Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN SOIL CEMENT DAN PENGGUNAAN AGREGAT UNTUK LAPIS PONDASI BAWAH DI KALIMANTAN TIMUR Tamrin Tamrin
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi No 1 (2018): Edisi Khusus JTS Teknologi Sipil
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v0i1.2164

Abstract

Pada umumnya jalan yang ada di Samarinda menggunakan agregat sebagai material untuk lapis pondasi bawah. Namun dengan seiring perkembangan teknologi, ditemukanlah beberapa material yang bisa menggantikan penggunaan agregat sebagai lapis pondasi bawah jalan. Soil cement menjadi salah satu alternatif pengganti penggunaan agregat untuk lapis pondasi bawah jalan tetapi tetap mempunyai daya dukung yang memenuhi persyaratan teknis. Metode analisis harga satuan (AHS) digunakan untuk memperkirakan harga satuan pekerjaan perkerasan berbutir. Dalam membuat analisis harga satuan setiap satuan pengukuran memerlukan asumsi metoda pelaksanaan pekerjaan atau cara kerja yang digunakan sehingga rumusan analisis harga satuan yang diperolehmencerminkan harga aktual di lapangan. Harga satuan pekerjaan terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak langsung. Komponen biaya langsung terdiri atas upah, bahan dan alat. Komponen biaya tidak langsung terdiri atas biaya umum atau over head dan keuntungan. Biaya langsung dan tidak langsung akan ditambahkan dengan pajak pertambahan nilai. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa untuk lokasi ini soil cement lebih murah dari pada agregat dengan perkiraan biaya untuk soil cement sebesar Rp. 405,682.86/m3 dan agregat sebesar Rp. 906,909.32/m3. Melalui analisis yang telah dilakukan, diharapkan dapat memberikan suatu masukan dan bahan pertimbangan untuk penggunaan material lapis pondasi bawah kepada pihak terkait yang ingin membangun sebuah jalan.
ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN PEMATANGAN LAHAN PADA LOKASI BERBATU DI KOTA SAMARINDA (Studi Kasus Perhitungan Kesesuaian dan Pemanfaatan Alat Berat) Tamrin Tamrin
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2, No 1 (2018): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v2i1.2149

Abstract

Proyek pelaksanaan pematangan lahan dengan penggunaan alat berat dapat mempercepat pelaksanaan pekerjaan namun tentu diperlukan pemilihan alat berat yang tepat dan sesuai dengan kondisi lapangan sehingga pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Ketidak sesuaian penggunaan alat dan langkah untuk menambah atau mengganti alat, tentu memerlukan tenggang waktu yang lama, yang berujung padameningkatnya biaya operasional proyek. Pekerjaaan galian dan timbunan harus di rencanakan sedemikian rupa sehingga penggunaan alat di lapangan bisa efektif, efisien dan terkontrol yang akhirnya dapat menekan biaya pelaksanaan proyek sehingga dapat memberikan keuntungan kepada pelaksanaan proyek. Dengan Volume pekerjaan galian sebesar 169.145,04 m3 dan volume timbunan sebesar 4.963,66 m3 diperoleh jumlah alat untuk pekerjaan galian berupa excavator adalah 4 unit, dump truck 12 unit dengan waktu kerja yang hampir sama yaitu 145 hari kalender, sementara pekerjaan timbunan memerlukan Bulldozer 1 unit dan compactor 1 unit dengan waktu pelaksanaan 10 hari kerja. Total biaya pelaksanaan untuk volume galian 169.145,04 m3 dan volume timbunan 4.963,66 m3 adalah Rp 1.223.122.176,21.
Pemanfaatan Aplikasi Google Earth Untuk Evaluasi Perbedaan Koordinat Dan Tampilan Peta GPS Yang Digunakan Nelayan di Teluk Bone Arham Rumpa; Khairudin Isman; Tamrin Tamrin; Panduartama Tandipuang
Jurnal Salamata Vol 2, No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.939 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v2i1.11251

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menguji perbedaan posisi koordinat dan jarak Google Earth Pro terhadap beberapa GPS kondisi statis (diam). Uji Perbedaan posisi koordinat dan jarak GPS Garmin 585 terhadap GPS Furuno GP32 Kondisi real time (jalan) dan  Uji tampilan peta Google Earth Pro terhadap tampilan peta eletronik GPS Garmin 585 dan Peta Laut kertas.  Metode yang di gunakan adalah observasi dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap posisi lokasi koordinat suatu tempat. Data di analisis secara deskriptif  dalam bentuk gambar dan tabel, untuk perhitungan nilai jarak di gunakan menu yang terdapat pada aplikasi Google Earth Pro. Hasil penelitian menunjukan bahwa  titik koordinat dan tampilan berupa peta pada aplikasi Google Earth Pro kondisi statis (diam) dan off line dapat di aplikasikan untuk menentukan posisi suatu benda di permukaan laut, namun untuk kondisi kapal real time sulit untuk di aplikasikan di laut. GPS Garmin 585 kondisi statis dan real time akurasi koordinat lebih stabil dibandingkan dengan GPS Furuno GP 32. Uji akurasi beberapa alat navigasi GPS Garmin 585 pada berbagai tempat tidak ada masaalah dalam menentukan posisi koordinat suatu tempat, sedangkan peta eletroniknya itu sendiri yang berupa SD Card menunjukan adanya perbedaan tampilan masing-masing perangkat GPS Garmin 585.
STRATEGI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI PERIODE 2017-2022 Afifah Nurul Fadhilah; Tamrin Tamrin; Andri Rusta
Jurnal Suara Politik Vol 2, No 1 (2023): Vol. 2 No. 1 Juni 2023
Publisher : FISIPOL UM Sumbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsp.v2i1.4344

Abstract

Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki potensi untuk meningkatkan pembangunan di sektor pariwisata. Salah satu potensi wisata yang dimiliki oleh kabupaten Mentawai adalah wisata bahari seperti surfing dan wisata budaya. Untuk meningkatkan potensi tersebut diperlukan sebuah strategi dari pemerintah agar pembangunan pariwisata di Mentawai dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Selain strategi, sumber daya manusia (SDM) juga perlu ditingkatkan karena dapat mempengaruhi pembangunan pariwisata di Kepulauan Mentawai. oleh karena itu, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah menjelaskan dan menganalisis Strategi Pembangunan Kepariwisataan di Pemerintahan Kabupaten Kepualaun Mentawai Periode 2017-2022. Penelitian ini menggunaka pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus, serta teknik pengumpulan data berupa data sekunder, wawancara dan dokumentasi. Untuk menganalisi data yang diperoleh, peneliti menggunakan teori yang dikemukakan oleh Pengembangan Pariwisata Djoko Wijono Konsep 4 pilar pembangunan kepariwisataan. Hasil dari penelitian ini adalah pemerintahan Kepulauan Mentawai sudah merancang strategi untuk pembangunan pariwisata di Kepulauan Mentawai tetapi strategi tersebut belum berjalan dengan lancar dan untuk sumber daya manusianya sudah ada pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah Kepulauan Mentawai. Kata kunci : Strategi pembangunan, Kepariwisataan, Kebijakan,Kepulauan Mentawai         
PELEMBAGAAN PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN) PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2019 – 2022 Arifwenderi Pratama; Andri Rusta; Tamrin Tamrin
Jurnal Suara Politik Vol 1, No 2 (2022): Vol. 1 No. 2 Desember 2022
Publisher : FISIPOL UM Sumbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsp.v1i2.3841

Abstract

Peningkatan peroleh suara atau kursi yang diperoleh partai politik dapat dilihat dari pelembagaan yang baik dari partai politik. Sehingga sudah menjadi suatu keharusan bagi partai politik untuk meningkatkan kualitas organisasinya terutama di internal agar memiliki nilai tawar yang lebih bagi masyarakat. Partai Amanat Nasional Provinsi Sumatera Barat adalah salah satu partai yang konsisten berada di empat besar dan memperoleh kursi pimpinan DPRD Sumatera Barat. Tidak hanya itu PAN Sumatera Barat juga mengalami peningkatan kursi secara berturut turut dari tiga periode dari 2009-2019 dengan memperoleh 10 kursi. Fenomena ini menimbulkan asumsi dari peneliti bahwa peningkatan yang diperoleh oleh PAN Sumatera Barat pada Pemilihan Legislatif Sumatera Barat 2019 adanya pelembagaan yang baik dari Partai Amanat Nasional Sumatera Barat.
Kelimpahan Vibrio spp. di Perairan Pesisir Kabupaten Halmahera Barat Tamrin Tamrin; Joshian Nicolas William Schaduw; Haryani Sambali; Adnan Sjaltout Wantasen; Desy Maria Helena Mantiri; Rene Charles Kepel; Winda Mercedes Mingkid; Ockstan Jurike Kalesaran; Nurhalis Wahidin; Muhammad Aris; Taufiq Abdullah
Juvenil Vol 5, No 3: Agustus (2024)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v5i3.23996

Abstract

ABSTRAKVibrio spp. adalah bakteri gram negatif yang biasa ditemukan di lingkungan estuari, pesisir, dan laut. Vibrio spp. merupakan patogen utama bagi kesehatan manusia dan organisme akuatik. Memahami kelimpahan Vibrio spp. sangat penting untuk dilakukan mengingat resiko terhadap kesehatan manusia, potensi kerusakan lingkungan serta ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi kelimpahan Vibrio spp. di perairan pesisir Kabupaten Halmahera Barat. Terdapat sembilan kawasan pengamatan, yaitu Toniku, Tewe, Dodinga, Tuada, Porniti, Payo, Bobo, Sahu, dan Ibu. Sampel air dari bagian permukaan perairan sebanyak 100 ml dimasukan ke dalam botol steril. Pengamatan kelimpahan Vibrio spp. dilakukan dengan metode total plate count (TPC) pada media agar thiosulfate citrate bile salt sucrose (TCBS) yang diinkubasi selama 24 jam pada suhu 28°C. Hasil penelitian ini mengungkapkan Vibrio spp. pada perairan pesisir Kabupaten Halmahera Barat terdapat dalam 2 kelompok koloni, yaitu koloni hijau dengan kelimpahan 1,80 x 102 - 5,00 x 104 CFU/mL dan koloni kuning 2,20 x 103 - 3,08 x 105 CFU/mL. Kesimpulan penelitian ini adalah kelimpahan Vibrio spp. pada sembilan kawasan berkisar antara 102 - 105 CFU/mL.Kata kunci: Bakteri Vibrio spp., Koloni hijau, Koloni kuning, Total plate count.ABSTRACTVibrio spp. are gram-negative bacteria commonly found in estuary, coastal, and marine environments. Vibrio spp. are major pathogens to human health and aquatic organisms. Understanding the abundance of Vibrio spp. is very important given the risk to human health andpotential environmental and economic damage. This study explores the abundance of Vibrio spp. in the coastal waters of West Halmahera Regency. There were nine observation areas: namely Toniku, Tewe, Dodinga, Tuada, Porniti, Payo, Bobo, Sahu, and Ibu. Water samples from the surface waters, as much as 100 ml were put into sterile bottles. The abundance of Vibrio spp. was determined using the total plate count (TPC) method on thiosulfate citrate bile salt sucrose (TCBS) agar media, which were then incubated for 24 hours at 28°C. The results of this study revealed Vibrio spp. in coastal waters of West Halmahera Regency were found in 2 colony groups, namely green colonies with an abundance of 1.80 x 102 - 5.00 x 104 CFU/mL and yellow colonies 2.20 x 103 - 3.08 x 105 CFU/mL. The conclusion of this study is the abundance of Vibrio spp. in nine areas ranging from 102 - 105 CFU/mL.Keywords: Green colonies, Total plate count, Vibrio spp bacteria, Yellow colonies.