Claim Missing Document
Check
Articles

Pemetaan Intrusi Air Laut Terhadap Air Tanah Di Pantai Gandoriah Menggunakan Metode Geolistrik Mela Rahmadani; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 12 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.816 KB) | DOI: 10.25077/jfu.12.1.131-136.2023

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk memetakan intrusi air laut di kawasan wisata pantai Gandoriah, kota Pariaman. Data yang digunakan merupakan data primer hasil pengambilan data di lapangan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner 2 dimensi. Akuisisi data di lapangan menggunakan 3 lintasan yaitu Lintasan 1 dan 2 berada sejajar dengan pantai dan Lintasan 3 tegak lurus dengan pantai. Dari hasil pengukuran nilai tahanan jenis/resisitivitas material bawah permukaan dengan metode geolistrik diduga telah terjadi intrusi air laut di pantai Gandoriah dengan status ringan pada kedalaman 1,25 m-13,4 m. Daerah intrusi air laut berada di bagian Barat Laut daerah penelitian sejauh 120 m dari bibir pantai.
Identifikasi Potensi Air Tanah di Bukit Gado-Gado Padang Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Wenner Sarah Khairunnisa Putri Elwira; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 4 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.482 KB) | DOI: 10.25077/jfu.11.4.455-461.2022

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui potensi air tanah di Bukit Gado-Gado Padang menggunakan metode geolistrik tahanan jenis Konfigurasi Wenner. Dengan mengetahui potensi air tanah pada lokasi penelitian maka dapat dijadikan penentuan lokasi sumur bor di titik yang tepat.  Pengambilan data dilakukan pada 3 lintasan yang masing-masingnya memiliki panjang lintasan 60 meter, jarak elektroda terpendek 1 meter untuk elektroda arus dan elektroda potensial dan jumlah titik data yaitu 135. Pengolahan data dilakukan menggunakan software RES2DINV. Hasil penelitian berupa penampang bawah permukaan menunjukkan bahwa daerah penelitian diduga memeiliki potensi air tanah berupa lapisan alluvial dan batu lempung dengan nilai resistivitas berkisar antara 24,8 - 120 Ωm pada kedalaman 1,27 – 3,96 meter. 
Identifikasi Pencemaran Air Sungai Batang Lembang di Kota Solok Berdasarkan Tinjauan Fisika dan Kimia Rani Masita; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.502 KB) | DOI: 10.25077/jfu.12.2.178-184.2023

Abstract

Telah dilakukan identifikasi pencemaran air Sungai Batang Lembang di Kota Solok berdasarkan parameter fisika dan kimia. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak enam titik di sepanjang aliran sungai di Kota Solok. Identifikasi dilakukan berdasarkan parameter temperatur, konduktivitas listrik, pH, Total Dissolved Solid (TDS), kandungan logam berat (Hg dan Pb), dan kandungan fosfat. Analisis tingkat pencemaran menggunakan metode Indeks Pencemaran air (IP). Berdasarkan nilai IP, air sungai Batang Lembang di Kota Solok dikategorikan tercemar ringan dengan nilai IP rata-rata sebesar 1,124. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa diantara tujuh parameter hanya parameter fosfat yang telah melebihi standar batas baku mutu air sungai kelas II menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Nilai rata-rata temperatur air di sungai Batang Lembang adalah 31°C. Nilai ini lebih rendah dari temperatur udara di sekitarnya yaitu 30°C. Nilai rata-rata pH sampel air adalah 7,5 yang bersifat basa. Nilai konduktivitas listrik sampel air berkisar antara antara 136 hingga 196 µS/cm dengan nilai rata-rata yaitu 174 µS/cm. Nila rata-rata TDS sampel air adalah 87 mg/L. Konsentrasi tertinggi kandungan Hg dalam sampel air adalah 0,0010 mg/L yang berada pada batas baku mutu dan nilai Pb dalam semua sampel kecil dari 0,002 mg/L yang belum melebihi nilai batas baku mutu sebesar 0,03 mg/L.
Identifikasi Pencemaran Logam Berat dan Hubungannya dengan Suseptibilitas Magnetik pada Sedimen Sungai Batang Agam Segmen Kota Bukittinggi Mayank Aprianto; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 12 No 3 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.12.3.487-491.2023

Abstract

Kandungan logam berat pada sedimen sungai Batang Agam segmen Kota Bukittinggi telah diidentifikasi. Sampel sedimen diambil pada aliran sungai sepanjang 3 km pada  6 titik sampel. Enam sampel yang diambil kemudian di uji XRF untuk mengetahui kandungan logam beratnya. Hasil uji XRF menunjukan bahwa sampel mengandung logam berat Cr, Mn, Fe, Ni, Zn, Cu, As dan Pb. Konsentrasi rata-rata logam berat pada sedimen Sungai Batang Agam sudah melebihi ambang batas yang di tetapkan, yaitu Cr (206,6 ppm), Mn (3646,6 ppm), Fe (27298 ppm), Ni (83,3 ppm), Zn (4058,3 ppm), Cu (621,6 ppm), As (51,6 ppm) dan Pb (530 ppm). Hal ini mengindikasi bahwa sedimen Sungai Batang Agam segmen Kota Bukittinggi tercemar logam berat. Perbandingan kandungan logam berat antara titik S1 (hulu) dengan S15 (hilir) diketahui sungai sudah tercemar saat memasuki Kota Bukittinggi namun terdapat beberapa kandungan logam yang meningkat setelah melewati Kota Bukittinggi dengan kenaikan sekitar 60-80% dari nilai ambang batasnya.
Identifikasi Potensi Air Tanah di Nagari Aie Dingin Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Jesika Maha Putri; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 13 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.13.1.125-131.2024

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi potensi air tanah di Nagari Aie Dingin Kabupaten Solok menggunakan metode geolistrik resistivitas satu dimensi konfigurasi Schlumberger. Akuisisi data dilakukan pada dua lintasan dengan panjang lintasan yaitu 100 meter, dimana Lintasan 1 di Jorong Koto Baru dan Lintasan 2 di Jorong Koto. Pemodelan menggunakan software IPI2WIN. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa lapisan di bawah Jorong Koto Baru terdiri dari empat lapisan yaitu lempung pasiran, tuff hablur, batu pasir, dan lempung sedangkan lapisan di bawah Jorong Koto terdiri dari tiga lapisan yaitu lempung, batu pasir, dan lapisan ketiga yang tidak terdefenisi. Potensi air tanah pada Jorong Koto Baru berada pada lapisan ketiga dengan resistivitas 48,7 Ωm dengan kedalaman 3,2 – 10,5 meter dan di Jorong Koto berada pada lapisan kedua dengan resistivitas 73,9 Ωm dengan kedalaman 2,7 – 20 meter. Berdasarkan kedalaman air tanah yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa di Nagari Aie Dingin potensi air tanahnya kecil atau akuifernya dangkal dikarenakan kemampuan batuan di daerah penelitian untuk dapat mengalirkan air kecil.  Jenis akuifer daerah penelitian adalah akuifer tertekan.
Investigasi Bidang Gelincir Tanah Longsor Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Schlumberger di Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto Verdillah Nur Azizah; Afdal Afdal; Dian Hadiyansyah
Jurnal Fisika Unand Vol 13 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.13.2.275-281.2024

Abstract

Investigasi bidang gelincir tanah longsor di Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto telah dilakukan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Schlumberger satu dimensi. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari kantor Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat pada empat lintasan yang berada di Desa Durian Duo dan Lubang Panjang. Panjang masing-masing lintasan yaitu 140 m, 100 m, 100 m, dan 200 m. Pengukuran nilai resistivitas batuan dilakukan menggunakan Resistivitymeter Naniura NRD 300 Plus. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software IPI2WIN versi lite dan Surfer untuk menampilkan citra lapisan bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Desa Durian Duo bidang gelincir ditemukan pada kedalaman 3,86 meter sampai 18 meter dengan nilai resistivitas berkisar 154 Ωm dan 51 Ωm. Untuk Desa Lubang Panjang diperoleh nilai resitivitas berkisar 183 Ωm dan 430 Ωm, bidang gelincir ditemukan pada kedalaman 8,11 meter sampai 7,83 meter. Jenis batuan bidang gelincir pada daerah penelitian merupakan lapisan batu gamping. Bidang gelincir pada Desa Durian Duo dan Lubang Panjang termasuk kelas bidang gelincir yang dalam sehingga memiliki potensi tinggi untuk terjadinya tanah longsor.
SUSEPTIBILITAS MAGNETIK TANAH SEBAGAI INDIKATOR TANAH LONGSOR DI DAERAH MALAMPAH KABUPATEN PASAMAN Rahmatul Fitriah; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 13 No 5 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.13.5.697-703.2024

Abstract

Soil magnetic susceptibility values have been measured in the Malampah area of Pasaman Regency using the rock magnetism method. Samples were taken from two areas where landslides had occurred and two areas where landslides had not occurred. Samples were taken at the top, middle, and bottom with 5 cm, 25 cm, and 50 cm depth variations. Measurement of soil magnetic susceptibility value was conducted using Bartington Susceptibility Meter MS2B. The results showed that the magnetic susceptibility value at low frequency (ꭓLF) at each sampling point is higher than the high-frequency magnetic susceptibility value (ꭓHF). Indicating that the research location contains superparamagnetic grains. From the range of ꭓLF values obtained, it is estimated that the magnetic minerals that control the samples are paramagnetic and ferromagnetic and the mineral type is estimated to be ilmenite (FeTiO3). Areas where landslides have occurred have a higher ꭓFD (%) value than areas where landslides have not occurred. The higher the ꭓFD (%) value, the more superparamagnetic grains will be in the sample. Superparamagnetic grains are smooth and easily absorb water. Adding soil mass due to water causes the soil to move quickly when on a slope.
Identifikasi Pencemaran Air Sungai Batang Tebo di Kabupaten Bungo Berdasarkan Parameter Fisis dan Kimia Raudahtul Janah; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 13 No 4 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.13.4.490-496.2024

Abstract

This research aims to determine the level of water pollution in the Batang Tebo River in Bungo Regency based on physical and chemical properties. The chemical parameters calculated are pH and concentration of heavy metals Hg, Pb, and Cu. The physical parameters calculated are TDS, TSS, temperature, and turbidity. All parameters except TSS, turbidity, and heavy metal concentrations were measured in the field. The level of river water pollution is analyzed using the Pollution Index (IP). The research results show that the Batang Tebo River water in Bungo Regency is classified as lightly polluted, with an IP value of 4.12. Physical parameters that have exceeded quality standards are a TSS value of 343 mg/L and a turbidity value of 69.60 NTU. In contrast, those that have not exceeded quality standards are temperature values of 29ºC, TDS values of 23 ppm, and electrical conductivity values of 47 µS/cm. Chemical parameters that have exceeded the quality standards, namely the concentration of the heavy metal mercury of 0.0023 mg/L, while those that have not exceeded the quality standards, namely the pH value of 6.58, the concentration of the heavy metal lead is ˂0.005 mg/L, and the concentration of the heavy metal copper is ˂0.018 mg/L. 
IDENTIFIKASI PENCEMARAN LOGAM BERAT TANAH PERMUKAAN DI SEKITAR PLTU TELUK SIRIH DENGAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNETIK Manalu, Githa Sortania; Afdal, Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 14 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.14.1.89-94.2025

Abstract

Magnetic susceptibility analysis of surface soil around Teluk Sirih Power Plant in Padang city has been conducted. Soil sampling was conducted at 28 points at a depth of 30 cm. The results show that the magnetic susceptibility value of surface soil range from 81.4667×10-8 m3/kg to 934.2133×10-8 m3/kg. The magnetic susceptibility value indicates that the surface soil around the PLTU is moderately to highly polluted, with several points of low pollution. The further from the PLTU, the lower the magnetic susceptibility value, indicating that the pollution comes from emissions from coal combustion at the PLTU. The further from the road, the lower the magnetic susceptibility value, indicating that there are other sources of pollution from vehicle emissions passing through the road. It also found that vegetation affects the level of soil pollution as indicated by the magnetic susceptibility value in the vegetated zone being lower than the magnetic susceptibility value in the non-vegetated zone.