Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Melihat Problem Rekognisi Penghayat Kepercayaan di Indonesia fata, khoirul
Socio Religia Vol. 4 No. 2 (2023): Socio Religia
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/sr.v4i2.20554

Abstract

Penghayat kepercayaan merupakan minoritas agama yang seringkali mendapatkan hambatan dalam proses rekognisinya di Indonesia. Hambatan tersebut bermula dari misrepresentasi berkepanjangan dalam pengetahuan, stereotype masyarakat, hingga kebijakan negara. Pembaruan Kebijakan serta upaya advokasi telah membawa harapan baru bagi rekognisi penghayat kepercayaan. Hal ini ditandai dengan putusan MK tahun 2017 yang memberikan hak pengakuan warga negara dalam Kolom Agama di KTP. Meski demikian, perkembangan signifikan ternyata belum sepenuhnya menggambarkan situasi rekognisi ideal. Atas permasalahan tersebut penelitian ini berupaya menjawab: 1) Bagaimana problem rekognisi penghayat kepercayaan di Indonesia? 2) Bagaimanakah equal recognition memandang problem penghayat kepercayaan dan dipraktikkan di Indonesia?. Penelitian ini menemukan bahwa tersisa problem rekognisi penghayat kepercayaan di Indonesia, utamanya pasca-putusan MK, berupa: kurangnya layanan pendidikan (guru honorer, tenaga pendidik), petugas pelayanan pencatatan sipil yang belum tersosialisasi, serta ambiguitas di dalam praktik pembedaan kolom agama dan kolom kepercayaan KTP elektronik. Dalam menyelesaikan egual recognition dalam ranah publik, peneliti merekomendasikan upaya lebih lanjut pada: kebijakan (penguatan rekognisi), pelayanan (sosialisasi dan sinkronasi), penerimaan (penguatan “ruang” pertemun).
Al-Ďawāhir al-Tarkībiyyah fī al-Agniyyah "Taṣna' al-Mustaḥīl" lī Humood Al-Khuder: The Sentence Arrangement Style in the Word "Taṣna' al-Mustaḥīl" of Humood Al-Khuder Fata, Khoirul; Wulandari, Dina Ayu
Aphorisme: Journal of Arabic Language, Literature, and Education Vol. 4 No. 1 (2023): Geographical Coverage: Indonesia, Nigeria, and Mali
Publisher : Study Program of Arabic Language Teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/aphorisme.v4i1.2258

Abstract

This study deals with research in particular on tarkīb characteristics. The tarkīb has two main things, namely the subject and the backstop, and the field of this study is taken from the word "Taṣna' al-Mustaḥīl" of Humood Al-Khuder. This song was released on May 16, 2017, and is becoming more popular nowadays. This study is a desk study, and the technique of desk study is to collect data from written sources for data and linguistic context in the analysis. The main source is the word song makes the impossible. In this study, the researcher uses data analysis in the song "Tasna'ul Mustahil", an analysis of content (Analysis Content), which is one of the groups of analysis methods of linguistic text analysis. As a result of the study of synthesis characteristics in the song word "make the impossible", there are four types of tarkībs: tarkīb isnādi, tarkīb idāfi, tarkīb aṭfī, and tarkīb bayāni. There are 32 tarkīb in the song lyrics, meaning 16 tarkīb of the tarkīb isnādi, 9 tarkīb of the tarkīb idāfi, 7 tarkīb atfi, and one tarkīb of the graphic tarkīb. The most composite is the alloy tarkīb.
Cultural Aspects in Learning Arabic; Analysis of Learning Media "Aljazeera Learning Arabic" Mahmudah, Umi; Yahya, Yuangga Kurnia; Fata, Khoirul; Rahmawati, Fitra Awalia
Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme Vol. 6 No. 3 (2024): Geographical Coverage: Indonesia
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/scaffolding.v6i3.6346

Abstract

This study aims to capture the extent to which cultural elements play a role in the media "Aljazeera Learning Arabic" and the portion of its use at beginner, intermediate, and advanced levels. This study is qualitative descriptive research aimed at analyzing the educational media "Aljazeera Learning Arabic" from a cultural perspective. The research object is the media "Aljazeera.Learning.Arabic," with data collected through participatory observation and written documents from the website. The analysis techniques employed include data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The findings reveal that this media consists of three main levels: “al-mubtadi'” (beginner), “al-mutawassith” (intermediate), and “al-mutaqaddim” (advanced). Each level includes several learning themes, which incorporate cultural elements to help students improve their language skills. These cultural aspects are proportionally varied across the levels. At the “al-mubtadi'” level, cultural themes constitute only 36%, while at the “al-mutawassith'” level, they account for 47%. At the “al-mutaqaddim” level, cultural themes dominate, comprising 55% of the total themes. This indicates that cultural content becomes more prominent as the learning level progresses.
PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN METODE FUN LEARNING DI MADASAH DINIYAH SDN 1 DESA JENANGAN, KECAMATAN SAMPUNG, KABUPATEN PONOROGO Manaanu, Yusuf Al; Kanggas, Fazari Zul Hasmi; Ananta, Rizqi Fadhlilah; Utama, Vikry Fahriyal; Muslih, Mohammad Kholid; Haryadi, Imam; Fata, Khoirul
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6 No. 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i2.41418

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Madrasah Diniyah di SDN 1 Desa Jenangan, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo dengan menerapkan metode fun learning. Observasi awal menunjukkan bahwa pembelajaran di Madrasah Diniyah cenderung monoton, membuat siswa kurang aktif dan mudah merasa jenuh. Program ini dilaksanakan dengan memberikan pelatihan kepada guru dan pendampingan dalam menerapkan metode yang menyenangkan dan interaktif, terutama dalam pembelajaran hafalan Juz 'Amma, tajwid, makhorijul huruf, serta doa-doa harian. Hasil dari pelaksanaan program ini menunjukkan peningkatan kualitas pembelajaran, dengan siswa yang lebih aktif dan tertarik dalam mengikuti pelajaran. Metode fun learning mampu menciptakan suasana kelas yang lebih hidup dan menyenangkan, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. Program ini juga memperbaiki pemahaman siswa dalam melafalkan Al-Qur'an dengan tajwid yang benar dan meningkatkan hafalan mereka. Diharapkan, penerapan metode ini dapat berlanjut dan diterapkan di Madrasah Diniyah lainnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama di tingkat dasar.