Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

THE UTILIZATION OF LANDSAT 8 FOR MAPPING THE SURFACE WATERS TEMPERATURE OF GRUPUK BAY - WEST NUSA TENGGARA: WITH IMPLICATIONS FOR SEAWEEDS CULTIVATION Bidawi Hasyim; Syarif Budiman; Arlina Ratnasari; . Emiyati; Anneke K. S. Manoppo
International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences (IJReSES) Vol 12, No 1 (2015)
Publisher : National Institute of Aeronautics and Space of Indonesia (LAPAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.604 KB) | DOI: 10.30536/j.ijreses.2015.v12.a2671

Abstract

Locating a suitable site is the key to success in cultivating seaweed, as it is becomes one of the coastal and marine prospects for improving the national economy. Numerous factors such as water movement, substratum, depth, salinity, light intensity, surface water temperature, influence the growth of this aquatic plant, and should be considered while choosing a farming area. One of key parameters on studying sea water conditions is surface temperature distribution, as changes on temperature effecting physical, chemical, and biological condition of the sea water. Surface waters temperature is affected by radiation, and sun position, geographic, seasons, overcast, interaction process between air and waters, evaporation level, and wind blowing. It's rarely easy job to measure surface waters temperature, because often, researcher has to deal with strong winds and high waves. The objectives of this research is to do surface waters temperature mapping of Grupuk Bay – West Nusa Tenggara, using thermal infrared channel of Landsat8 data, which is supported by field observation data. Surface temperature measurement is conducted through field survey in conjunction with Landsat 8 orbit. Surface temperature calculation is carried out by using certain method issued by United States Geological Survey (USGS, 2013). Calculation result on Grupuk Bay's water surface temperature shows that it ranges from 28.00 to 30.00oC, while field survey result shows that it ranges from 28.27 to 29.69oC. This research shows that sea surface temperature measurement result based on Landsat8 data has nearly identical range with field survey result.
Metodologi Penafsiran Kontekstual Abdullah Saeed dalam Al-Qur’an Abad 21 Budiman, Syarif; Wahyudin, Wawan; Muhtarom, Ali; Budiarjo, Budiarjo; Sufyan, Akhmad
Journal of Education Research Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i1.836

Abstract

Tafsir Al-Qur'an memegang peranan sentral dalam pengembangan tradisi intelektual Islam. Sebagai sumber utama, Al-Qur'an telah dipelajari dan dipahami selama berabad-abad dengan menggunakan  pendekatan dan metode yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan setiap  zaman. Dominasi model penafsiran tekstual dalam tradisi penafsiran Al-Qur'an sepanjang sejarah Islam membuat Profesor Kajian Islam Universitas Melbourne, Abdullah Saeed, mengajukan alternatif model penafsiran kontekstual, yaitu  pendekatan penafsiran. . Al-Quran yang lebih peka konteks. Sebab model penafsiran tekstual cenderung mengabaikan baik konteks sosio-historis masa turunnya maupun konteks masa penafsiran. Artikel ini fokus khusus  menganalisis aspek metodologis pemikiran Abdullah Saeed dalam mengkontekstualisasikan penafsiran Al-Qur'an. Secara umum Saeed menawarkan empat langkah fungsional penafsiran kontekstual, yaitu: Mengidentifikasi aspek orisinal melalui pemahaman subjektivitas penafsir, konstruksi bahasa dan makna serta dunia Al-Qur'an pertemuan dengan dunia teks, Memulai tugas penafsiran dengan mengenali makna asli teks dan meyakini keaslian dan keandalan teks analisis kritis independen terhadap teks, Mengidentifikasi makna teks dengan mengkaji setiap konteks makna bagi penerima pertama, Menghubungkan penafsiran teks dengan konteks saat ini kontekstualisasi, makna sekarang
Diseminasi Booster Rumpon kepada Masyarakat Nelayan dalam Kegiatan PPK-Ormawa di Desa Sangrawayang Sihotang, Martien Andrew; Zulkarnain; Rasyid, Rivaldi Abdul; Fasha, Dyaskila; Mulyana, Agus; Taufiqulhakim, Raden Naufal; Pulungan, Sinta Amelia; Yuwinda, Dita; Muhammad, Amri Adil; Raharjo, Prafio Tazanesda; Rahayu, Anisa Tri; Aulia, Zahra; Damayanti, Rosita; Sukmana, Muhamad Zildan; Laksono, Aryo; Budiman, Syarif
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpim.6.1.1-10

Abstract

Desa Sangrawayang merupakan wilayah yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan. Kondisi tersebut menjadikan masayarakat di Desa Sangrawayang banyak melakukan aktivitas yang memanfaatkan sumberdaya perairan laut, seperti kegiatan penangkapan ikan. Alat tangkap yang banyak digunakan yakni bagan apung dan bagan tancap. Selain itu ada juga bagan khusus yang digunakan untuk wisata pancing. Hasil tangkapan nelayan yang mengalami penurunan dan stagnan di Desa Sangrawayang membutuhkan inovasi alat bantu untuk meningkatkan hasil tangkapan yang dapat berdampak pada kesejahteraan nelayan. Atraktor rumpon protein hewani (booster rumpon) menjadi salah satu alat yang dapat digunakan guna membantu peningkatan hasil tangkapan nelayan bagan di Desa Sangrawayang. Masyarakat nelayan membutuhkan edukasi dalam pembuatan booster rumpon untuk mengoptimlkan pemahaman nelayan dalam membuat alat bantu tersebut sehingga dapat berkelanjutan dan masyarakat nelayan dapat melakukan pembuatan alat bantu secara mandiri. Penggunaan booster rumpon yang digunakan di Desa Sangrawayang menunjukkan perbedaan hasil tangkapan yang cukup signifikan, yakni sebesar 88% jika dibandingkan dengan hasil tangkapan bagan yang tidak menggunakan booster rumpon. Peningkatan hasil tangkapan menjadikan pendapatan nelayan juga ikut meningkat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan di Desa Sangrawayang.
Site selection for seaweed culture at Gerupuk Bay - West Nusa Tenggara using remote sensing and GIS Nirmala, Kukuh; Ratnasari, Arlina; Budiman, Syarif
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 13 No. 1 (2014): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4196.88 KB) | DOI: 10.19027/jai.13.73-82

Abstract

ABSTRACT Site selection for seaweed culture faces some problems that require more cost, time, and energy. Technology such as remote sensing and geographic information systems (GIS) were regarded as good solutions for site selection to increase seaweed culture. The aim of this study was to analyze suitable location for seaweed culture at Gerupuk Bay, West Nusa Tenggara. The site selection used Landsat 8 satellite with sea surface temperature (SST), total suspended matter (TSM), and protected location as the parameters. Each parameters were processed using Er Mapper 7.0 software and then Arcview GIS 3.2 software to create the thematic GIS map. Site selection for seaweed culture could be determined by maps overlay technique. The results of this study showed that the most suitable site for seaweed culture at Gerupuk Bay was 342.44 ha (25.22%), moderate suitable site was 190.78 ha (14.05%), and unsuitable site was 669.32 ha (49.3%). Keywords: GIS, remote sensing, location suitability, seaweed culture  ABSTRAK Penentuan lokasi budidaya rumput laut sering mengalami kendala yang membutuhkan banyak biaya, waktu, dan tenaga. Teknologi berupa penginderaan jauh (inderaja) dan sistem informasi geografis (SIG) menjadi solusi yang baik dalam penentuan lokasi yang sesuai untuk pengembangan budidaya rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian lokasi budidaya rumput laut perairan Teluk Gerupuk, Nusa Tenggara Barat. Penentuan kesesuaian lokasi budidaya rumput laut menggunakan citra satelit Landsat 8 dengan parameter suhu permukaan laut (SPL), muatan padatan tersuspensi (MPT), dan keterlindungan. Parameter tersebut diolah menggunakan perangkat lunak Er Mapper 7.0 kemudian dilakukan pengolahan SIG menggunakan perangkat lunak Arcview GIS 3.2 sehingga dihasilkan peta tematik. Peta tematik tersebut ditumpang susun sehingga dihasilkan peta kesesuaian lokasi budidaya rumput laut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi yang sesuai untuk budidaya rumput laut di Teluk Gerupuk adalah 342,44 ha (25,22%), luas lokasi cukup sesuai adalah 190,78 ha (14,05%), dan luas lokasi tidak sesuai adalah 669,32 ha (49,3%). Kata kunci: SIG, penginderaan jauh, kecocokan lokasi, budidaya rumput laut
Pengaruh Komite Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam dan Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tangerang Syarif Budiman; Encep Syarifudin; Rijal Firdaos
Jurnal Pustaka Cendekia Pendidikan Vol. 2 No. 3 (2025): Jurnal Pustaka Cendekia Pendidikan, Volume 2 Nomor 3, Januari - April 2025
Publisher : PT PUSTAKA CENDEKIA GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70292/jpcp.v2i3.117

Abstract

This study aims to analyze the influence of the madrasah committee in improving the quality of Islamic education and teacher performance at Madrasah Aliyah Negeri 3 Tangerang. The madrasah committee has a strategic role in supporting education management, including improving the quality of learning, supervising teacher performance, and strengthening Islamic values in the school environment. The research method used is a quantitative approach with data collection techniques through questionnaires, interviews, and observations. The results of the study show that the active role of the madrasah committee contributes significantly to the improvement of the quality of Islamic education and teacher performance. The madrasah committee plays a role in providing input to the school, improving the welfare of teachers, and creating a conducive learning environment. Thus, the synergy between the madrasah committee and the school is a key factor in creating quality Islamic education.
Analisis Hubungan antara Hukum dan Kebijakan Publik: Studi Pembentukan UU No. 14 Tahun 2008 Budiman, Syarif
Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum Vol 11, No 2 (2017): July Edition
Publisher : Law and Human Rights Research and Development Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30641/kebijakan.2017.V11.109-119

Abstract

Seringkali,produk hukum yang sudah disahkan oleh pemerintah Indonesia diuji di Mahkamah Konstitusi. Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya bagi pembuat hukum dan kebijakan publik untuk selalu mengaitkan pembuatan hukum dengan proses kebijakan publik khususnya pada tahap formulasi sehingga hukum yang dibuat memiliki kandungan substansi yang mapan dan menguatkan kebijakan publik pada tahap pengimplementasiannya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menjelaskan hubungan antara hukum dan kebijakan publik pada wilayah praktik khususnya pada tahap pembentukan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan tahap proses formulasi kebijakan KIP. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berjenis deskriptif dengan menggunakan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil kajian, penulis menyimpulkan bahwa hubungan antara hukum dengan kebijakan publik dalam bidang kajian formulasi kebijakan publik terletak pada kesamaan proses, saling mendukung dan saling menguatkan.