   Kata Kunci: Antikapang, Benih jagung hibrida, Pascapanen, Waktu penyimpanan sementara.
PENGARUH PROPORSI MOCAF DENGAN UBI JALAR ORANYE DAN PENAMBAHAN BAKING POWDER TERHADAP SIFAT KERUPUK CEKEREMES [IN PRESS APRIL 2016] Septian Ulul Albab; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kerupuk merupakan makanan khas Indonesia. Terdapat berbagai macam jenis kerupuk, salah satunya kerupuk cekeremes. Kerupuk Cekeremes diolah menggunakan tepung gaplek dan tambahan bahan penyedap termasuk pewarna. Penggunaan  bahan-bahan ini memiliki kekurangan. Sehingga diperlukan adanya perbaikan serta pengembangan mutu dari kerupuk cekeremes, yaitu dengan penggantian tepung gaplek menjadi tepung mocaf dan ubi jalar oranye serta penambahan baking powder, sehingga dihasilkan kerupuk cekeremes dengan warna yang lebih menarik dan memiliki kandungan nilai gizi yang lebih tinggi. Penelitian disusun menggunakan RAK. Faktor pertama yaitu proporsi tepung mocaf : ubi jalar oranye (60:40, 50:50, 40:60), faktor kedua yaitu konsentrasi baking powder (0.10%, 0.20%, 0.30%). Analisis data menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT atau DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik berdasarkan uji organoleptik dan karakteristik kimia fisik berturut-turut yaitu 60:40 dengan konsentrasi baking powder 0.10% dan 40:60 dengan konsentrasi baking powder 0,30%.   Kata Kunci: Baking Powder, Cekeremes, Tepung Mocaf, Ubi Jalar Oranye   ABSTRACT Crackers is an Indonesian typical food. There are many kinds of crackers, one of them is Cekeremes. Cekeremes made from gaplek flour and other food additives including coloring agent. The usage of these food additives has a lack. So it needs quality improvement and development of Cekeremes that is mocaf flour and orange sweet potato and baking powder addition, so that it will produced cekeremes cracker wich has more interesting color and higher nutrition value. This research used RAK Design. First factor is proportion of mocaf flour : orange sweet potato(60:40, 50:50 and 40:60) the second factor is concentration of baking powder (0.10%; 0.20%; 0.30%). Data analysis tested by ANOVA and further tested using LSD or DMRT. The result of this research showed that best treatment based on physicochemical characteristics respectively Cekeremes crackers with mocaf flour: orange sweet potato flour proportion (60:40) and baking powder addition 0.10%. Keywords: Baking Powder, Cekeremes, Mocaf Flour, Orange Sweet Potato
Co-Authors Abdullah Hafidz Imaduddin Achmad Fajar Maulana Anasthasia Ananta Carolina Titi Ola Aninditya Puspitasari Annisa Ayu Pratiwi Aprodhyta Christy Kusuma Putri Ardhia Deasy Rosita Dewi Ardhia Deasy Rosita Dewi Atika Yahdiyani Ikhsani Bagus Rakhmad Setyohadi Cahya Alfiah Chandra Maysasri Trisshanti Choiriya Tri Wahyuningtias Clara Dea Nastasia Sutrisno Crysse Zuliana Della Putri Arumsari Dewi Prima Lestari Dewinta Ayu Prista Dewinta Ayu Prista, Dewinta Ayu Dhita Aprillia Diah Erika Pangestu Duta Pakerti Darajat Ellen Demi Winata Elok Waziiroh Endrika Widyastuti Eni Suryani Febri Nuron Amanu Feby Cahya Feronika Heppy Sriherfyna Ferry Pratama Fredi Eka Permana Fredi Eka Permana, Fredi Eka Fuadiyah Nila Kurniasari Gaby Novitalia Putri Hamita Rahmasari Hani Rachmayati Herdimas Wuryantoro Illiyin Manistha Yazakka Indria Purwantiningrum Jaya Mahar Maligan Kharis Izzul Sulthoni Kharis Izzul Sulthoni, Kharis Izzul Khoirina, Adhian Dini Khoirina Kiki Diah Amalia Lionny Candra Dewi M Roekaqo Taufiqul Maria Pesona Nuansa Maulida Alexianingrum Maya Dwi Erwinda Mentari Febrianti Darma Pertiwi Mita Widyaningtyas Moch Agung Puji Saputro Monica Virganita Puspita Rani Muhammad Rajif Achdiatsyah Muhammad Rajif Achdiatsyah, Muhammad Rajif Muhammad Yudda Rahardian Mulyana Mulyana Novita Wijayanti Nur Ida Panca Nugrahini Ovrida Wahyu Nilasari Panji Prasetyo Priyantini Kurniawati Rifqi Thirafi Ramadhana Rizky Febriyanti Rositha Adryana Christanti Rr. Astri Inneke Yunita Wijayanti Rudi Gunawan Septian Ulul Albab Septian Ulul Albab, Septian Ulul Shinta Rosalia Dewi Siska Tresna Yuliwaty Sudarma Dita Wijayanti Ulfah Regiarti Umi Nadhiroh Wahyu Remadani Wahyu Remadani, Wahyu Wirayani Febri Haloho Yeni Kurniati Yunda Aria Distira Zerlin Ulfa Shabrina