Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Data Warehouse Sebagai Alat Analisa Manajemen Hotel Yulyantari, Luh Made
Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I) 2015
Publisher : Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.623 KB)

Abstract

Ukuran dan besarnya struktur manajemen hotel bervariasi secara signifikan tergantung pada ukuran dan fungsi hotel. Salah satu hotel besar yang beroperasi di wilayah Bali adalah Swiss Bell Hotel, yang memiliki beberapa cabang di daerah Bali. Integrasi informasi antar cabang sangat diperlukan untuk memudahkan proses manajemen seluruh hotel. Adapun tujuan penelitian ini adalah merancang data warehouse untuk mengelola data transaksi pemesanan hotel dari kantor cabang Swiss Bell Hotel, serta menyajikan informasi yang terintegrasi untuk pihak eksekutif yang akan disajikan dalam bentuk report. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode waterfall. Arsitektur yang digunakan dalam merancang data warehouse adalah arsitektur single DDS (Dimentional Data Store). Dengan menggunakan data warehouse seluruh data transaksi pemesanan kamar di Swiss Bell Hotel dapat berjalan dengan integritas data yang baik. Selain itu, seluruh data yang terintegrasi dalam data warehouse disajikan dalam bentuk report, sehingga pihak eksekutif dapat dengan mudah melakukan analisis data untuk manajemen hotel.
APLIKASI PEMBELAJARAN PAUD DENGAN METODE VISUAL, AUDIO, DAN KINESTETIK BERBASIS WINDOWS PHONE Putra Wibawa, I Nyoman Ari; Yulyantari, Luh Made; Agung Sugiarta, I Gusti Rai
JOSINFO : Jurnal Online Sistem Informasi Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : JOSINFO : Jurnal Online Sistem Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aplikasi pembelajaran PAUD dengan metode visual, audio, dan kinestetik  berbasis windows phone adalah sistem informasi pembelajaran untuk anak-anak usia dini, yang dapat merumuskan materi-materi dasar. Materi yang diberikan pada aplikasi ini adalah pengenalan gerakan, abjad, warna, nama alat musik, dan suara satwa. Pada aplikasi ini digunakan metode pembelajaran visual (belajar dengan media gambar), metode pembelajaran audio (belajar dengan media suara), dan metode pembelajaran Kinestetik (belajar dengan melakukan gerakan aktif). Materinya disajikan dengan gambar, kemudian ketika gambar disentuh maka sistem akan memutar audio narasi penjelasan tentang gambar yang disentuh. Sistem informasi pembelajaran ini mengimplementasikan pembelajaran PAUD ke dalam aplikasi mobile khususnya Windows Phone.                                                                                           Kata Kunci : Aplikasi Pembelajaran, PAUD, Metode Visual, Audio, Kinestetik. 
IPTEK BAGI PRODUK EKSPORKERAJINAN SONGKET MOTIF BALI DI KABUPATEN KARANGASEM BALI TAHUN KEDUA Yulyantari, Luh Made; Adh, IGKG Puritan Wijaya
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol 9 No 1 (2018): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya permintaan kain tenun songket memunculkan usaha-usaha mikro dalam pembuatan tenun songket yang tersebar di desa Sidemen yang memiliki ciri khas tersendiri dari tenun songket Bali. Songket Ayu Sidemen dan UK Suastini Songket merupakan usaha tenun songket yang berbahan dasar benang. Permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini adalah seperti kurangnya tempat kerja yang representatif, kurangnya alat-alat tenun yang sudah berfungsi kurang baik karena usia alat tenun, pengolahan dan pengelolaan bahan baku dan hasil produksi yang belum terkelola dengan baik, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan yang perlu ditingkatkan, kemasan produk yang masih sangat sederhana, motif tenun songket yang masihkurang variatif, dan teknik-teknik pemasaran yang masih tradisional dan belum tersentuh teknologi sebagai alat bantu pemasaran. Berdasarkan permasalahan yang dihadapai maka akan dilakukan kegiatan bertahap selama tiga tahun mulai dari manajemen pengolahan bahan tenun sampai dengan pengemasan produk hasil dan pemasaran produk melalui jalur internet. Pada tahun pertama (2016) mencapai luaran berupa perbaikan tempat kerja 100% menjadi lebih baik, aset UKM meningkat 50%, tenaga kerja dapat dengan baik mengelola bahan tenun dan meningkatnya kualitas hasil produk sebesar 20%. Selanjutnya, pelaksanaan tahun kedua yaitu pada Tahun 2017memiliki luaran berupa kemampuan membuat konten digital sebagai sarana pendukung pemasaran pada media daring mencapai 75% dari kesuluruhan tenaga kerja pihak UKM, pemilik UKM dapat dengan baik menguasai manajemen operasional dan penjualan ekspor sehingga peningkatan penjualan hasil produk sebesar 40%. Pelatihan desain dan pengemasan produk juga dilakukan pada tahun kedua dengan luaran berupa kemasan produk berstandar internasional. The increasing demand for songket woven fabric raises micro businesses in the making of songket weaving spread in the village of Sidemen which has its own distinctive features of Bali songket weaving. Songket Ayu Sidemen and UK Suastini Songket is a songket-based weaving business. The current problems are the lack of representative workplaces, the lack of well-functioning looms due to the age of the looms, the processing and management of raw materials and unreliable production, human resource management and management finance that needs to be upgraded, product packaging that is still very simple, songket weaving motives are still less varied, and marketing techniques are still traditional and untapped technology as a marketing tool. Based on the problems faced it will be a gradual activity for three years ranging from weaving material processing management to packaging products and product marketing through the internet. In the first year (2016) the output of workplace improvement 100% to be better, the assets of SMEs increased 50%, the workforce can properly manage the loom and increase product quality by 20%. Furthermore, the second year of 2017 has the ability to create digital content as a means of marketing support to online media reaching 75% of the total workforce of SMEs, the owners of SMEs can well master the operational management and export sales resulting in increased sales of products by 40%. Product design and packaging training is also done in the second year with output in the form of packaging of international standard products.
IPTEK BAGI PRODUK EKSPOR KERAJINAN SONGKET MOTIF BALI DI KABUPATEN KARANGASEM BALI TAHUN KETIGA Yulyantari, Luh Made; Adh, IGKG Puritan Wijaya
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol 10 No 1 (2019): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increasing demand for songket woven fabric has led to micro businesses in the manufacture of songket weaving in the village of Sidemen which has its own characteristics from Balinese songket weaving. Songket Ayu Sidemen and UK Suastini Songket are yarn-based songket weaving businesses. The problems that occur at this time are such as the lack of a representative work place, the lack of looms that have functioned poorly due to the age of looms, processing and management of raw materials and products that have not been well managed, human resource management and management finance that needs to be improved, product packaging that is still very simple, songket weaving motifs that are still less varied, and marketing techniques that are still traditional and untouched by technology as a marketing aid. Based on the problems faced, there will be a phased activity for three years starting from the management of woven materials to product packaging and product marketing through the internet. In the first year (2016) achieving output in the form of 100% workplace improvement to be better, SME assets increased by 50%, workers could better manage woven materials and increase product quality by 20%. In the second year (2017) is the first ability of all (100%) UKM workers in making good motives and designs and able to design product packaging. Both UKM owners can do well in operational management, labor and management of woven materials, so that it can make 40% efficient use of resources. All three UKM are able to increase marketing network expansion by 50% using the latest communication technology and social media utilization. Output focus in the third year (2018) is the first application of inventory systems, financial systems and marketing systems and websites as marketing tools have been able to be applied to SME partners by 100%. Both partner UKM are able to market products to international standards for fabric products. Third, the achievement of marketing network expansion by 50% and product sales by 40%..
PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN METODE JIGSAW Luh Made Yulyantari
SISFOTENIKA Vol 5, No 2 (2015): SISFOTENIKA
Publisher : STMIK PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.994 KB) | DOI: 10.30700/jst.v5i2.93

Abstract

AbstrakPembelajaran dapat dilakukan secara individu maupun secara kelompok. Terdapat beberapa pendekatan atau metode dalam pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah metode Jigsaw. Model pembelajaran “Kooperatif Jigsaw” yaitu suatu metode pembelajaran yang mengkondisikan siswa belajar dalam kelompok, bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan kepadanya, kemudian mengajarkan bagian tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Proses pembuatan media pembelajaran ini harus melalui tahapan analisa dan perancangan. Oleh karena itu, analisis dan perancangan akan dibuat dengan detail dalam dokumen perancangan, yang sering disebut dengan Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) dan dilanjutkan dengan pembuatan Deskripsi Perancangan Perangkat Lunak (DPPL). Metode pengembangan yang digunakan sesuai dengan unsurunsur yang terkandung di dalam jenis-jenis dokumen tersebut. Berdasarkan analisa dan perancangan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang dirancang sudah menggunakan konsep dan tahapan pembelajaran dengan metode Jigsaw, sehingga dapat dijadikan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran.Kata kunci: media pembelajaran, jigsaw, spesifikasi kebutuhan, deskripsi perancangan 
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERENCANAAN PROMOSI JABATAN HEAD OF DEPARTMENT (HOD) Luh Made Yulyantari; Sri Mulyana
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 3 (2008): Intelligent System dan Application
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode pembobotan dan logika fuzzy dalam proses pengambilan keputusan untuk membantu penyeleksian pegawai yang layak untuk dipromosikan dan untuk memilih pegawai yang layak menempati jabatan Head of Department (HOD) pada suatu departemen. Dalam penelitian ini, studi kasus dilakukan di Hotel Sanur Beach Bali yang memiliki jumlah pegawai yang relatif cukup besar sehingga diharapkan dapat mewakili masalah yang ingin diteliti. Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan pegawai yang sesuai dengan kriteria yang ada pada posisi Head of Department (HOD).Penilaian untuk seorang pegawai terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu penilaian kelayakan promosi dengan menggunakan logika fuzzy dalam pemrosesannya dan penilaian kelayakan menjadi Head of Department (HOD) dengan menggunakan metode pembobotan. Seorang pegawai baru bisa dipromosikan setelah dinyatakan layak untuk dipromosikan. Penilaian awal ini dipengaruhi oleh beberapa kiteria penilaian. Pegawai yang telah dinyatakan layak untuk dipromosikan, akan mengikuti proses penilaian berikutnya untuk menentukan kelayakannya menempati jabatan Head of Department (HOD).Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Promosi Jabatan Head of Department (HOD) memberikan hasil penilaian kelayakan promosi seorang pegawai dan dapat memberikan informasi kelayakan seorang pegawai untuk menempati posisi Head of Department (HOD) berdasarkan kriteria penilaian yang berlaku pada suatu departemen.
Pemanfaatan Teknologi dan Pengembangan Usaha Damar Keripik Luh Made Yulyantari; I Gede Putu Adhitya Prayoga
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 6, No 2: Oktober 2020
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v6i2.7585

Abstract

Keripik kacang merupakan salah satu produksi industri rumah tangga makanan ringan yang sangat familiar dan banyak terdapat di pasaran. Salah satu industri rumah tangga atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang tersebut adalah Damar Keripik. Damar Keripik hanya memiliki satu jenis variasi produk yang dijual. Permasalahan yang ditemukan pada mitra adalah pada aspek produksi, pemasaran, dan aspek manajemen. Pada aspek produksi terdapat beberapa permasalahan yaitu, segel kemasan yang masih menggunakan alat yang konvensional, serta alat produksi yang masih kurang. Pada aspek pemasaran, belum adanya label kemasan yang mencantumkan indentitas mitra di dalamnya dan belum adanya variasi ukuran dalam pengemasan. Pada aspek manajemen, kondisi administrasi pencatatan data penjualan yang lemah, seringkali menjadi penyebab sulitnya mengajukan kredit ke pihak ketiga. Lemahnya administrasi pencatatan data penjualan mengakibatkan sulitnya melakukan penilaian kelayakan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilaksanakan kegiatan melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) berupa dua jenis kegiatan. Kegiatan pertama, yaitu membantu proses produksi, dengan pemberian tambahan alat produksi dan pembuatan label kemasan. Kegiatan kedua berupa kegiatan untuk membantu bagian manajemen, yaitu berupa pelatihan pencatatan penjualan. Secara keseluruhan hasil monitoring dan evaluasi dari mitra, 20% menyatakan cukup, 26% menyatakan baik, dan 54% menyatakan baik sekali.
Pemaksimalan Media Pembelajaran Untuk Pembelajaran Daring Pada SDN 9 Dauh Puri Denpasar Bali Luh Made Yulyantari; Ni Kadek Sumiari; Ni Luh Nyoman Mirah Wedasari
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 7, No 2: Oktober 2021
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v7i2.10757

Abstract

The world of education underwent major changes in 2020 due to the Covid-19 pandemic. The most visible impact of changes in the world of education in the midst of the Covid-19 pandemic is the effectiveness of the teaching and learning process that has turned online. One of the elementary schools that experienced these changes was SD N 9 Dauh Puri, North Denpasar. Online learning is currently being carried out at SD N 9 Dauh puri using WhatsApp and Google classroom media. However, in practice, teachers still use personal accounts in the use of online learning media, so the features of these learning media cannot be utilized optimally. In addition, the teachers also do not understand optimally in the use of these learning media. Based on these problems, through this service activity, assistance is provided in creating an account with a free domain provided by the government (.sch) as well as the school website. Other activities include training on the use of Google Forms as a medium for collecting assignments and evaluating learning. The implementation method of service activities consists of socializing activities, planning, implementing, and evaluating. The outputs of community service activities have met the achievement indicators, namely all teachers (100%) already have an email account with a domain (sch.id) owned by the school and the school already has a website installed on the http://www.sdn9dauhpuri.sch page. id/. The results of the assessment from partners, 74% stated that community service activities were satisfactory.
IPTEK BAGI PRODUK EKSPORKERAJINAN SONGKET MOTIF BALI DI KABUPATEN KARANGASEM BALI TAHUN KEDUA Luh Made Yulyantari; IGKG Puritan Wijaya Adh
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol. 9 No. 1 (2018): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya permintaan kain tenun songket memunculkan usaha-usaha mikro dalam pembuatan tenun songket yang tersebar di desa Sidemen yang memiliki ciri khas tersendiri dari tenun songket Bali. Songket Ayu Sidemen dan UK Suastini Songket merupakan usaha tenun songket yang berbahan dasar benang. Permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini adalah seperti kurangnya tempat kerja yang representatif, kurangnya alat-alat tenun yang sudah berfungsi kurang baik karena usia alat tenun, pengolahan dan pengelolaan bahan baku dan hasil produksi yang belum terkelola dengan baik, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan yang perlu ditingkatkan, kemasan produk yang masih sangat sederhana, motif tenun songket yang masihkurang variatif, dan teknik-teknik pemasaran yang masih tradisional dan belum tersentuh teknologi sebagai alat bantu pemasaran. Berdasarkan permasalahan yang dihadapai maka akan dilakukan kegiatan bertahap selama tiga tahun mulai dari manajemen pengolahan bahan tenun sampai dengan pengemasan produk hasil dan pemasaran produk melalui jalur internet. Pada tahun pertama (2016) mencapai luaran berupa perbaikan tempat kerja 100% menjadi lebih baik, aset UKM meningkat 50%, tenaga kerja dapat dengan baik mengelola bahan tenun dan meningkatnya kualitas hasil produk sebesar 20%. Selanjutnya, pelaksanaan tahun kedua yaitu pada Tahun 2017memiliki luaran berupa kemampuan membuat konten digital sebagai sarana pendukung pemasaran pada media daring mencapai 75% dari kesuluruhan tenaga kerja pihak UKM, pemilik UKM dapat dengan baik menguasai manajemen operasional dan penjualan ekspor sehingga peningkatan penjualan hasil produk sebesar 40%. Pelatihan desain dan pengemasan produk juga dilakukan pada tahun kedua dengan luaran berupa kemasan produk berstandar internasional. The increasing demand for songket woven fabric raises micro businesses in the making of songket weaving spread in the village of Sidemen which has its own distinctive features of Bali songket weaving. Songket Ayu Sidemen and UK Suastini Songket is a songket-based weaving business. The current problems are the lack of representative workplaces, the lack of well-functioning looms due to the age of the looms, the processing and management of raw materials and unreliable production, human resource management and management finance that needs to be upgraded, product packaging that is still very simple, songket weaving motives are still less varied, and marketing techniques are still traditional and untapped technology as a marketing tool. Based on the problems faced it will be a gradual activity for three years ranging from weaving material processing management to packaging products and product marketing through the internet. In the first year (2016) the output of workplace improvement 100% to be better, the assets of SMEs increased 50%, the workforce can properly manage the loom and increase product quality by 20%. Furthermore, the second year of 2017 has the ability to create digital content as a means of marketing support to online media reaching 75% of the total workforce of SMEs, the owners of SMEs can well master the operational management and export sales resulting in increased sales of products by 40%. Product design and packaging training is also done in the second year with output in the form of packaging of international standard products.
IPTEK BAGI PRODUK EKSPOR KERAJINAN SONGKET MOTIF BALI DI KABUPATEN KARANGASEM BALI TAHUN KETIGA Luh Made Yulyantari; IGKG Puritan Wijaya Adh
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol. 10 No. 1 (2019): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increasing demand for songket woven fabric has led to micro businesses in the manufacture of songket weaving in the village of Sidemen which has its own characteristics from Balinese songket weaving. Songket Ayu Sidemen and UK Suastini Songket are yarn-based songket weaving businesses. The problems that occur at this time are such as the lack of a representative work place, the lack of looms that have functioned poorly due to the age of looms, processing and management of raw materials and products that have not been well managed, human resource management and management finance that needs to be improved, product packaging that is still very simple, songket weaving motifs that are still less varied, and marketing techniques that are still traditional and untouched by technology as a marketing aid. Based on the problems faced, there will be a phased activity for three years starting from the management of woven materials to product packaging and product marketing through the internet. In the first year (2016) achieving output in the form of 100% workplace improvement to be better, SME assets increased by 50%, workers could better manage woven materials and increase product quality by 20%. In the second year (2017) is the first ability of all (100%) UKM workers in making good motives and designs and able to design product packaging. Both UKM owners can do well in operational management, labor and management of woven materials, so that it can make 40% efficient use of resources. All three UKM are able to increase marketing network expansion by 50% using the latest communication technology and social media utilization. Output focus in the third year (2018) is the first application of inventory systems, financial systems and marketing systems and websites as marketing tools have been able to be applied to SME partners by 100%. Both partner UKM are able to market products to international standards for fabric products. Third, the achievement of marketing network expansion by 50% and product sales by 40%..