Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peran Pemberdayaan Komunitas dalam Menjamin Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Wilayah Cilacap Pribadi, Fajar Wahyu; Nawangtantrini, Gita; Widiartini, Catharina
PENGABDI PENGABDI: VOL. 5, NO.2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pengabdi.v5i2.67651

Abstract

Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) adalah makanan siap saji yang sering dikonsumsi oleh anak-anak di sekolah, memenuhi 31,1% kebutuhan kalori dan 27,4% kebutuhan protein mereka. Namun, PJAS kerap kali tidak aman karena risiko kontaminasi biologis dan kimiawi. Hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa sebagian besar penyedia PJAS belum memiliki pengetahuan khusus mengenai mutu dan keamanan PJAS, belum pernah membaca referensi terkait, serta tidak pernah mengikuti pelatihan yang berfokus pada aspek tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya mutu dan keamanan PJAS di wilayah Cilacap melalui komunitas dalam hal ini adalah staf dan kader Yayasan Cerdas Bersinergi. Metode yang diterapkan mencakup ceramah, diskusi, dan pemutaran video. Berdasarkan kuesioner pra-kegiatan, 46,875% peserta memiliki pemahaman yang sangat kurang, 31,25% kurang, 21,875% cukup, dan 0% yang benar-benar memahami mutu dan keamanan PJAS. Setelah kegiatan, hasil kuesioner menunjukkan peningkatan, di mana 18,75% peserta memiliki pemahaman cukup dan 81,25% benar-benar memahami materi tersebut. Dengan tambahan leaflet, peserta dapat mengingat kembali materi dan berpotensi menyebarluaskannya kepada para penyedia PJAS lainnya.
STUDI EFEKTIVITAS HERBA TEMPUYUNG (Sonchus arvensis), KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.), DAN DAUN KEPEL (Stelechocarpus burahol), SEBAGAI ANTIHIPERURISEMIA: SYSTEMATIC REVIEW Putri, Natalie Wiguna; Ramadani, Jasmine Athaya; Maulana, Hamzah; Adawiyah, Nurul Robiah Al; Putri, Dwi Nuranggia Apriliani; Wibowo, Rafif Dzaky; Deviriandra, Yoana Rizki; Pribadi, Fajar Wahyu
Mandala Of Health Vol 17 No 1 (2024): Mandala of Health
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mandala.2024.17.1.10940

Abstract

Hiperurisemia adalah kadar asam urat yang melebihi batas normal. Terapi konvensional yang terutama mengandalkan obat-obatan penghambat xantin oksidase yang tidak lepas dari adanya efek samping. Sebagai alternatif pengobatan, digunakanlah obat tradisional yang memiliki efek yang mirip dalam kemampuan menurunkan kadar asam urat seperti Cesalpinia sappan L. (daun tempuyung), Sonchus arvensis (kayu secang), dan Stelechocarpus burahol (daun kepel) yang memerlukan pengkajian lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji efektivitas tiga tanaman herbal untuk menangani hiperurisemia. Pengkajian didasarkan pada metode preferred reporting items for systematic reviews and meta-analyses guideline. Daun tempuyung memiliki potensi penurunan kadar asam urat 52-64,267% dan konsentrasi penghambatan 50 terhadap xantin oksida pada 119.02 ppm, kayu secang dapat menghambat xantin oksida sebesar 58,922% dan konsentrasi penghambatan 50 pada 9.236 μg/ml, serta daun kepel memiliki konsentrasi penghambatan 50 terhadap xantin oksida pada 28,39±20,21 μg/ml. Berdasarkan hasil yang didapatkan, diketahui bahwa daun kepel tempuyung dan kayu secang memiliki kemampuan menghambat enzim xantin oksidase yang signifikan sehingga dapat digunakan sebagai jamu antihiperurisemia.
Antioxidant and Anti-Inflammatory Activities of Kecombrang (Etlingera elatior) Extracts: A Systematic Literature Review Pribadi, Fajar Wahyu; Robbani, Muhammad Izzulfahmi; Salsabila, Chasna; Alifia, Carrissa; Kanti, Kanaya Adhira; Akbar, Vania Nafiisa; Andini, Sofia Dewi; Firdaus, Naila Asy Syifa; Arrasyi, Alifah Putri Nur; Adiwijaya, Kharisma
Medical and Health Journal Vol 5 No 1 (2025): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mhj.2025.5.1.14509

Abstract

Kecombrang (Etlingera elatior) is a plant commonly used in traditional medicine and as a food seasoning by the Indonesian community. It contains various secondary metabolites such as saponins, tannins, alkaloids, steroids, flavonoids, and phenolic compounds, which are distributed from its rhizomes to its flowers. This literature review aims to provide a deeper understanding of the active compounds in kecombrang and their potential health benefits for humans. The study was conducted as a literature review using the PRISMA method, with data sources from four major databases: ScienceDirect, PubMed, Scopus, and Google Scholar. Findings from several studies involving rats as test subjects indicate that the active compounds in kecombrang exhibit antioxidant effects that protect cells from oxidative damage. Additionally, kecombrang extract demonstrates anti-inflammatory activity by directly inhibiting the enzymes COX and lipoxygenase, thereby reducing the biosynthesis of prostaglandins and leukotrienes.
Peningkatan Kesehatan Lansia Melalui Edukasi dan Implementasi Suplementasi Black Garlic di Posyandu Lansia Istiqomah Purwokerto Wahyudin, Wahyudin; Pribadi, Fajar Wahyu; Sutrisna, Eman; Pauzi, Rizqi Yanuar; Rochidati, Tavi
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2025.3.1.17817

Abstract

Lansia merupakan kelompok rentan yang sering menghadapi masalah kesehatan seperti hiperurisemia akibat tingginya kadar asam urat, yang berisiko menurunkan kualitas hidup. Rendahnya pengetahuan lansia mengenai kondisi ini serta minimnya pemanfaatan pangan fungsional, seperti black garlic, menjadi isu penting yang perlu ditangani. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kesehatan lansia melalui edukasi hiperurisemia dan implementasi suplementasi black garlic di Posyandu Lansia Istiqomah Purwokerto. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif yang melibatkan 92 lansia dan 20 kader posyandu, meliputi pemeriksaan kadar asam urat, penyuluhan kesehatan, serta pelatihan pembuatan black garlic menggunakan peralatan sederhana. Hasil kegiatan menunjukkan 57 lansia memiliki kadar asam urat tinggi, sementara 35 dalam kategori normal. Program ini meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta mendorong terbentuknya pranata sosial baru berupa forum edukasi dan praktik kesehatan. Dengan demikian, kegiatan ini berkontribusi pada peningkatan kesehatan lansia sekaligus pemberdayaan komunitas secara berkelanjutan.
Identifikasi dan Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi Terkait Pemeliharaan Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Kegiatan Edukasi pada Siswa Sebuah SMP di Kabupaten Cilacap Widiartini, Catharina; Pribadi, Fajar Wahyu; Sutasman, Thomas; Kuncoro, Prasetyo Tri; Setiawan, Agus Budi
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2023.1.1.9350

Abstract

Meningkatnya permasalahan kesehatan reproduksi remaja akibat dampak buruk pajanan internet selama masa pembelajaran daring perlu mendapat perhatian kita bersama. Hal ini diperburuk oleh tertutupnya jalur komunikasi dengan orang tua akibat pandangan bahwa pembicaraan kesehatan reproduksi merupakan hal tabu. Permasalahan ini pun relevan bagi SMP Pius, Cilacap, Jawa Tengah. Upaya identifikasi kebutuhan pengetahuan mengenai berbagai aspek kesehatan reproduksi bagi para siswa mengawali langkah selanjutnya berupa kegiatan edukasi. Sebanyak 80 siswa kelas 8 dan 65 siswa kelas 9 (total 145 siswa), dengan rerata usia 13,3 tahun mengikuti kegiatan ini. Penyampaian materi terkait aspek biologis, psikologis dan sosial kesehatan reproduksi remaja dilaksanakan secara langsung melalui ceramah, diskusi interaktif, games dan menonton video edukasi, serta secara tertulis melalui modul yang dibagikan. Rerata persentase siswa yang menjawab benar pada pre-test sebesar 74,31 % dan pada post-test sebesar 74,92%. Terdapat peningkatan pengetahuan siswa pasca pelaksanaan kegiatan yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai minimal dan maksimal serta modus pada post-test. Tingkat pengetahuan siswa pada 15 sub topik kesehatan reproduksi memadai, sedangkan pada 10 sub topik kesehatan reproduksi kurang kurang memadai. Kegiatan selanjutnya dapat memprioritaskan upaya peningkatan pengetahuan siswa yang kurang memadai pada beberapa aspek tersebut. Kegiatan ini perlu dirutinkan dengan memperluas sasaran melalui peningkatan kapasitas guru sebagai fasilitator dan narasumber dalam diskusi masalah kesehatan reproduksi remaja dengan siswa.