Claim Missing Document
Check
Articles

Prediksi Curah Hujan Bulanan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Beberapa Fungsi Pelatihan Backpropagation (Studi Kasus: Stasiun Meteorologi Tabing Padang, Tahun 2001-2012) Cici Oktaviani; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 2 No 4: Oktober 2013
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.582 KB) | DOI: 10.25077/jfu.2.4.%p.2013

Abstract

Telah dilakukan prediksi curah hujan bulanan menggunakan jaringan syaraf tiruan dengan beberapa fungsi pelatihan backpropagation.  Penelitian ini menggunakan data curah hujan di Stasiun Meteorologi Tabing Padang dari tahun 2001 sampai tahun 2012.  Analisis dilakukan terhadap jumlah lapisan tersembunyi, jumlah neuron pada lapisan tersembunyi, jumlah data latih, dan fungsi pelatihan. Dari penelitian ini ditemukan bahwa semakin banyak jumlah lapisan tersembunyi dan data latih yang digunakan semakin bagus hasil prediksi,  jumlah neuron pada lapisan tersembunyi tidak pengaruh terhadap akurasi prediksi, fungsi pelatihan yang paling efektif untuk mengenali pola curah hujan bulanan adalah traingdx dengan arsitektur (12,20,20,20,1), dengan keberhasilan  mengenali pola adalah 99,0%. Arsitektur ini digunakan untuk memprediksi curah hujan bulanan selama tahun 2013 dan tahun 2014 dan didapatkan hasil bahwa setiap bulannya adalah musim hujan dengan curah hujan lebih besar dari pada 150 mm.
PROFIL PENCEMARAN AIR SUNGAI SIAK KOTA PEKANBARU DARI TINJAUAN FISIS DAN KIMIA Putri Putri; Afdal Afdal; Dwi Puryanti
Jurnal Fisika Unand Vol 3 No 3: Juli 2014
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.677 KB) | DOI: 10.25077/jfu.3.3.191-197.2014

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian untuk menentukan profil pencemaran Sungai Siak Kota Pekanbaru dari tinjauan fisis dan kimia. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan November 2013 pada 10 lokasi dengan jarak antara lokasi adalah 1 km.  Pada setiap lokasi diambil sampel pada tiga titik, yaitu dua di pinggir dan satu di tengah sungai. Parameter yang diukur yaitu konduktivitas listrik, temperatur, zat padat terlarut (TDS), derakat keasaman (pH) dan kandungan logam berat.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konduktivitas air Sungai Siak Kota Pekanbaru berkisar antara 37,7 µS - 39,53 µS dengan nilai rata-rata 38,7 µS. Temperatur air sungai Siak kota Pekanbaru berkisar antara 28o C - 32,2o C dengan rata-rata adalah 29,9o C. Temperatur air sungai Siak ini lebih tinggi dari temperatur udara di sekitarnya. Dari penelitian ini diketahui  konsentrasi logam berat yang tertinggi di Siak kota Pekanbaru adalah Fe (2,193 mg/L) diikuti oleh Zn (1,954 mg/L), Cu  (0,526 mg/L), dan Pb (0,089 mg/L). Nilai rata-rata TDS pada sampel adalah (70,4 mg/L) yang tergolong sebagai air lunak (soft water).  Nilai rata-rata pH sampel adalah (5,37 mg/L) yang tergolong sebagai air asam. Jadi ditinjau dari nilai TDS, derajat keasaman (pH), konduktivitas listrik dan kandungan logam berat, maka sungai Siak kota Pekanbaru dapat dikatakan sudah tercemar karena semua parameter tersebut berada di atas nilai standar baku mutu air untuk industri di Indonesia menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2010.Kata kunci: konduktivitas listrik, TDS, temperatur, derajat keasaman, kandungan logam berat. ABSTRACTThis research has been conducted to determine pollution profile of Siak river in Pekanbaru based on physical and chemical parameters. Samples were collected in November 2013 at ten sites within 1 km distance.  From each site, sample were taken at  three spots, two in riverside and one in the midstream. Parameters measured were electrical conductivity, temperature, total dissolved solid (TDS), pH and heavy metal content. The results showed that the electrical conductivity of Siak river water  ranged from 37.7µS to 39.53µS with 38.7µS average. The temperature of Siak river water  ranges from 28°C to 32.2°C with 29.9°C average. Siak river water temperature is higher than the surrounding air temperatur. The result of this research that  Fe (2.193 mg / L), have the highest concentration and followed by Zn (1.954 mg / L), Cu (0.526 mg/L) and Pb (0.089 mg / L). The average  value of TDS sample is (70.4 mg/L) whichis classified as soft water.  The average value of the pH is (5.37 mg /L) whichis classified as acid water. So, in terms of  TDS, pH, electrical conductivity and heavy metal concentration, Siak river in Pekanbaru has been contaminated where all of these parameters value are above the standard  of water quality for the industry in Indonesia, according to the Minister of Environment Regulation Number 04 Year 2010 .Keywords: electrical conductivity, TDS, temperature,the degree of acidity( pH), heavy metal pollution
Identifikasi Bidang Gelincir Pemicu Longsor dengan Metode Geolistrik Resistivitas 2 Dimensi Daerah Wisata Bukit Chinangkiek, Kabupaten Solok, Sumatera Barat Akbar Chaniago; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.286 KB) | DOI: 10.25077/jfu.11.2.160-165.2022

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menentukan bidang gelincir pada daerah Wisata Bukit Chinangkiek, Kabupaten Solok menggunakan  metode geolistrik resistivitas dua dimensi konfigurasi Wenner-Schlumberger. Penelitian ini dilakukan pada 2 lintasan dengan panjang bentangan 80 meter menggunakan software Res2Dinv. Hasil pengolahan data berupa penampang bawah permukaan yang menunjukkan bahwa daerah penelitian diduga memiliki lapisan bidang gelincir berupa batuan gamping pada kedalaman 7-11 meter dengan nilai tahanan jenis berkisar 80-190 Ω dan ketebalan ± 3 meter
Identifikasi Logam Berat Pencemaran Tanah Lapisan Atas Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetik pada Zona Penggunaan Lahan Berbeda di Kota Padang Nining Jumianti; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1599.904 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.4.550-557.2020

Abstract

Pengukuran nilai suseptibilitas magnetik tanah lapisan atas untuk memperkirakan pencemaran oleh logam berat pada empat zona penggunaan lahan berbeda di Kota Padang telah dilakukan. Sampel tanah lapisan atas diambil pada zona industri, ekonomi & bisnis, perumahan dan pertanian di Kota Padang. Sampel tanah diambil pada kedalaman 10 cm dari permukaan tanah sebanyak 111 titik. Hasil pengukuran suseptibilitas magnetik menunjukkan nilai berkisar antara 16,88×10-8 m3kg-1 hingga 1031,40×10-8 m3kg-1. Berdasarkan nilai suseptibilitas magnetik daerah penelitian telah mengalami pencemaran dari kategori tercemar rendah hingga tercemar sangat tinggi. Zona ekomoni & bisnis memiliki nilai suseptibilitas magnetik rata-rata paling tinggi 490,15×10-8 m3kg-1 dan diperkirakan paling tercemar oleh logam berat. Sementara, zona pertanian memiliki nilai rata-rata suseptibilitas magnetik paling rendah 92,69×10-8 m3kg-1, dan diperkirakan tercemar oleh logam berat juga rendah. Nilai suseptibilitas magnetik pada zona industri, zona ekonomi & bisnis, dan zona perumahan lebih tinggi daripada sampel pembanding yaitu tanah hutan, dimana tanah hutan dianggap tidak mengalami banyak pengaruh luar berupa aktivitas manusia (antropogenik) yang menyebabkan adanya emisi pada tanah. Sedangkan zona pertanian memiliki nilai suseptibilitas magnetik lebih rendah daripada sampel pembanding sehingga tanah di daerah ini tidak mengalami percemaran logam berat. Urutan tingkat pencemaran tanah lapisan atas Kota Padang berdasarkan nilai suseptibilitas magnetik adalah zona ekonomi & bisnis > perumahan > industri > pertanian. Measurement of the magnetic susceptibility values of topsoil to estimate pollution by heavy metal in four different zones in Padang City has been carried out.  Topsoil sample was taken in the industrial, economic & business, housing and agriculture zones in Padang City.  Samples were taken with 10 cm depth from the ground surface as many as 111 points.  Magnetic susceptibility value ranging from 16.88×10-8 m3kg-1 to 1031.40×10-8 m3kg-1.   Based on their magnetic susceptibility value the study area was polluted from low to very low polluted.  The economic & business zone has the highest average magnetic susceptibility of 490.15×10-8 m3kg-1 (the most polluted zone).  While the agricultural zone, was found to have the lowest average magnetic susceptibility value of 92.69×10-8 m3kg-1, so to be polluted by heavy metals is also low.  The magnetic susceptibility value in industrial zones, economic & business zones and housing zones is higher than the reference sample (forest land), where forest land is considered not to have much pollution due to human activities (anthropogenic). Meanwhile, the agriculture zone has a lower magnetic susceptibility than the reference sample so that soil in this area does not pollute by heavy metal.  The magnetic susceptibility of the zones with different land use decreases in the order of economic & business zones > housing > industry > agriculture.
Analisis Hubungan Konduktivitas Listrik dengan Total Dissolved Solid (TDS) dan Temperatur pada Beberapa Jenis Air Fadhilah Irwan; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.175 KB) | DOI: 10.25077/jfu.5.1.85-93.2016

Abstract

Telah dilakukan  penelitian untuk  menentukan  hubungan konduktivitas listrik dengan Total Dissolved Solid (TDS) dan temperatur pada tiga jenis air yaitu air laut, sungai dan danau. Sampel air laut diambil di Pantai Padang, air sungai di Sungai Batang Arau dan air danau di Danau Diatas Alahan Panjang. Pada masing-masing lokasi, sampel diambil pada enam titik dengan jarak antar titik 500 m.  Sampel air laut diambil pada tiga titik dekat objek wisata dan tiga titik dekat hutan tepi pantai. Sampel air sungai diambil masing-masing pada dua titik bagian hulu, tengah dan hilir sungai. Sampel air danau diambil mulai dari pusat lahan perikanan di tepi danau menuju tengah danau. Nilai TDS ditentukan dengan metode gravimetry dan konduktivitas listrik diukur dengan conductivity meter. Rata-rata nilai TDS pada air laut sebesar 23886,7 mg/l, air sungai sebesar 1873,3 mg/l dan air danau sebesar 546,7 mg/l. Rata-rata nilai konduktivitas listrik untuk air laut sebesar 177,9 µS/cm, air sungai sebesar 139,1 µS/cm dan air danau 80,6 µS/cm. Hubungan TDS dengan konduktivitas listrik pada air laut tidak dapat dilihat karena nilai TDS sangat berosilasi dengan perubahan konduktivitas listrik. Hubungan TDS dengan konduktivitas listrik air sungai linier pada konduktivitas listrik yang kecil dan mulai tidak linier pada nilai konduktivitas listrik tinggi. Model terbaik hubungan antara TDS dan konduktivitas listrik pada air sungai dan air danau adalah model polinomial orde-2 dengan koefisien korelasi 0,9506 untuk air sungai dan 0,9896 untuk air danau .Kata kunci: gravimetry, konduktivitas listrik, temperatur, Total Dissolved Solid (TDS) 
Suseptibilitas Magnetik dan Kandungan Logam Berat pada Tanah Lapisan Atas di Sekitar PLTU Ombilin Ovi Yanti Oktavia; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2371.546 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.1.1-7.2021

Abstract

Penelitian untuk menentukan nilai suseptibilitas magnetik dan kandungan logam berat pada tanah lapisan atas di sekitar PLTU batubara Ombilin telah dilakukan. Sampel tanah lapisan atas diambil pada 39 titik pada kedalaman 20 cm dalam radius 1400 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai suseptibilitas magnetik berkisar antara 14,77 x 10-8 sampai 887,12 x 10-8 m3/kg dengan rata-rata 278,43 x 10-8 m3/kg. Dari nilai rata-rata suseptibilitas magnetik terlihat bahwa sebagian besar daerah di sekitar PLTU dikategorikan tercemar sedang dan beberapa titik tercemar rendah dan tinggi. Nilai tertinggi dari nilai suseptibilitas terdapat pada radius 400 m arah utara dan timur serta barat laut PLTU. Semakin jauh dari PLTU nilai suseptibilitas magnetik semakin rendah. Pengukuran kandungan logam berat menggunakan X-Ray Fluorescence dilakukan pada 7 sampel. Logam berat Fe, As dan Cr sudah melewati ambang batas untuk semua sampel uji. Nilai suseptibilitas magnetik dan konsentrasi logam berat memiliki korelasi cukup kuat dengan koefisien korelasi  berturut-turut adalah 0,76; 0,86; 0,73; 0,95 dan 0,79 untuk logam Fe, Pb, Mn, Zn dan Cu. Korelasi untuk logam Ni, As dan Cr cukup lemah dengan koefisien korelasi berturut-turut 0,13; 0,32 dan 0,09. Magnetic susceptibility and heavy metals in topsoil around the Ombilin coal power plant have been determined. Thirty-nine topsoil samples were collected at a depth of 20 cm at a radius of up to 1400 m. The results show that the magnetic susceptibility has a range value from 14.77 x 10-8 m3/kg to 887.12 x 10-8 m3/kg with an average of 278.43 x 10-8 m3/kg. The average value of magnetic susceptibility around the power plant is medium polluted, and several points are low and high polluted. The highest value of magnetic susceptibility was observed in the area with a radius smaller than 400 m to the north, east, and northwest of the power plant. The higher the distance from the power plant, the lower magnetic susceptibility. Heavy metal content measured using X-Ray fluorescence carried out to 7 selected samples. Heavy metals Fe, As, and Cr exceeded the threshold for all samples. The magnetic susceptibility and heavy metal values have a slightly strong relationship, which can be seen from correlation coefficients, namely,  0.76, 0.86, 0.73, 0.95, and 0.79  in Fe, Pb, Mn, Zn, and Cu, respectively. Finally, weak correlation is found for Ni, As, and Cr metals with the correlation coefficients of 0.13, 0.32 dan 0.09.
IDENTIFIKASI SEBARAN LOGAM BERAT PADA TANAH LAPISAN ATAS DAN HUBUNGANNYA DENGAN SUSEPTIBILITAS MAGNETIK DI BEBERAPA RUAS JALAN DISEKITAR PELABUHAN TELUK BAYUR PADANG Ulfa Yulius; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 3 No 4: Oktober 2014
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.396 KB) | DOI: 10.25077/jfu.3.4.198-204.2014

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian untuk menentukan kandungan logam berat dan suseptibilitas magnetik serta hubungan keduannya pada tanah lapisan atas di tiga ruas jalan menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Desember 2013 di Jalan Sutan Syahrir, Jalan By Pass dan Jalan Bungus. Sampel yang diambil berupa tanah bagian atas pada kedalaman 10 cm sebanyak lebih kurang 50 g pada tiap-tiap titik lokasi pengambilan. Sampel diambil mulai dari Pelabuhan Teluk Bayur Padang kemudian menyebar ke tiga ruas jalan dengan rentang masing-masing 5 km dengan jarak antar sampel 0,5 km. Hasil penelitian menunjukkan nilai suseptibilitas magnetik tanah lapisan atas di lokasi penelitian berkisar antara 878,9 sampai dengan 6694,2 x 10-5 m3kg-1 dengan rata-rata keseluruhan sebesar 3415,9 x 10-5 m3kg-1. Nilai suseptibilitas yang lebih dari 1000 x 10-5 m3kg-1 termasuk kategori pencemar tinggi. Hal ini dapat juga dilihat dari konsentrasi logam berat (Pb, Cu, Cd) dimana nilainya di atas nilai baku mutu, sedangkan konsentrasi Zn adalah 6,8 ppm yang masih di bawah nilai baku mutu yaitu 50 ppm. Konsentrasi logam berat menunjukkan adanya hubungan dengan suseptibilitas, dengan koefisien korelasi 0,50 untuk Pb, 0,31 untuk Cu, 0,12 untuk Cd dan 0,17 untuk Zn. Hal ini memberi harapan bahwa suseptibilitas magnetik dapat digunakan sebagai indikator penyebaran logam berat pada tanah lapisan atas akibat polusi kendaraan bermotor.Kata kunci: suseptibilitas magnetik, logam berat, tanah lapisan atas.ABSTRACTThe heavy metal content and magnetic susceptibility and their relations to top soil in three road sides around Teluk Bayur harbor, Padang have been investigated. The samples were taken on December 2013 at Jalan Sutan Syahrir, Jalan By Pass and Jalan Bungus. 50 g of samples were taken in the depth of 10 cm where the distance between two consecutive sample points is 0.5 km. The result shows that magnetic susceptibility of top soil range from 878.9 to 6694.2 x 10-5 m3kg-1, with the average of 3415.9 x 10-5 m3kg-1. The top soil in this research has been polluted by Pb, Cu and Cd, where their concentration is higher than natural value, that is 15.6 ppm for Pb, 20.6 ppm for Cu, 10.7 ppm for Cd, while Zn concentration of 6.8 ppm is still below its natural value. The concentration of heavy metals in top soil has the same trend with its magnetic susceptibility, with correlation coefficient is 0.5 for Pb, 0.31 for Cu, 0.12 for Cd, and 0.17 for Zn. It means that magnetic susceptibility can be used as indicator of heavy metal contamination in the top soil.Keyword: magnetic susceptibility, heavy metal, top soil.
Pemetaan Zona Potensi Emas Menggunakan Metode Geomagnet di Jorong Lubuak Sariak, Nagari Kajai, Pasaman Barat Eldiani Arifya; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.829 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.4.524-530.2020

Abstract

Penelitian untuk menentukan zona sebaran emas di Jorong Lubuak Sariak, Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat telah dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode magnetik pada daerah seluas 700 m2 dengan 70 titik. Hasil penelitian menunjukan emas berasosiasi dengan pirhotit dengan nilai suseptibilitas 0,00046-1,4 SI, pirit dengan suseptibilitas 0,000035-0,005 SI dan siderit dengan suseptibilitas magnetik 0,0013 – 0,011 SI yang merupakan mineral sulfida magnetik yang terdapat dalam batuan metamorf dan sedimen. Selain itu mineral emas juga beasosiasi dengan batuan beku intrusi yaitu porfiri dengan nilai suseptibilitasnya 0,00025-0,21 SI. Di lokasi penelitian diduga emas berasosiasi dengan mineral pembawa emas terletak pada kedalaman 0 m sampai dengan 84 meter di bawah permukaan. The reasearch about mapping of gold potential zones in Jorong Lubuak Sariak, Nagari Kajai, Pasaman Barat has been conducted. This reasearch used magnetic method in area 700 m2 with 70 points. Results show that golds are associated with pyrrhotites with magnetic susceptibility value 0.00046 – 1.4 SI, pyrite with magnetic susceptibility value of 0.000035 – 0.005 SI, siderite with magnetic susceptibility of 0.0013 – 0.011 SI which is a magnetic sulfide mineral found inmetamorphic and sedimentary rocks. Gold minerals are also associated with igneous rock (intrusion) that is porphyry with magnetic susceptibility value of 0.00025 – 0.21 SI. Gold carrier minerals located at 0 – 84 m depth
Karakteristik Air Lindi (Leachate) di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin Kota Padang Resti Nanda Sari; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.167 KB) | DOI: 10.25077/jfu.6.1.93-99.2017

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik air lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Air Dingin Kota Padang. Pengambilan sampel air lindi dilakukan pada 6 titik lokasi, yaitu sebelum masuk kolam kendali, di kolam kendali, setelah keluar dari kolam kendali dan sungai. Karakteristik air lindi ditentukan dari beberapa parameter yaitu Total Dissolved Solid (TDS), konduktivitas listrik, pH, suhu, Chemical Oxygen Demand (COD), Biology Oxygen Demand (BOD) dan kandungan logam berat. Air lindi pada TPA memiliki nilai COD dan BOD serta kandungan logam berat Pb yang cukup tinggi dan telah melebihi nilai baku mutu pada beberapa titik tertentu (sebelum kolam, di dalam kolam dan setelah keluar dari kolam kendali). Untuk parameter suhu dan kandungan logam berat Cu dan Fe nilainya masih berada jauh di bawah baku mutu untuk semua titik sampel. Nilai parameter air lindi antara bak kendali berfluktuasi, dan ada yang justru jadi lebih tinggi setelah melewati proses pada kolam kendali seperti pada parameter konduktivitas listrik, TDS, pH dan kandungan logam berat Pb, Cu dan Fe. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa fungsi kolam kendali air lindi yang ada di TPA Air Dingin masih kurang efektif. Kata kunci : TPA Air Dingin ,lindi, konduktivitas listrik, TDS, pH, logam berat.
Identifikasi Potensi Air Tanah di Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Desti Wury Andany; Afdal Afdal; Ahmad Fauzi Pohan
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2104.586 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.3.392-398.2021

Abstract

Research to determine ground water potential in the Kota Terpadu Mandiri (KTM), Silaut Region, Pesisir Selatan Regency, has been conducted. This study applied the Schlumberger 2D configuration of the geoelectrical method. Data collection was carried out at five sounding points with a track span of 200 m, the shortest electrode distance was 1.5 m (current electrode) and 0.5 m (potential electrode) by the amount of data 27. Data processing was performed using IPI2WIN lite version. The result show that the aquifer was found at all sounding points in the unconfined aquifer with depth of 3.5 – 9.0 m and a confined aquifer with a depth of 39.5 – 47.6 m. Drilling can be carried out on TS-1, TS-3, TS-44 and TS-5 which are confined aquifers with a depth of up to 47.6 m in a layer of clayey sand.