Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS LUKISAN LEE MAN FONG PERIODE 1950-1965 KOLEKSI ISTANA NEGARA Rahayu, Poppy; Adriati, Ira
Visual Art Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Lukisan Cina merupakan suatu entitas kesenirupaan yang mempunyai kaidah serta dalilnya tersendiri yang membuat karya-karya lukisnya menjadi unik dan menjadi ciri khas. Pada karya tulis ini, khususnya, membahas lukisan-lukisan Cina karya Lee Man Fong yang pada latar belakangnya merupakan seniman diaspora Cina yang tinggal dan bekerja di Indonesia dan sempat menjadi ajudan kepercayaan Presiden Soekarno untuk hal-hal penyeleksian karya seni di kalangan Istana Negara. Pada rumusan masalahnya mencoba untuk menjelaskan aspek-aspek estetis ditinjau dari pemahaman seni lukis Cina Tradisional yang berangkat dari kaidah-kaidah seni lukis Cina Kuno. Metode penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data purposive sampling. Lukisan yang dipilih merupakan beberapa karya Lee Man Fong yang dihasilkan pada masa produktifnya selama dua dekade, yaitu dari tahun 1950 sampai 1970-an sebanyak enam buah, di antaranya: “Dua Ikan Mas Hitam”, “Warung di Bali”, “Taman Pei Hai”, “Wanita Bali Menenun”, “Wanita Bali Membawa Bakul”, dan “Wanita Jepang dengan Kipas”. Adapun metode analisis yang diaplikasikan berupa pendekatan Kritik Seni Rupa Feldman dan Teori Seni Lukis Cina dengan menggunakan Enam Prinsip Lukisan Cina untuk meninjau aspek-aspek estetis dari sampel-sampel tersebut. Pada evaluasinya juga digunakan pendekatan transformasi budaya untuk melihat pemetaan historis dari tiap-tiap karyanya pada medan seni rupa Indonesia pada saat karya tersebut dihasilkan dan didistribusikan. Dalam bagian akhir laporan penelitian ini, terdapat kesimpulan bahwa enam lukisan terpilih yang menjadi sampel menunjukkan tema dan visualisasi khas Cina dengan tema simbolisme hewan, juga tema khas Indonesia dengan visualisasi keseharian masyarakat Bali pada beberapa lukisannya. Adapun teknik yang diaplikasikan menggunakan teknik seni lukis Cina tradisional.
Maintaining Language Politeness Through Learning Advice in Japanese Rahayu, Poppy; Suryadi, Dedi; Rinjani, Rosita
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 5, No 2 (2020): JAPANEDU Volume 5 Issue 2, December 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v5i2.28824

Abstract

In the world of education, the ability and sensitivity in delivering advice is needed. This is because advice is a speech that is very often used in interactions with students in building character. With regard to various important factors that must be considered in delivering speech advice, especially in learning foreign languages which may have different speech cultures. This research aims to obtain an overview how the speakers maintaining politeness in advice utterance. The maintaining politeness of advice in terms of strategy, use of modifications, in term of politeness principle, in term of cooperative principle, type of expression and variety of language used in advice utterance, so it is hoped that used as instruments in maintaining politeness in the concept of learning. This research is based on a qualitative paradigm, with content analysis techniques and inductive procedures. Sharpening the focus of the study in this research is on its pragmatic competence. Based on the research results, it can be concluded that the way to maintain politeness in speaking is to use a speech strategy, either directly or indirectly, followed by modifications in the speech. In giving advice, the most priority to pay attention to by speakers is the interests and benefits of the interlocutors, then sympathy for the interlocutors, then in giving advice, not to be arrogant, not criticizing the interlocutors and as much as possible praising the interlocutors, and to avoid disapproval of the interlocutors. Then in carrying out the conversation the speaker expresses what is needed, is relevant to the conversation, speaks the right thing, and speaks clearly. In addition to the use of these expressions and speech strategies, when delivering speeches, the ways of maintaining politeness also pay attention to the mental or psychological condition of the interlocutors.
Analisis Strategi Tindak Tutur Nasihat (Jogen) dalam Jenis Film Live Action Rahayu, Poppy; Asih, Nur Saadah Fitri; Rinjani, Rosita
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 4, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.4240

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk tindak tutur nasihat (jogen) dan strategi tindak tutur nasihat (jogen). Hal ini dilatarbelakangi oleh fenomena bahwa memberikan nasihat (jogen) cenderung menyebabkan lawan bicara merasa tersinggung, dan nasihat tersebut dapat dianggap sebagai kritik negatif, walaupun bertujuan untuk membantu lawan bicara dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Penelitian menggunakan referensi teori dari Kumatoridani dan Murakami (dalam Takahashi, 2017: 14) tentang strategi penyampaian nasihat (jogen). Teori ini menyoroti bahwa menawarkan nasihat harus didasarkan pada konteks situasi yang dapat menghibur lawan bicara. Strategi penyampaian nasihat yang diungkapkan dalam penelitian ini yaitu: (a) X の提示 merupakan tindakan yang dilakukan oleh pembicara yang seharusnya dilakukan oleh lawan bicaranya, (b) S1 の提示, mengacu pada situasi saat ini atau yang akan datang yang tidak diinginkan oleh lawan bicaranya, (c) S2 の提示, pembicara berbicara tentang situasi yang lebih diinginkan oleh lawan bicaranya, dan (d) ) X + S1 の提示, (e) X + S2 の提示, (f) S1 +S2 の提示, and (g) X + S1 + S2 の提示 yang merupakan gabungan dari strategi (a) dan (c). Penelitian ini menggunakan metode referensi dan teknik membuat catatan untuk mengumpulkan data dari film live action dan metode identitas referensial yang digunakan untuk analisis data. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa bentuk tindak tutur nasihat (jogen) dan pemilihan strategi tindak tutur nasihat (jogen) dipengaruhi oleh jenis hubungan antara partisipan dengan masalah yang dialami oleh lawan bicara. Bentuk tindak tutur nasihat (jogen) meliputi saran, nasihat, pendapat, perintah, larangan, kewajiban, praduga, dan pemberian informasi. Strategi yang digunakan adalah X の提示, S1 の提示, S2 の提示, X + S1 の提示, X + S2 の提示, X + S1 +S2 の提示 dan ada kombinasi antara dua bentuk strategi yaitu X + S1 の提示 kemudian dilanjutkan dengan strategi X + S1 + S2 の提示.
Rintisan Kewirausahaan Melalui Eco Printing Bagi Penggerak Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Rahayu, Poppy; Asih, Nur Saadah Fitri; Setiawati, Nia; Rahmadhanti, Edhitya Putri
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 9, No 1 (2021): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/berdikari.v9i1.9597

Abstract

Keberadaan Universitas Negeri Jakarta perlu dirasakan manfaatnya terutama untuk masyarakat sekitar kampus. Hal ini harus menjadi perhatian civitas akademika UNJ karena masih banyak terdapat elemen masyarakat yang memerlukan sumbang bakti untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya yaitu anggota PKK kelurahan Ciketing Udik kecamatan Bantar Gebang. Daerah yang sangat spesifik ini karena dekat dengan lokasi pembuangan sampah Bantar Gebang, kiranya membutuhkan perhatian khusus sebagai daerah binaan, di antaranya melalui pembuatan video pembelajaran Eco Printing. Eco printing merupakan salah satu teknik untuk mencetak ke bahan kain dengan ciri khas yang sangat ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alam saat proses pencetakannya. Referensi bagi keuntungan memiliki keterampilan membuat seni eco printing sebagai salah satu jenis keterampilan dalam seni printing menggunakan flora yang ada di lingkungan tempat tinggal, sehingga menghasilkan berbagai produk fashion, aksesori yang cantik dan bercita rasa seni.
Rintisan Kewirausahaan Melalui Eco Printing Bagi Penggerak Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Rahayu, Poppy; Asih, Nur Saadah Fitri; Setiawati, Nia; Rahmadhanti, Edhitya Putri
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 9, No 1 (2021): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/berdikari.v9i1.9597

Abstract

Keberadaan Universitas Negeri Jakarta perlu dirasakan manfaatnya terutama untuk masyarakat sekitar kampus. Hal ini harus menjadi perhatian civitas akademika UNJ karena masih banyak terdapat elemen masyarakat yang memerlukan sumbang bakti untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya yaitu anggota PKK kelurahan Ciketing Udik kecamatan Bantar Gebang. Daerah yang sangat spesifik ini karena dekat dengan lokasi pembuangan sampah Bantar Gebang, kiranya membutuhkan perhatian khusus sebagai daerah binaan, di antaranya melalui pembuatan video pembelajaran Eco Printing. Eco printing merupakan salah satu teknik untuk mencetak ke bahan kain dengan ciri khas yang sangat ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alam saat proses pencetakannya. Referensi bagi keuntungan memiliki keterampilan membuat seni eco printing sebagai salah satu jenis keterampilan dalam seni printing menggunakan flora yang ada di lingkungan tempat tinggal, sehingga menghasilkan berbagai produk fashion, aksesori yang cantik dan bercita rasa seni.
Pengembangan Life Skill Perempuan dalam Kriya Tekstil Makrame Rahayu, Poppy; Husniadhy, Annisya Pramesti; Dwi, Aulia; Fauziah, Syifa
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 9, No 2 (2021): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/berdikari.v9i2.9589

Abstract

In general, housewives have a lot of free time that can be used for more effective activities. For this reason, it is necessary to strive for an activity that can be carried out by housewives that have economic value to provide additional family income. This community service activity aimed to improve skills of textile crafts for housewives who are members of the Integrated Entrepreneurship Development community. These skills are a provision for entrepreneurship so that members can have craft products and can market the results of the macrame crafts through an online shop. The service activity was carried out to facilitate housewives who have a strong desire to be able to help the family economy. The activity used the lecture method, learning by doing, and discussion. This training was guided by makrame craftsmen with the assistance of the committee. The service activity was carried out at the East Jakarta Creative Gathering Place. The result of this activity was that participants could make makrame bags and understand the marketing process through the online shop. This training received a positive response and assessment from the participants. 
Nilai Moral Tokoh Utama dalam Anime Hotaru No Haka Karya Isao Takahata : Pendekatan Sosiologi Sastra Darmawan, Rizky Andika; Rahayu, Poppy; Noverisa, Eva Jeniar
Jurnal Sakura : Sastra, Bahasa, Kebudayaan dan Pranata Jepang Vol 6 No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JS.2024.v06.i02.p02

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam anime Hotaru no Haka serta mendeskripsikan nilai moral apa saja yang ada pada tokoh utama dalam anime Hotaru no Haka, yaitu Seita Yokokawa dan Setsuko Yokokawa dianalisis menggunakan dua teori nilai moral. Teori pertama, yaitu teori jenis-jenis nilai moral dalam karya sastra menurut Nurgiyantoro, kemudian teori kedua nilai moral dalam bushido menurut Nitobe. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi pustaka kualitatf dan dipadukan dengan teknik simak catat. Hasil dari penelitian ini adalah dari tiga jenis nilai moral dalam karya sastra menurut Nurgiyantoro, terdapat dua nilai moral pada Seita Yokokawa dan juga dua nilai moral pada Setsuko Yokokawa, semuanya merupakan nilai moral hubungan manusia dengan dirinya sendiri dan hubungan manusia dengan sesama manusia. Sedangkan, dari tujuh jenis nilai moral dalam bushido menurut Nitobe, terdapat enam nilai moral pada Seita Yokokawa, yaitu nilai moral keberanian, rasa kemanusiaan, kesopanan, ketulusan hati, kehormatan, dan kesetiaan, serta lima nilai moral pada Setsuko Yokokawa, yaitu nilai moral rasa kemanusiaan, kesopanan, ketulusan hati, kehormatan, dan kesetiaan.
Pembelajaran Lintas Budaya Jepang - Indonesia Melalui Penciptaan Tari Yosakoi Indonesia Rahayu, Poppy
Satwika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): SATWIKA: Volume 4, Number 2, December 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/satwika.040208

Abstract

Program pengabdian masyarakat dengan tema Pembelajaran Lintas Budaya Jepang - Indonesia Melalui Penciptaan Tari Yosakoi Indonesia didasari oleh berbagai pemikiran. Secara teoritis, pembelajaran lintas budaya membantu memahami pengalaman kelompok etnis dan budaya dari perspektif sejarah, mendukung partisipasi sosial, serta mengembangkan keterampilan kewarganegaraan. Keberhasilan program ini memerlukan dukungan dari semua pihak, terutama dalam pengenalan bahasa dan budaya Indonesia. Melalui pembelajaran lintas budaya, kesamaan budaya dapat ditemukan, yang memunculkan ketertarikan dan kedekatan antarnegara, sehingga terjadi akulturasi budaya dan penguatan pemahaman antar bangsa. Keberagaman budaya Indonesia, seperti dalam tarian Yosakoi, menunjukkan kemiripan ritmis dengan tarian tradisional Indonesia seperti Remo. Dengan menggabungkan Yosakoi dengan tari daerah seperti Saman, Jaipong, Kecak, dan Remo, dapat tercipta Yosakoi Indonesia. Selain itu, belajar bahasa sebaiknya juga melibatkan pembelajaran budayanya. Penciptaan Yosakoi Indonesia diharapkan menarik minat bangsa Jepang untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia serta meningkatkan pemahaman lintas budaya. ABSTRACT This community service proposal with the theme of Cross-Cultural Learning between Japan and Indonesia through the Creation of Yosakoi Dance Indonesia is based on various considerations. The theoretical function of cross-cultural learning aids in understanding the experiences of ethnic and cultural groups from a historical perspective, promoting social participation, and developing citizenship skills. The success of such programs requires support from all parties, especially in areas related to the introduction of Indonesian language and culture. Through cross-cultural learning, cultural similarities can be identified, fostering interest and closeness between the two countries, resulting in cultural acculturation and stronger mutual understanding. Indonesian cultural diversity, seen in its dances like Yosakoi, reflects rhythmic similarities with Indonesian traditional dances such as Remo. By blending Yosakoi with regional dances like Saman, Jaipong, Kecak, and Remo, an Indonesian version of Yosakoi can be created. Moreover, learning a language ideally includes learning its culture. The creation of Yosakoi Indonesia is expected to attract Japanese interest in learning the Indonesian language and culture while enhancing cross-cultural understanding.
Kumpulan Cerpen Kampus: Dinamika Kehidupan Mahasiswa; Kilau Mentari di Langit Kampus Rahayu, Poppy; Septiana, Amelya; J.Noverisa, Eva; Setiawati, Nia; Widijanti, Tasya
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 26, No 1 (2025): Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra (in procces)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aksara/v26i1.pp114-123

Abstract

This Campus Short Story Collection is a persuasive approach in character education, where a college environment can drill various student problems regarding their personal and environmental issues, regarding academic and non-academic issues, through the approach of a literary work, so that it gives rise to a positive mental attitude, namely pouring out the difficulties faced through a work, namely writing campus short stories. Concretely, the purpose of writing a Campus Short Story anthology collaboratively is to find out how to write a Campus Short Story anthology collaboratively, what results are achieved, what concepts are found, and what obstacles are faced in writing a Campus Short Story Collection collaboratively. The results of this study are an anthology of short stories written with full feeling by the authors because they relate to the problems they are facing. The authors realize that they should not get caught up in a problem but can continue to work, for example through writing a short story that can reflect something from whatever is faced.Keywords: Anthology, Short Story, Campus
Kumpulan Cerpen Kampus: Dinamika Kehidupan Mahasiswa; Kilau Mentari di Langit Kampus Rahayu, Poppy; Septiana, Amelya; J.Noverisa, Eva; Setiawati, Nia; Widijanti, Tasya
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 26, No 1 (2025): Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra (in procces)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aksara/v26i1.pp114-123

Abstract

This Campus Short Story Collection is a persuasive approach in character education, where a college environment can drill various student problems regarding their personal and environmental issues, regarding academic and non-academic issues, through the approach of a literary work, so that it gives rise to a positive mental attitude, namely pouring out the difficulties faced through a work, namely writing campus short stories. Concretely, the purpose of writing a Campus Short Story anthology collaboratively is to find out how to write a Campus Short Story anthology collaboratively, what results are achieved, what concepts are found, and what obstacles are faced in writing a Campus Short Story Collection collaboratively. The results of this study are an anthology of short stories written with full feeling by the authors because they relate to the problems they are facing. The authors realize that they should not get caught up in a problem but can continue to work, for example through writing a short story that can reflect something from whatever is faced.Keywords: Anthology, Short Story, Campus