Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pendampingan Pembuatan Kripik Beling di Himpunan Mahasiswa Prodi PGSD Universitas Tunas Pembangunan Surakarta Luncana Faridhoh Sasmito; Rika Yuni Ambarsari
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : LPPM IKIP Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v5i2.539

Abstract

Kegiatan Pendampingan Pembuatan Kripik Beling. Pembuatan kripik beling merupakan jajanan snak ringan yang dikembangkan dari hasil tepung tapioka yang diolah kemudian dibumbui dengan aneka rempah. Kreativitas merupakan bagian tak terpisahkan dari pemikiran civitas akademika terutama dilingkup mahasiswa, dimana kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan hal baru yang belum pernah ada sebelumnya atau mengembangkan suatu karya yang sudah ada. Proses untuk menghasilkan hal baru tersebut dapat berasal dari proses imajinatif dari penciptanya sendiri, dapat juga berasal dari berbagai informasi dan pengalaman sebelumnya mengenai hal yang akan diciptakan, kemudian pencipta melakukan penggabungan dan pembaharuan dari karya, maupun gagasan yang sudah pernah ada untuk di modifikasi sehingga dapat menghasilakn karya yang fresh dan gagasan yang baru, dan berbeda dengan karya yang telah ada sebelumnya. Bahan utama pembuatan kripik beling yang kita ambil adalah tepung tapioka, daun jeruk, cabe, bawang. Adapun target khusus dari Pendampingan pembuatan kripik beling di lingkup HMP PGSD adalah pembekalan pengolahan produk makanan ringan kripik beling yang diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran baru dan kegiatan positif bagi mahasiswa. Kelompok sasaran yang hendak dituju pada IBM ini adalah Mahasiswa Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.
PENGARUH MODELPROBLEM BASED LEARNING DAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA DITINJAU DARI MINAT SISWA KELAS V SD KECAMATAN BULUKERTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 RIKA YUNI AMBARSARI
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 1 No. 1 (2014): JURNAL ILMIAH MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.412 KB)

Abstract

The purpose of this study was to investigate: (1) Whether    use of   model Problem Based Learning, and  Think Pair Share method have positive correlation  towards the students' learning outcomes of of Natural Sciences, (2) whether students' different levels of interest (high, medium, and low interest) affects the learning outcomes , (3) whether there is a positive corelation   between  Problem Based Learning and  Think Pair Share,  students' interest, and of the learning outcomes of Natural Science.The method used in this research was experimental research. The populations  in this study were  all elementary school students in  Bulukerto District, Wonogiri Regency, whereas  the sub-populations  were the fifth grade students in Bulukerto District Elementary School  academic year 2012/2013. The sample of the research was collected by using  multistage cluster random sampling. Questionnaires were used to investigate the students' interest, while test was used to measure students' learning outcomes . The data was analyzed by using two-way analysis method..Based on those results, it can be concluded that: (1) There is  a positive effect of using the models Problem Based Learning and Coperative type Think Pair Share the Natural Sciences towards the students' learning  outcomes (F count> F table or 15,48> 4.07), (2) Students' different levels of interest (low, medium, and high interest) affect the learning outcomes of Natural Science  (F count > F table or 17,7281>3,21), (3) There is not positive correlation between  Problem Based Learning and Cooperative learning types Think Pair Share,  students' interest, and students'  learning outcomes of Natural Sciences (F count > F table or 2,36<3,21).Based on the  study, it is expected that teachers will able to implement the most suitable method in the learning process. . Teachers should work hard to increase students' interest, because the learning method and student interest will affect the learning outcomes.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASISTEND INDIVIDUAL) BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 NADI KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2015 Rika Yuni Ambarsari
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 2 No. 2 (2015): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.583 KB)

Abstract

ABSTRACTTujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar MATEMATIKA pokok bahasan gaya  siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi kecamatan Bulukerto  kabupaten Wonogiri Wonogiri melalui model pembelajaran koooperatif tipe TAI (Team Assited Individualization). Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus . tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan refleksi. Sebagai sampel adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi kecamatan Bulukerto  kabupaten Wonogiri yang berjumlah 26 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kritis dan teknik analisis interaktif. Teknik analisis interaktif mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran MATEMATIKA pokok bahasan gaya melalui model pembelajaran koooperatif tipe TAI (Team Assited Individualization) efektif meningkatkan hasil belajar MATEMATIKA pokok bahasan gaya bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi kecamatan Bulukerto  kabupaten Wonogiri. Hal ini terbukti pada kondisi awal pra siklus hasil belajar MATEMATIKA pokok bahasan gaya ranah kognitif nilai rata- rata siswa 62,3 dengan ketuntasan klasikal 19,2%, siklus I nilai rata- rata siswa 71,7 dengan ketuntasan klasikal 69,2%, siklus II nilai rata- rata siswa 76,1 dengan ketuntasan klasikal 84,6%. Hasil belajar MATEMATIKA pokok bahasan gaya ranah afektif  pada kondisi awal pra siklus nilai rata- rata siswa 65,03 dengan ketuntasan klasikal 38,5%, siklus I nilai rata- rata siswa 72,9 dengan ketuntasan klasikal 80,8%, siklus II nilai rata- rata siswa 76,2 dengan ketuntasan klasikal 92,3%. Hasil belajar MATEMATIKA pokok bahasan gaya ranah psikomotorik  pada kondisi awal pra siklus nilai rata- rata siswa 64,8 dengan ketuntasan klasikal 30,8%, siklus I nilai rata- rata siswa 75,4 dengan ketuntasan klasikal 80,8%, siklus II nilai rata- rata siswa 76,4 dengan ketuntasan klasikal 92,3%. Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran MATEMATIKA pokok bahasan gaya melalui model pembelajaran koooperatif tipe TAI (Team Assited Individualization) dapat meningkatkan hasil belajar MATEMATIKA pokok bahasan gaya bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi kecamatan Bulukerto  kabupaten Wonogiri tahun 2015.Kata Kunci: Hasil Belajar MATEMATIKA, Kooperatif tipe TAI
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Gaya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI (team asistend individual) Siswa Kelas V SD Negeri 2 Nadi Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri Rika Yuni Ambarsari
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 2 No. 1 (2015): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.59 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar MATEMATIKA pokok bahasan gaya  siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi kecamatan Bulukerto  kabupaten Wonogiri Wonogiri melalui model pembelajaran koooperatif tipe TAI (Team Assited Individualization). Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus . tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan refleksi. Sebagai sampel adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi kecamatan Bulukerto  kabupaten Wonogiri yang berjumlah 26 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kritis dan teknik analisis interaktif. Teknik analisis interaktif mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran MATEMATIKA pokok bahasan gaya melalui model pembelajaran koooperatif tipe TAI (Team Assited Individualization) efektif meningkatkan hasil belajar MATEMATIKA pokok bahasan gaya bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi kecamatan Bulukerto  kabupaten Wonogiri. Hal ini terbukti pada kondisi awal pra siklus hasil belajar MATEMATIKA pokok bahasan gaya ranah kognitif nilai rata- rata siswa 62,3 dengan ketuntasan klasikal 19,2%, siklus I nilai rata- rata siswa 71,7 dengan ketuntasan klasikal 69,2%, siklus II nilai rata- rata siswa 76,1 dengan ketuntasan klasikal 84,6%. Hasil belajar MATEMATIKA pokok bahasan gaya ranah afektif  pada kondisi awal pra siklus nilai rata- rata siswa 65,03 dengan ketuntasan klasikal 38,5%, siklus I nilai rata- rata siswa 72,9 dengan ketuntasan klasikal 80,8%, siklus II nilai rata- rata siswa 76,2 dengan ketuntasan klasikal 92,3%. Hasil belajar MATEMATIKA pokok bahasan gaya ranah psikomotorik  pada kondisi awal pra siklus nilai rata- rata siswa 64,8 dengan ketuntasan klasikal 30,8%, siklus I nilai rata- rata siswa 75,4 dengan ketuntasan klasikal 80,8%, siklus II nilai rata- rata siswa 76,4 dengan ketuntasan klasikal 92,3%. Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran MATEMATIKA pokok bahasan gaya melalui model pembelajaran koooperatif tipe TAI (Team Assited Individualization) dapat meningkatkan hasil belajar MATEMATIKA pokok bahasan gaya bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi kecamatan Bulukerto  kabupaten Wonogiri tahun 2015.
APLIKASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA DITINJAU DARI MINAT SISWA KELAS V SD KECAMATAN COLOMADU Rika Yuni Ambarsari; Ninda Beny Asfuri
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 5 No. 1 (2018): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.231 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh aplikasi model pembelajaran cooperative learning tipe make a match dan model pembelajaran cooperative learning tipe think pair share terhadap prestasi belajar IPA pada materi gaya, 2) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai minat belajar tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi belajar IPA pada materi gaya, 3) Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA pada materi gaya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2x3. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas V dalam tiga SD Negeridi  kecamatan Colomadu. Teknik pengambilan sampel dengan dengan multi stagecluster random sampling. Penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu model pembelajaran, minat belajar siswa dan satu variabel terikat yaitu prestasi belajar IPA. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji keseimbangan, uji prasyarat analisis, uji hipotesis dan uji komparasi ganda. Hasil analisis penelitian disimpulkan hipotesis pertama dibuktikan dari hasil Fhit 15,4883 > Ftabel 4,07 maka H0A ditolak, Hal ini berarti ada perbedaan pengaruh prestasi belajar IPA siswa yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Make A Match dan model pembelajaran cooperative learning tipe think pair share pada materi gaya. Hipotesis kedua dibuktikan dengan hasil Fhit 17,7281 > Ftabel 3,210 maka H0A ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan pengaruh prestasi belajar IPA siswa yang mempunyai minat belajar tinggi, minat belajar sedang, dan minat belajar rendah pada materi pokok gaya. Hipotesis ketiga dibuktikan dari hasil Fhit 2,3669 < Ftabel 3,210 maka H0A tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA siswa pada materi gaya.   Kata Kunci: Model Cooperative Learning Tipe Make a Match, Model Think Pair Share, Minat Siswa
PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROLE PLAYING DAN JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KECAMATAN BOYOLALI Ninda Beny Asfuri; Rika Yuni Ambarsari
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.646 KB)

Abstract

ABSTRAK Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat produktif, artinya suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menyampaikan gagasan, pikiran atau perasaan sehingga gagasan yang ada dalam pikiran pembicara dapat dipahami orang lain. Berbicara dengan menggunakan bahasa Jawa khususnya krama dikalangan masyarakat Jawa merupakan suatu sarana perwujudan sikap budaya yang sarat dengan nilai-nilai luhur.Keberhasilan pembelajaran bahasa Jawa terutama dalam aspek keterampilan berbicara menggunakan bahasa krama dapat dilihat dari motivasi belajar siswa dan indikator pembelajaran.Selain itu, dapat juga dilihat dari tingkah laku siswa dalam berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain sehari-harisehingga diperlukan inovasi guru dengan menerapkan model-model pembelajaran yang tepat. Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe role playing dan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsawterhadap keterampilan berbicara bahasa jawa krama. 2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi, motivasi belajar sedang, dan motivasi belajar rendah terhadap keterampilan berbicara bahasa jawa krama. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap keterampilan berbicara bahasa jawa krama. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut diuji terlebih dahulu keadaan awalnya, sebelum diberi perlakuan yang berbeda. Pada kelompok eksperimen dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa jawa menggunakan  model pembelajaran cooperative learning tipe role playing, sedangkan pada kelompok kontrol dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa jawa menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw. Pada akhir perlakuan kedua kelompok diukur keterampilan berbicara bahasa jawa krama melalui tes. Hasil pengukuran digunakan sebagai data penelitian dan kemudian diolah serta dianalisis hasilnya untuk menemukan jawaban atas masalah yang diajukan. Kata Kunci: Model Cooperative Learning Tipe Role Playing, Model pembelajaran jigsaw, Motivasi belajar siswa
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIMETRI LIPAT BANGUN DATAR PADA PESERTA DIDIK KELAS III SD NEGERI BATURAN SEMESTER 2 TAHUN 2018 Rika Yuni Ambarsari; Ninda Beny Asfuri
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 6 No. 1 (2019): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.399 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan dalam mengerjakan materi simetri lipat bangun datar melalui penggunaan model  pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw bagi peserta didik kelas III SD NEGERI BATURAN 02 semester 2 tahun pelajaran 2018/2019. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III yang berjumlah 32 peserta didik. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data tentang kondisi awal siswa diambil dari nilai ulangan sebelum dilakukan penelitian, hasil belajar siswa diperoleh dari pemberian evaluasi (tes tertulis) kepada siswa, penilaian afektif dan psikomotorik diperoleh dari pengamatan melalui lembar observasi, data analisis kuesioner diperoleh melalui lembar kuesioner. Dari hasil penelitian diperoleh setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik, dapat ditunjukkan dari rata-rata nilai tes masing-masing siklus yang mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata nilai tes peserta didik mencapai 69,21; sedangkan pada siklus II nilai rata-rata peserta didik mencapai 76,29. Pada siklus I ketuntasan belajar secara klasikal mencapai75% dan pada siklus II mencapai ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 90,62%. Hasil belajar afektif peserta didik pada siklus I peserta didik secara klasikal yang mencapai ketuntasan ada  25 peserta didik (78,12%), sedangkan pada siklus II seluruh peserta didik telah mencapai ketuntasan 93,75%. Hasil belajar psikomotorik pada siklus I peserta didik secara klasikal yang mencapai ketuntasan  26 peserta didik atau 81,25%. Pada siklus II peserta didik secara klasikal yang mencapai ketuntasan ada 29 peserta didik atau 90,62%. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar diadakan penelitian lebih lanjut dan pembelajaran materi simetri lipat bangun datar dengan menggunakan penerapan model  pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran bagi guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik.   Kata kunci: pembelajaran matematika, Jigsaw, aktifitasbelajar, hasilbelajar
EVALUASI PEMBELAJARAN DARING SELAMA PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN BULUKERTO WONOGIRI Rika Yuni Ambarsari
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 8 No. 1 (2021): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran di tengah pandemi COVID 19 ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru, siswa, danjuga orang tua. Pembelajaran yang tidak dilakukan secara tatap muka menjadikan siswa dituntut untukbelajar mandiri. Belajar mandiri yang terkesan dipaksakan membuat siswa cepat merasa bosan danlambat laun pembelajaran virtual menjadi enggan dilakukan siswa. Diperlukan latihan untukmenumbuhkan proses kemandirian belajar siswa yakni melalui disiplin positif. Pembelajaran daringadalah lebih parktis dan santai. Praktis karena dapat memberikan tugas setiap saat dan pelaporan tugassetiap saat.Kedua, lebih fleksibel bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran daringmenyebabkan waktu yang lebih fleksibel bagi wali yang bekerja di luar rumah dan bisa menyesuaikanwaktu untuk mendampingi siswa belajar. Kelemahan dalam pembelajaran daring adalah kurangmaksimalnya keterlibatan siswa. Keterlibatan siswa yang dimaksud dapat dilihatdari hasil keterlibatansiswa dalam mengikuti pembelajaran daring secara penuh dari awal pembelajaran sampai akhirpembelajaran.Kata Kunci : Evaluasi Pembelaran, Pembelajaran Daring
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI SD NEGERI 1 BULUKERTO WONOGIRI Rika Yuni Ambarsari
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) pengaruh Gaya belajar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Bulukerto Wonogiri, dan (2) seberapa besar pengaruh Gaya belajar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Bulukerto Wonogiri. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 siswa yang ditentukan menggunakan sampel jenuh.Variabel independen dalam penelitian ini yaitu gaya belajar siswa, sedangkan variabel dependennya yaitu hasil belajar IPS siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk data gaya belajar, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi untuk data hasili belajar siswa. Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. Setelah data normal dan linier kemudian dilanjutkan dengan analisis akhir. Analisis data penelitian menggunakan regresi linier sederhana, koefisien determinasi dan uji T. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena 0,000 < 0,05, maka H ditolak, sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan gaya belajar terhadap hasil belajar IPS siswa, (2) hasil R sebesar 0,379 yang artinya terjadi hubungan yang positif dan kuat antara gaya belajar dan hasil belajar siswa IPS kelas IV, (3) koefisien determinasi (R20 ) sebesar 0,144 menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen sebesar 14,4%. Hal ini menunjukkan bahwa 14,4% hasil belajar IPS siswa kelas IV dipengaruhi oleh gaya belajar siswa, sedangkan 85,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian. Kata kunci : Gaya belajar, Hasil belajar IPS
EDUKASI PENCEGAHAN PENULARAN VIRUS CORONA KEPADA ANAK-ANAK DENGAN GERAKAN 3M Rika Yuni Ambarsari; Luncana Faidhoh Sasmito
Jurnal Pengabdian Masyarakat FKIP UTP Vol 2 No 01 (2021): PROFICIO: Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v2i01.1351

Abstract

Abstrak Pandemi COVID-19 yang merebak di seluruh dunia telah membuat banyak perubahan terjadi pada seluruh organisme di dalam kota, termasuk anak-anak yang merupakan golongan rentan terpapar dan tertular COVID-19. Protokol kesehatan secara cepat diterapkan untuk memutus rangkai penyebaran COVID-19 seperti kampanye kesehatan, penggunaan atribut pelindung, serta pembelajaran jarak jauh yang secara mendadak harus diterapkan pada setiap sekolah. Meluasnya penyebaran COVID-19 di Indonesia berdampak terhadap semua anak-anak di Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah resolusi (perubahan) permasalahan dengan segera, meningkatkan pemahaman kepada anak-anak tentang virus corona, meningkatkan kemampuan untuk pencegahan terjangkitnya covid 19, meningkatkan kemampuan agar tidak menularkan kepada keluarga. Denga gerakan 3M merupakan upaya dari Pemerintah untuk mencegah penularan virus corona agar tidak mudah menyebar khususnya anak-anak yang jurang begitu paham tentang bahaya dari virus corona. Kata Kunci: virus corona, anak-anak, gerakan 3M