Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI PERANGKAT DESA DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK [UTILIZE OF INFORMATION TECHNOLOGY FOR VILLAGE OFFICIALS IN PROVIDING PUBLIC SERVICESUTILIZE OF INFORMATION TECHNOLOGY FOR VILLAGE OFFICIALS IN PROVIDING PUBLIC SERVICES] Ni Ketut Dewi Ari Jayanti; Gde Sastrawangsa
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 4, No 3 (2020): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v4i3.2865

Abstract

One of the government's efforts to improve public services is through the development of a digital village program, to make the village a development area that empowers people with information technology facilities. Guwang Village is one of the villages that is already connected to ICT but has not implemented a digital village program. The problems faced are (1) Limited knowledge in applying information technology to provide optimal public services, (2) Limited resources, and (3) Village officials do not have the knowledge and ability to implement the SID. Through this community service program the solutions provided are (1) Counseling about the application of information technology in providing public services, (2) Counseling about digital village programs and SID, (3) Application of digital villages through OpenSID and (4) Training and mentoring use of OpenSID in the form of the Guwang Village website. The purpose of this community service is to provide knowledge in providing public services by applying information technology. Methods of implementing community service activities with counseling and training. The results achieved, as many as 91% of participants understood the application of information technology in providing public services and as many as 84% understood about digital village programs and OpenSID.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik adalah melalui pengembangan program desa digital. Program desa digital merupakan program untuk menjadikan desa sebagai wilayah pembangunan yang memberdayakan masyarakat dengan sarana teknologi informasi. Desa Guwang yang berlokasi di Kabupaten Gianyar merupakan salah satu desa yang sudah terhubung dengan TIK namun belum menerapkan program desa digital. Permasalahan yang dihadapi Desa Guwang adalah (1)Keterbatasan pengetahuan perangkat desa dalam menerapkan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan publik yang optimal, (2)Keterbatasan sumber daya, serta (3)Perangkat desa belum memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menerapkan Sistem Informasi Desa (SID). Melalui program pengabdian ini solusi yang diberikan adalah (1)Penyuluhan tentang penerapan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan publik, (2)Penyuluhan tentang program desa digital dan SID, (3)Penerapan desa digital melalui SID berbasis open source dan (4)Pelatihan dan pendampingan penggunaan SID berupa website Desa Guwang. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada perangkat desa dalam memberikan pelayanan publik dengan menerapkan teknologi informasi. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian dengan penyuluhan dan pelatihan. Hasil yang dicapai pada kegiatan pengabdian ini sebanyak 91% peserta memahami penerapan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan publik serta sebanyak 84% memahami tentang program desa digital dan Sistem Informasi Desa (SID) berbasis open source.
USABILITY SISTEM PENJAMINAN MUTU STIKOM BALI MENGGUNAKAN METODE USER CENTERED DESIGN Ni Ketut Dewi Ari Jayanti
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.985 KB)

Abstract

ABSTRACTThe Quality Assurance Center (PJM) is one of the units at STMIK STIKOM Bali which has the task of assisting the Chair in overseeing and controlling the entire process. One of the controls carried out is controlling customer satisfaction through implementing customer satisfaction evaluations. PJM STIKOM Bali uses a web-based quality assurance information. The use of web-based quality assurance information systems has never been measured by usability system to see whether the system built is acceptability for the PJM STIKOM Bali unit in carrying out its activities. In this study, researchers conducted a study to analyze usability in the STIKOM Bali quality assurance information system. The method used to measure usability is User Centered Design (UCD) because this method focuses on the user. In implementing the UCD method, three types of statements have been established, namely Task Complete Rate, Time on Task, and Usability Rate of System. The results achieved in this study were the success rates of respondents in completing the STIKOM Bali quality assurance information system task task of 97.67%. The average time needed by respondents to complete all tasks is 92 minutes. The usability level felt by respondents when using the quality assurance information system is 88.75%.Keywords : Quality Assurance System, Usability, User Centered DesignABSTRAKPusat Jaminan Mutu (PJM) adalah salah satu unit di STMIK STIKOM Bali yang memiliki tugas membantu Ketua dalam mengawasi dan mengendalikan seluruh proses. Salah satu pengendalian yang dilakukan adalah pengendalian kepuasan pelanggan melalui pelaksanaan evaluasi kepuasan pelanggan. PJM STIKOM Bali menggunakan sistem informasi penjaminan mutu berbasis web untuk mempermudah akses penjadwalan dimulai dan diakhirinya proses evaluasi kepuasan pelanggan yang diintegrasikan dengan sistem lain yang ada di STIKOM Bali. Penggunaan sistem informasi penjaminan mutu berbasis web belum pernah dilakukan pengukuran usability sistem untuk melihat apakah sistem yang dibangun sudah akseptabilitas bagi unit PJM STIKOM Bali dalam melaksanakan aktivitasnya. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian untuk menganalisa usability pada sistem informasi penjaminan mutu STIKOM Bali. Metode yang digunakan untuk mengukur usability adalah User Centered Design (UCD) karena metode ini berfokus pada pengguna. Dalam implementasi metode UCD, telah ditetapkan tiga jenis pernyataan yaitu Task Complete Rate, Time on Task, dan Usability Rate of System. Hasil yang dicapai pada penelitian ini adalah tingkat keberhasilan responden dalam menyelesaikan task sistem informasi penjaminan mutu STIKOM Bali sebesar 97,67%. Waktu rata-rata yang diperlukan responden untuk menyelesaikan seluruh task adalah sebesar 92 menit. Tingkat usability yang dirasakan responden saat menggunakan sistem informasi penjaminan mutu adalah 88,75 %.Kata kunci : Sistem Penjaminan Mutu, Usability, User Centered Design
Sosial Media Sebagai Media untuk Memperkenalkan Pengelolaan Sampah Menjadi Ekobrik Gde Sastrawangsa; Ni Ketut Dewi Ari Jayanti; Luh Made Yulyantari; Ni Kadek Aristyawati; I Gede Vendy Putra Pratama; I Made Arya Aryawan; Dwi Angga Permadi
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 4 No. 2 (2022): Maret
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30864/widyabhakti.v4i2.304

Abstract

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian khusus di Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Permasalahan tersebut muncul disebabkan karena pengelolaan sampah yang tidak efektif, tidak adanya pemilahan sampah organik (biodegradable) dan non organik (unbiodegradable), serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya. Permasalahan sampah menyebabkan timbulnya masalah-masalah lainnya, seperti rusaknya pemandangan alam di sekitaran Desa Songan B, mendatangkan bau yang tidak sedap, potensi bencana banjir level rendah sampai yang level tinggi, serta timbulnya wabah penyakit baik yang menyerang manusia maupun hewan. Desa Songan B juga belum memiliki media perantara dalam pengelolaan sampah yang baik, sehingga lingkungan setempat banyak tercemar sampah terutama sampah plastik. Pengabdian Masyarakat ini menggunakan metode pelaksanaan yaitu penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan ini ada beberapa tahapan yakni tahapan pertama pemberian materi pengolaan sampah dan ekobrik, tahapan kedua pemberian materi sosial media, tahapan ketiga evaluasi, tahapan keempat pemberian tong sampah. Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah sosialisasi pengelolaan sampah untuk meningkatkan kepedulian dalam membuang sampah pada tempatnya, sosialisasi pengelolaan sampah yang efektif, penyuluhan pembuatan ekobrik dengan bahan dari sampah yang ada, serta penyuluhan sosial media untuk pemasaran ekobrik yang dihasilkan. Hasil evaluasi yang dilaksanakan setelah kegiatan sosialisasi dan penyuluhan menunjukan peningkatan sebesar 93% peserta menjadi paham tentang materi yang sudah tersampaikan pada saat kegiatan. Di sisi lain terdapat 7% peserta yang masih belum paham terhadap materi yang diberikan selama kegiatan.
Implementasi Metode Bayes Pada Penilaian Kinerja Dosen Ni Ketut Dewi Ari Jayanti
Jurnal Eksplora Informatika Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Eksplora Informatika
Publisher : Bagian Perpustakaan dan Publikasi Ilmiah - Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.943 KB)

Abstract

Dalam organisasi pendidikan tinggi, evaluasi dosen merupakan cara untuk mengetahui pengaruh pengajaran dosen terhadap mahasiswa. Evaluasi dosen meliputi kegiatan mengumpulkan informasi mengenai bagaimana dosen melakukan pekerjaan, menginterpretasi informasi, dan membuat penilaian mengenai tindakan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran dan standar akademik perlu untuk selalu dievaluasi, ditingkatkan dan pengajaran yang baik merupakan hal yang rumit, sangat individual, berkaitan dengan materi. Namun, evaluasi terhadap pengajaran tetap dapat dilakukan dalam kaitannya dengan penilaian efektivitas pengajaran dan menggunakannya untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.Penilaian kinerja dosen dalam penelitian ini menggunakan Metode Bayes yang berdasarkan pada kriteria – kriteria yang digunakan dengan standar kesesuaian yang telah ditentukan dan memanfaatkan nilai harapan (expected value) sebagai dasar penghitungan.Hasil penelitian implementasi Metode Bayes pada penilaian kinerja dosen, akan membantu unit penjaminan mutu dalam melakukan evaluasi kinerja dosen dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dosen tersebut dan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan.
Implementasi Algoritma Genetika Pada Perancangan Sistem Penjadwalan Perkuliahan di STIKOM Bali Ni Made Wangi Suryati; Ni Ketut Dewi Ari Jayanti; I Ketut Dedy Suryawan
Jurnal Eksplora Informatika Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Eksplora Informatika
Publisher : Bagian Perpustakaan dan Publikasi Ilmiah - Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.255 KB)

Abstract

Penjadwalan perkuliahan dalam sebuah institusi pendidikan seringkali menjadi kendala, sebab dalam penyusunan sebuah jadwal perkuliahan dengan skala besar, membutuhkan waktu yang cukup lama dengan kompleksitas yang tinggi. Untuk menyusun jadwal perkuliahan, harus mempertimbangkan beberapa komponen seperti matakuliah, ruang perkuliahan, waktu berlangsungnya proses perkuliahan, dan karakteristik mata kuliah. Selain itu penjadwalan perkuliahan juga harus mempertimbangkan kebijakan dari institusi pendidikan tersebut. Apabila dalam penjadwalan perkuliahan tidak dilakukan dengan tepat, akan menjadi kendala di kemudian hari, misalnya penumpukan jadwal mata kuliah di ruangan yang sama, hal tersebut dapat berdampak pada proses perkuliahan, sehingga proses perkuliahan menjadi terganggu. Pembuatan sistem penjadwalan perkuliahan dengan menggunakan algoritma genetika ini mempermudah penyusunan jadwal perkuliahan dengan cara menggunakan metode genetika dalam proses penjadwalannya, karena pendekatan yang diambil oleh algoritma ini adalah dengan menggabungkan secara acak berbagai pilihan solusi terbaik di dalam suatu kumpulan untuk mendapatkan generasi solusi terbaik, sehingga proses penjadwalan di STIKOM Bali dapat mengurangi kesalahan dalam proses penjadwalan.
Implementasi Forecasting Pada Perancangan Sistem Pembukaan Kelas di STIKOM Bali dengan Menggunakan Metode Regresi Linear Mirrah Zain; Ni Ketut Dewi Ari Jayanti; Yohanes Priyo Atmojo
Jurnal Eksplora Informatika Vol 3 No 1 (2013): Jurnal Eksplora Informatika
Publisher : Bagian Perpustakaan dan Publikasi Ilmiah - Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.07 KB)

Abstract

Pembukaan kelas merupakan salah satu bagian terpenting pada institusi pendidikan disaat awal pembelajaran yang akan dimulai. Dalam melakukan pembukaan kelas harus didukung dengan analisa data yang kuantitatif dengan hasil yang terukur sehingga menghasilkan jumlah kelas yang akurat. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pembukaan kelas diperiode berikutnya dengan cara meramalkan, dimana metode peramalan yang digunakan adalah metode regresi linear. Di dalam metode regresi ini menggambarkan hubungan antara paling tidak satu/lebih variabel bebas (independent variable) dan satu variabel bergantung (dependent variable) dengan tujuan untuk meramalkan nilai variabel bergantung dalam hubungan dengan nilai variabel bebas tertentu. Penelitian ini menggunakan periode waktu sebagai variabel bergantung dan data jumlah mahasiswa default serta mahasiswa yang kemungkinan mengulang dan yang belum mengambil sebagai variabel bebasnya. Data yang digunakan adalah data history pada 3 tahun yang lalu. Dengan mengimplementasikan regresi linear kedalam sistem pembukaan kelas ini memberikan kemudahan dalam melakukan perhitungan serta mengurangi terjadinya drop kelas.
Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Menggunakan Model Reorder Point Ni Ketut Dewi Ari Jayanti
Jurnal Eksplora Informatika Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Eksplora Informatika
Publisher : Bagian Perpustakaan dan Publikasi Ilmiah - Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.117 KB)

Abstract

Seiring berkembangnya dunia teknologi dan informasi, persaingan bisnis dalam dunia industri semakin ketat. Jumlah perusahaan semakin banyak dan terus melakukan usaha dan strategi dalam mempertahankan bisnisnya. Kesuksesan perusahaan dalam mempertahankan bisnisnya tidak terlepas dari peran perusahaan tersebut dalam mengelola persediaan barang sehingga dapat memenuhi permintaan dari pelanggan semaksimal mungkin. Aktivitas pengelolaan persediaan ini dibantu juga dengan peran teknologi dan sistem informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah dokumen perancangan yang baik untuk sistem informasi persediaan barang. Sedangkan untuk menentukan jumlah persediaan barang yang tepat menggunakan model reorder point. Metodologi rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan ini adalah berorientasi objek dan tools yang digunakan adalah UML diagram grafis. Output atau luaran dari dari penelitian ini berupa dokumen perancangan yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam pembangunan / implementasi sistem informasi persediaan barang.
Penerapan OpenDK untuk pengelolaan data desa di Kecamatan Petang Kabupaten Badung Ni Ketut Dewi Ari Jayanti; Gde Sastrawangsa; Ni Made Dewi Kansa Putri; Ni Putu Apriliya Dewi; Gde Ramanda Arya Sanjaya; Lasedayu Putra Cikaton
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 1 (2022): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i1.4838

Abstract

[Bahasa]: Pemerintah Kecamatan Petang telah menerapkan teknologi informasi dalam pengelolaan data desa yang dapat diakses melalui website https://petang.badungkab.go.id. Meskipun penerapan teknologi informasi telah dilakukan, pengelolaan data desa masih belum optimal. Kendala yang dihadapi adalah terbatasnya pengetahuan perangkat kecamatan dalam pengelolaan website yang dimiliki. Permasalahan lain yang dihadapi oleh pemerintah Kecamatan Petang adalah kesulitan dalam mendapatkan data valid dan up to date yang bersumber dari desa di Kecamatan Petang. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membantu pemerintah Kecamatan Petang dalam mengotomatisasi pengelolaan data yang bersumber dari desa. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Participatory Action Research (PAR) dengan dua pendekatan yaitu penyelesaian masalah dan peran serta. Dengan metode ini, Tim Pengabdian memberikan penyelesaian masalah yang dihadapi pemerintah Kecamatan Petang melalui (1) instalasi dan konfigurasi website kecamatan dengan OpenDK, (2) pelatihan pengelolaan website kecamatan dengan OpenDK, dan (3) integrasi data desa ke OpenDK. Pemerintah kecamatan Petang sebagai mitra dalam kegiatan ini ikut berperan serta aktif dalam seluruh program. Hasil yang diperoleh pada kegiatan ini adalah (1) pemerintah Kecamatan Petang memiliki OpenDK sebagai sistem pengelolaan data desa, (2) rata-rata sebanyak 78.57% peserta memahami pengelolaan website kecamatan dengan OpenDK, dan (3) pemerintah Kecamatan Petang telah memahami bagaimana mengoperasikan OpenDK untuk menampilkan dashboard hasil integrasi data desa dan OpenDK. Kata Kunci: data desa, Kecamatan Petang, OpenDK, website [English]: Petang sub-district has been implementing information technology in managing village data which can be accessed through the website https://petang.badungkab.go.id. Despite the fact, the data management is yet optimal. The obstacle faced is limited knowledge of the sub-district apparatus to manage the website. Another problem is the difficulty in obtaining valid and up-to-date data sourced from villages. The purpose of this community service program is to assist the Petang sub-district officers in automating the management of data. The method used in this program was Participatory Action Research (PAR) through two approaches, namely problem-solving and participation. In this method, the program team provides solutions to problems faced by Petang sub-district, including (1) installation and configuration of the website using OpenDK, (2) a website management training using OpenDK, and (3) integration of village data into OpenDK. Petang sub-district as a partner participated actively in all programs. The results obtained in this program are (1) the sub-district has OpenDK as a village data management system, (2)  78.57% of the participants understand the management of the sub-district website using OpenDK, and (3) the apparatus of Petang sub-district has understood how to operate OpenDK to display a dashboard of the integration of village data and OpenDK. Keywords: village data, Petang District, OpenDK, website
Pemanfaatan Teknologi Informasi Bagi Masyarakat Desa Petak Dalam Proses Administrasi Desa Yulyantari, Luh Made; Hendrawan, I Nyoman Rudy; Nugraha, Dwi Haryadi; Gautama, I Made Bhaskara; Jayanti, Ni Ketut Dewi Ari; Sastrawangsa, Gde; Putri, Ni Made Dewi Kansa
Journal of Community Development Vol. 4 No. 2 (2023): December
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v4i2.141

Abstract

Petak Village has utilized technology in the form of a village information system. However, this has not provided maximum convenience, especially for the Petak Village community. This is caused by the lack of maximum utilization of the information system in terms of community needs related to village administration. The lack of public knowledge about how to utilize the information system and the lack of outreach, make these features not be used as they should. The public service most often needed by the community is regarding village administration in the form of a statement letter from the village administration. So far, people have had to come directly to the village office and then apply for the certificate. The process of submitting this letter can be made more concise if using technological assistance. The solutions offered to these problems are divided into two types of activities, namely training on the use of technology, especially web-based, in facilitating activities in the village and holding training on the use of technology that has been provided by Petak Village Apparatuses in terms of village administration services for the community. The initial activity that has been carried out is training regarding the use of technology in the form of healthy internet training, namely digital literacy for the people of Petak Village. Evaluation of activities was carried out at the end of the training and showed an increase in the knowledge of the trainees by 4.875. The second service activity is training in the use of village information systems in submitting letters. The results of the evaluation of community service activities are 51% of community service activities which are stated to be very good.
Penerapan E-Library dan Pelatihan Pemanfaatan Media Pembelajaran Digital di SMKN 3 Sukawati Yulyantari, Luh Made; Arsa, I Gusti Ngurah Wikranta; Hendrawan, I Nyoman Rudy; Jayanti, Ni Ketut Dewi Ari; Sastrawangsa, Gde; Putri, Ni Made Dewi Kansa
Journal of Community Development Vol. 5 No. 2 (2024): December
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v5i2.260

Abstract

SMKN 3 Sukawati is one of the State Vocational High Schools (SMK) in Gianyar Regency, Bali. The lessons given are adjusted to the SMK major taken. SMKN 3 Sukawati has competent teaching staff in their fields of study so that it is qualified and becomes one of the best SMK in Gianyar Regency. The SMKN 3 Sukawati library is good but has not been managed digitally, because IT staff have not specifically handled the library and the need for library staff to be trained in library management using information technology. In addition, the results of the interview found that teachers needed to improve their digital skills in terms of developing digital teaching materials. The solution offered is the implementation of an e-library in the form of installing a web-based library system, training in the use of the Web-Based Library System and training in the use of learning media using the Canva Application. The achievements of the community service outputs are in the form of installing a library system on the school's internal network, understanding of library staff regarding the function of the library system, and increasing teachers' knowledge of the use of digital learning media by 50% based on a comparison between pretest and posttest scores. Other outputs are in the form of appropriate technology and training modules.