Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Karakteristik Pertanian Terhadap Motivasi Masyarakat Menjadi Tenaga Kerja Indonesia di Kecamatan Gondanglegi Faradiba, Chyntia Dwi; Adrianto, Dimas Wisnu; Subagiyo, Aris
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Farmland in Gondanglegi District consist of 49% rice field and 21% field and it made Gondanglegi District as one of district that has potential in agriculture. However, there were 2.586 residents in Gondanglegi District which worked as Indonesian Migrant Worker and it made Gondanglegi district as the biggest contributor for Indonesian Migrant Worker in Malang Regency. It means that agriculture development failed to provide decent jobs for the residents which caused livelihood reshuffle in Gondanglegi District. This study aimed to determined primary variables that influenced society motivation to be Indonesian Migrant Worker based on agriculture characteristics (land, human resources, productivity, & income). Descriptive analysis used in this study for exploring agriculture characteristics and multiple linear regression analysis also used for exploring the influence of agriculture characteristic towards society motivation to be Indonesian Migrant Worker. Comparative of the result of multiple linier regression and descriptive analysis of agriculture characteristics are used to verified the influence every variables towards society motivation to be Indonesian Migrant Worker by spatial analysis. The result in this study was primary variable that influenced society motivation for being Indonesian Migrant Worker. Income was the primary variable that influenced society for chosing Indonesian Migrant Worker as livelihood because the more lower income made society motivation as Indonesian workface was bigger. Low income was influenced by marketing management which depend on factory. Besides that, there is no agricultural processing product system made by the society.Keywords: Characteristic of Agriculture, Indonesian Migrant Worker
Kajian Pengembangan Kawasan Agropolitan Seroja Kabupaten Lumajang Manik, Theodorik Rizal; Adrianto, Dimas Wisnu; Subagiyo, Aris
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seroja’s Agropolitan Region is an economic’s strategic area of Lumajang Regency. Seroja’s Agropolitan Region development aims to develop agribusiness that environmentally sound, increase added value and competitiveness, leverage resources, increase household incomes and GDP, as well as re-positioning of marketing at the national and global. Based on this background, the purpose of this research was to identify the characteristics of the Seroja’s Agropolitan Region, determine the development of Seroja’s Agropolitan Region, and creates strategy and direction of Seroja’s Agropolitan Region development. The analysis uses descriptive method, policy analysis, economic potential analysis, suitability of land analysis, determination of commodities analysis, linkage system analysis, institutional analysis, participatory analysis, region evaluation of the agropolitan region concept analysis, the analysis of potential problems, and SWOT analysis. When viewed from the research results, there are 3 good commodities to be developed in Seroja’s Agropolitan Region that are banana commodity, durian commodity, and breadfruit commodity. Banana commodity in the implementation of the agribusiness system can be said to have run well and developed with government support. Durian commodity and breadfruit haven’t received support from the Regional Government of Lumajang Regency. Seroja’s Agropolitan Region sustainable development requires a strategy and direction such as development of appropriate sub-systems agrobusiness commodities, spatial direction of Seroja’s Agropolitan Region, development of conservation farming systems in the mountains, development of supporting infrastructure agropolitan, and human resource development.Keywords: Evaluation, Development, Agropolitan.
Pemilihan Lokasi Bandar Udara Kabupaten Mahakam Ulu Subagiyo, Aris
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Mahakam Ulu adalah kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yang terletak di wilayah terluar Indonesia. Moda transportasi yang dapat digunakan untuk menuju Kabupaten Mahakam Ulu antara perahu cepat yang beroperasi dari Kutai Barat, perahu motor yang beroperasi dari Samarinda dengan waktu tempuh yang cukup lama, yakni 25 jam, dan juga pesawat perintis yang mendarat di Bandar Udara Datah Dawai, Kecamatan Long Pahangai. Kebutuhan transportasi yang sangat mendesak di Kabupaten Mahakam Ulu. Maka dari itu dibutuhkan bandar udara untuk memudahkan akses dari berbagai wilayah menuju Kabupaten Mahakam Ulu. Sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2006 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkunan Kementerian Perhubungan mengamanatkan pelaksanaan Pra-Studi Kelayakan sebagai salah satu syarat pembangunan suatu infrastruktur transportasi, termasuk bandar udara. Terdapat empat lokasi alternatif yang direncanakan sebagai bandar udara, yaitu Kampung Long Melaham, Kampung Mamahak Besar, Kampung Batu Majang, dan Kampung Laham. Metode analisa yang digunakan adalah skoring berdasarkan kemampuan lahan pada 4 lokasi alternatif. Metode skoring menggunakan pembobotan dengan dua scenario. Skenario pertama menitikberatkan effisiensi finansial dan skenario kedua adalah dengan menitikberatkan pengembangan bandar udara kedepannya. Hasil skoring dengan dengan dua skenario menunjukan hasil yang sama dengan urutan lokasi prioritas, yaitu Kampung Mamahak Besar, Kampung Long Melaham, Kampung Laham, kemudian Kampung Batu Majang.Kata Kunci : bandar udara, kawasan perbatasan, penentuan lokasi, analisa skoring
Persepsi Wisatawan terhadap Aspek Penawaran Wisata Pantai Lariti Kabupaten Bima Furqon, Arif; Wijayanti, Wawargita Permata; Subagiyo, Aris
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2020.012.02.4

Abstract

Pantai Lariti merupakan salah satu obyek wisata paling potensial di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Meski Lariti memiliki daya tarik wisata yang indah, namun pantai tersebut memiliki masalah yang cukup serius terkait dengan lokasinya yang dekat dengan tambak ikan. Kondisi ini membuat wisatawan tidak nyaman dengan bau dan limbah dari kolam. Selain itu minimnya infrastruktur membuat jumlah pengunjung ke pantai ini juga semakin berkurang dalam kurun waktu tiga tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi wisatawan terhadap pasokan pariwisata di Pantai Lariti dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kondisi Lariti. Kami menggunakan analisis deskriptif dengan IPA dan analisis faktor untuk menentukan faktor yang berpengaruh terkait dengan penawaran wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir 50% wisatawan tidak puas terkait dengan aspek penawaran pariwisata yag ditawarkan pada Pantai Lariti. Sehingga, 12 dari 20 atribut penelitian menjadi prioritas pemerintah untuk meningkatkan pasokan pariwisata di Pantai Lariti.Atribut-atribut inilah yang akan diprioritaskan penanganannya guna peningkatan kualitas aspek penawaran di Pantai Lariti. Dengan harapan, jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Lariti akan semakin meningkat dan dapat meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Bima.
ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE NON PERTANIAN DI KOTA BATU INDONESIA Gunawan Prayitno; Aris Subagiyo; Rizal L Kusriyanto
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 8, No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v8i2.2653

Abstract

Abstrak: Kota Batu merupakan kota berbasis pariwisata dan pertanian yang pengembangan dan pembangunan  berfokus pada sektor pariwisata dan sektor pertanian. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, kondisi sektor pertanian Kota Batu mulai terancam akibat alih fungsi lahan pertanian ke lahan terbangun guna mendukung sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alih fungsi lahan pertanian (sawah) ke penggunaan non pertanian (permukiman, infrastruktur dan pariwisata). Metode penelitian yang digunakan adalah analisis peta perubahan guna lahan 2009, 2014 dan 2019 (peta citra) kemudian diolah menggunakan analisa GIS serta melakukan analisa factor penyebab alih fungsi lahan yang dilakukan. Hasil Analisa menunjukkan perubahan penggunaan lahan yang terjadi berdasarkan peta citra tahun 2009 hingga 2019. Penggunaan lahan sawah mengalami penyusutan sekitar 6,19 % sedangkan lahan permukiman bertambah sekitar 5,46 %. Berdasarkan analisa faktor diperoleh hasil bahwa desakan keuangan serta sektor pertanian bukan pekerjaan yang perlu dipertahankan adalah penyebab pemilik lahan melakukan alih fungsi lahan sawah yang dimiliki.Abstract:  Kota Batu is a city focused on tourism and agriculture whose growth and development is directed towards the tourism sector and the agricultural sector. Together with the growing population and economic growth, Batu City's agricultural sector has begun to be challenged due to the conversion of agricultural land into built-up land to sustain the tourism industry. The objective of this study is to identify the conversion of agricultural land (rice fields) to non-agricultural uses (settlements, infrastructure, and tourism). The research method used is to analyze land use change maps in 2009, 2014 and 2019 (image maps) and then to analyze the causes of land use change using GIS analysis. The findings of the study indicate that improvements in land use occurred from 2009 to 2019 based on the map of the photos. The use of paddy fields has dropped by around 6.19%, while residential land has risen by around 5.46%. Based on the analysis of the factor, the result shows that financial pressure and the agricultural sector that is not a job that needs to be maintained is the landowner's cause for changing the function of his own paddy fields.
[RETRACTED] Pengaruh Internet Terhadap Intensi Migrasi Internasional Kaum Muda di Perdesaan (Studi Kasus di Desa Tambakasri) Gunawan Prayitno; Zendy Nugraha Nursaputra; Aris Subagiyo; Mayang Wigayatri
TATALOKA Vol 23, No 2 (2021): Volume 23 No. 2, May 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.23.2.281-297

Abstract

This article was retracted due to the following reasons. Retraction note here: https://doi.org/10.14710/tataloka.24.2.iRETRACTION TO:Prayitno, G., Nursaputra, Z. N., Subagiyo, A., & Wigayatri, M. (2021). Pengaruh Internet Terhadap Intensi Migrasi Internasional Kaum Muda di Perdesaan (Studi Kasus di Desa Tambakasri). TATALOKA, 23(2), 281-297. https://doi.org/10.14710/tataloka.23.2.281-297The article has been withdrawn at the request of the author.Reason:2019The published article was part of collaborative research from several authors, where the topic research came from the principal researcher, which was also part of his research roadmap. However, the principal researcher could not continue participating in the joint research because he was awarded a scholarship to study abroad. Afterward, the research was handled by the co-author.2020The research has been completed, and then compiles an article submitted to the Tataloka. The authors' composition of the articles sent to Tataloka did not mention the previous principal researcher because he was not involved in the research completion process and the preparation of the articles.2021:The article was published in Tataloka Vol. 23. No. May 2, 2021. In July, the previous principal researcher confirmed an objection to the published article. It was because the published material was part of his ongoing doctoral study. Therefore, based on COPE (Publication Ethics Committee) Retraction Guidelines, the published paper can be retracted if there are materials or data without permission to be used from the principal author.
The Role of Agricultural Extension on The Development of Farmers Group (Case Study: Pare Sub-district, Blitar Regency, East Java) Ika Agustin Maulidiah; Gunawan Prayitno; Aris Subagiyo
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 15 No 3 (2021): Vol.15, No.3, 2021
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SOCA.2021.v15.i03.p06

Abstract

Agricultural extension is a learning process that designed to improve the skills of agricultural operators, in particular farmers. This study aimed to determine whether agricultural extension activities have a role to play in the development of Agro-politan areas and what factors impact agricultural extension. Descriptive statistical analysis, correlation analysis, and factor analysis were used. Based on descriptive statistical analysis, it can be seen that agricultural extension agents play a role in three subsystems in the Agropolitan Area (input subsystem, process subsystem, and marketing subsystem). Based on the correlation analysis and factor analysis, three factors influenced agricultural extension's success, such as the participation of farmers, the performance of agricultural extensions, and the methods of the extension used.
PENERAPAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL POHON MASALAH DI DESA KALIPUCANG SEBAGAI DESA MANDIRI ENERGI Aris Subagiyo; Gunawan Prayitno; Dian Dinanti; Wawargita Permata W.; Mayang Wigayatri
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 2 (2020): JULI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v3i2.2363

Abstract

Abstrak: Desa Kalipucang merupakan desa yang berada di dataran tinggi dengan koordinat antara 800-900 m dari permukaan laut dengan luas 671,178 ha yang 69,65% KK penduduknya merupakan peternak. Desa Kalipucang memiliki jumlah sapi perah sebanyak 2.544 ekor sapi, yang dapat mendukung wisata peternakan. Salah satu wisata yang memanfaatkan sektor petenakan untuk dijadikan wisata adalah Kampoeng Susu yang terletak di Dusun Kuntul Utara. Hal ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Kalipucang, namun pemanfaatan sektor peternakan sebagai sektor wisata ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal untuk dijadikan sebagai lapangan pekerjaan. Selain itu Desa Kalipucang merupakan salah satu desa yang berpotensi untuk dijadikan Desa Mandiri Energi berbasis biogas. Oleh karena itu pengabdian masyarakat ini membahas identifikasi potensi-potensi maupun masalah-masalah yang ada di Desa Kalipucang agar dapat dilakukan pembangunan dan perkembangan terkait Desa Mandiri Energi di Desa Kalipucang.Abstract: Kalipucang Village is a village located in the highlands with coordinates between 800-900 m above sea level with an area of 671,178 ha of which 69.65% of the population is a breeder. Kalipucang village has 2,544 dairy cows. Supported by the number of existing dairy farmers and cows, it supports for tourism. The utilization of the livestock sector that used as tourism is Kampoeng Susu, which is located in the North Kuntul Hamlet. This can improve the economy of the community in Kalipucang Village, but the utilization of the livestock sector as a tourism sector is not maximally utilized to be used as employment. In addition, Kalipucang Village is one of the villages that has the potential to become a biogas-based of Energy Independent Village. Therefore, this community service discusses the potentials and problems that exist in Kalipucang Village so that development and development can be carried out related to the Energy Independent Village in Kalipucang Village.
THE GUIDANCE OF TOURISM MARKET PARTICIPATIVE PLANNING Gunawan Prayitno; Aris Subagiyo; Nindya Sari; Dian Dinanti; Nurkholis Hamidi; Sugiarto Sugiarto; Suluh Elman Swara; Muhammad Satya Adhitama
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i2.4029

Abstract

Abstrak: Desa Sumbersekar merupakan desa yang dikenal dengan istilah Kampung Dokar dengan beragam tawaran tatanan nuansa kampung tempo dulu. Setiap tahunnya, warga desa Sumbersekar menggelar festival Kampoeng Dokar dengan berbagai kegiatan. Konsep ini mendapat dukungan penuh dari warga lokal dengan kerja sama warga dalam menata kampung yang bertemakan tempo dulu dengan berbagai desain anyaman bambu di lingkungan desa. Pendampingan perencanaan Kawasan Wisata Sumbersekar dilakukan oleh BPPM Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, terkait dengan solusi pengembangan yang harus dilakukan yaitu peningkatan identitas produk lokal, penyusunan grand desain Kawasan, serta DED Kawasan wisata Sumbersekar yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu dengan adanya pembangunan tersebut maka akan dapat mendorong bergeraknya sektor lain di Desa Sumbersekar baik dari sosial, ekonomi, budaya maupun yang lainnya.Abstract: Sumbersekar Village is a village known as Kampung Dokar with a variety of offers of old village nuances. Every year, residents of Sumbersekar village hold the Kampoeng Dokar festival with various activities. This concept has received full support from residents with residents' cooperation in arranging old-themed villages with various woven bamboo designs in the village environment. BPPM (Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya assists in planning the Sumbersekar Tourism Area by developing necessary solutions, including enhancing local products' identity, developing the Area's grand design, and developing the Area's detail engineering design. Also, this development will encourage the movement of other sectors in Sumbersekar Village from social, economic, cultural, and other aspects.
KOKEDAMA Sebagai Inovasi Produk Jual Tanaman Hias Daun di Desa Wisata Sidomulyo, Kota Batu Sisca Fajriani; Siti Asmaul Mustaniroh; Ika Atsari Dewi; Aris Subagiyo
TRI DHARMA MANDIRI: Diseminasi dan Hilirisasi Riset kepada Masyarakat (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : JTRIDHARMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.899 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2021.001.01.27

Abstract

Desa wisata bunga Sidomulyo, kota Batu merupakan salah satu destinasi desa wisata yang dikembangkan di Jawa Timur. Petani bunga desa Sidomulyo berhasil mengangkat kearifan lokal melalui pemanfaatan iklim dengan mengembangkan dan menjual berbagai macam tanaman hias daun. Tanaman hias akhirnya menjadi ikon wisata di desa Sidomulyo. Data pemerintah desa menunjukkan bahwa 85% masyarakat desa Sidomulyo bermata pencaharian sebagai petani tanaman hias. Masyarakat memanfaatkan tanah desa, tanah milik pribadi dan juga pekarangan rumah untuk budidaya tanaman hias. Kunjungan wisatawan ke kota Batu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada kurun waktu tahun 2016-2017 terjadi peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara sebesar 12%, namun peningkatan kunjungan belum dirasakan sepenuhnya oleh petani bunga di desa Sidomulyo. Selama ini, petani hanya menjual tanaman hias daun di dalam polybag sehingga daya jualnya tidak tinggi. Pendampingan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah dengan pendampingan dalam memberikan sentuhan inovasi meningkatkan daya jual tanaman hias daun melalui teknik pembuatan kokedama. Tanaman hias daun yang dikemas dengan teknik kokedama memiliki nilai jual produk 10 kali lebih tinggi karena mempunyai tampilan yang lebih menarik. Pembuatan kokedama memanfaatkan bahan-bahan lokal yang tersedia di desa Sidomulyo sehingga biaya pembuatan tidak tinggi namun dapat meningkatkan harga produk jual tanaman hias daun dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke desa wisata bunga Sidomulyo.