Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Usulan Penjadwalan Produksi Dengan Metode Campbell Dudek Smith Dan Heuristic Pour Melalui Pendekatan Line Balancing Febianti, Evi; Irman Saeful Mutaqin, Ade; Rahman Pambudi, Aji
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.123 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v2i1.1508

Abstract

Penjadwalan (scheduling) diperlukan dalam mengalokasikan tenaga operator, mesin dan peralatan produksi, urutan proses, jenis produk, pembelian material dan lain sebagainya. Penjadwalan yang baik harus mampu meningkatkan utilitas sumber  daya  melalui minimum  flow  time, waktu pengiriman  barang sebelum due date yang telah ditetapkan serta minimum work in process (WIP), meminimisasi jumlah pekerjaan yang idle (menganggur), memperkecil jumlah work in process pada lintasan produksi. Akan tetapi lintasan produksi yang tidak seimbang dapat mempengaruhi proses penjadwalan dan menghambat proses produksi yang akan menjadi jauh lebih lama atau makespan yang dihasilkan semakin besar. IKM Sendal Hotel Permata adalah sebuah industri yang memproduksi sandal hotel yang dipesan oleh berbagi hotel yang ada didaerah Merak, Cilegon, Serang dan daerah lainnya. Proses produksi pada IKM Sendal Hotel Permata belum memperhatikan keseimbangan lintasan dalam alur produksinya. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk melakukan penyeimbangan lintasan menggunakan metode Region Approach (Kilbrige–Weston) dan penjadwalan dengan menggunakan metode Campbell Dudek Smith (CDS) serta metode Heuristic Pour. Hasil penelitian ini didapat jumlah stasiun terbaik yaitu sebanyak 6 dari yang sebelumnya adalah 9 stasiun. Sedangkan untuk penjadwalan didapatkan urutan terbaik pada metode Campbell Dudek Smith dan Heuristic Pour yaitu 1-3-4-2-5 dengan nilai makespan 207,96 jam.
Usulan Waktu Preventive Maintenance Untuk Menurunkan Downtime dan Biaya Perawatan Mesin Three Roll Bending Dengan Reliability Block Diagram Di PT. ABC Febianti, Evi; kurniawan, bobby; bakri, khoirul
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.123 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1529

Abstract

PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dengan hasil produksi, yaitu drum dan vessel. Salah satu mesin yang digunakan adalah Mesin Three Roll Bending yang memiliki waktu downtime terbesar. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi kerusakan dalam Six Big Losses, reliability komponen, dan sistem, downtime saat preventive maintenance, waktu preventive maintenance guna meningkatan kehandalan 85%, dan biaya perawatan. Data yang diperoleh menggunakan Metode RBD (Reliability Block Diagram), lalu disimulasikan untuk mendapatkan biaya perawatan terendah.Dalam identifikasi Six Big Losses semua komponen mesin dalam kategori Downtime Losses. Hasil penelitian ini menunjukan komponen  paling tinggi sebesar 29% dari total downtime, yaitu komponen Coupling. Reliability Panel Control 42%, Gear Box 43%, Hidraulic 34%, Grase Holder 44%, Fan Belt 46%, Motor 41%, Coupling 45%, Pneumatic 30% dan Lock 37%. Nilai RBD sistem awal sebesar 61%.Nilai downtime saat preventive maintenance sebesar 6445 menit. Diusulkan jadwal preventive maintenance untuk meningkatkan reliability 85% sehingga komponen Panel Control setiap 33 hari, Gear Box selama 30 hari, Hidraulic sebesar selama 40 hari, Grase Holder selama 40 hari, Fan Belt selama 35 hari, Motor selama 40 hari, Coupling selama 20 hari, Pneumatic selama 38 hari dan Lock selama 35 hari. Biaya perawatan pada corrective maintenance sebesar Rp 14.102.000 dan biaya pada preventive maintenance sebesar Rp 12.988.917.
DEVELOPING SUPPLY CHAIN NETWORK WITH PIECEWISE LINEAR TRANSPORTATION COST FOR A SMALL-AND-MEDIUM ENTERPRISE (SME) IN CILEGON Kurniawan, Bobby; Irman, Ade; Gunawan, Akbar; Umyati, Ani; Febianti, Evi; Wahyuni, Nuraida; Ferdinant, Putro Ferro; Ekawati, Ratna; Fellek Getu Tadesse
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 15 No. 2 (2021): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : Deputi TIRBR-BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study proposed a supply chain network for determining suppliers’ location in which the transportation costs are a piecewise linear function. The supply chain network consists of a production facility, suppliers, and customers. These types of costs are found in the fields of transportation, logistics, and purchasing discount. First, the supply chain network is formulated as the mixed-integer non-linear programming (MINLP) because piecewise linear transportation cost makes the model non-linear. Then, the model is transformed into a mixed-integer programming (MIP) model using the convex-combination method to overcome this nonlinearity. The model was used for solving the problem faced by a small and medium enterprise (SME) in Cilegon. The MIP was solved using the CPLEX software. Sensitivity analysis was carried to provide the SME with several alternatives in handling the suppliers’ location problem
Response Surface Method for optimizing the injection moulding process in bracket production Yusraini Muharni; Evi Febianti; Muhammad Galih Permana; Hartono Hartono
Journal Industrial Servicess Vol 8, No 2 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v8i2.17063

Abstract

Citra Karya Metal is a mould maker and injection service for industries that produce plastic products such as brackets for washing machines. Defective products in the bracket's production are serious problems since the number is large. The existence of this defective product is quite challenging for the company in terms of time and cost. Products that do not comply with the standards will be reworked by flushing them from excessive plastic or destroying them to become plastic pellets for rework. This research aims to provide recommendations for the optimum injection moulding machine settings to reduce defects in bracket production. The Response Surface Method is used to optimize three independent variables: injection speed, pressure, and screw backstop position. The research finds that the most influential factors were injection speed and pressure. The optimum factor level values for injection speed and pressure were 47.5 per cent and 61.5 bar, respectively.
Implementasi lean service dengan metode WAM dan VALSAT untuk meminimasi waste pada loading steel plate Evi Febianti; Kulsum Kulsum; Adrian Rizki Pratama; Lely Herlina; Bobby Kurniawan; Muhammad Adha Ilhami; Ade Irman Saeful Mutaqin; Yusraini Muharni; Anting Wulandari
Journal of Systems Engineering and Management Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/joseam.v1i1.17538

Abstract

Lean service adalah sekumpulan metode dan peralatan yang digunakan untuk meminimasi biaya, memperbaiki performance, mengurangi waktu tunggu, serta mengeliminasi waste agar kualitas jasa yang dihasilkan dapat maksimal. Waste yang terjadi dalam proses pelayanan jasa loading steel plate akan memberikan dampak keterlambatan pelayanan ataupun cacat dalam prosedur pelayanan. Waste yang terjadi di dalam proses ini perlu dihilangkan atau diminimasikan untuk membuat proses pelayanan menjadi lebih baik dan tidak merugikan pihak perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi urutan waste tertinggi hingga terendah, mengidentifikasi faktor-faktor dominan pada pemborosan, memberikan usulan perbaikan dan mengetahui nilai process cycle efficiency (PCE). Penelitian ini menerapkan Waste Assessment Model (WAM) untuk mengidentifikasi waste dan Value Analysis Stream Tools (VALSAT) untuk melakukan pemilihan detail mapping tools yang digunakan sebagai analisis perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemborosan dengan nilai tertinggi sampai terendah adalah Waiting (26,97%), Defects (19,88%), Motion (14,83%), Inventory (12,88%), Transportation (10,36%), Processing (9,91%), dan Overproduction (5,16%). Faktor yang menyebabkan pemborosan dominan adalah kargo masih dalam proses pendinginan yang menyebabkan proses loading steel plate terhambat. Nilai PCE saat ini sebesar 46,25% dan usulan sebesar 67,30% perbaikan ini meningkatkan nilai PCE sebesar 21,05%.
Penerapan Konsep Lean Manufacturing Pada Proses Produksi Protector Coil Dengan Pendekatan Single Minute Exchange Of Die (SMED) Evi Febianti; Kulsum Kulsum; Melwita Delfi Anggraeni; Shanti Kirana Anggraeni; Muhammad Adha Ilhami; Ratna Ekawati; Nuraida Wahyuni; Anting Wulandari
Journal of Systems Engineering and Management Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/joseam.v2i2.22224

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan pelaksana konstruksi  dengan salah satu produk nya adalah pelindung (protector) untuk coil. Pelindung coil yang di produksi terdapat dua jenis yaitu pelindung bagian dalam coil (Inner Corner Protection) dan pelindung bagian luar coil (Outer Corner Protection). Dalam proses produksi terdapat banyak pemborosan (waste) pada saat pembuatan produk protector coil. Penelitian ini menggunakan konsep lean manufacturing dengan pendekatan SMED (Single Minute Exchange of Die). Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner seven waste serta brainstorming. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kategori pemborosan yang berpengaruh pada proses produksi protector coil, mencari perbandingan nilai PCE pada current dan future state, dan menentukan waktu set up optimal proses produksi protector coil menggunakan SMED. Hasil penelitian ini menunjukan pemborosan (waste) yang berpengaruh yaitu waiting sebesar 23,57%. Hasil perbandingan nilai PCE current state produk inner corner protection sebesar 44,22% dan future state sebesar 56,73%. PCE produk inner corner protection mengalami peningkatan sebesar 12,51%, sedangkan pada produk outer corner protection mengalami peningkatan sebesar 12,29%. Hasil waktu set up optimal pada proses produksi inner corner protection  menggunakan SMED sebesar 874 detik, sedangkan pada produk outer corner protection sebesar 917 detik
Minimasi Pemborosan Pada Proses Produksi Tahu Dengan Menggunakan Metode AHP dan Valsat Febianti, Evi; Muharni, Yusraini; Prameswari, Latifa Dewi; Anggraeni, Shanti Kirana; Ekawati, Ratna; Wahyuni, Nuraida
Journal of Systems Engineering and Management Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/joseam.v2i1.19401

Abstract

Pabrik Tahu XYZ merupakan salah satu UMKM yang saat ini masih memproduksi tahu setiap hari. Pabrik Tahu XYZ ini memiliki 7 tahapan utama proses produksi. Permasalahan yang terjadi adalah pada saat proses produksi  terdapat pemborosan (waste). Pemborosan tersebut tentunya harus diminimasi karena tidak memiliki nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pemborosan yang paling berpengaruh dari hasil bobot AHP dan dapat ditentukan tools yang digunakan pada VALSAT  untuk mengatasi pemborosan yang terjadi, serta memberikan usulan perbaikan yang perlu dilakukan untuk meminimasi pemborosan. Hasil penelitian menunjukkan dengan metode AHP didapatkan bobot 0,446 pada waste defect yang berpengaruh sangat tinggi terhadap proses produksi tahu putih. Pada VALSAT yang dipilih adalah Process Activity Mapping (PAM) dengan skor sebesar 4,31 dan Quality Filter Mapping (QFM) dengan skor sebesar 4,16. Dua tools tersebut terpilih karena memiliki korelasi tinggi terhadap pemborosan yang terjadi pada proses produksi tahu putih.
Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Menggunakan Metode Reliability Block Diagram Evi Febianti; Putro Ferro Ferdinant; Nuraida Wahyuni; Desy Nur Riyani
Performa: Media Ilmiah Teknik Industri Vol 19, No 1 (2020): Performa: Media Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/performa.19.1.40983

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur dengan hasil produknya adalah baja. Kegiatan perawatan memegang peranan penting. Perusahaan perlu melakukan penjadwalan perawatan mesin secara teratur. Penelitian ini berfokus pada unit produksi CTCM (Continuous Tandem Cold Mill ) yang memiliki breakdown time yang tinggi. Adapun tujuan penelitian adalah menentukan pola kerusakan dan nilai MTBF (mean time between failure), menghitung nilai reliabilitas dan availabilitas dengan corrective maintenance, menentukan waktu preventive maintenance  dan reliabilitas sistem berdasarkan reliability block diagram, serta menentukan availabilitas setelah dilakukan preventive maintenance. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliability block diagram (RBD). Hasil  perhitungan menunjukkan semakin kecil nilai MTBF dari suatu mesin, maka frekuensi kerusakan semakin banyak pada mesin tersebut. Semakin besar nilai reliabilitas mesin maka semakin besar nilai availabilitasnya. Semakin banyak frekuensi kerusakan yang dialami mesin maka diperlukan perawatan mesin yang rutin. Nilai reliabilitas setiap mesin yang meningkat mempengaruhi persentase reliabiltas sistem. Dibandingkan dengan corrective maintenance, jadwal preventive maintenance yang diusulkan meningkatkan nilai availabilitas mesin sebesar 21,18%.
PELATIHAN TEKNIK PENGEMASAN PRODUK PANGAN UNGGULAN DAERAH UNTUK EKSPOR DI KABUPATEN PANDEGLANG Febianti, Evi; Umyati, Ani
Jurnal Pengabdian Dinamika Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/dinamika.v6i1.8762

Abstract

Produk-produk IKM saat ini banyak yang kurang memperhatikan kemasan sebagai salah satu halyang penting dalam menentukan minat beli bagi konsumen. Fungsi paling mendasar dari kemasanadalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudahdisimpan, diangkut dan dipasarkan. Selain itu kemasan juga berfungsi sebagai identitas produk,menambah daya tarik bagi pembeli, sarana promosi bagi konsumen, alat informasi dankomunikasi bagi konsumen.Kabupaten Pandeglang memiliki komoditi pangan unggulan berupaproduk emping melinjo beserta turunannya. IKM yang memproduksi emping melinjo tersebar dibeberapa kecamatan salahsatunya adalah Kecamatan Banjar.Pada kegiatan pengabdianmasyarakat ini berupaya untuk mengukur tingkat pengetahuan para pelaku usaha emping melinjoterkait dengan beberapa pengetahuan dasar terkait dengan teknik pengemasan produk pangan.Kegiatan dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner sebelum dan sesudah kegiatanpelatihan. Hasilnya menunjukkan dengan adanya kegiatan pelatihan ini berdampak padapeningkatan pengetahuan para pengrajin emping melinjo terutama terkait dengan informasiinformasiyang wajib tertera pada kemasan produk makanan sebesar 10%. Hal tersebut terlihatdari adanya peningkatan persentase jawaban kuesioner dari 80% menjadi 90%.
PERANCANGAN KEMASAN PLASTIK ISI ULANG PADA IKM KOTA CILEGON UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH MASYARAKAT Gunawan, Akbar; Febianti, Evi; Ekawati, Ratna
Jurnal Pengabdian Dinamika Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/dinamika.v5i1.8750

Abstract

One of the Ministry of Industry and Trade assistants in the city of Cilegon produces types of liquid soap whose products are named Her Clean. Products produced include dishwashing liquid soap, floor cleaning liquid, glass cleaner, clothes lubricant, clothes perfume, handwashing liquid soap, vehicle washing soap liquid, vehicle tire polish and so on. During this time the IKM packaged liquid soap products using plastic bottles of various sizes. After conducting a survey by asking consumers around Cilegon, they want to make refill packs made from plastic which can also be used daily with added value as a secondary product. So that this study aims to design plastic refill packs of liquid soap products in the city of Cilegon Ikm to increase community added value. The results obtained from the community service research were obtained by refill plastic packaging in the form of 450ml size pounch which was representative in accordance with the added value and consumer desires such as standing pounch, thick, transparent, spoutpack, and complete labeling containing how to use, barcode, net, production