Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KARAKTERISTIK KEKIAN BERBAHAN BAKU SURIMI IKAN KURISI (Nemipterus nematophorus) DENGAN PENAMBAHAN DAGING IKAN YANG BERBEDA Wibowo, Tri Adi; Darmanto, YS; Amalia, Ulfah
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.535 KB)

Abstract

 Kekian merupakan produk diversifikasi perikanan dimana tekstur menjadi salah satu parameter penting penentuan mutu produk. Bahan baku yang digunakan untuk membuat kekian yang baik adalah surimi dari jenis daging ikan berwarna putih seperti ikan kurisi (Nemipterus nematophorus). Surimi merupakan produk setengah jadi yang memiliki daya guna tinggi dalam pengembangan produk olahan ikan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan daging ikan segar berbeda yaitu nila merah (Oreochromis niloticus), kakap merah (Lutjanus sanguineus) dan belanak (Mugil cephalus) terhadap kekuatan gel. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan penambahan daging ikan yang berbeda serta kontrol dengan tanpa penambahan. Prosedur penelitian adalah membuat surimi dari ikan kurisi sebagai penelitian tahap I dan pembuatan kekian dengan surimi hasil penelitian tahap I dengan penambahan daging ikan segar berbeda sebagai penelitian tahap II. Hasil penelitian dengan penambahan daging ikan yang berbeda pada kekian berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kekuatan gel, uji gigit dan uji lipat. Kekian dengan penambahan daging kakap merah memiliki karakteristik paling baik antara lain nilai kekuatan gel sebesar 1525,54±40,56 g.cm, uji lipat 4,57±0,51, uji gigit 8,64±0,76, sensori 8,0 8,25, kadar protein 20,55% ± 0,98, kadar air 48,31% ± 0,15. Nilai kadar lemak tertinggi didapatkan pada kekian penambahan daging ikan belanak sebesar 3,90% ± 0,74. Kekian is one of fisheries diversification product which the texture becomes one of the important parameters in determination of product quality. The raw material used to make the best kekian are surimi from white fish meat such as threadfin breams (Nemipterus nematophorus). Surimi is an intermediate product which has a high efficiency in the development of processed fish products. The purpose of this study was to determine the effect of adding different fresh fish meat, namely red tilapia (Oreochromis niloticus), red snapper (Lutjanus sanguineus) and mullet (Mugil cephalus) upon the strength of the gel. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with three treatments of additional different fish meat and controls without additional. The  procedure of the research is to make surimi from threadfin breams as the first phase of research and manufacture of  kekian from surimi with the first phase of research results with the addition of different fresh fish meat as the second phase of research. The results of the research showed that the addition of different fish meat on kekian significantly influenced  (p <0.05)  the gel strength, teeth cutting test and folding test. Kekian with the addition of red snapper meat has the best characteristics, among others, the gel strength value of 1525.54 ± 40.56 g.cm, folding test of 4.57 ± 0.51, teeth cutting test of 8.64 ± 0.76, sensory 8,0 8,25, protein content 20.55% ± 0.98, moisture content 48,31% ± 0.15. The highest value of fat content was found in the kekian with mullet addition of 3.90% ± 0.74.
Karakteristik Kimiawi Bakso Ikan Patin (Pangasius pangasius) Dengan Penambahan Tepung Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus): Karakteristik Kimiawi Bakso Ikan Patin (Pangasius pangasius) Dengan Penambahan Tepung Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Wibowo, Tri Adi
JURNAL PENGOLAHAN PERIKANAN TROPIS Vol. 2 No. 1 (2024): Vol 2. No 1 Jurnal Pengolahan Perikanan Tropis
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan - Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58300/planet.v3i1.807

Abstract

Pangasius catfish is a fish that is consumed quite a lot in Indonesia because the meat is quite tasty, delicious and tasty. Meatballs are one of the most popular processed meat-based food products. However, the meatball products that we encounter are not sufficient for the consumption of dietary fiber. Oyster mushroom is a type of mushroom that contains high fiber, which is 11.5%. The high production of catfish farming which is not matched by product diversification that is attractive to people in East Lampung is the background of this research. This study aims to optimize the results of catfish cultivation products with product diversification in the form of pangas catfish meatballs with the addition of white oyster mushroom flour so that they can provide additional nutritional value and increase public interest in consuming fishery products. Nutritional content was studied by proximate analysis to determine the levels of protein, carbohydrates, ash content, water content, crude fiber and fat content contained in pangas catfish meatballs with the addition of oyster mushroom flour Processing of pangas catfish meatballs with the addition of 5% of oyster mushroom flour White flour generally provides additional nutrients moisture content 71,5498 %, ash content 1,7157 %, fat content 1,1186 %, protein content 6,2199, crude fiber content 6,5916 % and carbohydrate content 19,3960 % slightly higher than meatballs without the addition of white mushroom flour. The nutritional content of meatballs with the addition of white mushroom flour meets and approaches the nutritional standards of the 2017 National Standardization Agency (BSN), namely ash content, fat content and protein content, except for water content. Furthermore, carbohydrate content and crude fiber content were not listed, so all treatments were considered as added value from catfish meatballs with the addition of white oyster mushroom flour
ANALISIS NILAI ORGANOLEPTIK NUGGET IKAN TENGGIRI (Scomberamorus sp.) DENGAN PENAMBAHAN DAN TANPA PENAMBAHAN TEPUNG BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) Wibowo, Tri Adi; Untari, Desy Sasri; Hadiqurodin, Dayu; Rahmawati, Suci Hardina
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 4 No. 02 (2024): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v4i02.1543

Abstract

Nugget ikan tenggiri adalah produk olahan yang umumnya digemari karena cita rasanya yang khas dan teksturnya yang lezat. Selain itu, nugget ikan tenggiri juga merupakan sumber protein hewani yang kaya gizi dan rendah lemak, sehingga sangat baik untuk kesehatan. Olahan nuget dari bahan dasar tenggiri perlu diolah dengan cara dan bahan pendukung yang juga sehat dan tidak merusak atau mengurangi kadar kandungan yang terdapat pada ikan tenggiri. Namun dalam pembuatan nuget tentu membutuhkan pewarna untuk memberikan kesan dan tampilan yang estetik pada hasil akhir. Pewarna alami, khususnya bunga telang, telah menjadi subjek penelitian yang menarik dalam pengembangan pangan. Bunga telang (Clitoria ternatea) mengandung pigmen alami yang dapat memberikan warna biru atau ungu pada makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan konsumen terhadap produk nugget ikan tenggiri dengan penambahan tepung bunga telang dan tanpa tepung bunga telang melalui uji organoleptik pada masyarakat Desa Tanjung Harapan kecamatan Seputih Banyak. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa uji organoleptik pada nugget ikan tenggiri dengan penambahan bunga telang menunjukan hasil selang kepercayaan yaitu 7,19 < m < 8,17, sedangkan nugget iken tenggiri tanpa penambahan bunga telang menunjukan hasil selang kepercayaan . 6,49 < m < 8,47 . Dari hasil tersebut menunjukan bahwa nugget ikan tenggiri dengan penambahan bunga telang lebih dalam uji organoleptik menunjukan nilai yang lebih layak dari pada nugget ikan tenggiri dengan tanpa penamabahan tepung telang.
Pengaruh Subtitusi Tepung Talas (Colocasia Esculenta L. Schott) Terhadap Kualitas Uji Organoleptik Nugget Ayam Kampung: Pengaruh Subtitusi Tepung Talas (Colocasia Esculenta L. Schott) Terhadap Kualitas Uji Organoleptik Nugget Ayam Kampung Anwar, Rohmatu; Wibowo, Tri Adi; Untari, Desy Sasri
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 4 No. 02 (2024): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v4i02.1544

Abstract

Nugget ayam merupakan salah satu produk olahan dari daging ayam yang digiling halus dan diberi berbagai bumbu serta dicampur dengan bahan pengisi (filler) dan bahan pengikat (binder), serta dilapisi dengan tepung roti (breadcrumb). Proses pembuatan nugget antara lain pengukusan dan penggorengan. Daging ayam mengandung gizi yang tinggi, protein pada ayam yaitu 18,2 gr, sedangkan lemaknya berkisar 25gr, kadar air daging ayam sebesar 68-75% dan zat mineral 3,2%. Daging didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang memakannya. Laju pertumbuhan subsektor peternakan pada tahun 2016 sebesar 4,03%, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015 sekitar 3,57%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung talas (Colocasia esculenta (L.) schott) terhadap uji organoleptik nugget ayam kampung. Metode penelitian inii menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dengan SPSS atas 3 perlakuan 3 ulangan dan hasil data penelitian dianalisis dengan menggunakan Analysis of variance (ANOVA). Perlakuan penelitian meliputi prosentase penggunaan tepung talas yaitu T0 (100% Tepung tapioka), T1 (50% Tepung Tapioka, 50% Tepung Talas), T2 ( 70% Tepung Talas, 30% tepung Tapioka). Variabel yang diukur meliputi : uji organoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur) nugget ayam kampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung talas pada nugget ayam kampung dengan level 70% berpengaruh nyata (P0,05) terhadap rasa Kesimpulan pada penelitian ini ialah penambahan tepung talas 70% pada nugget ayam kampung memberikan hasil terbaik terhadap aroma, rasa, tekstur dan warna.
Socialization of Sanitation and Hygiene in Fish Smoking Businesses In Pasir Sakti Village UNTARI, DESY SASRI; Wibowo, Tri Adi; Anwar, Rohmatul
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KOMUNITAS KESEHATAN Vol 2 No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Poltekkes Kemenkes Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jb.v2i2.2504

Abstract

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang mudah busuk, sedangkan kebutuhan protein sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Diperlukan teknik pengolahan ikan agar masa simpan ikan lama, salah satu teknik pengolahan ikan agar awet yaitu dengan cara pengasapan ikan. Namun terkadang usaha pengasapan ikan belum diimbangi dengan penerapan sanitasi dan hygiene. Oleh karena itu, Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pengusaha pengasapan ikan di Desa Pasir Sakti khususnya untuk lebih memperhatikan penerapan sanitasi dan hygiene pada proses pengolahannya sebagai upaya peningkatan kualitas dan mutu produk dari kerusakan yang disebabkan oleh mikroba. Metode PkM dilakukan dengan sosialisasi secara langsung atau tatap muka denga 12 responsen pengusaha ikan asap. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan responden setelah adanya kegiatan sosialisasi ini yaitu dari 6,66 menjadi 7, 16. Kesimpulan dari kegiatan PkM ini yaitu menunjukkan keberhasilan kegiatan dikarenakan terdapat peningkatan pengetahuan responden atau pengusaha ikan asap di Desa Pasir Sakti.
PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN MELALUI PENGOLAHAN IKAN TEMBAKUL (Boleophthalamus pectinirostris) MENJADI PRODUK DIVERSIFIKASI PANGAN Wibowo, Tri Adi; Untari, Desy Sasri
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 20 No 2 (2024): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/TRITONvol20issue2page98-112

Abstract

Mudskipper (Boleophthalmus pectinirostris) is a fish that has a habitat in mangrove areas. With an unusual physical shape, this fish is still little managed by the community to be used as food and even has low economic value. One of the efforts in the use of mudskipper is to carry out processing diversification techniques into a product, namely fish drumstick. In the market, fish drumstick are generally quite known as ready-to-eat fish products and are highly nutritious but low in dietary fiber content. One of the efforts to add fiber is the fortification of seaweed flour in fish drumstick dough. The purpose of this study is to determine the effect of the addition of seaweed flour in the manufacture of fish drumstick on the content of dietary fiber and organoleptic. This type of research is experimental research. Data analysis used a Complete Random Design (CRD) with 4 treatments; control, the addition of seaweed flour with concentrations of 5%, 10% and 15% and 4 replicates using the ANOVA test, and if the difference is obvious, it is followed by the Duncan test. The results of the proximate test for water, ash, protein, fat, crude fiber and carbohydrates showed a significant difference simultaneously in each treatment with a significance of 0.000<0.05. The results showed that there was a real difference simultaneously with a significance of 0.000<0.05 on the content of dietary fiber. The highest average value of dietary fiber on fish drumstick with the addition of 15 grams of seaweed flour with a value of 57.06% w/w. Organoleptic test using the Kruskal Wallis and Mann-Whitneyy assay. The results of the Kruskal Wallis test in the appearance test were simultaneously different from ASympt Sig 0.0006<0.05. Aroma, taste and texture tests showed a real difference with Asympt Sig 0.000<0.05. ABSTRAK Ikan tembakul (Boleophthalmus pectinirostris) merupakan ikan yang memiliki habitat di wilayah mangrove. Dengan bentuk fisik yang tidak biasa, menyebabkan ikan ini masih sedikit dikelola oleh masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai bahan pangan bahkan bernilai ekonomis rendah. Salah satu upaya dalam pemanfaatan ikan tembakul adalah dengan melakukan teknik diversifikasi pengolahan menjadi sebuah produk yaitu kaki naga. Di pasaran, umumnya kaki naga cukup dikenal sebagai produk olahan ikan siap saji dan bernutrisi tinggi namun rendah kandungan serat pangan. Salah satu upaya dalam menambahkan serat yaitu fortifikasi tepung rumput laut didalam adonan kaki naga. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh penambahan tepung rumput laut dalam pembuatan kaki naga terhadap kandungan serat pangan dan organoleptik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu kontrol, penambahan tepung rumput laut konsentrasi 5%, 10% dan 15% dan 4 kali ulangan menggunakan uji ANOVA, dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji proksimat untuk kadar air, abu, protein, lemak, serat kasar dan karbohidrat menunjukkan adanya beda nyata secara simultan di setiap perlakuan dengan signifikansi 0,000<0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya beda nyata secara simultan dengan signifikansi 0,000<0,05 terhadap kandungan serat pangan. Nilai rata-rata tertinggi serat pangan pada kaki naga dengan penambahan 15 gram tepung rumput laut dengan nilai 57,06% w/w. Uji organoleptik menggunakan uji Kruskal Wallis dan Mann-Whitneyy. Hasil uji Kruskal Wallis pada uji kenampakan secara simultan berbeda nyata dengan ASympt Sig 0,0006<0,05. Uji aroma, rasa dan tesktur menunjukkan beda nyata dengan Asympt Sig 0,000<0,05. Kata Kunci: Ikan Tembakul, Eucheuma cottonii, serat pangan, Uji Proksimat, organoleptik
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN JASA PENGANGKUTAN DALAM PENGIRIMAN BARANG Daming, Saharuddin; Wibowo, Tri Adi
YUSTISI Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/yustisi.v8i2.6669

Abstract

Jasa pengangkutan barang merupakan usaha yang telah berlangsung sepanjang peradaban manusia, karena tidak setiap entitas mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Kebutuhan untuk memindakan barang dari suatu tempat lain, dapat dipenuhi dengan menggunakan jasa pengiriman barang. Untuk mendapatkan kepastian hukum, maka hal tersebut perlu dilakukan melaui perjanjian para pihak. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini : bagaimana perjanjian yangdibuat antara para pihak dalam pengiriman barang serta sejauh mana pelaksanaan tanggung jawab perusahaan jasa pengangkutan atas barang yang dikirim melalui perusahaan tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yuridis empiris.dengan pendekatan regulasi dan konsep. Hasil penelitrian Pelaksanaan tanggung jawab perusahaan jasa pengangkutan barang dalam pengiriman barang berlangsung secara baik meski dalam beberapa kasus tertentu terjadi cidera janji terutama keterlambatan, kerusakan dan kehilangan barang.  Namun, pihak pengirim barang senantiasa memberikan ganti rugi disertai penambahan diskon/rabat sebagai bentuk pelaksanaan tanggung jawab perusahaan jasa pengangkutan barang terhadap pengiriman barang.  Faktor pendukung seperti tersedianya aturan hukum yang pasti, adanya sistem kelembagaan yang berfungsi untuk memperlancar pelaksanaan tanggung jawab, adanya sarana prasarana angkutan jalan yang didukung teknologi terkini. Adapun  faktor penghambat  yaitu masih adanya aturan hukum/kebijakan yang saling tumpang tindih, sistem transportasi yang belum memadai, serta adanya inkonsistensi dari pihak tertentu yang lalai memenuhi kewajiban
Pembuatan Nugget Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Dengan Penambahan Tepung Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Upaya Peningkatan Nilai Gizi Rahmawati, Annisa; Wibowo, Tri Adi; Untari, Desy Sasri
JURNAL PENGOLAHAN PERIKANAN TROPIS Vol. 2 No. 1 (2024): Vol 2. No 1 Jurnal Pengolahan Perikanan Tropis
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan - Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58300/planet.v3i1.806

Abstract

Nuggets are generally made from chicken meat. However, along with the times, people are able to process nuggets with various processed variants such as beef to fish. The purpose of this study is to determine the level of nutritional value contained in Cod Fish Nuggets given with the addition of moringa leaf flour and to determine the increase in nutritional value with the addition of moringa leaf flour to the product. This study is quantitative data that uses a research method based on positivistic (concrete data), This study uses proximate testing which includes water (moisture), ash (ash), crude protein, crude fat (ether extract), and nitrogen free extract to compare between cod fish nuggets without the addition of moringa leaves and those given the addition of moringa leaves. Based on the results, the use of moringa leaves in nugget products provides nutritional differences based on the results of the proximate test. The nutritional content contained in the Cod Fish Nuggets given with the addition of moringa leaf flour obtained test results that showed an increase in protein content of 1.6854% to 4.3665% and a decrease in fat content from 0.8418% to 0.4191%, an increase in crude fiber content of 1.2084% to 1.6721%, ash content of 0.8418% to 1.3115%, water content of 39.9439% to 47.0910% and and carbohydrates decreased from 50.7263 to 43.6515 in nugget products.