Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Strategi Peningkatan Konsusmsi Ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah Harinto, Viki; Budhiati, Retno; Zuhry, Noor
OSEATEK Vol 9, No 01 (2015): Juni
Publisher : OSEATEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.304 KB)

Abstract

Strategi peningkatan konsumsi ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah yang perlu dilakukan adalah : 1) Memperkuat dan memperluas konektivitas antara sentra produksi hulu, produksi hilir dan pemasaran secara efisien. 2) Promosi penggunaan teknologi produksi dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif melalui media promosi yang ada. 3) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gemar makan ikan melalui sosialisasi yang intensif. 4) Pelaksanaan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 5/Permen- Kp/2014 tentang Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN). 5) Mengembangkan ketersediaan produk perikanan yang bernilai tambah yang sehat dan aman melalui program penguatan dan pemerataan jaringan pemasaran hasil perikanan. 6) Menumbuhkan inovasi teknologi produk olahan hasil perikanan terutama untuk produk-produk yang tidak memiliki nilai ekonomis sehingga mempunyai nilai tambah.Kata kunci : Strategi Peningkatan Konsumsi Ikan.
Strategi Peningkatan Konsusmsi Ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah Harinto, Viki; Budhiati, Retno; Zuhry, Noor
OSEATEK Vol 9, No 01 (2015): Juni
Publisher : OSEATEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.304 KB)

Abstract

Strategi peningkatan konsumsi ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah yang perlu dilakukan adalah : 1) Memperkuat dan memperluas konektivitas antara sentra produksi hulu, produksi hilir dan pemasaran secara efisien. 2) Promosi penggunaan teknologi produksi dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif melalui media promosi yang ada. 3) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gemar makan ikan melalui sosialisasi yang intensif. 4) Pelaksanaan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 5/Permen- Kp/2014 tentang Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN). 5) Mengembangkan ketersediaan produk perikanan yang bernilai tambah yang sehat dan aman melalui program penguatan dan pemerataan jaringan pemasaran hasil perikanan. 6) Menumbuhkan inovasi teknologi produk olahan hasil perikanan terutama untuk produk-produk yang tidak memiliki nilai ekonomis sehingga mempunyai nilai tambah.Kata kunci : Strategi Peningkatan Konsumsi Ikan.
Sosialisasi Pengurangan Sampah Plastik Guna Melindungi Penyu Laut di Pulau Serangan Bali Hartinah DS, Sitti; Zuhry, Noor; Nugraeni, Christine Dyta; Salim, Gazali; Nurjanah, Nurjanah; Indarjo, Agus; Salim, Nasiatul Aisyah; Mulyani, Mulyani; M.Aslan, La Ode
MALLOMO: Journal of Community Service Vol 4 No 1 (2023): Desember-Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/mallomo.v4i1.1179

Abstract

Pulau Serangan merupakan salah satu destinasi turis di Provinsi Bali yang memiliki keberagaman tradisi dan budaya. Pengembangan pulau ini memiliki keunikan tersendiri yang menyebabkan turis berdatangan untuk menikmati potensi alam, budaya, dan kerajinan tangan. Salah satu daya tarik pariwisata di pulau ini adalah pusat konservasi penyu. Penyu merupakan satwa endemik yang semakin menurun populasinya sehingga semakin terancam punah. Aktivitas pariwisata yang semakin meningkat di Pulau Serangan mengakibatkan peningkatan jumlah sampah plastik, yang menjadi faktor berkurangnya populasi penyu. Pada kegiatan ini dilakukan sosialisasi pada pengunjung Pusat Konservasi Penyu Pulau Serangan mengenai bahaya sampah plastik melalui kampanye dan pembagian stiker agar pengunjung memiliki kesadaran mengenai pengelolaan sampah plastik. Pada kegiatan ini para pengunjung cukup antusias dan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap kaitan antara sampah plastik dan kelansungan hidup penyu laut.
Quick Assesment Study On Condition Of Marine Debris From Fisheries Activities At Tegalsari Fishing Port In Tegal City Nugroho, Beni Sabdo; Listyanto, Ilham Bayu Anggita; Simanjuntak, Susi Watina; Zuhry, Noor; Kusnandar, Kusnandar; Alamsyah, Heru Kurniawan; Mulyani, Sri
Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 2 (2024): Edisi November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v6i2.571

Abstract

Waste is a significant environmental issue faced by one of the largest fishing ports in Central Java, PPP Tegalsari. PPP Tegalsari has been reported to have a slum status, evidenced by the accumulation of trash at key points in the port. The purpose of this rapid assessment activity is to evaluate the waste management status and waste conditions in the Tegalsari Coastal Fishing Port area. Primary data was collected through observations, in-depth interviews using an interview guide, and surveys using questionnaires and waste calculation forms, while secondary data was gathered from government stakeholders, scientific journals, and reports from relevant agencies. The results of the Rapid Assessment conducted from June 14, 2021, to June 19, 2021, include infrastructure facilities for waste management, human resources, waste management policies, sources of waste activities, daily waste generation, potential leakage of waste into the sea, waste composition, and waste management in the area, indicating that approximately 2,240 kg/day of waste is generated at the Tegalsari Fishery Port during times of low ship activity, with the fish processing/filleting industry producing the most waste at 652.3 kg/day, while the dock area generates the least amount at 287 kg/day. The handling of plastic waste management on the fishing vessel PPP Tegalsari consists of two methods: direct disposal into the sea and return to the port. The implementation of waste management based on handling and reducing waste is still in its early stages due to the fact that several requirements have not yet been met. It can be concluded that the waste conditions and waste management at PPP Tegalsari require improvements in waste management infrastructure, capacity building, the establishment of waste management institutions, as well as regulatory improvements and the creation of a sustainable waste management system.
Bioeconomic Approach and Sustainable Management Innovation of Red Snapper (Lutjanus sp.) Resources at Coastal Fishing Port, Tegalsari Simanjuntak, Susi Watina; Kusnandar, Kusnandar; Mulyani, Sri; Nugroho, Beni Sabdo; Alamsyah, Heru Kurniawan; Zuhry, Noor
Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 2 (2024): Edisi November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v6i2.572

Abstract

Tegal City has considerable capture fisheries potential. One of the leading commodities in this area is Red Snapper (Lutjanus sp.), which has a high market demand in Indonesia. On the other hand, the waters off the North coast of Java in general have experienced overfishing and resource degradation. In connection with the above, it is necessary to conduct a comprehensive study involving biological and economic aspects in resource management. This study aims to analyze the bioeconomic aspects of Red Snapper fisheries as well as sustainable management innovations in PPP Tegalsari. This study uses a quantitativ approach, with descriptive-quantitative analysis. The purposive sampling method was carried out for sample determination, while data analysis used CPUE and Bioeconomics analysis. The results of the study show that the utilization of Red Snapper resources at Tegalsari Port produces maximum economic rent (π) and is ecologically safe in the condition of MEY balance compared to the condition of MSY and OAE, which is Rp 14.36 billion. The utilization rate of Red Snapper (Lutjanus sp.) has been in a fully exploited and over-exploited condition. The Red Snapper Effort Level has exceeded the limit of sustainable efforts (f > 100%). This condition is classified as critical because if the catch (effort) is not controlled, it can reduce fishermen's income and cause degradation of fishery resources. Therefore, mitigation efforts are needed by controlling arrest efforts and implementing stricter arrest quotas. The implications of this study are very closely related to the Measured Fishing (PIT) policy where fishing is controlled, proportional, fish resources and the environment are sustainable, as well as equitable economic growth.
Study Of Environmentally Friendly Fishing Gear Based On Code Of Conduct For Responsible Fisheries (CCRF) In "Larangan" Coastal Fishing Port Tegal District Kusnandar, Kusnandar; Mulyani, Sri; Zuhry, Noor; Kurniawan A, Heru; Watina S, Susi; Sabdo N, Beni
Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2025): Edisi April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v7i1.356

Abstract

Various fishing units are used by fishermen based in PPP Larangan, Tegal Regency. The dominant fishing units include: purse seine waring, payang and arad. The three fishing units certainly have different levels of friendliness. The objective this study was to determine the level of environmental friendliness in implementing sustainable fishing technology in Tegal Regency. The method used in this study is a case study. Data were obtained through interviews based on 9 criteria of the FAO Code of Conduct for Responsible Fisheries. The values ​​obtained were tabulated and analyzed descriptively. The performance of fishing gear in CFP Larangan is dominated by Purse seine (76), payang (59) and arad (14). The results of interviews with 8 respondents for each fishing gear showed that the purse seine waring and payang fishing gear were intended to catch surface fish (peagis) and the apollo arad was intended to catch bottom fish (demersal). The main target fish for purse seine waring and payang are anchovies (javanese anchovies/rice anchovies) while for Apollo arad nets they are all demersal fish. Based on the level of environmental friendliness (FAO), an average value (score) of 92% and 94% was obtained for purse seine waring and payang so that both fishing gear are classified as very environmentally friendly fishing gear. Meanwhile, arad/apolo has a value (score) of 49% so that it is categorized as fishing gear that is not environmentally friendly and even tends to damage the environment.
Akselerasi Literasi Kewirausahaan dan Pendampingan UMKM melalui Inovasi Digital dan Jejaring Kolaboratif di Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Rahmatika, Dien Noviany; Indriasih, Dewi; Prihatin, Yoga; Zuhry, Noor; Sugiharto, Unggul; Wibowo, Agus; Wijaya, Juli Riyanto Tri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 7 (2025): September
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i7.3002

Abstract

Transformasi digital telah menjadi katalis penting dalam memperkuat kapasitas dan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, keterbatasan literasi kewirausahaan, penguasaan teknologi, serta lemahnya jejaring kolaboratif masih menjadi hambatan signifikan, termasuk di Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara. Pengabdian ini bertujuan mengeksplorasi akselerasi literasi kewirausahaan dan pendampingan UMKM melalui inovasi digital dan jejaring kolaboratif dengan melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Metode kualitatif digunakan dengan melibatkan 25 pelaku UMKM dan 30 mahasiswa melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, serta focus group discussion (FGD). Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi pola, pengalaman, dan dampak program. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam literasi kewirausahaan sebesar 35% dan kenaikan penjualan rata-rata 15–20% setelah tiga bulan implementasi. Program pendampingan berhasil menguatkan aspek manajemen usaha, inovasi produk, digital marketing, adopsi e-commerce, sistem pembayaran digital, dan pencatatan keuangan berbasis aplikasi. Peran mahasiswa teridentifikasi sebagai agen transfer pengetahuan, fasilitator digital, broker kolaborasi, dan katalis inovasi. Selain itu, terbentuk forum jejaring UMKM lintas sektor yang memperkuat akses pasar, bahan baku, serta peluang kerja sama bisnis berkelanjutan. Meski masih dihadapkan pada keterbatasan infrastruktur internet, resistensi sebagian pelaku, dan keterbatasan modal, program ini membuktikan efektivitas pendekatan kolaboratif dan partisipatif dalam memberdayakan UMKM pedesaan. Pengabdian ini berkontribusi pada model pengabdian masyarakat berbasis digital yang dapat direplikasi di daerah lain dengan karakteristik serupa.