Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IMPLEMENTASI CLASS ROOM ACTION RESEARCH (PTK) PASCA SERTIFIKASI GURU-GURU PAIS PADA MAN SE-KOTA BANJARMASIN Masyithah, Masyithah
977-2442404
Publisher : Management of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi PTK bagi guru-guru PAIS pasca sertifikasi bagi guru guru di MAN Kota Banjarmasin tercatat dari 23 orang hanya satu orang guru yang mengimplementasikan PTK yakni guru mata pelajaran SKI pada MAN 3 Banjarmasin. Bentuk Implementasi dari satu orang guru tersebut adalah PTK dengan model: Kurt lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting). Tahap-tahap tersebut yang membentuk satu siklus, dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi ulang berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus sebelumnya.Kendala yang dihadapi pada Implementasi PTK bagi guru-guru PAIS pasca sertifikasi yakni belum ada kesempatan melaksanakan PTK karena terbentur waktu beban mengajar sebanyak 24 jam dalam seminggu. Belum menjadi syarat dan kewajiban bagi kenaikan pangkat dan pencairan tunjangan profesi. Adanya kesulitan PTK mengingat pengalaman teori yang diperoleh saat PLPG hanya 6 jam itupun baru sampai sebatas menyusun proposal dan belum pernah ke tahap praktik yang sesungguhnya. Belum adanya insentif dana yang mendukung untuk melakukan PTK. Belum adanya tindak lanjut pelatihan dan pembinaan guru dalam bentuk PTK pasca sertifikasi oleh pihak pengambil kebijakan dalam hal ini Kementerian Agama Repuplik Indonesia. Kata Kunci: Implementasi, Action, Research, dan Kendala
LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM MENENTUKAN JURUSAN/KONSENTRASI MAHASISWA JURUSAN PAI PADA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ANTASARI Surawardi, Surawardi; Masyithah, Masyithah
Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan Vol 17, No 2 (2017): Published in September of 2017
Publisher : STAI AL FALAH Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The placement and distribution service in determining the majors/ concentration of students of PAI department at the Faculty of Tarbiyah and UB Antasari Training is conducted with the Procedures and Steps of Placement and Distribution Services, namely: First, Planning, subject at the KKNI curriculum sheet at the end of the fourth semester. Second, Implementation, Since being in semester V PAI college students based on their respective concentration. Third, Evaluation, Evaluation is done only in the form of a comprehensive examination in the form of written test and oral test applicable to all concentration with exam material is also the same. Fourth, Analysis of the results of the evaluation, analysis of comprehensive exam results that passed a written exam can perform oral exams and practice. Fifth, Follow-up, as a follow-up again is where munaqasyah thesis exam still there are students who have not correct reading Al Qur'an then when doing revision after test must learn again correct reading Al Qur'an so get the signature of revision by thesis examiner. Sixth, Reports, reporting made so far for students in placement and distribution services after they have determined their preferred concentration. Placement and Distribution service techniques include: First, Documentation studies on the results of instrumentation applications and data sets, No specific instruments have been used to determine the concentration of PAI faculty of Tarbiyah and UB Antasari Banjarmasin. Second, Observation of the Physical Condition, Communication Ability, and Other Student Behavior, and Environmental Physical Conditions. Third, the study of the rules, both written and unwritten apply, the technique of student placement in determining the concentration in the department / study program of Faculty of Tarbiyah and Teacher Training through the study of written rules and actually already exist in the academic script on the curriculum sheet of the department of PAI which regulates the distribution courses tailored to their respective concentrations. Fourth, Prospective and Conducive Environmental Conditions Study for Student Development, a perspective and conducive environmental condition study technique for the development of students in determining the type of concentration they choose in the PAI Department of Faculty of Tarbiyah and Teacher Training of UIN Antasari is to provide guidance that there is a certain concentration which is more prospective considering the limitations of teachers available to religious schools today. Fifth; Interview with related parties. Keywords: Service, placement and distribution, determining department/concentration
IMPLEMENTASI CLASS ROOM ACTION RESEARCH (PTK) PASCA SERTIFIKASI GURU-GURU PAIS PADA MAN SE-KOTA BANJARMASIN Masyithah, Masyithah
Management of Education: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 1: Februari 2015
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.496 KB) | DOI: 10.18592/moe.v1i1.343

Abstract

Implementasi PTK bagi guru-guru PAIS pasca sertifikasi bagi guru guru di MAN Kota Banjarmasin tercatat dari 23 orang hanya satu orang guru yang mengimplementasikan PTK yakni guru mata pelajaran SKI pada MAN 3 Banjarmasin. Bentuk Implementasi dari satu orang guru tersebut adalah PTK dengan model: Kurt lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting). Tahap-tahap tersebut yang membentuk satu siklus, dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi ulang berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus sebelumnya.Kendala yang dihadapi pada Implementasi PTK bagi guru-guru PAIS pasca sertifikasi yakni belum ada kesempatan melaksanakan PTK karena terbentur waktu beban mengajar sebanyak 24 jam dalam seminggu. Belum menjadi syarat dan kewajiban bagi kenaikan pangkat dan pencairan tunjangan profesi. Adanya kesulitan PTK mengingat pengalaman teori yang diperoleh saat PLPG hanya 6 jam itupun baru sampai sebatas menyusun proposal dan belum pernah ke tahap praktik yang sesungguhnya. Belum adanya insentif dana yang mendukung untuk melakukan PTK. Belum adanya tindak lanjut pelatihan dan pembinaan guru dalam bentuk PTK pasca sertifikasi oleh pihak pengambil kebijakan dalam hal ini Kementerian Agama Repuplik Indonesia.Kata Kunci: Implementasi, Action, Research, dan Kendala
General anaesthesia in the dental management of a child with cerebral palsy and autism: A Case Report Pradopo, Seno; Khairani, Firli Cahaya; Sudarsono, Wahyudi; Masyithah, Masyithah; Tedjosasongko, Udijanto
Indonesian Journal of Dental Medicine Vol. 1 No. 1 (2018): Indonesian Journal of Dental Medicine
Publisher : Faculty of Dental Medicine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.191 KB) | DOI: 10.20473/ijdm.v1i1.2018.1-4

Abstract

Background: Cerebral palsy described as a spectrum of movement and posture disorders which result from pathological injury to the developing fetal or infant brain. Many conditions associated with cerebral palsy require surgery. Purpose: This article presents case report of a 15-year old, autistic male patient with cerebral palsy who required urgent management of multiple gangren radix, multiple pulpitis and gingivitis. Case Management: General anaesthesia was chosen for the purpose of behaviour management. The dental procedure were restoration with flow able composite of 7 teeth, extraction of 15 gangren radix, scaling of maxilla and mandibular region, also preventive treatment with topical aplication of fluoride. Discussion: Principles to the care of a such patient including early recognition, parental support, multi-disciplinary planning of procedure requiring general anesthesia, continuity of anesthesia care, and clear guidelines about the perioperative management of uncooperative children. Dental surgery under general anaesthesia was done, the patient was received restoration with flow able composite of 7 teeth, extraction of 15 gangren radix, scaling calculus at maxilla and mandibular region, also preventive treatment with topical aplication of fluoride. Conclusion: The case report showed that dental treatment should be done in patient with cerebral palsy and autism comprehensively.
Effectiveness of the Use of Manual and Electric Toothbrushes and the Effect of Educational Brushing Teeth with Video Animation on OHI-S Children with Down syndrome Az Zahra, Alivy Aulia; Audrey, Natasha Winona; Ichyana, Devalna Siwi; Saskianti, Tania; Pradopo, Seno; Nelwan, Sindy Cornelia; Masyithah, Masyithah
Indonesian Journal of Dental Medicine Vol. 4 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Dental Medicine
Publisher : Faculty of Dental Medicine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijdm.v4i1.2021.6-10

Abstract

Background: Down Syndrome children have better ability in capturing instructions visually. The audio-visual learning method can be applied to Down Syndrome children. Electric toothbrushes were made to make it easier for them to brush their teeth, besides those electric toothbrushes have a handle that is comfortable to hold and control. Purpose: The purpose of this study is to determine the effectiveness of electric and manual toothbrushes on Down Syndrome children OHI-S scores and determine the effect of education on tooth brushing with animated videos on Down Syndrome children OHI-S scores. Methods: Subjects of the study were 34 Down Syndrome children aged 6-19 years in Surabaya, East Java, Indonesia. OHI-S scores were recorded before and after the subjects were educated to brush their teeth with animated videos or dental phantoms. OHI-S scores were also recorded before and after the subjects brushed their teeth using manual toothbrushes or electric toothbrushes. Results: The test results Independent T-test (p> 0.05) showed there was no significant difference between tooth brushing using a manual toothbrush and an electric toothbrush to the decline of OHI-S score of Down Syndrome children. The results of the Mann-Whitney statistical test were p> 0.05, that there was no significant difference in the reduction in OHI-S scores between Down Syndrome children who were educated with animated videos and dental phantoms. Conclusion: There was no significant difference between manual toothbrushes and electric toothbrushes and there was no significant influence of Down Syndrome OHI-S children who were educated with animated videos or dental phantoms.
Peningkatan Keterampilan Sosial Guru PAI dalam Pembelajaran di SD Negeri 030405 Buluduri Masyithah, Masyithah
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (JITK) Vol 2 No 2 (2024)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya peningkatan keterampilan sosial guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pembelajaran di SD Negeri 030405 Buluduri. Keterampilan sosial guru sangat penting dalam menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mendukung perkembangan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang melibatkan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan sosial guru PAI di SD Negeri 030405 Buluduri telah berlangsung dengan baik melalui berbagai program pelatihan, namun masih terdapat beberapa tantangan terkait waktu dan konsistensi dalam penerapan keterampilan sosial di kelas. Pembelajaran yang melibatkan interaksi positif antara guru dan siswa serta penerapan nilai-nilai sosial dalam kegiatan kelas menjadi faktor kunci dalam peningkatan keterampilan sosial guru PAI.
PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MATA PELAJARAN PAI DI MAN 2 KANDANGAN Masyithah, Masyithah
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol. 4 No. 1 (2014): June
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jtipai.v4i1.1842

Abstract

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif mata pelajaran PAI di MAN 2 Kandangan adalah sebagai berikut: 1) Jenis metode pembelajaran kooperatif mata pelajaran PAI yang digunakan adalah jenis metode Make a Match dan STAD. 2) Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Mata Pelajaran PAIdi MAN 2 Kandangan terdiri dari: a) Perencanaan, guru selalu menyusunsilabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap sebelum pembelajaran berlangsung. b) Guru PAI telah mengimplemetasikan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif jenis Make a Match pada kelas X dan STAD pada kelas XI dan XII dengan sangat baik, yakni 87%, 93% dan 93% dari kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik. c) Persentase keaktifan siswa adalah 57%, 74% dan 83% dan termasuk dalam kategori baik. Kata Kunci: Model, Pembelajaran da Kooperatif
PENDIDIKAN MELALUI PROGRAM MA’HAD AL-JAMI’AH KEPADA MAHASISWI DI ASRAMA II PUTERI UIN ANTASARI Masyithah, Masyithah
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol. 9 No. 1 (2019): June
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jtipai.v9i1.3095

Abstract

Hasil penelitian adalah pendidikan melalui program kepada mahasiswi di asrama puteri II Ma’had al-Jami’ah UIN Antasari Banjarmasin adalah kegiatan dilaksanakan dan dikonsentrasikan pada malam hari yaitu dimulai pukul 18.00 sampai 06.00 WITA. Kegiatan harian yaitu halaqoh dilaksanakan pada malam Senin, dan malam Kamis. Kegiatan mingguan tausiah keagamaan dilaksanakan pada malam Senin, malam Rabu, malam Sabtu, dan malam Minggu kegiatan maulid   habsyi   atau   membaca   surah   Al-   Kahfi,   malam   Kamis   kegiatan muhadharah dan qiamul lail dilaksanakan setiap malam. Semua kegiatan dilaksanakan dan diawasi oleh murabbiyah dan dewan musyrifah selama pemondokan. Murabbiah memberikan bimbingan serta mengontrol kelancaran kegiatan program berlangsung yang dibantu oleh musyrifah.Metode yang digunakan adalah   punishment, ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan metode drill.Kendala yang dihadapi pembimbing adalah kemampuan mahasiswa dibawah standar Ma’had al-Jami’ah, minat dan ketidak ikhlasan hati mahasiswa dalam mengikuti program asrama serta waktu yang relatif singkat berkisar 45 menit sehingga pembelajaran kurang maksimal.Evaluasi kegiatan program yang dilakukan terhadap mahasiswi melalui dua bentuk evaluasi yaitu bentuk lisan dan praktek ibadahyang dilakikan diakhir pemondokan wajib dilaksanakan dan diikuti oleh seluruh mahasantriawti/ mahasiswi untuk penentuan kelulusan asrama. Kata Kunci: Pendidikan, Program, Ma’had al-Jami’ah
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK Masyithah, Masyithah
Jurnal Edukasi dan Penelitian Matematika Vol 12, No 3 (2023): September
Publisher : Departemen Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/pmat.v12i3.15071

Abstract

Mathematics learning can be said to be achieved if students understand mathematical concepts, one of its objectives. Based on observations, class XI MIPA students at SMA Negeri 4 Bukittinggi have low understanding of mathematical concepts. Using the connecting, organizing, reflecting, extending (CORE) learning model can improve students' understanding of mathematical concepts. This model uses a discussion method to activate and develop students' thinking skills. The purpose of this study was to find out whether students who took lessons using the CORE learning model had better understanding of mathematical concepts than students who took lessons using conventional learning models in class XI MIPA SMA Negeri 4 Bukittinggi. Research methods are quasi-experimental. SMA Negeri 4 Bukittinggi's class XI MIPA students in the 2022/2023 academic year were the population of this study. Sampling was done randomly (simple random sampling), XI MIPA 1 was selected as the experimental class and XI MIPA 4 as the control class. This study used essays to test understanding of mathematical concepts. Using data analysis, it was determined that the CORE learning model affected students' understanding of mathematical concepts, students with the CORE learning model understood mathematical concepts better than students with conventional learning models at  α = 0.05.Keywords – CORE learning model,  understanding of mathematical concepts, conventional learning model.
DESKRIPSI KETERAMPILAN MEMBACA NYARING SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI 31 PONTIANAK BARAT Masyithah, Masyithah; Halidjah, Siti; Ghasya, Dyoty Auliya Vilda
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 2 (2024): Volume 7 No. 2 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i2.26907

Abstract

Banyak hal yang kita dapatkan dalam mengembangkan pikiran dan pengetahuan, serta pelajaran hidup melalui membaca; oleh karenanya keterampilan membaca siswa sangat penting dalam proses pembelajaran. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan membaca nyaring dengan subjek 16 siswa Kelas II A di Sekolah Dasar Negeri 31 Pontianak Barat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Miles dan Huberman. Keterampilan membaca nyaring diperoleh melalui tes membaca nyaring, observasi, dan wawancara. Hasilnya mengungkapkan bahwa 62,5% siswa mampu melafalkan seluruh kata dengan tepat dan jelas, 25% siswa membaca nyaring dengan intonasi yang tepat, nada yang keras serta tidak monoton, 56,25% siswa membaca dengan volume suara yang dapat didengar oleh seluruh siswa, 50% siswa memiliki kelancaran dalam membaca nyaring, dan 25% siswa mampu menjeda bacaan sesuai tanda baca pada seluruh teks bacaan.