Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif

Hubungan place dependence terhadap keinginan alih fungsi lahan di Kecamatan Pandaan Gunawan Prayitno; Safira Aulia Rusmi; Dian Dinanti
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v16i1.35565

Abstract

Alih fungsi lahan karena adanya pertambahan penduduk merupakan hal yang tidak dapat dielakkan dalam pengembangan wilayah. Perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian menjadi penggunaan lain misalnya permukiman, sarana perdagangan dan jasa, industry umumnya terjadi. Kecamatan Pandaan yang merupakan suatu kecamatan yang menghubungkan antara Kota Malang dan Kota Surabaya serta dilewati toll trans Jawa juga mengalami fenomena alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi sosial masyarakat selain kondisi ekonomi dapat mempengaruhi keputusan masyarakat untuk melakukan alih fungsi lahan. Place dependence yang merupakan hubungan fungsional berdasarkan koneksi fisik individu dengan lingkungan dapat mempengaruhi keputusan alih fungsi lahan. Kami menggunakan analisa cross tabulasi untuk mengetahui hubungan place dependence dengan faktor pendorong aktivitas dalam sebuah tempat (lingkungan dimana tinggal). Place dependence digambarkan dengan pertanyaan dalam kuesioner sedangkan faktor pendorong aktivitas digambarkan dengan tingkat pendapatan, tempat beraktivitas dan kepemilikan lahan. Hasil analisa cross tabulasi menunjukkan bahwa hubungan place dependence dengan keputusan untuk mengubah lahan memiliki nilai signifikansi adalah 0,039 (<0,05). Dengan demikian nilai tersebut menunjukkan bahwa place dependence memiliki hubungan dengan keputusan melakukan alih fungsi lahan.
The relationship between social capital and food security in farmer households (case study: Sedayulawas Village, Lamongan Regency – Indonesia) Septia Hana Fauziah; Gunawan Prayitno; Dian Dinanti; Izatul Ihsansi Hidayana
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 18, No 2 (2023)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v18i2.67435

Abstract

Sedayulawas Village is one of the villages contributed to the positive growth of Lamongan Regency in the fourth quarter of 2020. It has been named the selected pilot project for eradicating extreme poverty with the target of increasing community food security. However, this program was not supported by the relationship between farmers and farmer group leaders, as the trust of farmers to the group leaders were low since they couldnot protect farmers from many conflicts within the group. To ensure the success of programs of food security, the social capital of among farmers was an alternative mechanism for the community to increase food security. This study aimed to reveal how the contribution of the social capital of farmer households to food security in the Food Self-Sufficiency Program in Sedayulawas Village, Brondong District, Lamongan Regency. Descriptive statistical analysis to determine food security conditions were done using Confirmatory Factor Analysis (CFA) followed by Structural Equation Modeling (SEM). The result showed that there is a direct and indirect relationship between social capital and food security which has a significant value at the 5% test level. The food utilization variable explained 86.6% of farmers’ food security variability and the results of t-test showed that social capital has a significant effect in supporting the food security program for farmers in Sedayulawas Village.