Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengelolaan Limbah Organik Berbasis Masyarakat: Pengomposan Daun Bambu untuk Pertanian Berkelanjutan dan Pelestarian Lingkungan Jaya, Galang Indra; Sonjaya, Jajang Agus; Avianto, Yovi; Noviyanto, Amir; Handru, Alan
Abdimas Galuh Vol 7, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i2.18656

Abstract

Pengelolaan limbah organik, khususnya daun bambu, menjadi isu penting dalam pelestarian lingkungan dan pertanian berkelanjutan. Di Indonesia, sekitar 40% sampah terdiri atas limbah organik, namun pemanfaatannya masih rendah, termasuk pada daun bambu yang sering dibakar, meningkatkan emisi karbon. Padahal, daun bambu memiliki rasio C/N yang ideal untuk kompos, mudah terurai, dan dapat memperbaiki kualitas tanah. Salah satu tantangan utama dalam pemanfaatan daun bambu adalah rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan limbah organik ini. Untuk itu, program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di KTH (Kelompok Tani Hutan) Bambu Lestari Bulaksalak, Desa Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, dengan pendekatan partisipatif. Program dimulai dengan sosialisasi melalui presentasi dan diskusi mengenai pengelolaan limbah organik, manfaat kompos, serta potensi daun bambu sebagai bahan kompos. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga dan mendorong adopsi praktik ramah lingkungan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pengomposan di lahan milik pemerintah desa. Proses pengomposan terdiri atas tujuh tahap: pengumpulan dan pembersihan seresah bambu, pencacahan daun bambu, pencampuran bahan kompos (daun bambu, pupuk kandang, dan tanah), pengaturan kelembapan, pengadukan awal, serta pemeliharaan tumpukan kompos selama proses fermentasi. Setelah sekitar 40 hari, kompos matang siap digunakan sebagai pupuk organik. Program ini berhasil meningkatkan keterampilan teknis warga dalam pengelolaan limbah organik dan memperkuat kesadaran tentang pentingnya pemilihan lokasi pengomposan yang tepat. Untuk keberlanjutan, pendampingan lebih lanjut dan penguatan kelembagaan lokal sangat dibutuhkan, selain kolaborasi lintas sektor untuk mereplikasi model ini di wilayah lain.
Comparison of Various Control Techniques for Clove Stem Borer (Nothopeus hemipterus) in Samigaluh, Kulon Progo Sidiq, Muhamad Fajar; Wisnubroto, Muhammad Parikesit; Handru, Alan; Avianto, Yovi; Putri, Diyona
Jurnal Riset Perkebunan Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Riset Perkebunan (JRP)
Publisher : Jurusan Budidaya Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrp.6.1.25-35.2025

Abstract

The clove stem borer (Nothopeus hemipterus) is a major pest causing significant economic losses in clove cultivation. In Samigaluh, most farmers rely on chemical pesticides for control. However, essential oils and entomopathogenic fungi offer safer and more sustainable alternatives. This study aimed to evaluate their effectiveness and determine the most suitable control method. The research was conducted in Kayugedhe Hamlet, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta, from April to September 2022. A randomized completely block design was used with different pest control treatments, including chemical pesticides (fipronil, acephate, and profenofos), botanical pesticides (10% neem oil and 10% citronella oil), biological pesticides (Beauveria bassiana at 1 × 10⁸ CFU/mL), and a control. The pesticides were applied using a hydraulic pump and a wax-sealing method on larval entry holes. Larval mortality was recorded weekly for four weeks. The results showed that the application of entomopathogenic fungi (Beauveria bassiana) and citronella oil led to larval mortality rates of 78% and 75%, respectively, which were comparable to the effectiveness of fipronil (80%) and acephate (81%). In contrast, N. hemipterus larvae exhibited lower susceptibility to profenofos, with a mortality rate of only 47%, suggesting potential resistance. These findings indicate that B. bassiana and citronella oil extract could serve as effective and environmentally friendly alternatives for controlling the clove stem borer.
APLIKASI METHYL EUGENOL SEBAGAI PENGENDALI LALAT BUAH (BACTROCERA SP.) PADA TANAMAN CABE RAWIT DI LAHAN KARST DESA PONJONG, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA Handru, Alan; M. Fajar Sidiq; Putri, Diyona
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 8 No. 1 (2024): Agrisaintifika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v8i1.4988

Abstract

Dalam pembudidayaan cabe rawit (Capsicum frutescens) masih terdapat kendala seperti gangguan hama yang menyerang dari awal pertumbuhan hingga pasca panen. Salah satu jenis hama yang menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada budidaya cabe adalah lalat buah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis methyl eugenol dan ketinggian perangkap terhadap pengendalian hama lalat buah pada tanaman cabe rawit di lahan karst. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2024 di lahan karst desa Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial, terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama dosis methyl eugenol yaitu: 0.75 mL/perangkap, 1.5 mL/perangkap dan 2 mL/perangkap. Sementara faktor kedua adalah ketinggian perangkap yang terdiri dari: 90 cm, 100 cm, dan 110 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis methyl eugenol 1.5 mL/perangkap memberikan hasil yang lebih baik tetapi tidak berbeda nyata dengan dosis 0.75 mL/perangkap dan berbeda nyata dengan pemberian dosis 2 mL/perangkap. Sementara pada perlakuan ketinggian perangkap menunjukkan bahwa perlakuan ketinggian perangkap 100 cm memberikan hasil terbaik pada parameter jumlah lalat buah yang terperangkap yaitu 30 ekor yang tidak berbeda nyata dengan ketinggian 90 cm dan berbeda nyata dengan ketinggian 110 cm.