Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Tingkat Pencahayaan Terhadap Kelelahan Operator Pada Simulasi Scarfing dengan Reaction Time Tri Asih Septiana; Yayan Harry Yadi; Ade Sri Mariawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.445 KB)

Abstract

Pekerjaan handscarfing adalah kegiatan mengelas slab baja secara manual untuk memeriksa dan menghilangkan cacat. Pada penelitian ini dilakukan simulasi pekerjaan handscarfing code 1 dengan perlakuan berupa pengaturan pencahayaan menggunakan dua kondisi yaitu eksisting pencahayaan ruangan tersebut dan pencahayaan standar berdasarkan aturan Kepmenkes RI No.1405/MENKES/SK/X1/2002 sebesar 200 lux serta penambahan lampu GoLite. Simulasi dilakukan pada 12 orang mahasiswa. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pencahayaan terhadap kelelahan kerja dan mengetahui tingkat performansi operator pada pekerjaan scarfing dari pengaruh pencahayaan. Hal yang diamati adalah reaction time. Pada awal penelitian dilakukan observasi untuk mengetahui karakteristik responden dan kondisi pencahayaan eksisting di ruangan. Hasil penelitian menunjukkan pencahayaan eksisting sebesar 66,06 lux. Intensitas pencahayaan eksisting ini <NAB pencahayaan untuk pekerjaan handscarfing berdasarkan Kepmenkes yang berakibat pada cepatnya kelelahan yang dialami responden. Perbandingan kelelahan setelah dilakukan pengaturan pencahayaan berdasarkan Kepmenkes dan penambahan lampu Go Lite dengan kondisi eksisting pencahayaan ruangan simulasi adalah reaction time menurun. Dilakukan juga pengujian statistik guna memperkuat analisa perbedaan dari dua kondisi, dimana hasilnya tiap faktor kelelahan nilai sig.(2-tailed)<0,05, yang berarti H0 ditolak artinya ada perbedaan antara kelelahan operator pada simulasi dari dua kondisi. Berdasakan hasil korelasi pearson juga didapat nilai korelasinya yaitu 0.015<0.05 yang berarti ada pengaruh pencahayaan terhadap kelelahan.
Identifikasi Penyebab Kecelakaan Kerja dengan Metode 5W + H di Area Continous Casting Divisi SSP Roni Sahroji; Ade Sri Mariawati; Ani Ani Umyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 2 Juli 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.519 KB)

Abstract

PT. Krakatau Steel merupakan suatu perusahaan yang memproduksi baja, yang berpotensi mengandung bahaya atau kecelakaan yang tinggi. PT. Krakatau Steel terdiri dari beberapa divisi, yang salah satunya yaitu divisi SSP I (Slab Steel Plant). yang mana proses produksinya pembuatan baja slab yang hasil akhirnya akan diproses didivisi CRM (cold rolling mill) dan HSM (hot strip mill). Pada bulan Desember 2013 telah terjadi kecelakaan kerja yaitu kebakaran pada area Countinous Casting Machine SSP I. Hal ini disebabkan pada saat proses continous casting terjadi masalah yaitu pada slide gate tidak berfungsinya naik turun dikarenakan adanya kebocoran pada shroud sehingga tidak bisa ditutup pada saat baja memuai akibatnya baja cair yang ada pada leadel tidak tertampung lagi pada moul sehingga mengakibatkan kebakaran pada area tersebut. Dari kejadian kebakaran tersebut telah memakan korban 3 orang yaitu 2 orang meninggal dalam suatu ruangan spare part yang lokasinya tidak jauh dari tempat kebakaran terjadi. Kedua korban meninggal diduga akibat kehabisan oksigen untuk bernapas dan 1 orang mengalami patah tulang kaki pada mata kaki pada saat melakukan evakuasi penyelamatan diri. Dari kejadian ini banyak kerugian di terima karyawan maupun yang di tanggung perusahaan yaitu terhentinya proses produksi yang begitu lama, manusia, mesin, dan alat-alat produksi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja,menghitung nilai ratio kekerapan,keparahan kerja dan Membuat penjadwalan pengecekan slide gate,Peneliti melakukan identifikasi penyebab terjadi kecelakaan dengan menggunakan fishbone serta melakukan usulan metode 5W+H untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan serta melakukan usulan perbaikan. Berdasarkan hasil penelitian setelah di identifikasi serta di analisa perlu adanya pembuatan jadwal pengecekan slide gate dan pergantian shroud setiap 3x proses.
Pengendalian Resiko Kecelakaan Kerja pada Proses Pengisian Tabung Gas 3 kg dengan Pendekatan HIRA (Studi Kasus di PT. TRASINDO SENTOSA) Haryono Haryono; Lovely Lady; Ade Sri Mariawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 3 November 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.801 KB)

Abstract

PT. Trasindo Sentosa sebagai salah satu industri yang bergerak di bidang kimia . Berdasarkan data angka kecelakaan dari tahun 2011 dan 2013 pada proses pengisian tabung gas 3kg terdapat 5 kasus kecelakaan. Dari data kasus yang terjadi penulis menganalisa kembali aktivitas pengisian tabung gas 3kg di gudang dengan tujuan untuk memberikan tindakan pengendalian resiko.Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi bahaya dan melakukan penanggulangan resiko dengan metode HIRA. Untuk melihat variable permasalahan yang dominan maka melakukan penilaian terhadap 2 item pertanyaan pada quisionare, yaitu semua peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak pakai untuk V2 dan setiap karyawan yang bekerja berada dalam kondisi lingkungan kerja yang aman dan bersih untuk V4 masing-masing bernilai 2,8 dan 1,2 dan nilai tersebut sangat rendah. Potensi yang terjadi pada proses pengisian tabung gas 3 kg berdasarkan kondisi lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak bersih dari hasil quisionare. Berdasarkan identifikasi dengan metode HIRA (Hazard Identification and Risk Assesment) menghasilkan nilai resiko terbesar 9 untuk nilai awal yang berarti resiko masih menimbulkan masalah, melihat aspek keselamatan kerja yang masih meninimbulkan masalah maka setelah dilakukan pengendalian bahaya, perbaikan skor nilai menjadi 3 yang berarti risiko terjadinya kecelakaan dapat dikendalikan
Measurement of Work Posture Score Using Rapid Upper Limb Assessment and Quick Exposure Check in Tofu Industry Ade Sri Mariawati; Lely Herlina; Naufal Bimo Wicaksana
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 13 No. 1 (2023): VOLUME 13 NO 1 MARET 2023
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jti.v13i1.17517

Abstract

Intisari— Kegiatan produksi pada industri kecil menengah (IKM) Tahu X meliputi berbagai macam proses mulai dari proses perendaman bahan baku tahu kedelai hingga proses pemasaran tahu. Dalam pengerjaanya, pabrik masih menggunakan metode tradisional dan tenaga manusia sebagai operatornya. Berdasarkan pengamatan, postur kerja saat bekerja dapat menimbulkan berbagai keluhan musculoskeletal pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagian tubuh manakah yang berpotensi mengalami cidera musculoskeletal dengan memanfaatkan metode Rapid Upper Limb Assesment (RULA) dan Quick Exposure Check (QEC) serta memberikan rancangan perbaikan yang sesuai dengan hasil yang ditemukan. Metode penelitian ini dilakukan dengan mengolah informasi berupa data postur tubuh pekerja di stasiun kerja tertentu yang kemudian diolah menggunakan metode standar RULA dan QEC. Hasil yang diperoleh adalah adanya postur kerja yang berbahaya yaitu pada Stasiun Penyaringan dan Stasiun Pencetakan dengan nilai RULA masing-masing adalah 7 dan 6 dengan kategori resiko tinggi, dan nilai QEC masing-masing 60,79% dan 64,2% dengan kategori resiko sedang. Setelah diberikan usulan perbaikan terdapat penurunan pada skor RULA di Stasiun Penyaringan dan Stasiun Pencetakan menjadi masing-masing adalah 5 dan 5 dengan kategori resiko sedang. Abstract— Production activities at small and medium industries (SMEs) Tofu X include various processes ranging from soaking the raw materials of soybean tofu to the marketing process of tofu. The factory still uses traditional methods and human labour as the operator in the process. Based on observations, work postures can cause various musculoskeletal complaints in workers. This study aims to determine which parts of the body have the potential to experience musculoskeletal injuries by utilizing the Rapid Upper Limb Assessment (RULA) and Quick Exposure Check (QEC) methods and provide an improvement plan that is by the results found. This research method is carried out by processing information in the form of body posture data of workers at specific workstations, which are then processed using the standard RULA and QEC methods. The results obtained are the presence of dangerous work postures at the Screening Station and Printing Station with RULA values of 7 and 6 in the high-risk category, and the QEC values, respectively, 60.79% and 64.2% in the medium-risk category. After being given the improvement model, there was a decrease in the RULA score at the Screening Station and Printing Station to 5 and 5, respectively, with a moderate risk category.