Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam

KOMPENSASI BEBAN DALAM PERSFEKTIF PSIKOLOGI ISLAM Nurlaila Nurlaila
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 1 (2016): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres adalah salah satu jenis gangguan jiwa ringan yang bisa dialami oleh siapa saja. Mulai dari anak-anak, remaja, orang tua sampai lansia, dengan kadar gangguan yang berbeda-beda. Faktor penyebabnya pun bisa beragam. Seorang remaja bisa stres karena kesulitan belajar atau putus cinta. Orang tua bisa stres karena memikirkan tingkah pola anak-anaknya yang susah diatur dan suka memberontak. Berat ringannya stressor (pemicu stress) relatif pada setiap orang. Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apayang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.Mengatasi stres dalam psikologi Islam, Tanamkan sabar, bersifat optimis, bersyukur, do’a dan zikrullah, selanjutnya olahraga, pola makan, minum air putih, melakukan hal-hal yang positif.
LEARNING ACTIVITY RASULULLAH (STUDI HERMENEUTIK-FILOSOFIS) Musnur Hery; Zuhdiyah Zuhdiyah; Nurlaila Nurlaila
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 1 (2017): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v3i1.1381

Abstract

Dalam perjalanannya, terdapat stigma diametral penggambaran Rasulullah Muhammad SAW yang mendekorasi historisitas manusia. Pada satu sisi rame-rame orang memuji Rasulullah SAW sebagai sosok dan tokoh yang sangat mempengaruhi perjalanan umat manusia dan peradaban di dunia. Pada sisi lain, terdapat gambaran minor tentang Rasulullah, yang sesungguhnya bila diteliti lebih seksama, gambaran minor tersebut akan meruntuhkan stigma positif sebagaimana yang digambarkan sebelumnya. Sebagai seorang Nabi yang menjadi patron dan cermin posistif bagi manusia khususnya dalam ilmu pengetahuan dan pendidikan, maka gambaran diri rasulullah harus memiliki makna positif bagi manusia lainnya khususnya dalam konteks pengetahuan dan pendidikan.Kegelisahan akademik yang muncul dari personifikasi minor Rasulullah Adalah bagaimana mungkin Rasulullah akan menginstruksikan sebuah komando pembelajaran, padahal ia sendiri tidak mengalami pembelajaran tersebut atau tidak melakukannya (padahal al-Qur’an mencerca perbutan menyuruh sesorang melakukan sesuatu sementara ia sendiri tidak melakukannya). Dalam tataran yang lebih fundamental, epistemologis, gambaran reduktif tentang pengetahuan Rasul, mengisyaratkan bahwa Rasulullah secara epistemologis hanya menempuh atau melalui salah satu varian epistemologis semata, intuisi misalnya, tanpa melalui rasionalisme, empirisme, eksistensialisme, fenomenologi bahkan hermeneutika sekalipun. Sementara di sisi yang lain, dari perspektif pengembangan ilmu pengetahuan, tertutupnya kajian tentang proses pembelajaran Rasulullah. Di sinilah letak signifikansi penelitian terhadap pembelajaran Rasulullah untuk memperoleh jawaban yang memadai bagaimana sebenarnya sosok Rasulullah dalam konteks pendidikan.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan penelaahan terhadap kepustakaan yang berkenaan dengan kegiatan belajar mengajar Rasulullah. Dengan kata lain, penelitian ini adalah kepustakaan murni. Penelitian ini menggunakan metoda content analysis. Data yang didapatkan di analisa melalui perbandingan dengan bacaan-bacaan atau pemikiran lain. Pada akhirnya, terutama dalam analisa data, dilakukan pula kritisisme baik dari komparasi tersebut maupun melalui pemberian interpretasi dari peneliti sendiri.